Tumgik
#nulislagi
thinkerofthoughts · 2 years
Text
Lupa
Kalo dipikir-pikir, diingat-ingat, dan direnungkan, manusia itu emang tempatnya khilaf. Suka lupa kita tuh. Suka ga sadar.
Padahal nikmat Allah besar banget. Nikmat Allah sangat amat luar biasa, masya Allah Alhamdulillah.
Kita aja yang suka lupa dengan Nikmat-Nya, jadi suka ga tau diri. Masih suka ngerasa kurang, masih suka ngerasa paling menderita. Padahal mah kalo dipikir-pikir, diinget-inget, Allah tuh udah baik banget sama kita. Ga ada kurang satu pun. Kitanya aja yang harus banyak banyak sabar dan syukur.
Masih suka ngelanggar perintah-Nya, masih suka malas-malas beribadah, masih banyak ngeluhnya… apa ga malu? Malu banget. Maluuuu banget. Astaghfirullah.
Harus banyak muhasabah diri, harus banyak merenung, “apakah nikmat Allah yang diberikan kepadaku sudah dimanfaatkan dengan baik?”.
Dengan keadaan yang masih banyak dosa dan salahnya ini, Allah masih tetap mencurahkan kenikmatan-Nya hingga di titik ini…….
Jujur kita ga akan bisa bales semua nikmat Allah yang infinity ini 🥺, malu banget…..
So….. What else we can do?
Ibadah! Cuma itu, cuma itu yang diminta Allah.
Kenapa susah banget buat ngerjainnya? Padahal permintaanmu jauh lebih banyaak, jauh lebih besar..
Please, sadar diri 😭
Ayo, balik lagi… balik lagi ke Allah. Allah always welcome you..
Semoga kita selalu diberikan “kesadaran” 🥹
09.07.2022
01:45
0 notes
banggobs · 4 years
Text
Tumblr media
Eh Penonton... aye nulis lagi ah!
Selama ini aye nulis on-off gitu, kadang iya sering kagak. Ya gitu, gak pernah never selalu always. Tapi yang jelas, sekarang aye mau coba konsisten coba istiqomah, buat nulis lagi. Mulai dari microbloging kayak gini aja... yah minimal buat catatan pribadi aye aja. Kalo ada yang kebetulan lewat, mampir, trus baca, yaaa semoga ada yang bisa bermanfaat aja.
Ini DISCLAIMER ya:
Apa yang aye post/repost di sini merupakan my own personal notes, my own personal opinion for myself, and somebody else's work that I'd like to keep (dan bisa aja diambil oleh pemiliknya dengan begitu saja kapan saja), which I find it useful and I wanted to share with you, Passbyers. Kalo bermanfaat, ya silahkan dikutip aja.
So, jangan baper, jangan didebat, jangan diplintir, jangan minta citation dari mana, bla bla bla... ini bukan karya ilmiah!
Dah sih, gitu aja.
Terima kasih udah mau mampir, jangan lupa like, share, and subscribe ya... 😅😅
1 note · View note
khulaifaaa · 4 years
Text
Menunggu hanya pada satu cinta, saat hatiku sudah terlalu percaya Menunggu pada satu cinta, walau penghianatan jelas terlihat didepan mata Menunggu pada satu cinta, walau sudah pasti ini takkan ada ujungnya Menunggu pada satu cinta, walau jawaban akhir dari penantian ini adalah sesuatu yang tak diharapkan sebelumnya
1 note · View note
sisukanulis · 5 years
Text
Tumblr media
Aku pernah menyalahkan Tuhan atas ketidakadilan yang aku dapat,
Aku pernah menyalahkan keadaan akan ketidaknyamana yang aku dapat,
Aku pernah menyalahkan seiisi dunia atas ketidakpuasan ku atas hasil yang aku dapat,
Bayangkan saja, apa yang kita perjuangkan dengan cara yang baik, dengan cara yang benar, tapi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tapi setelah melakukan diskusi oleh hati, aku pun menyesal akan egois nya akal ini.
Aku berkata pada teman ku,
Ini tak adil,
Lalu teman ku berkata,
Coba istighfar dan sekarang apa mau mu?
Aku menjawab aku hanya ingin bilang Allah tidak adil,
Dan teman ku menjawab,
Dia sudah mendengar apa yang ingin kamu ungkapkan,
Maungkin cara ku kurang benar (mungkin), tapi sepertinya aku hanya mengejarnya tanpa meminta kepada sang pemilik segalanya.
Aku minta maaf,
Mungkin aku belum melakukan perintahnya dengan baik, melakukan sunah nya dengan baik, melakukan amalan dan ibadahnya dengan baik,
Aku minta maaf.
Ya Allah, aku terima dengan sabar dan ikhlas ujian mu, tapi aku mohon kuat kan iman ku, kuat kan ibadah ku dan jangan tinggal kan aku.
"ungkapan dari manusia egois"
-sisukaNULIS-
1 note · View note
jabbarabdl · 5 years
Text
The key of Miracle
Tentang belajar yakin dan bagaimana darinya lahir berbagai keajaiban yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Saat kita meyakini sesuatu, biasanya juga ada harap dan ketenangan yang membersamai. Tersebab keyakinan inilah ruang-ruang gelisah, khawatir dan berbagai ketidaknyamanan lainnya menyempit dalam bilangan berbatas.
Keyakinan adalah pohon berakar kuat. Ia hadir bukan hanya membawa teduh, tapi juga kebaikan pada sekitar. Ia tumbuh dari benih-benih kesabaran atas berbagai kesulitan hidup, disiram dengan aliran syukur atas semua yang sudah dimiliki dan dirawat dengan prasangka baik atas segala hikmah yang terkandung dalam setiap kejadian.
Maka tak heran iman menjadi pertahanan terkuat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang datang. Keyakinan yang tertanam begitu dalam tentang keberadaan Zat yang Maha Mengatur dan Maha Baik yang tidak mungkin memberikan keburukan dan selalu menghendaki kebaikan, meskipun kadang melalui jalan yang mungkin tidak kita suka.
Keyakinan inilah yang juga selalu kita temui dalam berbagai kisah para anbiya sebagai teladan terbaik dalam hidup kita. Keyakinan yang kemudian meneguhkan Musa saat berlari menyelamatkan diri ke Madyan menghindari kejaran pasukan firaun yang hendak membunuhnya. Keyakinan yang kemudian menguatkan Ibrahim ketika dibakar api oleh Namrud. Keyakinan yang memberikan ketenangan kepada Ismail saat sang ayah mengatakan hendak menyembelihnya atas perintah Allah. Dan keyakinan yang juga membuat Muhammad SAW mengatakan, "La tahzan, innallaha ma'ana" kepada sahabatnya Abu Bakar yang takut dan gelisah ketika dikejar kaum quraisy ketika hijrah.
Banyak hal diluarsana yang meleburkan keyakinan ini hingga seringkali kita gelisah dan khawatir bagaimana kita mampu menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi sekarang. Masalah tersebut tentu tidak bisa disepelekan apalagi jika memang itu masalah yang besar.
Namun bagi saya, salah satu cara terbaik melewati segala pelik tersebut adalah berfokus pada our present time, not past nor the future karena membiarkan pikiran mengawang pada ketakutan masa depan atau rasa bersalah masa lalu sama sekali tidak membantu.
Menikmati saat ini dimanapun kita berada, bersama siapapun kita disana adalah kebahagiaan serderhana yang sering kita lewatkan. Sebagaimana anak-anak yang tak pernah mengkhawatirkan esok ataupun mendemdam pada masa lalu karena mereka yakin bahwa orang tua mereka akan selalu melindungi dan mengawasi mereka.
Jika orang tua yang sangat menyayangi kita ini berusaha menjamin pemenuhan kebutuhan anak-anaknya, maka Allah dengan Maha Rahman dan Rahimnya pasti juga akan menjamin segala urusan hambaNya. Adalah rezeki, jodoh, hingga maut kita yang sudah tertulis rapi oleh pena-pena langit. Tinggal bagaimana kita bisa yakin seperti yakinnya sang anak kepada orang tuanya bahwa ada narasi terbaik yang Allah siapkan untuk kita selama kita percaya dan yakin padaNya.
2 notes · View notes
daffamaulana · 2 years
Photo
Tumblr media
AWAL NYA COBA COBA, LAH KOK... Ini bukan hanya sekedar cerita, tak lain hanya sekedar satu agenda, satu momentum dan ya paling hanya 3 sampai 4 jam Pagi itu sengaja ku mantapkan kembali niat saya, berbekal al-baqoroh 177, tak sengaja momentum tersebut mempertemukan beberapa chanel yang dapat menggugah sudut padang saya Memang benar di kondisi quater life crisis ini menjadikan kita memilih, bagi saya proses memilih tersebut akan menjadikan penundaan yang berbelit², maka akhir akhir ini mulai memberanikan apapun kondisinya itu merupakan sebuah step perjalanan kedepan Pagi itu tak sengaja dipertemukan manajer dari goro assalam yang dapat menggugah saya tentang manajemen bisnis, kemudian bertemu dengan salah satu dosen arsitek UNS dan menawarkan beberapa program yang yah itu masih dipertimbangkan, didalam agenda tak sengaja ada sekelompok koordinator TPA se solo raya dan itu dilembagai LKG yang cukup memberikan inspirasi yang juga anggota² juga aktif diluar sana, dan cukup banyak sharing dengan beberapa lembaga remaja masjid yang terlibat disana Dikondisi apapun kita berada sebenarnya tinggal bagaimana kita mengelolanya, memfilter dan memproses agar kita terus bermanfaat. Dan pelajaran yang dapat saya ambil adalah dunia ini ngga ada yang bersih dan sebelum kita beranjak ke tempat yang tinggi coba lurusin dulu niat kita. Pastinya selain niat akan tetap memilih dari cari kenyamanan yang akan kita ambil, mau ekonomi nya kah, mau nyari nyaman nya kah, atau waktu dsb Makasih ilmunya guys, akhirnya saya mencoba menulis kembali dalam ig ini :) #instagood #inspiration #apresiasi #viralpost #awalyangbaik #belanja #nulislagi #jalanjalan (di Goro Asalam Super Market) https://www.instagram.com/p/CaNBXnGhDTS/?utm_medium=tumblr
0 notes
ruang-rahasia · 6 years
Photo
Tumblr media
. Senja.. Kamu indah. Melebihi indahnya senyuman manusia itu. Indahmu ternyata mampu membuatku jatuh hati. . Menatapmu lebih lama. Mampu membuatku mengerti kenapa kamu begitu indah. Kalian tau kenapa ? Karna ia diciptakan oleh Yang Maha Indah. . Seperti takdirNya, Dia selalu membuat cerita manusia yang tak terduga-duga akhirnya. Bagi manusia yang selalu berprasangka baik padaNya. Ia akan percaya bahwa takdirNya memang selalu indah, seperti senja itu :’) . #sajak #senja #sunset #sajaksenja #sajakmalam #sajaksendu #sajakrindu #sajakpilu #sajakhujan #sajakkopi #puisi #puisisenja #puisirindu #puisihati #puisihujan #puisiku #puisicinta #puisiindonesia #poem #poems #instapoem #poetry #aksimenulis #menulispuisi #mystory #nulisyuk #nulislagi #writer #writing
12 notes · View notes
qnaanq · 3 years
Photo
Tumblr media
Kaktus, ia adalah kesabaran yang kokoh. Ia kuat tak terhempas oleh angin. Tak mati sekalipun badai menerpa. Hidup dalam kegersangan dan tetap bersinar. Wanita, makhluk perasa. Terlihat kuat tapi kadang rapuh, hatinya begitu lemah. Ia butuh bersahabat dengan kaktus. Bersabar adalah solusi. Belajarlah pada sepotong kaktus, bahwa kesabaran itu berbuah manis. Mengarungi kehidupan, harus bersabar. Menuntut ilmu perlu bersabar. Mendidik anak, wajib bersabar. Menghadapi masalah, bersabar dan bersabarlah. Pada akhirnya, kesabaran yang baik adalah bersabar tanpa mengeluh sedikitpun kepada manusia. Bersabarlah dengan kesabaran yang baik! #kesabaran #sabar #kaktus #cactus #cacti #menulis #tantanganmenulis #sajak #prosa #nulisyuk #nulislagi #mulainulis #membaca #paubanggai #menulislagi #membaca #book #satuharisatubuku #onedayonebook https://www.instagram.com/p/CHM0mZchczi/?igshid=1ubb8c0z1uh7l
0 notes
telisikbumi · 6 years
Text
Biarlah aku menjadi aku yang belajar akan ego ku ini.
Biarlah aku menjadi aku yang mengerti akan kesalahan ku ini.
Biarlah aku menjadi aku yang mendewasa akan waktu ku ini.
Dan biarlah aku menjadi diriku yang aku mau tanpa kau perlu suruh aku seperti orang lain agar aku terlihat baik.
Mengertilah, menjadi orang seperti yang ada di angan mu itu aku tak mau.
Jika kau ingin orang seperti yang di angan-angan mu itu, itu bukan aku.
Dan jika kau tak suka akan sikap ku, itu urusan mu bukan urusan ku. Karena urusan mu dan urusan ku berebeda.
-telisikbumi.
2 notes · View notes
fadiahazmi · 4 years
Photo
Tumblr media
Satu bulan lebih yak keadaan seperti ini . Menghela napas panjaaaaaanggggg..... . Link ada di bio ya. Silakan mampir. http://amiamia.home.blog/2020/04/19/mari-ngobrol-santai-sepotong-rindu-dan-hikmah-covid-19/ . #nulisaja #nulisdulu #nulislagi #dirumahaja #canva #wordpress #blogger #bloggerWP #anakpiyik #masihbelajar #embuh #sambutramadhan #ramadhan #kopi #ngobrolsantai #gunungmerbabu https://www.instagram.com/p/B_NTDV4nVvW/?igshid=bo3hhsamj90j
0 notes
mitayuniar · 6 years
Photo
Tumblr media
Bersabar dalam diam, bersabar dalam doa, dan bersabar dalam ikhtiar 😊 Buat semua yg sedang menanti, menanti apapun itu semoga Allah mudahkan, buat yang sedang menanti jodoh semoga Allah segerakan perbaiki niat perbaiki diri insya Allah jodoh pilihan Allah akan datang pada waktunya, buat yang sedang menanti hadirnya buah hati tetap sabar, doa itu sudah masuk "daftar antrian" Allah untuk diijabah...😊 Buat yg sudah menikah, tentunya harus menjaga perasaan yg belum menikah, jangan memborbardir yang belum menikah dengan pertanyaan "kapan nyusul?" Hanya karena merasa selangkah lebih maju.. 😊 sama halnya dengan yang sudah Allah titipkan amanah buah hati, harus berusaha menjaga perasaan yg sedang menanti, jangan malah menghantui dengan pertanyaan "udah isi?", karena saat itu sama saja kita mengusik hati dan perasaan mereka dari usaha bersabar atas ujian penantian dari Allah..Jangan sampai kesempurnaan hidup membuat kita lupa bahwa Allah jauh lebih sempurna dari apapun yang kita miliki. Karna gak ada yang benar2 milik kita, semua adalah titipan Allah yang bisa diambil kapan aja Allah mau... #babsabar #catatanhariini #catatanibupembelajar #nulislagi
1 note · View note
khodijahwafia · 4 years
Text
dear 2020: hello. it's me again!
-me, from 2016
0 notes
febechristina · 6 years
Text
Salah Sangka
Kemarin aku membenci kata-kata
Hingga rasa tak menjelma menjadi bahasa
Semalam
Katamu aku kurang mencoba
Esok hari
Kutemukan caranya
Mungkin
Memang aku harus membunuhmu
Menjadikanmu abu di bawah tungku
Karena menjadikanmu api
Tidak menghangatkanku
Alih-alih
Kau membakarku
Terima kasih kepada abu
Ternyata kaulah yang membumbui kosakataku
Menambah karyaku
Kemudian
Mereka mengenalku
🌻
2 notes · View notes
ruangkudanil · 5 years
Text
Gendis
Aku baru mengenalmu, ketika krl tampak lenggang. Kulihat perempuan berkerudung hitam, berkacamata dan membawa sebuah buku tiba-tiba duduk di sebelahku.
Dari sekian banyak gerbong, semesta menuntunmu hingga berada di sampingku. Entah tersadar apa tidak, kamu menjadi orang pertama yg memberikan senyum sebagai sapaan permisi tafsirku. Setelah seharian kepenakatan melanda seakan memudar sore itu.
Sengaja aku curi-curi pandang dengan memainkan handphone, ternyata kamu sedang membaca salah satu buku karya penulis favoritku. Buku itu berjudul Perihal Gendis.
Eyang Sapardi dan semestanya tolong bantu aku, mungkin lewat bukumu ditangannya senyum itu dapat kulihat lagi.
Segenap nyali dan kepercayaan diri untuk memulai obrolan bersama perempuan yang telah lama hilang.
"Mbak, itu bukunya Eyang Sapardi ya?"
Aku dapat melihat jelas raut wajahnya menoleh ke arahku, sepertinya detak jantung ini berhenti sejenak karena iramanya sudah tidak karuan.
"Iya mas"
Sudah, hanya itu yang terucap dari bibirnya membuat bingung isi kepala. Memutar otak untuk melanjutkan obrolan dengan modal nekat dan pengetahuan kecil tentang penulis buku tersebut.
"Kalau tidak salah itu buku terbaru Eyang kan mbk? Saya belum punya soalnya."
Untuk kedua kalinya dia menoleh dan menatapku dengan seksama aku merasa mungkin dipikiranya lelaki di sebelahku ini tidak putus semangat juga.
"Iya mas saya juga baru beli."
Kali ini dia tidak langsung kembali membaca buku ditangannya, mungkin menungguku mengeluarkan kalimat atau memastikan orang asing disebelahnya itu pura-pura kenal dengan penulis buku itu.
"Wah begitu ya mbk, saya kira sudah lama bacanya. Hampir setiap buku dari Eyang Sapardi saya koleksi dan buku terbaru itu belum sempat terbeli karena belum gajian hehe"
Aku dapat melihat raut wajahnya berubah yang semula seperti biasa saja, sekarang terlihat sedikit serius untuk melakukan obrolan dengan orang asing disebelahnya ini.
"Buku apa saja yang mas punya?"
Semesta, terimakasih kamu memberikan angin segar untuk berbicara lebih tentang salah satu hal yang aku suka.
"Tidak banyak mbak ada beberapa, mulai dari Ayat-ayat Api, Pengarang telah Mati, Ada Berita Apa Hari ini,Den Sastro?, Kolam, Sutradara Itu Menghapus Jejak Kita, Trilogi Soekram, Hujan Bulan Juni, Pinkan Melipat Jarak, Yang Fana adalah waktu. Kalau yang terbaru sih bukan buka Eyang tapi Manuskrip beliau itu yg paling mahal hehe jadi nabung dulu untuk bisa beli buku seperti mbak. "
Perempuan berkerudung, berkacamata hitam dan membawa buku Perihal Gendis di tangan kirinya menatapku dengan seksama dalam waktu sesingkat singkatnya. Uluran tangan dan senyumannya mengarah padaku.
"Namaku Gendis mas, aku beli buku ini karena ada namaku hehe. Jadi itu alasan utama aku membelinya, tapi aku sudah lama tertarik dengan karya Pak Sapardi."
Seoalah kereta ini terdiam, menyambut uluran tanganya membuatku tersentak yang dari tadi belum ada balasan kata keluar dari mulutku. Mendengar kata aku yang semula saya dari bibirnya saja membuat hati ini merasa terbuka untuk menyambut lagi pengisianya.
"Mas, nama mas siapa?"
Eyang Sapardi terimakasih, bukumu membawa hatiku tersenyum sore ini bersama perempuan asing yang memilih duduk di selahku dari sekian banyak gerbong kereta.
"Oh iya, namaku Ardi. Ardi Saputra."
Sesaat lagi kereta anda akan tiba di stasiun Tebet.
Aah sial, ini kereta tidak tau waktu ternyata stasiun tujuanya. Dia berdiri sembari senyum itu masih melirik kearahku. Aku tertegun dan bodohnya kenapa ponsel di tangan kiriku tidak meminta apapun yang bisa membuat kita semakin terhubung. Tapi seakan senyuman itu memberiku tanda.
temui aku lagi ya mas disini.
0 notes
luluzuhriyah · 7 years
Text
The struggle is real
Semakin bertambahnya usia, semakin banyak realitas hidup yang akan kita alami. Dulu, waktu masih berjuang dan berkutat sama kuliah dan skripsi, rasa-rasanya itu adalah perjuangan terberat. Sekarang, meskipun masih ingat gimana rasanya nggak tidur karena harus kejar deadline paper, yang paling terasa adalah manisnya menuntut ilmu.
Sekarang, di dunia kerja, rasa-rasanya realitas pahitnya hidup lebih menampakkan wujud aslinya. Tidak disukai karena berprestasi, lebur dalam pertanyaan diri tentang haruskah tinggal atau meninggalkan. Belum lagi masalah hati dan perasaan yang seringnya paling melelahkan.
The struggle is real, just one step after commencement day.
Saat diri sendiri adalah yang harus kita ajak berdamai, menguatkan, menyusun pondasi ketangguhan. Namun rapuh adalah nama sisipan yang hanya kita yang tahu, rasanya berat.
Perjuangan setiap orang memang berbeda. Namun yang mutlak adalah bahwa perjuangan itu nyata.
3 notes · View notes
ukhasana-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
[ TITIK BALIK ] Titik balik bisa dirasakan ketika kita sedang berada di masalah yang sangat berat / galau dengan kehidupan kita, kita merasa tidak ada gunanya sekali hidup dan jauh dari Allah, kemudian tiba-tiba hidayah datang itulah namanya titik balik. . Saya pernah berada di fase kehidupan seperti itu. Dan pernah juga merasakan titik balik di kehidupan saya. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah. . Kemudian saya berpikir, setelah Allah begitu baik sama saya, lantas apa yang saya harus lakukan? Diam saja? Menikmati manisnya Iman dan Islam seorang diri? Egois sekali saya kalau berpikir seperti itu. Tetapi Alhamdulillah tidak ada niatan dan lintasan pikiran seperti itu. Justru saya ingin menjadi orang yang beruntung karena menyeru kepada kebaikan, mengajak pada yg nahi dan mencegah pada yg mungkar seperti yg telah Allah firmankan pada Q.S. Ali Imran:104. Jadi yuk teman", kita bersama berproses untuk hijrah dan menikmati manisnya iman. Karena untuk mendapatkannya tidaklah mudah harus ada usaha, sama halnya hidayah, hidayah itu dijemput bukan ditunggu. . 📷 @dhitaayufauziah ❤ #nulislagi #reminder #reflection
1 note · View note