Tumgik
#kumohon
punya-debusemesta · 17 days
Text
Tumblr media
Mantra sepanjang masa, agar berbaik sangka dengan takdir Allah
"Semua ini akan berlalu, ini yang terbaik, agar aku semakin terdidik, Allah selalu tahu apa yang terbaik untukku"
Aku sedang melatih diri, agar lebih tabah dan tahan banting. Bukan percuma Allah menanamkan cita-cita indah itu didalam hatiku. Semuanya bukan kebetulan, aku pasti sedang dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih indah.
Orang yang tidak bisa mengendalikan apa yang dipikirkannya, tidak akan bisa mengendalikan apa yang akan diperbuat olehnya.
Layaknya seorang bayi, aku sekarang masih belajar berpikir, mengeja setiap kejadian dan pemikiran, agar matang dan siap menghadapi zaman.
Oh Allah, kumohon bantu aku.
Tumblr media
43 notes · View notes
kilasjejak · 3 months
Text
Allah...
Bila bukan Engkau yang menguatkan, kepada siapa lagi aku meminta kekuatan ? Atas jiwaku yang lemah ini, ku mohon kuatkan. Atas hati yang rapuh ini, kumohon Teguhkan.
47 notes · View notes
kanal-imaji · 6 months
Text
Bukankah ini tenang yang kau cari? Terlepas dari kekang tali ketidakpastian, keluar dari pusaran tanya yang pernah menjebakmu terlalu lama.
Kumohon, jangan hilang lagi, jangan lagi kehilangan diri sendiri.
48 notes · View notes
penaalmujahidah · 11 months
Text
Hari-hari meranggas, bersama usia yang tekikis waktu. Sementara amal kebaikan masih dirasa kurang untuk menjadi bekal.
Tuhan, terima kasih atas kesempatan hidup yang Engkau beri sampai kini.
Berjuta maaf senantiasa mengalun dengan harapan mendapat ampunan. Atas segala damai yang terusik oleh lalai. Atas segala taat yang terkoyak oleh abai.
Tuhan, betapa banyak inginku menguar, seakan-akan usiaku akan panjang. Padahal mati bisa kapan saja menghampiri tanpa pernah mempertanyakan kesiapan diri.
Maka jika waktuku telah habis di dunia, kumohon, panggillah aku dengan lembut. Ridhailah aku untuk kembali dengan tenang. Hingga tak ada lagi penyesalan yang menggenang.
Kamasan, 27-07-2023
73 notes · View notes
diksifaa · 8 months
Text
Tumblr media
Ternyata benar, keterampilan dan kemampuanku memahami lautan masih sangat sedikit. walaupun aku mampu berenang, aku tetap suka tenggelam hingga mencelakai diriku sendiri, mungkin jika belum sadar telah celaka, aku bisa saja terus tenggelam larut hingga mati. Dear lautan yang sangat luas, berdamailah dengan setiap kapal yang sedang berlayar, ia hanya ingin mencari tempat berlabuh yang menjadi tujuan, bukan tersesat pada lautan tanya tak berujung
Selain itu, aku terlalu mempercayai laut seakan laut dan aku (yang sedang berlayar) sedang dan selalu baik-baik saja. Padahal perlahan laut membawa ku pada arus yang tak bisa aku kendalikan, terombang-ambing, goyah, dan hanyut terus mengikutinya tak memiliki arah. Dear laut, hentikan segala manipulasi yang telah kau tampakkan padaku, maupun yang lain, kumohon tidak lagi
Tapi Ini bukan tentang lautan luas sesungguhnya
~Faa
34 notes · View notes
dhiraksara · 16 days
Text
YaAllah, meski di depan orang lain kuterlihat tangguh dan garang, kumohon jodoh yang di depannya kubisa mengeluarkan sisi wedhokku yang sesungguhnya clingy dan ngaleman ya Allah. 😭😭😭🙏🙏
Aku sebagai anak pertama juga pengin menye-menye, pengin ngambek, pengin dimanja, pengin ngalem, pengin ngeluh, pengin ini itu, tapi dunia tidak pernah memihakku dan memilih menjadikanku cadas dan garang. 🥲
YA ALLOH, CITA-CITAKU HANYA INGIN SLAY SJ SEPERTI INCESS 💅💅
17 notes · View notes
narashit · 10 months
Text
Istimewa
Untuk kesayanganku: L.
Mencintaimu nyaris membuatku menjadi laki-laki menyebalkan. Berkali-kali aku nyaris melewati batas. Berkali-kali membuat kesalahan. Juga berkali-kali menganggap perasaanku adalah sesuatu yang mutlak kamu terima.
Kalau saja aku adalah aku lima tahun lalu, sudah pasti tulisan ini tak pernah ada karena yang sedang kulakukan adalah meratap. Antara aku yang menyerah atau kamu yang memintaku berhenti. Cuma ada dua kemungkinan itu dan dua-duanya mengerikan. Tapi kamu menyelamatkanku.
Barangkali kamu berpikir tak melakukan apa-apa. Kamu bereaksi sekenanya. Merespon semaunya. Juga tak memberiku petunjuk. Tapi kamu tetaplah seorang juru selamat. Dengan apa-apa saja yang kusebutkan, kamu menyelamatkanku dari keterjatuhan. Jatuh karena tersandung kerikil. Jatuh karena memaksakan diri sampai kelelahan. Jatuh karena terjerat belukar di halaman rumahku. Atau seperti orang tolol yang jatuh karena tersandung kakinya sendiri.
Sayangku, hidup adalah pelajaran. Itu hal yang kudapat sejak mendengar ayat suci pertama yang diturunkan Tuhan.
Aku suka belajar. Bagaimanapun caranya. Aku membaca buku untuk tahu bahwa manusia bisa merangkai kata demi kata kemudian mereka lepas dengan suka-suka bagaimana pembaca menangkapnya. Aku menonton film untuk tahu kalau tenyata, garis hidup manusia sedemikian dinamis, tetapi juga tipis dan rapuh. Aku mendengar lagu untuk tahu kalau perasaan, sebagaimana beras dan kecap manis dan kulit ayam goreng dan apa saja, ia sama berharganya. Aku bertemu banyak orang untuk tahu, kemudian memaksa diri sadar, kalau di atas segalanya, manusia tetaplah manusia tempat segala yang elok dan teruk.
Sayangku, aku mencintaimu. Dengan kesadaranku yang tersisa. Melihatmu dari kejauhan seolah-olah aku diberitahu bagaimana hidupku akan berakhir.
Di sana, ada kamu yang sedang menunggu sambil tersenyum. Matamu menyipit. Gigi gingsulmu keluar dan membuktikan keistimewaan tak pernah berarti sempurna. Pipimu mengembang seperti adonan kue. Dan tentu saja, dengan sadar atau tidak, siapa pun yang melihatmu akan mengatakan, "cantik sekali." Terima kasih. Kumohon maafkan aku karena tak pernah meminta izin buat mencintaimu terlebih dahulu.
41 notes · View notes
manusiafajar · 14 days
Text
Halo, mau belajar tapi sakit ya?
Banyakin istighfar.. mungkin sakit bila mulut yang bergerak, biar hati yang menata dirinya untuk meminta ampun-Nya..
Laper ya? tapi susah makannya? sakit banget ya?
Huhu sebetulnya aku tidak tau bagaimana cara tenangkan. Ini sangat sakit..
Bete? gegara minum panadol jadi ga bisa tolerir ngantuk? eh panadol nya malah ga ngefek?
Bangun - bangun laptop eror padahal udah merelakan untuk siap belajar..
Barangkali ada yang salah dari niat - niat kita memulai sesuatu, melakukan sesuatu.
Barangkali ada tebalnya dosa menghiasi, maka ketenangan sulit menyelip pada hatimu.
Barangkali ada hadiah besar yang menanti, buah dari sabar menahan untuk berada pada seluruh ketidak-nyamanan ini.
Halo, gadis kecil yang juga sedang bersedih. Terus larut menangisi wajah sederhana dan kesal akannya.
Ah, kumohon berhenti meringis ya?
8 notes · View notes
temusukma · 8 months
Text
Jangan Dulu Menyerah, ya
Usahamu sampai detik ini belum juga menemui terang. Ingin menyerah, namun sudah terlanjur jauh kakimu melangkah. Mungkin memang perlu untuk sedikit lebih keras lagi, sembari terus berdo'a kepada Sang pemilik Hati. Tidak apa, tidak perlu merasa bersalah. Sesekali hati dan pikiran mungkin memang perlu untuk sedikit ditempa lebih hebat dari biasanya.
Cobalah istirahat sejenak. Sembari mengevaluasi apa saja yang dirasa masih kurang. Sebentar lagi mungkin kau akan sampai pada tujuanmu. Maka tolong sedikit saja bersabarlah. Tunggu sampai tiba saatnya. Dirimu yang hari ini merasa lelah, sedang dipersiapkan untuk masa depan yang cerah. Dirimu yang terbentur kini, sedang akan menemui dirimu yang terbentuk di kemudian hari.
Kelak kita akan tertawa, tersenyum, bahkan menangis mengingat semua proses yang ternyata mampu untuk kita lalui. Kumohon tetaplah hidup, untuk sampai pada mimpi yang belum redup.
-Temusukma
22 notes · View notes
esbatubulet · 4 months
Text
Yaa Rabb, dulu aku pernah meminta padamu perihal seseorang, namun Engkau bilang "tidak, bukan dia". Tapi kumohon padaMu yaa Rabb, untuk yg kali ini tolong jangan ditolak lagi. Karena wanita ini lebih dari cukup untukku. Bersamanya, aku merasa dekat denganMu..
15 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
16.06.2023
Ketika tangan-tangan asing menodongku dengan dua mata pisau, aku masih sanggup menghalau sebab mereka datang dari arah yang aku tahu. Tapi ketika seseorang yang memelukku melakukannya, aku bahkan tak menyadari jika tubuhku sudah berlumuran darah.
Bukankah setiap orang memiliki kapasitas untuk menyampaikan keinginan? Kenapa ada yang memilih menikam yang ditinggalkan daripada mengucapkan selamat tinggal? Tak semua orang akan menahan yang tak bisa ditahan, sebagiannya mahir mengucapkan selamat jalan.
Jadi kumohon, kau yang sedang di pintu dan ingin pergi, tak perlu memberiku mawar berduri. Aku tak akan sembarang menebarkan semua kurangmu kepada nama-nama asing yang kau benci.
Jika sulit bagimu untuk melangkah lebih jauh, aku dengan senang hati membuka pintu yang kau mau.
Silakan pergi!
Dan jangan pernah kembali!
38 notes · View notes
tulisansehariini · 1 month
Text
Not Friend (Bukan Review Film)
Rasa ini sebenarnya sudah lama ingin kutuliskan. Tapi apa daya dengan kemalasanku. Malam ini, dengan backsound suara teriakan penonton bola, akan kutuliskan sebuah rasa.
Sebelumnya, aku akan berbicara mengenai alasan tulisan ini mengangkat judul film dari negara Thailand, "Not Friend". Seperti judulnya, tulisan ini bukanlah review film. Tulisan ini berisi bagaimana perasaanku mendengar seorang teman telah tiada. Jika pernah menonton film Not Friend, kurasa kalian telah memahami maksudku.
Aku ingat, saat itu adalah 1 tahun yang lalu.Temanku, sebut saja si A meninggal karena kecelakaan. Almarhumah adalah temanku sedari SD. Kami tidak dekat. SMP, kami di sekolah yang berbeda. Kemudian saat SMA, kami bertemu kembali di sekolah yang sama. Sungguh, kami tidaklah dekat.
Ketika SD setelah kuingat kembali, aku memang pernah mengobrol dengannya. Cukup sering, mungkin. Dalam ingatanku, kami sering mengobrol mengenai hal-hal mistis. Seperti, lele berkepala manusia, pipi bolong akibat menyiram ular dengan air panas, dan lain-lain. Saat SD di mataku ia adalah sosok yang asik untuk bercerita hal-hal yang berbau mistis, ia memiliki segudang cerita. Perempuan di kelasku pernah terbelah menjadi dua kubu, kami berada di kubu yang berbeda. Tapi percayalah, meskipun kami berada di kubu yang berbeda, tidak ada masalah di antara kami berdua. Ya, karena kami memang tidak pernah dekat.
Singkat cerita ketika SMA kami bertemu, namun selalu di kelas yang berbeda. Dalam tiga tahun, kami tidak pernah sekelas. Jangankan sekelas, mengobrol dan menyapa saja tidak pernah. Apakah pernah bertemu? Pernah, beberapa kali. Sekolahku tidak sebesar itu hingga memungkinkan dua makhluk tidak pernah bertemu. Ketika kami bertemu, di antara kami tidak ada yang memulai untuk menyapa duluan.
Kau tahu? Kepribadianku sangatlah angkuh kurasa. Aku sangat ingin menjadi seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi. Tapi itu hanyalah keinginan belaka, nyatanya ketika bertemu teman yang tidak terlalu dekat aku seperti kebingungan. Dan kurasa, kebingungan itu terasa angkuh bagi orang lain. Aku tidak menyangkalnya.
Aku bingung ketika bertemu teman-teman lama yang tidak begitu dekat. Bingung memulai pembicaraan. Sangking bingungnya, aku ragu itu adalah kenyataan.
"Apa di depanku benar-benar teman lamaku?"
"Saat ini kah waktunya kami bertemu?"
"Mengapa semua orang seperti sudah akrab, hanya aku kah yang terasing di sini?"
"Mengapa hanya aku yang belum bisa mengalir mengikuti pembicaraan mereka?"
Pertanyaan-pertanyaan bodoh itu terus berputar di kepalaku. Maka dari itu, aku (sedikit) benci perkumpulan dengan teman (tidak dekat) lama.
Kembali mengenai perasaanku 1 tahun yang lalu, aku merasa seperti ketinggalan kereta. Waktu di mana aku dapat menyapanya, mengobrol dengannya, meminta maaf kepada nya telah melaju dengan kecepatan penuh. Aku tidak bisa apa-apa. Aku tidak dapat mengejar waktu itu. 3 tahun yang kulalui di SMA seakan pudar, hambar, dan tak bermakna. Beberapa kali reuni SD dan SMA diadakan, terasa seperti tiket bioskop yang kulewati karena ketiduran.
Periode SD yang kulalui sangatlah mungkin menciptakan kesalahan-kesalahan yang kulakukan terhadapnya. Lalu periode SMA dan setelahnya adalah waktu di mana aku seharusnya dapat menyapanya dan mengobrol dengannya. Dan mungkin ketika aku telah berteman dengannya, ia akan memaafkan kesalahan-kesalahan yang tak sengaja telah kulakukan. Tapi apadaya, aku tidak menyapanya waktu itu.
Kereta itu telah melaju kencang.
Memang benar apa kata pepatah. Waktu adalah uang.
Pesan: untuk kalian yang membaca tulisan ini, kumohon doakan temanku dengan segala kebaikan.
5 notes · View notes
afhzz · 2 months
Text
Ada satu hal yang harus kuabadikan di sini sebagai pengingat diriku di masa depan. Kumohon pada diriku, jangan pernah curhat hal pribadi yang tidak ada hikmahnya, atau manfaatnya untuk diketahui orang lain di story/ status sosmed apapun ya.
Please, don't! Cause I know you will regret it.
Maka itu aku menciptakan banyak platform rahasia (bukan sosmed ofc), sebagai tempat release emosi negative dan archive emosi positive. Meskipun biasanya aku berusahaa banget untuk menulis yang baik-baik aja, karena hanya itu yang ingin aku simpan di dalam memori jangka panjangku.
Memori baik dan menyenangkan dengan orang-orang sekitar menjadi layak aku tuliskan, karena pasti akan kubaca lagi suati hari. Sedangkan di sosmed? Bukan hanya aku yang akan membacanya, meskipun akulah yang mungkin paling sering membacanya.
Hal-hal yang sering dibaca, akan menjadi memori yang kuat hingga tanpa disadari bisa berubah menjadi keyakinan yang sulit untuk dipatahkan. Jika hal baik dan benar yang sering dibaca atau diingat-ingat maka semakin banyak hal baik dan benar yang kita yakini, namun jika sebaliknya tentu sangat berbahaya bagi diri.
Aku sadar perlu waktu dan pemaksaan di awal untuk menghentikan kebiasaan yang tanpa disadari terus dilakukan. Sehingga hal tersebut bisa terasa seperti "kebutuhan" padahal belum tentu itulah yang kita butuhkan meski sangat ingin kita lakukan.
Perlu kesadaran penuh setiap hari untuk mengetahui, menyadari, menerima, mengendalikan, dan mengarahkan hal-hal yang bisa dikendalikan oleh diri, agar tak menjadi penyesalan. Sesal yang dipupuk terlalu lama menjadi bahan untuk membenci diri sendiri yang jika dibiarkan akan membuat diri lupa tujuan awal kita diciptakan dan dihidupkan Allah swt di bumi ini.
Tentunya, bukan untuk membenci sesama manusia atau diri sendiri. Tapi terus memegang kendali hal-hal yang bisa dikendalikan, dan melepas hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Menerima kenyataan bahwa peran utama kita sebagai manusia adalah tetap dan selalu menjadi hamba Allah swt terlebih dahulu, baru diikuti dengan peran-peran lain yang Allah izinkan kita lakoni dalam keseluruhan cerita kehidupan dunia ini.
Allah swt menciptakan kita karena Allah swt Maha Mengetahui peran kita di bumi ini sangat spesial yaitu menjadi khalifah bumi. Dalam praktiknya bisa dieja menjadi beragam kata kerja yang ujungnya selalu satu semoga Allah swt meridhoi kita dan amal-amal kita yang tak pernah sempurna.
Referensi:
youtube
3 notes · View notes
narashit · 1 year
Note
Halo kak, aku lagi gloomy. Didn't have anything to share except that, if you don't mind 🙃
Pilih mana, dicintai atau mencintai? Kenapa pilih itu?
Hai, Anon.
Tolong maafkan aku karena baru sempat membalas.
Pertanyaan yang sulit karena aku gagal dalam keduanya. Haha.
Dicintai kerap bikin aku merasa berharga, dimengerti, juga perlakuan-perlakuan lain tentang penghormatan dan pemakluman. Itu sesuatu yang menyenangkan. Sangat menyenangkan, bahkan. Aku berpikir seseorang menjadi senang bahkan bahagia cuma karena aku berada di dekatnya. Sayangnya aku bukan jenis orang yang pantas mendapatkan perlakuan semacam itu.
Pikiran-pikiran tentang berbuat apa saja seenak jidatku terlalu sering muncul. Aku terlalu jelas memanfaatkan posisi sebagai yang dicintai untuk sampai kepada tujuan-tujuan yang bahkan aku sendiri tak tahu asal dan tujuannya. Aku takut akan menjadi orang jahat, tetapi ironisnya, perasaan lega bahwa ada orang lain yang mencintaiku dan memaklumiku justru membuatku menjadi jahat. Benar-benar jahat sampai aku membenci diriku sendiri.
Aku suka sekali proses mencintai. Melakukan apa saja yang kuingin supaya dia senang, itu hal yang sangat menyenangkan. Bayangkan ketika kamu berhasil membuatnya senang, bukankah sangat menyenangkan? Bagaimana mungkin proses menyenangkan dirimu sendiri dapat membuat orang lain juga merasa senang?
Mencintai membuatku selalu bersemangat. Aku akan dengan sengaja memajukan alarm bangun tidurku hanya untuk menelepon orang yang kusayang sampai bangun untuk kuucapi selamat pagi. Jawaban "selamat pagi" dengan suara bangun tidurnya lebih dari cukup untukku menjalani satu hari kehidupan yang tak jarang bertingkah brengsek itu.
Aku bukanlah dermawan dan penuh kasih yang dapat menolong bahkan ketika di depan mataku terpampang jelas seseorang yang butuh pertolongan. Terlalu banyak pertimbangan yang akhirnya membuatku tak melakukan apa pun. Itu sikap yang berbeda 180 derajat ketika aku melihat seseorang yang kucintai. Dan inilah kegagalanku selanjutnya, sebab memaksakan kemampuan dan kehendak selalu dapat memancing kesalahan dan kelemahanku sampai ke tahap yang menyedihkan. Benar-benar menyedihkan sampai aku membenci diriku sendiri.
Tetapi kalau harus memilih, aku akan memilih 'mencintai' saja. Aku lebih senang tampak menyedihkan daripada menjadi sosok yang jahat bahkan di mataku sendiri.
Kumohon maafkan aku kalau pada akhirnya menjadikan pertanyaanmu sebagai sesuatu yang cuma tentangku. Tapi, yah, semoga menjawab.
20 notes · View notes
manusiafajar · 14 days
Text
Ya Allah..
Kumohon bila Engkau menghukum-ku atas lalai - lalai yang sadar dan tidak kusadari.. Bila dengan itu, Engkau tidak menghukum-ku di akhirat.. Engkau Maha Baik..
Ya Allah..
Bersimbah tangis menyesak dada, tidak mampu berbicara bahkan sepatah kata..
Ya Allah..
Engkau paham setiap rasa sakitnya.. Engkau paham se-menyesakkan apa.. Dan bila Engkau yang menurunkannya.. Maka Ya Allah.. bantu aku menghadapinya..
01.43 CLT. Yuk lanjut lagi belajarnya.
15 notes · View notes
milaalkhansah · 2 years
Text
Mengapa?
Mengapa pada setiap doamu kepada Allah, kamu selalu minta agar dikuatkan bahkan pada apa yang kamu sendiri belum tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Sebab kaupun paham, bahwa selemah apa dirimu ketika menghadapi sebuah ujian, meminta kekuatan bahkan pada apa yang belum pasti akan kamu lalui adalah sebentuk meminta pertolongan agar dibantu di segala keadaan.
Mengapa pada setiap doamu kepada Allah, kamu selalu minta untuk diberikan hati yang tulus, perasaan yang lapang dan juga kesabaran yang luas? Karena kamu pun juga tahu, bahwa hidup adalah serangkaian ujian yang tidak akan pernah selesai dan berhenti untuk kauhadapi. Kau minta untuk diberikan ketulusan, sebab kamu tidak mau berharap apa-apa pada manusia atas kebaikan yang telah kamu usahakan untuk hidup mereka. Kamu meminta untuk diberi perasaan yang lapang dan juga kesabaran yang luas, karena kamu menyadari bahwa hidup adalah tentang sebuah proses penerimaan, bahkan terhadap takdir yang tidak kamu sukai sekalipun. Kamu meminta untuk dilapangkan hatimu atas segala kondisi. Kamu memohon untuk diberi kesabaran atas apa yang membuatmu acapkali lelah.
Pada setiap perasaan dan juga harapan yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya muara. Semoga kau selalu dikuatkan-Nya.
Dikuatkan untuk terus berbuat baik. Dikuatkan untuk terus berada dalam kebaikan. Dikuatkan untuk terus bersyukur. Dikuatkan untuk terus bertahan dalam kesabaran. Dikuatkan untuk terus berharap balasan hanya kepada-Nya. Dikuatkan untuk terus berjalan dan tidak lemah atas berbagai keadaan yang menimpa.
Pada setiap rasa sakit yang membuatmu banyak belajar. Pada setiap kedukaan yang kamu saksikan. Pada setiap senyuman yang membuat hatimu ikut menghangat. Pada setiap pengalaman pahit yang membuatmu kian dewasa. Merupakan Rahmat Allahlah yang membuatmu masih mampu berjalan dan melanjutkan hidup setelah keinginan mengakhiri itu terus membayangi setiap malam.
Seperti hujan yang turun pagi ini, kumohon meredalah. Kembalilah kepada Allah atas segala perasaanmu yang membuatmu lelah. Karena kamu sendiri pun tahu, bahwa betapa tidak berdayanya ketika yang hilang dari hatimu adalah Dia.
127 notes · View notes