Tumgik
#hamba
sepertibumi · 10 months
Text
Pernah ga sih kalian ada di fase yang rasanya udah husnudzon maksimal ke Allah tapi ternyata hasilnya ga sesuai sama apa yang kalian harapkan?
Kalo pernah, welcome to the gank!
Sempet ngerasa kecewa karena udah kemakan banyak quotes agama yang sering muncul, keyakinan yang udah apik banget dibangun tiba-tiba hancur.
Tapi mungkin ini yang mereka sebut "perjalanan spiritual". Dan setiap orang akan sampai di perjalanannya masing-masing, dengan ujian yang berbeda jenis dan levelnya.
Rasanya pengen marah, tapi rasanya juga ga berhak buat marah. Perang batin yang sengit ini akhirnya dimenangkan oleh ayat,
ولا تيأسوا من روح الله
Iya, ternyata selama ini aku cuman paham dan tersentuh sama segala quotes agamis itu secara tekstual. Tapi waktu Allah uji dalam kehidupan nyata? Nol. Implementasi pemahamanku remedi.
Ternyata aku masih gagal dalam memahami bahasa cintanya Allah. Kalo dibuat grafik, skala taat sama banyaknya permintaanku masih berbanding terbalik. Dan ini jelas ga adil, sampai akhirnya aku paham bahwa aku memang pantes dapet semua ini.
Syukurku jelas kurang banyak. Aku yang hanya fokus sama satu titik di mana Allah uji, tapi lupa sama ribuan nikmat yang udah Allah kasih sejak aku lahir. Bahkan sebelum itu.
Tiap ngerasa berdosa gini, balik lagi ke ayat di atas. Aku masih punya nafas dan kesempatan buat bertaubat. Buat jadi hamba yang lebih dan lebih baik lagi.
Yang penting, jangan nyerah dari Rahmat Allah ya. Perjalanan menuju Allah emang berat, tapi itu sebentar aja kok. Sisanya adalah keabadian. Dan kita harus tentuin dari sekarang, mau menghabiskan keabadian yang gak berujung itu di Surga atau Neraka?
Meniti peran sebagai hamba.
— @sepertibumi
88 notes · View notes
missygoesmeow · 3 months
Text
Tumblr media
my little kitties keeping me company while I’m sick 🩷🐱
hamba is under the desk because it’s hot
34 notes · View notes
mnurulwathoni · 2 years
Text
Alasan untuk tetap harus menikmati hidup adalah kuatnya kepercayaan seseorang bahwa esok bukan tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang membuat ia lupa betapa hancurnya ia kemarin, manusia itu terbatas dalam dimensi waktu, keinginan, menciptakan sesuatu dan persoalan kehambaan lainnya.
"manusia harus siap di atur dan tugasnya hanya nurut bukan menuntut dan itulah fungsi hidup manusia yang sebenarnya"
Lombok 4 mei 2022
92 notes · View notes
vivisufi · 1 year
Text
Dunia ini penuh dengan angka
Berapa usiamu?
Berapa hartamu?
Berapa nomer rumahmu?
Berapa nomer sepatumu?
Terjawab dengan angka terukur dengan angka
Jadi angka berapa favoritmu?
Aku suka angka 0
Yang suka diajak angka lain
Yang semakin banyak 0nya semakin tinggi nilainya
Tapi ini bukan tentang usia, harta, atau nomer
Ini tentang nilai hidup
Merasa 0 kemampuan semakin banyak butuh belajar
Semakin 0 tuntutan semakin ikhlas menjalani kehidupan
Semakin 0 sebagai hamba semakin berserah pada Tuhan
12 notes · View notes
thallashopile · 7 months
Text
_Berdoalah sebanyak-banyaknya. Tidak usah sungkan. KepadaNya kau boleh meminta apa saja_
2 notes · View notes
kafabillahisyahida · 2 years
Text
Astaghfirullah
Sering bicara dan memberi nasihat tentang agama tetapi diri masih jauh dari sempurna. Sering mengajak kepada kebaikan tapi diri masih jauh dari kebaikan . Bukan semata karena merasa pintar tapi karena terlalu besar rasa cinta pada keimanan.
Pantas jika orang berkata sok alim, mungkin memang begitu adanya aku sok alim. Sehingga Malu sebetulnya malu... Tapi aku tidak bisa berhenti hanya karena penilaian makhluk, orang2 tidak akan mengerti desakan dari hati yang peduli pada nasib umat ini kecuali mereka yang sama2 merasakan.
Sejak aku memutuskan untuk menjadi Hamba Allah yang sesungguhnya aku tahu salah satu tugas penghambaanku adalah harus menjadi agen dalam kebaikan. Meski aku tahu resikonya bahwa akan ada orang2 yang tidak menyukaiku, aku akan diajuhi orang2 yang merasa tidak sekufu...
Dan meski krn itu aku harus banyak belajar, dan bahkan seringkali aku tidak menyukai diriku sendiri, karena banyaknya kekurangan manusiawi, kebodohan yang bertubi2 . Ilmu telah menjadi tamparan demi tamparan yang menyadarkan, sekaligus siraman demi siraman yang menyejukan. Membuat mataku terbelalak ternyata perjalanku menjadi hamba yang Dia Ridhoi masih sangat jauh. Dosa2 bagaikan rutinitas sehari2, yang tidak disadari. Tak jarang beberapa ternyata sangat fatal. Hanya satu pertanyaan yang muncul berulangkali? Kemana saja aku selama ini? Islam apa yang aku jalani selama ini?
Ya mengapa seorang sepertiku begitu berani menasihati? Begitu suka bicara tentang agama, sampai2 rasanya aku tidak suka membicaran hal lain selain agama.Padahal aku bukan ulama... Hanya seorang hamba biasa... Yang punya kecintaan terhadap islam, yang bercita2 membesarkan Islam.
Ya Allah ampunilah dosa2 dan kekuranganku. Memang aku tak layak, memang aku bodoh, memang aku hina, tapi karena aku menyadari hal2 itu aku sedang mencoba terus belajar agar semakin tau dimana letak kurangku.
Kumohon jangan berpaling dari hambamu yang lancang ini.bila memang saat ini aku tak pantas. Ubahlah aku hingga pantas meraih cita2 tertinggi menjadi hamba yang Engkau ridhoi.
Hidup adalah belajar... Memang makin berat langkah, tapi aku tak bisa menyerah. Aku tak boleh kembali ke belakang. Demi Allah aku tak mau... Karena disini dijalan ini, dimana orang2 banyak membenciku, dimana orang2 menjauhiku, anehnya aku merasa bahagia.
Bagaimana akan puas seseorang dengan sesuatu selainMu? Apa yang didapat seseorang yang kehilanganMu? Ya Allah... Ini aku yang mengaku2 HambaMu
26 notes · View notes
diahh16 · 2 years
Text
Mengenal Diri
Tumblr media
Dapat Apa Saja di Asrama? #1
Pada bulan Juli kemarin, kami mendapatkan kesempatan untuk belajar bersama Ibu Pihasniwati, S.Psi, M.A., Psikolog. soal Mengenal Diri
Sebelumnya sempat berpikir kalau selama ini sudah cukup mengenal diri sendiri karena sudah cukup mampu mengenali emosi-emosi yang dirasakan. Ternyata tidak sampai disitu saja. Setelah mendapatkan materi ini baru tersadarkan bahwasannya mengenal diri itu merupakan perjalanan panjang yang tidak terbatas ruang, waktu, dan usia. 
Seperti yang dikatakan beliau, mengenal diri merupakan sebuah perjalanan yang menghantarkan kita ke episode-episode kehidupan selanjutnya. Modal pertama yang harus dimiliki untuk mengenal diri adalah Atensi. Bisa di mulai dari hal-hal fisik terlebih dahulu, apakah kita sakit kepala, tidak nyaman, atau dada terasa sesak, hal-hal tersebut jika diberi atensi maka akan kita kenali apa penyebabnya dan bagaimana cara mengelolanya.
Atensi itu bisa dilakukan kalau kita mengambil jeda sejenak, diam, dan tenang. Ketika kita merasakan emosi tertentu, marah misalnya, mungkin bukan kejadian saat itulah yang membuat kita marah melainkan akumulasi dari pengalaman tidak enak yang serupa. Bisa jadi orang yang membuat kita marah juga tidak bermaksud menyinggung, tapi karena di dalam hati kita masih menyimpan ingatan atas kejadian tidak enak yang terakumulasi dan terpacu oleh perkataan seseorang, itulah yang membuat kita tersinggung dan marah. 
Apakah secara otomatis atensi itu akan membawa kebaikan? Belum tentu. Akan membawa kebaikan ketika berisi doa, harapan, optimisme, prasangka baik, empati, dan segala kebaikan yang ada di dalam diri kita. 
Paling tidak, dengan kita memberi atensi, mengenali, dan memberi perhatian terhadap apa yang kita rasakan, jarak antara lalai dan ingat itu bisa di kontrol. Durasi lalainya bisa terpangkas. Meskipun emosi marahnya tetap dirasakan, tapi paling tidak setelahnya kita sadar bahwa jika ada hal-hal kurang tepat yang sudah dilakukan kita akhirnya bisa meminta ampun atau maaf, kepada sesama maupun pencipta.
Rasanya masih banyak sekali PR tentang mengenali diri. Ternyata tidak berhenti sebatas di memberi atensi dan mengenali saja. Masih ada tahap selanjutnya, bagaimana atensi tadi bisa mendatangkan dan memunculkan kebaikan-kebaikan di dalam diri, bagaimana menjadi pribadi sekaligus hamba yang sebagaimana mestinya.
16 notes · View notes
theartismi · 2 years
Text
Saat Rindu Pada Hambanya
Buat para kalian yang mungkin sedang dimasa kecewa terhadap seseorang yang kalian cintai di luar mahram, Bagaimana rasanya saat ini ? Sakitnya bukann maen kan , apalagi jika kasusnya perselingkuhan dan terkadang di duakan itu juga gak enak. Perlu disadari bahwa apa yang kamu rasakan saat patah hati saat ini adalah sebuah pertanda bahwasannya Allah pun juga tak mau di duakan, bahkan hubungan suami istri pun tetap Allah yang paling utama apalagi hubungan bukan mahram, Allah Swt pun rindu sama hambanya, rindu saat kamu merengek minta pertolongan , rindu saat kamu bilang menyerahkan semua urusan hidup , dan banyak kerinduan lainnya. Maka dari itu ada rasa syukur yang luar biasa jika saat patah hati kamu kembali kepada Tuhanmu dan bersyukurnya lagi bahwa kamu sadar hubungan bukan mahram adalah hubungan yang dilarang sama Allah Swt karena sejatinya dalam surat Yasin ayat 36 mengatakan bahwa “ Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan.....”  apa yang dikatakan Allah adalah suatu hal yang mutlak dan yang terpenting engkau percaya bagaimana Allah mengatur hidupmu sampai engkau bertemu dengan pasanganmu.
2 notes · View notes
pearlmesea · 3 days
Text
duh. cengeng bangettt.
kalau udah gelisah, panik sendiri, gau sedang berlatih untuk bisa terus istigfar.
tiap ngerasa fakir ilmu tapi masih nurutin hawa nafsu pengen ini dan itu, gua juga tetep berusaha untuk terus istigfar.
setiap kali kangen seseorang, pengen ada yang dampingin, ada yang bantuin, dan ada yang ngarahin, ku juga banyakin istigfar.
pengen banget semua halnya terpenuhi tapi anaknya ga sabaran banget.
pengen banget apa-apa Allah penuhi, tapi ibadahnya masih lalai.
istigfarnya banyak banget. banyak banget yang perlu diistigfarin.
istigfarnya gue bikin gue jadi cengeng banget. karna tau, masih banyak kurangnya, banyak salahnya, banyak lalainya, dan banyak juga ga taatnya.
proses dengan sabar menuju ketaatannya itu loh.. kayak ya Allah.. tolong... siapa lagi yang bisa nolongin hamba? Hanya Engkau Ya Allah...
Ya Rabb.. hamba capek, hamba juga bingung.. tapi ini gapantes dikeluhi juga ya? belum seberapa dari perjuangan mukminin mukminat dan golongan-golongan orang sholih terdahulu, apalagi jauh sekali dari nabi juga rasulMu. tapi kayak.. Ya Allah, mampukan hamba disaat hamba juga meragukan kemampuan hamba sendiri.
Ya Rabb.. hamba kangen.. tapi hamba juga gabisa berbuat banyak. soalnya cita-cita hamba dan drinya dan banyak orang lainnya itu berkumpul di surgaMu ya Allah.. jadi pengen banget kenikmatan itu hamba rasakan dunia dan akhirat. Tolong bayar tuntas ya, ya Allah.. bantu hamba dalam perjuangan ini.
bantu hamba dalam setiap perjuangan terhadap ilmu, agama, dan banyak hal melawan nafsu. laa haula walaa quwwata illa billah.
ps; abis nonton ceramah tauhidnya Aa Gym.
1 note · View note
jurnalhikmah · 1 month
Text
Masa laluku pun tak seputih kertas putih,
namun tak ada sedikit pun rasa ingin menyalahkan Tuhanku,
karena masa lalu yang berliku itu justru menjadi perjalanan menuju Tuhanku.
Seburuk apapun masa laluku,
lebih banyak hal yang tak henti aku syukuri.
Sehina apapun masa laluku,
aku terlalu cinta atas takdir demi takdir itu,
karena aku menemukan jati diriku sebagai seorang hamba dari Tuhanku.
🕊🤍
0 notes
segitigakeju · 4 months
Text
Seakan Allah berbisik
“Hamba-Ku, sudah ya, jangan dipaksakan karena segala hal baik ga akan pernah bisa disatukan dengan hal buruk”
Mungkin memang baik dan buruk berdampingan tapi beda konsep ketika halal dan haram, karena pada akhirnya kamu hanya terus mencoba menghalalkan yang telah Allah haramkan
Siapa kamu? Ingat kamu hanya hamba !
0 notes
khubaibsworld · 6 months
Text
Tumblr media
"Kenapa bertaubat diperintahkan untuk bersujud ? Karena taubat itu ibarat air yang mengalir, air akan mengalir kedataran rendah dan tidak mengalir kedataran tinggi."
0 notes
missygoesmeow · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Happy Christmas from Hamba!
16 notes · View notes
cupofcoffees-world · 7 months
Text
Suka-suka Allah atas semuanya, tugas kita cuma tunduk, menghamba, entah malah ketika kita berpasrah hati terasa ringan tidak meronta-ronta 💕
01 oktober 2023, jepara
0 notes
abidahsy · 7 months
Text
Bestie Till Jannah - Hamba
Setelah Obrolan Warung Kopi tutup buku, mari kita buka chapter yang baru berjudul Bestie Till Jannah. Tulisan ini tidak akan dibuat dengan deretan angka episode seperti stripping sinetron, melainkan disajikan khusus untuk merekam momen-momen yang perlu dibagi dari obrolan antara aku dan dia yang di warung kopi. Semoga bisa less drama juga.
Karena tulisan ini tidak berseri, aku juga tidak janji akan seberapa sering menulis, terlebih karena tantangan menulis 30 hari sudah tinggal 1 hari lagi. Semua tergantung kebutuhan dan highlight yang akan diangkat dari sebuah percakapan. Seperti kali ini, yang kita bahas adalah topik yang tidak jauh-jauh dari topik di Obrolan Warung Kopi.
Aku mengajaknya bicara dengan alasan karena banyak pertanyaan yang mau aku ajukan, tapi sesungguhnya muaranya tetap sama yaitu tentang prosesnya untuk sembuh.
Saat ini dia sedang sibuk dengan pekerjaan, meski cukup teralihkan, dia merasa belum menemukan jawaban atas pencariannya. Baginya, bekerja bukanlah tujuan dan arah hidupnya, bukan itu yang dia cari untuk mengisi kekosongan jiwa.
Dia juga bilang bahwa dia masih mencoba mengidentifikasi siapa atau apa yang tanpa sadar dia tuhankan selama ini. Perasaannya kah? Diri atau egonya kah? Atau hal lain yang sebenarnya secara alamiah bersifat fana dan lemah. Itulah mengapa sampai detik ini dia masih kesulitan untuk berani mengambil langkah.
Tuhan memang satu, jelas Tuhan kami adalah Allah, satu-satunya, Yang Maha Esa. Tapi, sadarkah bahwa terkadang selama ini manusia tanpa sadar menuhankan sesuatu yang lain dalam hidupnya?
Bisa jadi itu uang, waktu, keluarga, teman, jabatan, pencapaian, dan lain sebagainya.
Adakalanya pun manusia tidak sadar jika dia sedang ada dalam pusaran itu, tersesat, dan frustasi sendirian. Padahal tidak perlu secara ekstrim menjadikan hal-hal fana itu sebagai sesembahan. Dengan mencintai hal-hal tersebut secara berlebihan, melebihi cinta kita pada Allah saja, itu sudah patut dipertanyakan.
Aku berlindung pada Allah dari hal-hal semacam itu. Semoga Allah lindungi kita semua.
Jadi, lagi-lagi dia yang di warung kopi sebenarnya sudah mengantongi jawabannya, dia sudah sadar betul letak masalahnya, dia bahkan punya alternatif dari setiap kemungkinan yang akan terjadi. Tapi sayangnya, dia tidak punya energi. Dia tidak cukup termotivasi untuk mengambil langkah pasti dalam kerumitan yang dia hadapi.
Dia memilih diam, menunggu, dan menyaksikan keputusan-keputusan yang dibuat oleh orang-orang di sekitarnya. Termasuk saat aku pergi dan menghilang, dia bahkan tidak melakukan apapun. Diam membisu, seperti biasanya.
"Udah pernah minta (sama Allah) belum?"
Aku memberikan jeda.
"Kalau memang se-gak berdaya itu, ya minta sama Allah buat dikasih kekuatan. Bukankah Allah makin suka kalau kita minta ya?"
Aku mengatakannya karena merasa bahwa permasalahannya bukan tentang dia yang tidak tahu caranya, atau dia yang tidak punya kemauan, atau dia yang terlalu ragu-ragu. Tapi lebih mendasar lagi, dia tidak punya energi. Jadi, alih-alih minta sama Allah untuk segera disembuhkan, dia bisa berupaya untuk minta diberikan kekuatan, dihujani energi oleh Yang Maha Memiliki.
Menemukan arah memang penting, seperti saran dari psikolognya. Dia diminta untuk mencoba lingkungan-lingkungan baru yang membuatnya lebih hidup dan bisa menentukan apa yang sebenarnya dia mau dan butuh. Tapi menurutku, selagi dia masih punya arah menuju pada-Nya setipis apapun cahaya itu menuntunnya, itulah yang harus diperjuangkan.
Karena hanya kepada-Nya lah kami mohon pertolongan, bukan? Kalimat yang setiap hari selalu diulang dan diminta tidak kurang dari tujuh belas kali tanpa tapi.
"Iya, Bid. Mungkin bener kata lo, bukan lingkungan yang totally baru yang gue butuh, tapi bisa jadi gue belum terlalu dalam memahami agama gue,"
Yah, boleh aku akui bahwa aku cukup khawatir saat dia bilang dia mau mencoba banyak hal yang 180 derajat berbeda dengan lingkungannya saat ini. Lingkungan yang menurutku sangat perlu disyukuri dan dipeluk erat, karena sungguh, apa yang dia bisa take it for granted bahkan sejak sebelum dia lahir, adalah sebuah hasil pencarian dan perjuangan kalau dari sudut pandangku.
Meskipun kami berada di banyak circle yang bersinggungan, kisahku tidak seberuntung kisahnya untuk bisa berada di circle tersebut.
Jadi, satu hal yang aku ingin dia lihat, bahwa dia perlu sangat bersyukur untuk berada di posisinya saat ini. Dan cara seseorang bersyukur adalah dengan merawat dan menjaga pemberian dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu dengan sebaik-baiknya.
Kali ini doaku untuknya bukan soal dia sembuh, tapi semoga dia dilimpahi ketenangan hati, energi dan kontrol penuh atas diri, lantas bisa menjadikannya hamba yang paling hamba. Hamba kesayangan Allah Yang Maha Baik.
Yuk semangat yuk, Bestie!
1 note · View note
umaburo · 1 year
Link
岩手県は、前沢牛や短角牛など和牛の産地でもあり、雫石牛の旨さも最高。盛岡市にある総菜が人気の精肉店。「九戸屋肉店」は、夕方には売り切れる雫石牛の煮込みハンバーグが超人気で激安価格にも注目です!
Iwate Prefecture is also a production area for Wagyu beef such as Maesawa beef and Tankaku beef, and Shizukuishi beef is the best. A butcher shop in Morioka City that is popular for its side dishes. At Kunoheya Meat Shop, the stewed Shizukuishi beef hamburger steak, which sells out in the evening, is extremely popular and is worth paying attention to because of its super-discount prices!
続きはこちら(https://fanblogs.jp/souguru/archive/1943/0)⇒https://fanblogs.jp/souguru/archive/1943/0
0 notes