Tumgik
#disakiti
theglassware · 9 months
Text
Pembalasan Allah itu ada
Dear Tumblr,
Tumblr media
Siapa tau ini jadi penyemangat buat mu yang disakiti.
DISAKITI. Apakah sangat sakit? berat? nyebelin banget? seperti direndahkan/diremehkan, dijatuhkan, dihina, diejek, dan semacam itu??? Apalagi jika itu bisa pengaruh menjadi sebab jatuhnya apa yang kamu miliki di dunia misalnya. Walaupun tentu Qodarulloah wa maa sya a fa ala...
Ini aku baru nemu suatu kesimpulan dalam hidup (hehe...) walaupun yang namanya kuasa Allah, sudah sewajarnya kita ngga terlalu khawatir dan takut saat disakiti.
Gini lho, biasanya kebanyakan yang menyakitinya model begitu (tapi bukan soal percintaan ya dimana biasanya masih ada hak untuk menolak atau misal poligami, jadi intinya bukan soal itu yaa). Yang namanya menyakitinya model-model dzalim gitu rata-rata pelakunya tidak paham agama, jauh dari agama atau bahkan bukan Islam plus karakternya buruk. Belum lagi muslim itu kan mesti ditelisik lagi apakah mereka menuntut ilmu agama? Dan menuntut ilmu agama pun memang sih masih ada aja yang toxic dan merugikan orang konon. Dan itu biasanya belajarnya karena suka aja atau lebih buruk lagi karena ingin dipandang. Wallahualam. Maka penting segala niat apalagi yang berhubungan dengan Allah harus ikhlas karena Nya.
Balik lagi, biasanya yang mendzaliminya modelan gitu, hina-hinaan, bully, merendahkan, hampir selalu dia jauh dari agama bahkan belum tentu Islam. Ngga ada takutnya deh sama Allah.
Kamu mungkin beberapa tahun lalu sakit, sakiiit banget. Apalagi biasanya pelaku kenapa berani seperti itu karena biasanya dia punya kuasa, entah itu jabatan, kekayaan atau jumlah followers (walaupun biasanya anonim tentu saja), dll. Maka kamu kesulitan untuk membela diri, melawan atau bahkan menyelamatkan nama baik dll. Syukur-syukur jika kita sudah sabar sejak awal, tidak membalas, dan diam, langsung menerima ikhlas, ridho. Masya Allah angkat topi buat antum/antuna kalau bisa seperti itu langsung sejak awal, ana angkat topi! 🙏🏻
Tapi yang namanya manusia seperti itu biasanya sehari-harinya juga ngga bener. Entah dari sisi apa saja, sehari-harinya kemungkinan besar memang lebih banyak jeleknya daripada baiknya. Maaf bukan aku sok suci, tentu diri ini juga banyak dosa. Tapi ini soal kemutlakan kesalahan, ketoxic-kan dll. Aku juga ada jeleknya, baiknya. Tapi ngerti kan maksudnya di sini? Contoh gampang pembunuh, Pencuri atau orang-orang yang memang simply menghina-dina saja seperti disebutkan tadi. Jelas itu saja sudah fatal, kaya ngga ada takutnya sama Allah. Dia ngga paham dan ngga peduli konsep adzab, pertanggungjawaban akhirat. NO!
Dan dengan begitu dia pasti juga menunjukan kaenahan sikap lainnya secara masif di kehidupan sehari-harinya, entah itu sama menghina lagi atau beda di hal lain. Yang pasti dia seperti menjebak dirinya sendiri setelah kelakuannya yang menyakitkan ke dirimu dulu. Apalagi kalau konteksnya online, ngga jauh pasti dia nyerempet-nyerempet ke online juga. Entah itu dia ulangi kesalahannya lagi secara online atau malah menjebak diri cerita soal keburukannya baik sadar atau tidak secara online. Karena menurut dia itu biasa aja. Menurut dia ngga ada salahnya, makannya pernah menghinamu dulu dengan tanpa rasa salah.
Ya kalau sudah sefatal itu tenang saja. Pada akhirnya orang bisa lihat sendiri. Ngga perlu soal kenal dekat atau tidak. Yang namanya dzalim ya dzalim. Kadang bahkan kita perlu belajar dari kejadian viral jika memang sulit dan belum mau belajar islam lebih mendalam. Hal-hal basic benar salah itu saat ini di era serba digital dan sering viral ini jadi makin sering keliatan bahwa ternyata banyak keburukan yang selama ini dibiarkan atau dianggap wajar atau ngga ketauan.
Mungkin beberapa tahun lalu kamu disakiti dan dia merasa aman karena belum era nya viral, belum era nya yang jahat dihakimi rame-rame. Dulu, beberapa tahun silam masih soal siapa yang berani, siapa yang punya kuasa itulah yang menang. Entah karena era pasca pandemi semua jadi serba viral karena apa-apa serba digital, sekarang era nya lebih cepet!!
Jadi tenang saja jika kamu pernah disakiti tahun-tahun lalu sebelum zaman serba viral, walau mungkin yang menyakiti mu tidak sampai viral secara massive, tapi setidaknya tidak akan seaman dulu jika memang orangnya sudah toxic parah.
Ingat memaafkan itu lebih utama, tapi bukan berarti membenarkan perlakuannya 😊
0 notes
wayfaring-bones · 1 year
Text
Tumblr media
“Not to toot my own horn but I must admit I do consider myself quite a death hand at brewing concoctions with a variety of effects. From morning to noon I’d ladle over the cauldron what with I could get my hands on. You want oni nails? covered. Strands of silver hair? Plenty. Fairy dust? Swimming in it. Eye of newts? Now your being silly. Love or hate someone it’ll be a gift for sure...at the right price. it’s not easy getting those things mind you. Blood was spelt over these things and my own tears as well.”
2 notes · View notes
wonderwitchch · 2 years
Photo
Tumblr media
Happy Birthday to my friend Disake Bones! @wayfaring-bones
4 notes · View notes
twinfoxtails · 2 years
Note
Ah yes a classic, turning a phrase into reality. A skeleton in the closet? Say no more but why stop at one? Why not three, no five, NO TEN! Though these skeletons can't be in the buff they simply need to cloths, tight fit or otherwise. Truly now they are ready to strut the runway.
Tumblr media
"Did... Did Halloween come early?"
Why are there skeletons strutting outside?!
Nope, he must be REALLY sleepy, time to get some shut eye-
3 notes · View notes
milaalkhansah · 2 months
Text
Disakiti Asumsi Sendiri
Seringkali kita disakiti oleh pikiran & juga asumsi yang kita buat sendiri. Tentang diri kita. Tentang orang lain. Padahal semua asumsi-asumsi tersebut tidak terjadi. Kita membiarkan diri kita hidup dalam pikiran kita. Bukan pada kenyataan yang sedang kita jalani. Kita menyakiti diri kita dengan membuat banyak pengandaian dan khayalan. Menciptakan asumsi-asumsi yang kita benarkan berdasarkan perasaan kita semata. Bukan pada apa yang sebenarnya terjadi.
Belajarlah untuk hadir & fokus pada apa yang kita jalani hari ini. saat ini. Tidak perlu teralu larut menyesali apa yang sudah terjadi, namun jadikan hal tersebut sebagai bahan perbaikan dan koreksi diri. Tidak perlu teralu mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan, cukup berusaha sebaiknya dan serahkan semuanya kepada Tuhan yang telah mengatur segalanya.
Karena terkadang, tidak ada yang lebih sering menyakiti kita dibanding perasaan dan pikiran yang kita ciptakan sendiri.
@milaalkhansah
93 notes · View notes
nonaabuabu · 9 months
Text
Halo September!
Kau ingin kusapa bagaimana? Haruskah kutuliskan dengan kelabu di langit hidupku, hujan yang mengguyur hatiku, pelangi setelah bandangku atau cukup kutulis sebagai waktu-waktu lain dengan pelajaran baru?
Seperti apapun nanti kau kutuliskan, aku hanya ingin mengunggah diriku untuk versi yang baru. Entah itu aku 5.0 atau sudah 6.0 mungkin juga gamma tak lagi alfa, aku akan menjadi lebih baik dari segala diriku yang telah buruk.
Aku mungkin semakin egois, aku mungkin semakin tak peduli, aku mungkin semakin dibenci. Atau aku mungkin benar tak akan mendapatkan hubungan yang ideal, persahabatan yang akrab, cinta yang memenuhi. Tidak apa, aku adalah ketidaksempurnaan, jauh hari sebelum banyak orang melabeliku, aku sudah tahu kekurangan itu. Maka, tak masalah jika banyak hal di hidupku rumpang, aku menerimanya sebagai pelajaran untuk terus memperbaiki diri.
Aku tahu, aku hanya tak bisa menjadi seperti apa yang orang-orang inginkan. Tidak masalah, toh terkadang aku juga menghindari orang-orang yang bagiku memberikan efek buruk atau perasaan yang buruk. Kita tidak selalu cocok dengan semua hal, bahkan urusan kelebihan kita memilih kelebihan mana dari seseorang yang mampu kita terima.
Aku belajar ini banyak sekali belakangan, kadang yang paling menyulitkan dari hati bukanlah fakta bahwa kita disakiti tapi fakta bahwa hati kita jadi memiliki benci, dendam dan jenis-jenis penyakit yang lebih tidak menenangkan daripada sebuah perasaan ditinggalkan.
Bersedih barangkali kita bisa menangis, mencari satu dua hal baik untuk membuat hari lebih baik, tapi melawan diri untuk tak menyakiti orang, untuk tak membalas perbuatan orang lain, untuk menghilangkan dendam dan kebencian, jauh lebih sulit daripada melupakan kenangan yang tak akan terulangi.
Aku sudah memaafkan diriku, tak ada benci dan dendam lagi, aku sudah memaafkan pilihanku yang pernah salah, mempercayai orang yang mengkhiantiku juga berharap kepada yang meremehkan hidupku. Aku barangkali salah dalam banyak pilihan dalam hidup, tidak apa. Kita selalu membuat kesalahan dalam setiap langkah, untuk akhirnya belajar. Beberapa pilihan datang sebagai bentuk ujian, musibah dan bencana, hanya sedikit yang membawa kita kepada hal yang kita inginkan.
Ah, September!
Terima kasih masih menyambutku, yang pernah terlena dan lupa tujuan hidup. Aku ingin kembali lebih banyak bercerita, menuliskan kisah-kisah getir, manis, pahit, asin, hambar bahkan jika itu tak memiliki rasa.
Sebab di dunia yang serba sementara ini semua hal akan kita lupakan, tapi perjalananku akan kuingat sebagai pengingat bagaimana aku bertumbuh menjadi aku yang nanti.
Medan, 01 September 2023
148 notes · View notes
penaimaji · 9 months
Text
Disakiti?
Barangkali ia sedang terkena Mental Illness
Kalau kita selama ini sudah berbuat baik pada orang lain, tapi ternyata dia malah jahatin kita, percayalah tidak apa-apa. Sebab, orientasi kita berbuat baik itu Allah, bukan manusia, mungkin kita sedang diingatkan saat itu. Jangan sampai membalasnya, even though kita tau aib-aibnya.
Kalau kita memahami value diri, kita tidak perlu repot-repot mencari validasi, menjelaskan diri kita pada orang lain yang termakan hasutannya, apalagi membalas perbuatannya. Tidak perlu. Cukup diam dan fokus pada hal-hal penting yang kita kerjakan saat ini. Orang yang mengenal dirinya sendiri, dia tidak akan goyah ketika orang lain berkata buruk padanya.
Satu, dua, tiga kali, dst okelah. Tapi kalau sudah keterlaluan dan berkali-kali mengganggu kita, that's enough. Manusia punya batas; manusia punya hak untuk memberi batasan pada orang lain. Sampai akhirnya Allah ciptakan batas itu sendiri, subhaanallah walhamdulillaah
Ya. Salah satu nikmat yang patut disyukuri ialah ketika Allah menjauhkan kita dari orang yang jahat, bermuka dua dan manipulatif. Tidak perlu takut memutus tali pertemanan, terlebih lagi bila ia berbuat zalim dan menusuk dari belakang.
Sok baik di depan, busuk di belakang. Inilah kenapa akhlak selalu menjadi yang pertama sebelum ilmu. Betapa banyak orang berilmu, tapi lupa cara berakhlak pada sesama manusia. Dia menutupi kekurangannya, dengan cara menjatuhkan orang lain. Na'udzubillahi min dzaalik..
Kadang nggak habis pikir sih, dan tidak pernah menyangka, punya teman yang setega ini. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka menjelekkan temannya sendiri, supaya dia terlihat paling baik. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang merasa kita ialah saingannya. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka berpikir negatif dan menyakiti. Subhaanallah. Semoga menjadi pengalaman yang pertama dan terakhir.
"Orang kayak gitu sakit nggak sih?" Iya. Sakit. Psikisnya terserang, namun ia mungkin tidak menyadarinya. Sebenarnya rasa sakit yang dulunya pernah ia terima, di kemudian hari berpotensi menyakiti orang lain kalau tidak serius diobati.
Namun kita sebagai manusia, berbaiksangkalah, bahwa apapun yang terjadi tentu atas izin Allah. Barangkali memang karena dosa-dosa kita sendiri, Allah hadirkan orang yang demikian. Allah tegur kita karena ingin kita lebih dekat, dan lebih mengingat-Nya.
Semoga ini menjadi pelajaran hidup untuk diri kita sendiri, berkaca dari apa yang orang lain perbuat terhadap kita. Bahwasannya, saat kita disakiti oleh orang lain, berdamailah dengan diri. Jikalau tidak, suatu saat kita akan berpotensi menyakiti orang lain, dengan cara yang sama, seperti yang orang itu lakukan terhadap kita.
Pandai-pandailah menata hati, dan memperbaikinya; demi kebaikan diri kita sendiri. Jangan remehkan penyakit mental, ia butuh dua sisi untuk disembuhkan; jasmani dan rohani.
Pena Imaji
149 notes · View notes
manusiafajar · 5 months
Text
Patah hati bukan pecah hati.
Tumblr media
Kamu tahu? kenapa istilah yang kita pakai adalah patah hati bukan pecah hati?
Sebab hati bukanlah kaca yang ketika pecah berkeping - keping, mustahil untuk dipungut serpihannya, dirangkai seperti sedia kala.
Tapi layaknya tulang, hati yang patah selalu bisa disambung dan tumbuh kemudian, menjadi utuh kembali tidak peduli seterluka apa ia disakiti.
Sengsara mungkin ia terkhianati, sesak mungkin dikecewakan berkali - kali.
Tapi ia kan sembuh, ia kan tumbuh.
Desember 2023.
113 notes · View notes
dardawirdhaa · 7 months
Text
Semoga Allah menganugerahi kamu hati yang sedih karena telah lalai.
Karena banyak orang yang mengaku punya hati, yang peka saat disakiti manusia, tetapi tidak pandai merasakan sedih saat lalai melakukan kewajibannya kepada Tuhan-nya.
—365 Hari, hal. 86
54 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year
Text
Batasan Mengenal Diri
Tumblr media
Antara tahu dan sadar
“Mengapa ya ada orang yang melakukan kesalahan, dia tahu yang dilakukannya salah, tetapi tidak kunjung berubah?”
Karena berbeda antara “tahu dan sadar”. Tahu hanya sekedar tahu, tetapi jika sadar akan menghasilkan suatu tindakan atau dengan kata lain ada aksi untuk berubah, untuk memperbaiki.
Kadang, kita tahu bahwa diri kita bermasalah, tetapi kita bingung harus bagaimana. Suatu saat ketika kita telah “sadar” mungkin kita tidak akan kebingungan lagi dengan cara melihat masalah yang ada dalam diri kita dengan kacamata yang berbeda, dengan kacamatanya Allah.
“Jadi, apakah perasaan dalam diriku itu salah? Apakah aku tidak boleh marah, kesal, sedih, menangis, kecewa?”
Benar bahwa perasaan-perasaan yang hadir dalam diri kita baik untuk divalidasi. Namun, tidak berhenti di situ saja. Ingat kata-kata ini; perasaan divalidasi, pikiran dievaluasi.
“Kenapa ya saya sedih dan kecewa?” Oke, mari validasi perasaan diri sendiri. Kemudian pikirkan asal mula kesedihan ini, apakah karena ekspektasi kita yang terlalu tinggi terhadap sesuatu? Apakah kita kecewa dengan takdir yang tak sesuai keinginan kita? Apakah ada bagian dari hati kita yang sulit menerima?
Menyadari bahwa ada hati yang kurang bersyukur adalah hal baik karena telah “sadar”. Nantinya ketika rasa bersyukur telah melanda hati, maka akan lahir hal-hal positif dari perasaan tersebut.
Ya memang, harus berani mengakui bahwa ada kurangnya rasa syukur itu yang menjelma jadi pikiran-pikiran buruk dalam diri, serta melahirkan rasa sedih berkepanjangan. Kita disakiti oleh pikiran kita sendiri.
Dari perasaan-perasaan kita ini saja kita mampu belajar bahwa bersyukur adalah hal mewah.  Efek dari bersyukur adalah membuat hati merasa tenang.
Bukankah ini impian setiap orang? Orang-orang menginginkan hidup yang tenang, tetapi lupa bahwa kadang ketenangan dalam hidup diperoleh dari tenangnya hati.
 Ada rahasia di balik perasaan iri
“Kenapa ya dia yang kayak gitu bisa dapat banyak rejeki? Sementara, saya tidak.”
Hati-hati dalam mengatakan hal tersebut karena khawatir melahirkan kesombongan dalam hati karena merasa seseorang tidak pantas memperoleh sesuatu, sementara kita merasa kitalah yang seharusnya mendapatkannya.
 Apakah kita yang paling mengenal diri kita sendiri?
Allah akan menguji kita pada apa yang paling dipegang oleh hati.
Ujian yang kita alami boleh jadi mengisi ulang apa yang dalam hati kita.
Di satu sisi benar bahwa kitalah yang paling mengenal diri kita, tetapi jangan melupakan bahwa di sisi lain, Pencipta kitalah yang lebih tahu apa yang paling tersembunyi dalam hati kita.
Oleh karena itu, Allah mampu menguji kita dengan apa yang paling dipegang oleh hati kita.
Melihat dengan sudut pandang yang berbeda bahwa ujian adalah jalan untuk dekat pada-Nya. Contohnya sudah banyak pada kisah-kisah Nabi terdahulu yang kita ketahui begitu banyak doa-doa para nabi yang mengungkap ketidakberdayaan diri.
Allah yang paling kenal dengan diri kita, bukan diri kita sendiri. Bukankah kita sering bingung tentang perasaan yang kita rasakan? Tentang emosi yang tak kunjung mereda? Tentang solusi yang tak kunjung datang?
Dia membuat kita tidak berdaya agar kita sadar kita adalah hamba. Jika kita bisa bukan karena kita mampu, tetapi karena Allah yang memampukan.
Saking mudahnya masa kini setiap orang berkoar-koar tentang apapun yang mereka ingin bagikan, pernahkah bertanya dalam diri, “Apa lagi rahasia yang hanya aku dan Allah saja yang tahu?”
Dalam mengenal batasan diri, ada dua ranah. Pertama, ranah usaha. Kedua, ranah yang Allah lebih tahu. Pada ranah kedua ini meliputi ujian. Alih-alih protes pada-Nya, bukankah lebih tenang ketika memikirkan hikmah di baliknya. Meski terkadang hal yang tidak enak bernama ujian itu, makna di baliknya belum kunjung ditemukan, namun terkadang Allah perlihatkan pada nanti saatnya.
Catatan Sharing bersama Mba Sarita dan teman-teman
Sumber gambar: Pexels
Bogor, 4 April 2023
158 notes · View notes
theglassware · 9 months
Text
Tumblr media
Cara menghilangkan rasa sakit itu yang dengan nerima...nerima ikhlas 😇...nerima ngga asal nerima karena itu akan sulit. Melainkan nerima karena kita tahu Allah lah yang mengizinkan ini terjadi. Maka penting bagi kita untuk mencintaiNya agar lebih mudah ridho disakiti ❤️.
0 notes
wayfaring-bones · 2 years
Text
Tumblr media
𝅘𝅥𝅮~ “Here we go, here we go what’s that sound       Something coming, something coming right down the town       Lock the doors, hide the kids don’t be around       Hundred steps about - best not wear - a frown.” ~ 𝅘𝅥𝅮
 𝅘𝅥𝅮~ “What a night, what a night underneath the moonlight dancing without a care        Here we are, here we are bring the drinks for us to keep our spirits high        Pass the meat, pass the meat mind your manners when we speak - lest you’d be shared with hungry teeth.        It’s alright, it’s alright come and join our feast - there’s plenty enough for weeks. ~ 𝅘𝅥𝅮
  𝅘𝅥𝅮~ “Truly I am glad you’d joined us this night, wouldn't know what to do         Me, myself, and I with hundred in tow be lost with you         So we go again out of the town, meet us at the forest edge if you feel down         Open arms when you call THEN WE’LL MAKE SOME SOUND!~ 𝅘𝅥𝅮
𝅘𝅥𝅮~ “HERE WE ARE, HERE WE ARE HUNDRED AND TWO WE ARE       COMING FOR ANOTHER ROUND       IT’S ALRIGHT, IT’S ALRIGHT COME AND HAVE A BLAST TONIGHT       THAT’S A PARADE ALL ABOUT!” ~ 𝅘𝅥𝅮
0 notes
pengagumkata · 7 months
Text
Selalu jadi baik, jangan jadi orang pendendam. Jika disakiti balas nya dengan kebaikan. Jika diejek balas saja dengan senyuman. Pesan bapak sebelum pergi ke surga.
24 notes · View notes
milaalkhansah · 4 months
Text
Memaafkan Masa Lalu
Gw pernah menonton sebuah video di YouTube di mana ada seorang perempuan yang ditanya bagaimana cara memaafkan seseorang. Terus perempuan itu menjawab, "The only way you can forgive is when you have sympathy for them and you actually feel bad for them". Mendengar jawaban perempuan tersebut gw mencoba menganalisa diri gw sendiri. Apakah memang benar alasan gw akhirnya berhenti membenci orang-orang yang menyakiti gw adalah karena gw merasa kasihan kepada mereka?
Dan jawabannya gak semuanya seperti itu. Ada beberapa orang dalam hidup gw yang pada akhirnya berhasil gw maafkan bahkan tanpa mereka pernah ucapkan kata maaf sekalipun karena memang benar gw akhirnya merasa kasian kepada mereka. Tetapi itu setelah melalui proses panjang dan akhirnya mengetahui bahwa luka yang mereka berikan ke gw adalah karena mereka pun juga terluka.
Dalam sebuah buku yang pernah gw baca, katanya, hurt people hurt people . Orang yang menyakiti seseorang karena mereka juga adalah orang yang disakiti. Jadi seperti rantai tak berkesinambungan. Yang mana proses saling menyakiti itu tidak akan berhenti sampai ada seseorang yang memilih memutuskan rantai tersebut dalam artian memilih untuk tidak menjadikan luka yang dia dapatkan menjadi alasan dia untuk menyakiti orang lain.
Tapi bukan berarti karena pemahaman tersebut menjadikan gw membenarkan tindakan mereka atau tidak lagi mengingkari apa yang mereka pernah lakukan. Penjelasan sederhananya, gw mungkin memaafkan. Tetapi gw memilih untuk tidak melupakannya.
Contohnya siapa aja yang berhasil gw maafkan setelah merasa kasihan kepada mereka? Salah satunya adalah Mama.
Gw akhirnya bisa memaafkan apa yang pernah Mama lakukan di masa kecil gw dan bisa memperbaiki hubungan gw sama beliau setelah perlahan gw memahami bahwa ternyata dulu beliau pun sama sakitnya dengan gw. Bahwa bukan cuman gw korban dari keadaan. Gw sama Mama sama-sama sakit.
Ada pula beberapa orang dari masa lalu gw yang pada akhirnya gw memilih untuk memaafkan mereka bukan karena mereka. Tetapi karena diri gw sendiri. Karena gw teralu lelah untuk menyimpan dendam atau mungkin pada akhirnya gw berpikir energi dan waktu gw teralu berharga untuk dipakai membenci seseorang teralu lama. Meskipun gw akui, trauma yang orang-orang tersebut berikan meninggalkan banyak sifat yang gw benci ada di diri gw saat ini. Contohnya kerendahan diri yang besar.
Tetapi selain dari itu gw akhirnya bersyukur mereka pernah ada dalam masa lalu gw. Karena bagaimanapun tanpa apa yang pernah mereka lakukan. Gw gak mungkin bisa menjadi diri gw saat ini yang membawa begitu banyak pelajaran dari masa lalu gw tersebut.
Katanya, bentuk kedewasaan seseorang ialah alih-alih marah dan membenci, ia lebih memilih untuk memahami. Dan gw bangga sama diri gw saat ini, karena gw telah berada dalam bentuk kedewasaan tersebut.
Gw pernah cerita ke sahabat gw kalau secara tak sengaja gw liat kabar seseorang dari masa lalu gw akhirnya meninggal karena sakit keras. Melihat kabar itu, alih-alih merasa senang. Jujur, gw seperti merasa kosong....dan sempat berpikir apa jangan-jangan penderitaan yang orang tersebut rasakan adalah akibat penderitaan yang dia berikan ke gw?
Terus sahabat gw nanya, "Kamu happy gak?"
Gw diam lama terus jawab, "gak tahu, dan anehnya kenapa gw merasa sedikit bersimpati?"
Pada saat itu gw sempat speechless dengan perasaan gw sendiri. Karena kayak wowww. Lo udah dibuat sedemikian tetapi bisa merasakan kasian ke dia? Terbuat dari apasih hati gw ini? Yaa memang. Gw lagi bersikap sombong wqwq.
Terus sahabatku bilang, "jujur ya, pas pertama kali kamu cerita soal kejadian itu, aku berharap orang tersebut mati"
Gw cuman ketawa sebagai respon.
Haahhhhh, menuliskan tulisan ini perasaan gw agak sedikit nyeri. Karena kalau dijadiin film, masa lalu gw mungkin masuk ke genre thriller yang memiliki banyak adegan-adegan jantung berdetak kencang tetapi pada akhirnya berhasil juga gw lewati.
Jika ada yang bertanya bagaimana rumus pasti dalam memaafkan masa lalu. Gw cuman bisa menjawab, nanti kelak kalian akan temukan sendiri jawabannya malah setelah berhasil memaafkan.
Jadi gak usah menyamakan cara kamu untuk memaafkan dengan cara orang lain ya. Just take your time^^
25 notes · View notes
isnahidayatifauziah · 8 months
Text
Ketika hati bersedih atas kepergian manusia sebab ia merasa telah disakiti olehmu, barangkali ketika itu Allah sedang mengingatkanmu bahwa yang tidak akan pergi meninggalkanmu hanya Dia. Sekalipun berulangkali kamu melangkah menjauhi-Nya. Sekalipun sudah seringkali kamu mengkhianati-Nya.
30 notes · View notes
skyblue-r · 9 months
Text
Berhadapan dengan manusia terkadang terasa melelahkan. Mungkin sejatinya harus dipahami, bahwa manusia bisa menjadi ujian untuk manusia yang lainnya. Bahwa akan selalu ada takdir yang beririsan satu sama lain. Akan selalu ada peran dan tanggungjawab yang selalu membatasi kebebasan yang kita inginkan. Yah, pada dasarnya menjadi manusia itu berarti kita harus belajar. Akan ada saatnya kita bercermin lewat pantulan manusia lain untuk mengkoreksi diri, menjadi lebih baik.
Menjadi manusia harus siap dengan segala bentuk penerimaan. Suka atau tidak suka, akan selalu ada ego yang menjerit atau hati yang terisak. Sesak.
Adakalanya... Kita disakiti, atau kita menyakiti. Disembuhkan, atau kita yang menyembuhkan. Harus mengerti orang lain, tapi sekaligus harus mengerti diri sendiri.
Nyatanya masih harus banyak belajar, harus dilatih lagi sikap penerimaannya, harus berusaha menjalani peran dan tanggungjawabnya. Lagi-lagi, selamat bebenah wahai diri. Tangerang | 14 Agustus 2023 | 19.47 WIB [19]
39 notes · View notes