Tumgik
#sajak rindu
andromedanisa · 5 months
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
339 notes · View notes
esbatubulet · 2 months
Text
Bersamamu, bukan hanya tentang menemukan rumah untuk bercerita. Lebih dari itu, tumbuh bersamamu adalah tentang berjalan lebih tenang di tengah-tengah bisingnya dunia..
41 notes · View notes
langitdanlaut · 2 months
Text
Pantas saja terasa sulit untuk kita bersama. Aku mencintai lautan yang kau lihat itu menyeramkan. Aku mengajakmu ke lautan, yang kamu inginkan pegunungan. Aku mengajakmu ke Pesisir Yogyakarta, kau rindukan dinginnya Braga.
24 notes · View notes
jeritmalam · 2 months
Text
Senja datang dengan kesepian yang dalam, Memantulkan bayang kesendirianku. Di bawah langit berwarna jingga yang pudar, Aku terdiam dalam kesedihan yang mengalir.
-jeritmalam
9 notes · View notes
seiryuu28 · 10 months
Text
Bagaimana ini? aku tergelincir karena tali pegangan aku dan kamu putus, aku terjatuh disambut oleh lautan sepi, tenggelam, yang ku lihat hanyalah kamu yang berdiri di permukaan, namun mengapa kamu tidak datang menolong? padahal hanya kamu yang ada di sana, kamu melihat ku bukan? ada suara riuh air dari kayuhan tangan ku berusaha untuk ke permukaan, mengapa kamu tidak sama sekali tergerak?
aku ingin kepermukaan, sepi disini, dingin disini, sesak disini, gelap.
Aku dibiarkan tenggelam oleh kekasih ku sayang, aku dibiarkan sesak, paru ku digenangi air dan kenangan, aku menyatu dengan dalamnya lautan kesepian, kesadaran ku perlahan menghilang.
Aku mati.
-seiryu
28 notes · View notes
penabersuara · 2 months
Text
Semalam aku bermimpi, bertemu denganmu lebih awal. Jauh lebih awal. Kamu mengenaliku, sebagai seseorang yang kelak kamu temui di masa depan. Seseorang yang nantinya akan terjebak dalam kelindan perasaan yang tidak bisa terurai. Seseorang yang nantinya akan membuatmu kebingungan karena tak seharusnya kamu cintai.
Terkadang aku bertanya-tanya. Pernahkah terlintas sebentar di pikiranmu, tentang bagaimana, tentang jika, dan tentang seandainya, aku, dan kamu, bertemu dalam kondisi yang berbeda.
Jika suatu saat semesta memberikan pilihan kepada kita untuk memutar waktu, maukah kamu mengambil pilihan itu? Atau jika kupaksakan untuk bergerak mundur ke sepuluh atau mungkin dua belas tahun lalu seperti dalam mimpiku, maukah kamu mengambil langkah yang berbeda? Maukah kamu berdiam diri dan menungguku menghampirimu dalam lintasan waktu yang menakdirkan kita bertemu? Atau mungkin kamu yang bergerak menemukanku.
15 notes · View notes
askarava · 29 days
Text
Allah Maha Tahu..!!
Allah tahu kemelut yang kau rasakan sekalipun kau tahan tanpa mengungkapkan, sesungguhnya ialah Dzat yang maha tahu apa-apa yang halus tersembunyi. Allah juga tahu keinginan-keinginan yang kau langitkan dalam doa sekalipun dirimu tak pandai merangkai kata-kata tuk merayuNya, sekali lagi Allah maha tahu.
Jadi, jangan pernah merasa tiada yang memerhatikan ataupun tak didengar, karena Allah itu maha mendengar sekalipun bisikan kecil dalam hatimu. Teruslah berbenah, mencukupkan diri dengan syukur, dan selalu husnudzan pada Allah, karena hidupmu, rezekimu, matimu telah di kukuhkan dalam catatan takdir lantas kau tak perlu khawatir. Intinya tugasmu hanya berikhtiar semaksimal mungkin dan yakin.
Partner_bertumbuh_bersama
3 notes · View notes
pecandusubuh · 10 months
Text
Diantara musibah terbesar adalah kamu jatuh cinta pada orang yang tak mencintai mu.
~ Imam Syafi’i
Ied mubarak habibti ;)
17 notes · View notes
penaalmujahidah · 1 year
Text
Jika hujan diibaratkan sebagai bukti rindunya langit pada bumi, apakah setelah hujan reda, rindunya langit ikut reda?
Jika memang ya, mengapa aku tak merasakan hal yang sama?
Aku kira cukup dengan bertemu riuhnya rindu akan usai.
Nyatanya tidak.
Setelah pertemuan itu berakhir,
Kerinduan itu tumbuh lebih banyak lagi layaknya benih-benih yang baru disemai.
Lantas aku harus bagaimana?
Semakin aku berusaha untuk menepisnya, semakin kuat rindu itu menyiksa.
Mungkin benar kata orang, obat rindu bukan dengan bertemu, sebab jika ada pertemuan akan ada perpisahan.
Maka yang paling pantas adalah bersama,
Jadi, apakah kau mengerti?
@penaalmujahidah
48 notes · View notes
sipenabicara · 5 months
Text
J A T U H
Jatuh di ribuan ketentuan yang selaras dengan waktu
Mengapungkan harapan kecil tanpa ujung kepastian
Rencana yang tak kunjung usai menuntut sebuah temu
Tanpa peduli segala syarat ataupun suatu pendekatan 
Bangkit dari sebuah keterpurukan kepingan masa lalu
Nampak di menyatukan serpihan yang telah menderu
Sampai pada ketetapan garis keistimewaan yang tentu
Hanya sikap kepercayaan yang terus datang membeku
-R-
5 notes · View notes
andromedanisa · 2 years
Text
Kebaikan yang diupayakan.
Cara terbaik dalam mencintai adalah dengan mendoakan kebaikan orang yang kita cinta. Memberi hadiah adalah salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta pada sebuah hati.
Bila hari ini pasanganmu memberikanmu suatu kebaikan. Maka berdoalah kepada Allaah dan mintalah kepadaNya agar banyak-banyak memberikan kebaikan kepadanya. Sebab hanya kebaikan sajalah yang pantas membalas kebaikannya dengan berkali lipat.
Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu bukan semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Bila pada hari ini kau masih mendapati pasanganmu masih ada disampingmu dan masih mendapati senyumnya yang bisa kau lihat setiap waktu. Maka teruslah berkomitmen untuk menjadi penyejuk hatinya sampai akhir perjalanan kehidupan ini. Sebab komitmen yang diupayakan tidak serta Merta karena ingin memberikan yang terbaik untuk pasangan. Namun ini adalah perintah Allaah. Perintah yang bila kita kerjakan hari ini dan hari-hari berikutnya. Akan selalu bernilai pahala disisiNya.
Tidak ada kebaikan yang sia-sia yang terlewat disisiNya. Semua tertulis dengan catatan yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Dan tidak ada kebaikan yang tidak dibalas dengan kebaikan olehNya. Semua kebaikan akan terbalas dengan kebaikan yang lebih banyak dari sebelumnya.
Pada sebuah rumah tangga tidak akan tegak hanya karena rupa, harta dan kedudukan saja. namun ia akan tegak sebab agama dan akhlaknya. Sebab bila cinta ia akan memuliakanmu. Bila tak cinta ia tak akan mendzalimi. Demikianlah bila agama telah ia pegang lekat-lekat dalam hidupnya.
Kebaikan yang diupayakan pada hari ini sebab karena Allaah yang telah memerintahkannya. Semoga upaya sekecil apapun itu akan berbalas surga di akhirat nanti. Jangan lupa ucapkan terimakasih, rasa syukur dan sikap bahagia kepada pasangan atas upayanya untuk membahagiakan diri kita pada hari ini. Sebab tak ada hal yang lebih membahagiakan ketika ia melihat seseorang yang diupayakan bahagia atas upayanya sekalipun itu adalah sebuah senyum. Dan satu lagi, doakan kebaikan yang banyak untuknya. Kebaikan yang tidak hanya di dunia saja namun kebaikan yang terus mengalir hingga dipertemukan dalam jannahNya nanti.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Sekali lagi dalam pernikahan bukan hanya kebahagiaan saja yang nanti kita rasakan, namun juga ujian pernikahan akan kita lalui. dalam pernikahan suami memuji istri, istri memuji suami. bukan berarti keduanya tak pernah tersakiti, tak pernah kecewa.
Namun karena diantara mereka saling memaafkan dan memberikan udzur satu sama lain, berlapang dada, dan berupaya menjadikan rumah tangga sakinnah mawaddah warahmah..
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih.
tanggal 29 Ramadhan 1443 H, pukul 02.41. ditulis kala terjaga dan menuliskan ini dengan perasaan penuh syukur dan sedikit menangis sebab kebaikan Allaah yang berlipat-lipat untuk diri ini. Segala puji hanya bagi Allaah yang telah menyempurnakan kebaikan menjadi sempurna.
372 notes · View notes
esbatubulet · 1 month
Text
Tentangmu, tidak akan pernah habis di pikiranku. Karena kamu adalah riuh paling gaduh dalam kepala..
13 notes · View notes
langitdanlaut · 3 months
Text
“Sebelumnya, aku menyimpan seseorang pada sebuah lagu atau parfum. Namun saat ini, kutambahkan juga ia di Langit. Aku lupa tak bisa mengganti Langit.”
32 notes · View notes
syadhira · 2 years
Text
Jika kamu merasa bahwa apa yang kamu pinta terlalu besar, maka jangan lihat apa do'amu, tapi lihatlah kepada siapa kamu berdo'a.
- kutipan buku waktunya pulang
63 notes · View notes
seiryuu28 · 8 months
Text
aku di biasakan oleh pertemuan-pertemuan lalu di binasakan oleh perpisahan
-seiryu
17 notes · View notes
payungbercerita · 1 year
Text
MUAK
Dulu, rasanya aku tidak perlu banyak belajar untuk turut bahagia atas kebahagiaan orang lain.
Tapi mengapa semakin dewasa, aku semakin banyak menghela napas panjang. Seolah banyak ingatan yang harus aku gali hanya untuk melapangkan hati. Bukankah seharusnya segala pemberian Allah sudah mampu menyadarkanku bahwa sebenarnya aku ini cukup. Dengan apa yang telah Allah beri, atas apa yang selama ini aku punya.
Apa karena dunia yang tiada hentinya menawarkan kemewahan? Atau hatiku yang telah menjadikan dunia sebagai penghuninya? Sehingga rasa kurang bisa sesering ini aku rasakan.
Apa karena dunia ini yang terlihat sangat indah atau aku yang sudah lupa definisi dunia yang telah Allah jelaskan dengan sangat jelas pada surat cinta-Nya?
Seharusnya rasa muak yang menghinggapi bukanlah rasa muak akan kebahagiaan yang didapatkan orang lain. Tapi seharusnya aku muak, jika aku memiliki hati yang terus-menerus kurang. Melihat dunia seolah persaingan tentang mencapai gelimang harta yang Allah sebutkan sebagai kesenangan sesaat.
Seharusnya sedihku bukan tentang rasa kurang, tapi karena melihat hatiku yang mulai sempit dan tidak lagi tahu makna akan kehidupan sebenarnya. Tentang apa yang aku punya, tentang tujuan penciptaan yang seharusnya aku maksimalkan.
Seharusnya aku lebih banyak belajar tentang rasa syukur atas apapun yang telah Allah beri. Atas apa yang selama ini pernah atau tidak pernah aku punya. Atas apa yang selama ini sudah, akan atau belum sama sekali aku miliki.
26 notes · View notes