Tumgik
#sajak sesak
almharshah · 9 months
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
semburatsore · 2 years
Text
Sebuah Keniscayaan
Tidakkah kamu berpikir, bahwa bumi berhenti berputar saat kamu berhenti bernafas,
Anai-anai berterbangan, saat duniamu runtuh,
Yang konkritnya jua, sebuah keniscayaan duniaku runtuh pula
Kerajaan semut berpikir lebai sekali kau ratu semut,
Aku yakin overdosis adalah jawabannya,
Pemenuh segala marabahaya, segala jumbai-jumbai kehidupan,
Letup-letup gagang pintu, bara dingin, gemercik api, adalah hal yang penting bagiku, yang pemerhati teliti,
Masuk dalam roller-coaster labirin, namun kau masih setia,
Jadi siapa yang salah?
Kamu, aku, atau pasir putih yang memang kodratnya ada dipantai sengigi?
Kenapa kamu tak tinggalkan aku? Aku adalah senar gitar, yang bisa membeli lagi juga aku mau.
Apakah memang pantas menangis hanya untuk sebuah senar gitar? Tentu tidak.
Meringis hanya membuang-buang waktu. Tapi, sekali lagi itulah aku.
.
.
Semburat Sore,
14.09.22
7 notes · View notes
guratpena · 6 months
Text
terpikat
mungkin aku terpikat saat rasa datang dalam penat. saat hidup terasa terlalu banyak memberi pekerjaan. melelahkan.
mungkin aku terpikat saat rasa datang dalam sesak. saat hidup terasa terlalu banyak memberi tekanan. menghimpit.
mungkin aku terpikat saat rasa datang dalam kelam. saat hidup terasa terlalu banyak memberi kegelapan. menyeramkan.
lalu aku terpikat dan terjerat.
7 notes · View notes
rakunliar · 1 month
Text
HALUSINASI
Aku masih mencintaimu dalam diam, dalam senyap dan bisu
Mencintaimu secara egois tanpa memandang tempat dan waktu
Tanpa tahu diri, tak peduli dengan urat malu
Aku masih mencintaimu, masih rindu sampai aku jadi abu.
Masih terbayang semua kemungkinan itu
Senyumanmu yang melekung karena candaan konyolku
Genggaman tangan imutmu saat menonton film terbaru
Pelukanmu saat keliling Ibukota untuk menembus malam minggu
Aku tenggelam dalam angan tentang kita, tentang aku dan kamu
Walaupun semua itu tidak nyata, hanya berputar dalam kepalaku
Tentang hubungan kita mungkin diselingi dengan luka dan liku
Namun kupastikan kamu bahagia jika kamu menjadi milikku.
5 notes · View notes
edlweiss · 10 months
Text
dunia terlalu kejam, sayang. tapi mau pulang, belum dibolehin.
2 notes · View notes
uni-rie · 2 years
Text
Tidak apa-apa
Untuk diam dan pergi mu yang tiba-tiba, mungkin saja kau sudah menemukan rumah baru yang lebih sempurna.
Tenang saja, hidup pasti terus berlanjut walau tanpa Adamu yang dulu selalu ada, mungkin pencarian mu yang terus berlanjut tidak lagi tertuju padaku seperti biasa.
Aku terluka, sangat!
Aku rasakan nyeri, pasti!
Aku rasakan setengah jiwa sudah melayang entah kemana, tapi tenang saja setengah jiwa akan berusaha menopangnya meski berjalan pincang untuk terus melanjutkan hidupnya yang tinggal tak seberapa.
Jadi... Untuk mu yang sudah meninggalkan separuh jiwa, semoga menemukan apa yang kau cari yang selama ini tak pernah aku beri terima secara mutlak dan sempurna, mencintaimu dengan segenap hati dan rasa biar terkubur dalam dalam sampai nanti tak lagi merasakan apa-apa.
Saat aku utuh menemukanmu... Dulu
Saat ini aku menyimpan mu utuh cukup pada batas waktu tanpa lagi temu.
Akhir perjalanan, 29 Mei 2022. || 10.30
24 notes · View notes
marvinaanan · 4 days
Text
Aku pernah patah sepatah patahnya. Ditinggalkan seseorang karena keadaan. DIpikir begitu dicintai, ternyata hanya pikirku saja. Dicintai karena keadaan ternyata sangat menyesakkan.
Sekarang aku merasakan lagi. Logikaku berjalan lebih baik. Tapi hatiku tak bisa mengelak. Aku sangat rindu. Aku sangat cinta. Aku sangat ingin memilikinya. Menyerah karena dipaksa untuk menyerah menyakitkan ternyata. Atau jangan-jangan mencintai cukup dengarkan kata hati saja? Atau sebaiknya memang aku masih harus berjuang ya?
Mengapa perasaan tercipta sebegini rumitnya Tuhan.
1 note · View note
viviaramie · 1 year
Text
Tumblr media
Lihatlah mataku; ada begitu banyak rindu yang berserak menjadi debu.
Sedikit demi sedikit beranak pinak, tak mampu kusapu.
Hingga waktu berbuah sesak yang tak mampu kusajak.
Dibalik batu nisan biru muda yang kuseka, kita berjarak tak terhitung jauhnya.
Sajak ke - 1
135 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year
Text
Jarak.
Kita pernah satu kata sebelum akhirnya berubah menjadi lima aksara.
J¹ a² r³ a⁴ k⁵
Ini bukan soal matematika, bukan juga satuan kuadrat—yang dimana bisa selesai dalam hitungan dekat.
J a r a k
Lebih dari sajak
Kurang dari sejenak
Sesak tanpa sekat karena, bukan satu kali melipat satuan jarak terpanjang menjadi jarak dekat berdampingan.
Berkali-kali dihamparkan, terlipat lagi.
Dihamparkan kembali, terlipat untuk kesekian kali.
J a r a k
Dari silang menjadi saling, dari saling menjadi asing.
Dengan atau tanpa kata sepakat, jarak seringkali membuat kita terluka.
Terluka sampai terlupa bahwa, dari jarak sebenarnya kita bisa belajar bagaimana menghargai si/apapun yang Allah titipkan dengan begitu dekat.
33 notes · View notes
almharshah · 9 months
Text
Rupanya,
Seberapa pun usaha ku menjauh
Kau masih menjadi pemenangnya
Seberapa pun upaya ku mengayuh
Kau masih menjadi peran utamanya
Bayangmu masih selalu hadir
Memenuhi tiap sudut tatap ku
Meski antara kita terhalang tabir
Kau penuh dalam ruang fikiran ku
Harus sejauh apa? Kaki ku melangkah
Pada tanah bumi yang kita pijak berbeda
Harus sekeras apa? Jiwaku melawan resah
Pada ruang hati yang sesaknya penuhi dada
@almharshah_
Senin, 07/08/2023. 06:13
5 notes · View notes
pastelhum · 10 months
Text
nasi kotak bagian satu.
ini ditulis ketika aku sedang menanti jam pulang kantor, 17:30 saat ini pukul 17:01 29 menit lagi  sembari mendengarkan lagu amin paling serius, mengumpulkan sisa-sisa tenaga hari ini untuk membawa raga ini mencapai tujuan akhir hari ini.  beberapa saat yang lalu aku benar-benar merasa sesak.  rentetan kata didalam tabel yang harus aku pisahkan, rapihkan dan kirimkan keatasanku.  sesaat kemudian semuanya sudah selesai, rapi namun tidak begitu rapi. sengaja masih kubuat beberapa salah. entah kenapa. aku hanya ingin membuatnya demikian.  beberapa menit yang lalu teringat sang kasih, tiba-tiba merindu.  ingin menulis sajak tentang dia, namun rasanya kosong,  rasanya hanya ingin menatap wajahnya saat ini juga.  mengagumi setiap incinya.  aneh.  sedetik kemudian berubah menjadi keinginan untuk membeli novel baru. kalau-kalau kamu bingung dengan tulisan ini,  ini hanya susunan kata tanpa harus banyak makna, sebelum masuk terlalu jauh kedalam labirin sesat wanita 23 tahun ini, maka mari kita cukupkan saja semua kumpulan kata disini.  selamat menikmati sore dengan tenang, selamat beraktivitas,  selamat beristirahat,  selamat atas pencapaianmu hari ini,  selamat dan selamat.  kenapa nasi kotak? yah soalnya isinya random.  Dinar Mas, Semarang. 17:08 Juli, 18-07-2023. 
3 notes · View notes
guratpena · 2 years
Text
mencari lelap
kadang lelap menjadi sulit ditemukan. mungkin karena tertutup penat lalu pikiran menerawang.
kadang lelap menjadi sulit ditemukan. mungkin karena terdesak sesak lalu perih menusuk.
kadang lelap menjadi sulit ditemukan. mungkin karena tertahan harapan lalu tidak terwujud.
kemudian lelap digantikan oleh isak. kasihan.
12 notes · View notes
goresbiru · 2 years
Text
Tumblr media
sajak riuh hujan
rintik hujan pagi ini menemani jiwaku yang kian sendu
hari hari begitu sulit hati tak mungkin lagi
teikat dan tertaut
gerimis tak mungkin ditepis
memaksa matahari semakin menjauhi bumi
dingin menyeruak menyisakan sesak 
yang tak bisa lagi
kutahan, dalam angan
inginku berdiri tegak bersama pohon pohon
menebar bunga
harum semerbak
sedangku, hanya seonggok tanah tak bertuan
terinjak tanpa mampu berontak
gedung 2, 13 Oktober 2022 Jimin’s Day
4 notes · View notes
sajak-bumi · 2 years
Text
Sesak yang Tak Beralasan
Tiba-tiba saja, Kalimatnya yang sebenarnya biasa saja. Mampu menghujam dada tanpa maksud apa-apa. Padahal ia bukan siapa-siapa, punya balasan rasa kepadanya saja tidak.
Sajak Bumi - Dinni Mawaddah
2 notes · View notes
dityaa33 · 3 months
Text
Tumblr media
beginilah malam memahat mimpi
menulis cerita tentang apa saja
tak perlu darah menjadi luka
dada bisa sesak dihujam sajak
tinggal bersama prefiks me,
mengantar jiwa menuju dimensi lebih jauh
sementara pelukan tinggal pada prefiks me dan sufiks kan,
mengantar kesakitan pada yang diam dalam badan
sakit sekali cerita yang ditulis malam
bunga tidur yang membawa ketundukan badan
bulan tersenyum dan langit masih menangis
aku kembali menjadi sungai,meledak bersama bintang
alea iacta est,carpe diem
=≈======≈====
masih nyeri setelah mimpi buruk..mengingat rasa kematian pergi hanya menyisakan kesadaran,kemelekatan hilang.
namun masih berada di badan dan menyaksikan kepergian,berlipat lipat sakit dan merasakan kemelekatan pada mereka yang pergi
terimakasih mimpi semalam,membuatku menjadi menyadari makna waktu yang terbatas,hidup yang dimaksimalkan,perbuatan baik yang terus digaungkan,dan menyadari semua yang awal akan menjadi akhir.
kamis,18januari2024. 3.33 am selesai ditulis
0 notes
restubumi · 5 months
Text
-
# Pulang
Understand the things I say
Don¹t turn away from me
Cause I spent half my life out there
You wouldn't disagree
D¹you see me, d¹you see
Do you like me, do you like me standing there
D¹you notice, d'you know
Do you see me, do you see me
Does anyone care
  Apa yang lebih romantis dari pulang di hari lebaran, katakanlah padaku  tak ada sajak paling indah yang sanggup untuk dituliskan saat kau berhasil berjibaku di depan komputer sampai larut malam hanya untuk mendapatkan tiket  kepulangan, serupa menjadi mahasiswa semester tengah yang  memperebutkan mata kuliah dengan dosen favorit.
      katakanlah padaku  tak ada puisi kegembiraan yang sanggup diriwayatkan saat kau berhasil menggenggam secarik tiket kereta yang nilainya spiritualisnya bahkan melebihi tiket konser jazz manapun.
    Bahwa berkumpul kembali dengan ayah dan ibu adalah kemewahan paling mahal yang Tuhan ciptakan untuk kau sadari, mengenali kembali tentang harta karun yang selama ini yang mau tak mau harus kau campakkan untuk sementara waktu di kota jakarta, kembali menjadi anak kecil yang merayakan kembali dekapan Ibunya yang hangat, kembali menjadi kakak sabar yang memulaikan adik dan keponakan yang nakal, kembali menjadi bocah manja yang merindukan pelukan Ayahnya yang bijaksana, atau merayakan tahun ini sebagai seorang orang tua baru yang  kemudian berpumpun bersama dalam meja makan menikmati opor ayam dan ketupat hangat yang terhidang lezat. Perihal tentang sejauh-jauhnya kita berpetualang yang mengenali kembali tentang surga sesungguhnya
   Bahwa berkumpul dengan sahabat-sahabat lama yang  paling manis adalah keglamoran terakhir yang kau miliki, berbicara kembali tentang masa lalu yang indah  dan nostalgia yang manis, saat-saat indah saat harus berpeluh-riang di jalan pakuningratan. Berucap tentang masa depan-masa depan yang menawan tentang kekasih-kekasih tercinta.Perihal tentang Burung-burung gereja yang kembali singgasananya
  Saat dering stasiun  adalah lagu paling puitis dalam hidupmu, saat lelah antrian yang berjubal penuh sesak tak memiliki arti lagi dalam otot-otot kaki dan bahumu yang begitu bergejolak, saat perjalanan di kereta itu menjadi perjalanan paling berharga dan indah dalam derap takdirmu, saat yang tepat untuk melupakan sejenak hingar bingar kota jakarta
     katakanlah padaku, nikmat Tuhan mana lagi yang hendak kau dustakan saat kumandang takbir lebaran berkumandang dengan syahdu di surau-surau dan masjid depan rumahmu, saat anak-anak kecil yang nakal mengagetkanmu dengan bunyi petasan, saat rombongan bocah-bocah yang lucu berpawai-berlomba melintasi jalan masuk rumahmu dalam khidmat malam takbir, meneriakan yang di-Agungkannya  yang di-Sucikannya, merayakan hari raya pagi di atas sajadahmu, untuk lalu mencium tangan ayah-ibumu yang lembut, mengecup pipi adik-adik serta  keponakanmu yang lucu dan nakal untuk kemudian saling memeluk dan merangkul dalam bingkai foto
sebuah lemparan Dadu keajaiban Tuhan yang sangat sempurna
      Tetapi bukankah pulang  mengajarkanmu untuk menerima pertemuan dan perpisahan, Barangkali perjalanan ini pelan-pelan telah mengajarkanmu tentang manusia-manusia yang datang dan pergi, ayah dan ibu yang semakin renta,  kakak yang hangat yang bertambah tua,adik nakal yang menjadi dewasa, para sahabat-sahabat yang kian merekah,  mungkin mereka sedang menikmati senja sambil menggendong cucu,menemani anaknya, atau menikmati taburan bunga di bawah batu nisan
    Pernahkah kamu duduk kembali di ruang keluarga setelah sekian lama, Ketika hujan turun dan suara kodok yang berorkestra kini menghilang, kamu mencoba kembali menikmati segelas teh panas manis dan singkong goreng, ketika detik jam dinding seakan bisa didengar seluruh penghuni ruangan, kamu mungkin sedang menggendong anakmu lalu memandang wajah ibu yang semakin keriput dan rambut ayah yang semakin putih, Tentang suatu masa yang tak akan bisa kita lawan, di ruang keluarga itu kamu akan belajar menemukan perasaan-perasaan yang dulu kita rayakan sebagai kemenangan perlahan menghilang. 
My mother, my mother, 
She hold me, she hold me, when I was out there. 
My father, my father, 
He liked me, oh, he liked me
Di gerbong kereta itu , Kamu bisa memilih dan memutuskan merayakan nostalgia yang melankolis atau menciptakan ingatan akan masa depan yang sentimentil
Namun pulang bukan sekedar perayaan materil, Pulang lebih daripada itu,Ia akan membentuk riwayatnya tersendiri, dari setiap masa, Perjalanan akan selalu memiliki sebuah tujuan dan pada akhirnya rumah adalah orang yang selalu kita tuju untuk kembali, Ia adalah semangat pujaan untuk sebuah kemewahan, Pulang adalah sebuah  -Ode to my family- yang tak akan habis digerus waktu
seperti kata Sapardi Djoko Damono
Yang fana adalah waktu. Kita abadi, 
memungut detik demi detik, 
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
“Tapi yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu
Kita abadi
    Pulang adalah hasrat gerak kembali yang melebihi penaklukan-penaklukan puncak gunung manapun, sebuah pengalaman paling epik terdalam dari hidup manusia, di dalam kereta itu kita sedang menyusun kembali sajak-sajak pertemuan dan cinta, di dalam perjalanan itu kita sedang merangkai kembali noktah-noktah nostalgia indah dari masa depan
     Di bulan ramadhan, disudut  stasiun yang romantis dan puitis itu , di penjuru bandara yang dingin dan ekslusif , di pojok terminal yang panas dan pengap akan  asap bus, kau akan mengecap sebuah semangat yang berjejal, kau akan mendengar puisi-puisi yang girang dan kau akan melihat air mata ratapan dan gelora kebahagian bernama pulang
Pulang untuk mereka yang merayakan kembali rumahnya
Jakarta, 27 April 2016
Tahun ke 4
1 note · View note