Tumgik
#nabimuhammad
viviaramie · 1 year
Text
Aku adalah manusia yang paling menderita, ucapmu pada cermin di matamu. Lalu kau melukis tangis yang lama-lama menjadi gerimis. Tak cukup disitu, selanjutnya kau menghitung-hitung kehilangan, merasa paling kemalangan, lalu terbiasa menyalahkan Tuhan.
Sedangkan jauh sebelum itu, ada seorang laki-laki sedang sendirian, jauh dari ibu dan ditinggalkan ayah sejak dalam kandungan, tidak ada sedikitpun raut sendu di wajahnya, ia nikmati pemandangan gurun disekitarnya.
Lagi di usianya menginjak 6 tahun, ibu yang tak lama ia bersamanya, pergi menyusul ayahnya. Dan ia yatim-piatu diusia belia.
Tak cukup disitu kehilangan demi kehilangan yang tak pernah berhenti menghampirinya seperti tanda bahwa tak ada yang abadi di dunia ini.
Lanjut saat Ia dewasa, Tuhan memberinya emban menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia, ah tak kira-kira, cacian, hinaan, serta kekerasan menyerbunya.
Sampai tiba waktu ia pergi berhijrah ke negeri sebelah, dengan membawa harapan mereka mau menerima ajaran agama yang ia bawa, lantas apa yang ia terima? Cacian, makian, serta lemparan bebatuan yang mengenai tubuhnya berkali-kali, hingga darah bercucuran tiada henti, lalu ia kembali dan mendo'akan kebaikan untuk penduduk negeri.
Belum lagi saat tidak ada makanan yang bisa ia makan, perutnya keronconggan, lalu ia mengambil kerikil bebatuan mengganjalnya pelan-pelan.
Lantas sekarang kau masih merasa paling menderita?
Dan sungguh tak ada manusia yang paling serius mendo'akan keselamatan untuk kita, kecuali ia.
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah 9: Ayat 128)
27 notes · View notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Tau & Maha Baik. Cukup Alloh Yang Mengetahui Kebaikan Ini #Dakwah #Islam
Tumblr media
Inilah saudaraku yang seharusnya kita ingat ketika melakukan suatu amalan yaitu haruslah ikhlas. Dengan ikhlas-lah suatu amalan sholeh bisa diterima di sisi Allah. Ketahuilah bahwa amalan puasa adalah rahasia antara hamba dan Rabbnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits qudsi, “Setiap amalan manusia akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah berfirman (yang artinya): Kecuali amalan puasa. Amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Muslim no. 1151). Jika kita sudah mengetahui hal ini, maka sudah sepatutnya orang yang ikhlas berusaha untuk menyembunyikan amalan puasanya dengan berbagai cara sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Lihatlah saudaraku apa yang dilakukan oleh orang sholeh terdahulu. Ketika berpuasa, mereka meminyaki jenggotnya, membasahi bibirnya sehingga orang-orang mengira bahwa mereka tidak berpuasa. Artinya mereka ingin menjaga keikhlasan dengan menyembunyikan amalannya. Ibnu Mas’ud mengatakan, “Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka hendaklah di pagi harinya dia menyisir rambutnya, lalu meminyakinya. Hendaklah pula tangan kirinya tidak mengetahui sedekah dari tangan kanannya. Hendaklah pula dia mengerjakan shalat-shalat sunnah di rumahnya.” Abu Tiyah juga mengatakan, “Aku mendapati ayah dan kakekku yang masih hidup. Jika berpuasa, di antara mereka ada yang memakai minyak dan mengenakan pakaian yang indah.” Begitu pula sebagian ulama salaf dulu ada yang sudah berpuasa selama 40 tahun. Tidak ada seorang pun mengetahui amalan puasa mereka. Seorang salaf ini memiki toko di pasar. Setiap harinya, dia membawa 2 roti dari rumahnya. Lalu dia keluar dari rumahnya menuju tokonya di pasar. Di tengah perjalanan, dia menyedekahkan 2 roti tadi. Anggota keluarganya mengira bahwa roti tadi untuk dia makan di tokonya. Sedangkan orang-orang yang berada di pasar mengira bahwa makanan tadi akan dimakan di rumahnya. Padahal salaf ini sedang puasa. Itulah strateginya untuk menyembunyikan amalan puasanya. Dan sangat jauh sikap kita dalam menyembunyikan amalan dibanding dengan para salaf dahulu. Orang yang berusaha menyembunyikan amalan puasa seperti inilah yang bau mulutnya lebih harum dari minyak misk di sisi Allah. Bau seperti ini akan terasa di dalam hati dan bau arwah yang sangat harum ini akan dihirup dan akan nampak setelah kematian dan di hari kiamat nanti. Oleh karena itu, Abdullah bin Gholib ketika dikubur, terasa semerbak bau kuburnya seperti bau minyak misk. Itulah bau yang begitu harum karena tilawah Al Qur’an dan menahan lapar ketika puasa. Sebagaimana terdapat dalam hadits: Orang-orang yang berpuasa akan keluar dari kubur mereka dan bau harum mereka ini dikenali dari amalan puasa mereka. Bau mulut mereka melebihi bau minyak misk. Semoga Allah memberi kita taufik untuk ikhlas dalam beramal. Rujukan: Lathoif Ma’arif, Ibnu Rojab Muhammad Abduh Tuasikal Artikel https://rumaysho.com Panggang, Gunung Kidul, 10 Muharram 1430 H Sumber https://rumaysho.com/131-orang-yang-ikhlas-orang-yang-menyembunyikan-amalannya.html Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ “Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15) Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya.[1] Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Selu
ruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka. Oleh karena itu, Allah katakan bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakan, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syari’atkan.”[2] Seluruh makhluk sungguh sangat butuh pada Allah dalam berbagai hal. Makhluk masih bisa terus hidup, itu karena karunia Allah. Anggota badan mereka begitu kuat untuk menjalani aktivitas, itu pun karena pemberian Allah. Mereka bisa mendapatkan makanan, rizki, nikmat lahir dan batin, itu pun karena kebaikan yang Allah beri. Mereka bisa selamat dari berbagai musibah, kesulitan dan kesengsaraan, itu pun karena Allah yang menghilangkan itu semua. Allah-lah yang memberikan mereka petunjuk dengan berbagai hal sehingga mereka pun bisa selamat. Jadi, makhluk amatlah butuh pada Allah dalam penghambaan kepada-Nya, cinta kepada-Nya, ibadah kepada-Nya, dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Seandainya mereka tidak melakukan penghambaan semacam ini, niscaya mereka akan hancur, serta ruh, hati, dan kondisi mereka pun akan binasa. [3] Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh pada makluk-Nya) adalah Allah tidak butuh pada ketaatan yang dilakukan oleh orang yang taat. Tidak memudhorotkan Allah sama sekali jika hamba berbuat maksiat. Jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini beriman, tidak akan menambah kerajaan-Nya sedikit pun juga. Begitu pula jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi kafir, tidak pula mengurangi kerajaan-Nya sedikit pun. Allah Ta’ala berfirman, وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ “Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendir. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40) وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ “Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al ‘Ankabut: 6) فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ “Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. At Taghobun: 6) إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 8) Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman, يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِى شَيْئًا “Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.”(HR. Muslim no. 2577) Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah Allah tidak butuh pada infak dari orang yang berinfak dan begitu pula Allah tidak mendapatkan bahaya jika ada orang yang pelit. Allah Ta’ala berfirman, وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ “Dan siapa yang kikir, sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap di
rinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang butuh (kepada-Nya).” (QS. Muhammad: 38) Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah terbebasnya Allah dari berbagai ‘aib dan kekurangan. Barangsiapa yang menetapkan sifat tidak sempurna bagi Allah, maka itu berarti telah mencacati sifat ghina Allah. Allah Ta’ala berfirman, قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ “Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempuyai anak”. Maha suci Allah; Dia-lah yang Maha Kaya; Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi.” (QS. Yunus: 68) Tidak ada yang sebanding dengan Allah dan tidak pula yang jadi tandingan bagi-Nya. Itulah bentuk ghina Allah yang lain. Lantas bagaimana seseorang menyamakan makhluk yang fakir dengan Allah. Bagaimana mungkin Allah yang ghoni Yang Maha Kaya disamakan dengan hamba. Allah Ta’ala berfirman, لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Maidah: 17) Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah hamba-Nya amat butuh berdoa pada-Nya setiap saat. Allah pun berjanji untuk mengabulkannya. Allah pun memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah dan Allah janji akan memberikan ganjaran. Barangsiapa yang mengetahui Allah memiliki sifat ghina (tidak butuh pada segala sesuatu selain Dia), maka ia akan mengenali dirinya yang fakir dan benar-benar butuh pada Allah. Jika hamba telah mengetahui bahwa ia sangat fakir dan sangat butuh pada Allah, itu adalah tanda bahagia untuknya di dunia dan akhirat.[4] Moga pelajaran ini bermanfaat dan membuahkan penyejuk hati bagi pembaca sekalian. Wallahu waliyyyut taufiq. Panggang-Gunung Kidul, 22 Jumadal Ula 1432 H (25/04/2011) www.rumaysho.com [1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11/316. [2] Idem [3] Faedah dari Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam Taisir Al Karimir Rahman, hal. 687. [4] Disarikan dari Fiqh Al Asmail Husna, ‘Abdurrozaq bin ‘Abdil Muhsin Al Badr, hal. 217-220. Sumber https://rumaysho.com/1701-sangat-butuh-pada-allah.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.
7 notes · View notes
ukmonline · 7 months
Text
Teladan terbaik ada pada Rasulullah
Teladan dari Rasulullah dapat menuntun kita ke jalan kebenaran, menuntun kepada hidup yang tenteram dan damai, menuntun kepada kondisi sosial yang lebih baik. Mengenai teladan dan contoh yang baik pada diri Nabi, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam surat al-Ahzab Ayat 21 :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Artinya,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-rasulullah-dan-kejujuran-inspirasi-mewujudkan-ketenangan-1yMZE
0 notes
ponojeruk-blog · 10 months
Text
https://sck.io/p/7j71CmRx
Ada video seru, cek sekarang juga! https://sck.io/p/7j71CmRx
0 notes
chillinaris · 11 months
Text
Rasulullah dan Kisah Poligami
https://www.instagram.com/reel/CtJF3BYM1zY/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==
0 notes
govind-das · 1 year
Photo
Tumblr media
सूरः अश शूरा.42 आयत नं. 1.2 में (कोड वर्ड) सांकेतिक शब्द हैं। उनका ज्ञान किसी मुसलमान को नहीं है जो अहम हैं। आयत नं. 1. :— ''हा. मीम्‌, अैन. सीन. काफ. '' ये अक्षर लिखे हैं जो जाप करने का नाम है। नाम जाप के बिना जीव का कल्याण नहीं हो सकता। #hadiths #nabimuhammad #allahisgreat #deen #kareem #makkah #muslimah #quranverses #madina #dua #sujood #quran #jannah #SantRampalJiMaharaj #SaintRampalJi https://www.instagram.com/p/CrZvHOdyMhI/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
dass-rakesh-meena · 1 year
Photo
Tumblr media
#HiddenSecretsInQuran 🎋सूक्ष्मवेद में कहा है कि :— वही मोहम्मद वही महादेव, वही आदम वही ब्रह्मा। दास गरीब दूसरा कोई नहीं, देख आपने घरमा॥ मुसलमान धर्म के प्रवर्तक हजरत मुहम्मद जी भगवान शिव के लोक से आए, पुण्यकर्मी आत्मा थे जो परंपरागत साधना ही एक गुफा में बैठकर किया करते थे। शिव जी का एक गण जो ग्यारह रूद्रों में से एक है, वह मुहम्मद जी से उस गुफा में मिले। उन्हीं की भाषा (अरबी भाषा) में काल प्रभु अर्थात्‌ ब्रह्म का संदेश सुनाया। उसी रूद्र को मुसलमान जबरिल फरिश्ता कहते हैं जो नेक फरिश्ता माना जाता है। Allah Kabir #hadiths #nabimuhammad #allahisgreat #deen #kareem #makkah #muslimah #quranverses #madina #dua #sujood #quran #jannah #SantRampalJiMaharaj #SaintRampalJi (at Gwalior) https://www.instagram.com/p/CrEAnHqyJoU/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
seema112233 · 1 year
Text
Tumblr media
0 notes
hanggarakingdom · 1 year
Text
1 note · View note
ansorsatreyan · 1 year
Photo
Tumblr media
Perjalanan Isra Miraj adalah bukti bahwa Allah SWT selalu ada bersama kita, tidak peduli seberapa jauh kita berada dari-Nya. #isramiraj #nabi #nabimuhammad #ansor #ansorbanser #sholawat #sholawatnabi #rijalulansor #banser #satubarisan #indonesia #nu (di Satriyan Kanigoro Blitar) https://www.instagram.com/p/CozP-DDy7BK/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Tumblr media
Remember you need Allah🫀 Ignore ❌ tags #Allah #muslim #deen #islam #quran #nabimuhammad #halal #saudi #dubai #afghan #india #pakistan #turkey #iran #iraq #oman #jeddah #madina #mecca #herconceivedfeelings (at Explore - اکسپلور) https://www.instagram.com/p/CoPqAByvrkG/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
feralsworld · 1 year
Text
BERKAHNYA MAULID NABI
Kitab An Nikmatul kubroImam Fakhruddin ar-Razi berkata: : ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ…
View On WordPress
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Beri Nikmat Ikhlas. Kebaikan Jadi Lebih Berharga, Meski Tiada Makhluk Yang Mengetahuinya. Masya Alloh. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Setelah sebelumnya kami membahas tanda ikhlas adalah berusaha menyembunyikan amalan shalih, maka selanjutnya kami akan utarakan dua tanda ikhlas lainnya. Kami harap pembaca bisa memahami betul pembahasan sebelumnya. Semoga bermanfaat. Kedua: Khawatir pada Popularitas (Ketenaran) Inilah di antara tanda ikhlas. Akan tetapi, kebanyakan orang malah ingin kondang dan tenar. Keinginan ini sering kita temukan pada para artis. Namun orang yang tahu agama pun punya keinginan yang sama. Ketenaran juga selalu dicari-cari oleh seluruh manusia termasuk orang kafir. Akhirnya, berbagai hal yang begitu aneh dilakuin karena ingin tenar dan tersohor. Berbagai rekor MURI pun ingin diraih dan dipecahkan karena satu tujuan yaitu tenar. Sungguh hal ini sangat berbeda dengan kelakukan ulama salaf yang selalu menyembunyikan diri mereka dan menasehatkan agar kita pun tidak usah mencari ketenaran. Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Wahai hamba Allah, sembunyikanlah selalu kedudukan muliamu. Jagalah selalu lisanmu. Minta ampunlah terhadap dosa-dosamu, juga dosa yang diperbuat kaum mukminin dan mukminat sebagaimana yang diperintahkan padamu.” Abu Ayub As Sikhtiyani mengatakan, “Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran.”[1] Ibnul Mubarok mengatakan bahwa Sufyan Ats Tsauri pernah menulis surat padanya, “Hati-hatilah dengan ketenaran.”[2] Daud Ath Tho’i mengatakan, “Menjauhlah engkau dari manusia sebagaimana engkau menjauh dari singa.”[3] Maksudnya, tidak perlu kita mencari-cari ketenaran ketika beramal sholih. Imam Ahmad mengatakan, “Beruntung sekali orang yang Allah buat ia tidak tenar.” Beliau juga pernah mengatakan, “Aku lebih senang jika aku berada pada tempat yang tidak ada siapa-siapa.”[4] Dzun Nuun mengatakan, “Tidaklah Allah memberikan keikhlasan pada seorang hamba kecuali ia akan suka berada di jubb (penjara di bawah tanah) sehingga tidak dikenal siapa-siapa.”[5] Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Rahimahullahu ‘abdan akhmala dzikrohu (Moga-moga Allah merahmati seorang hamba yang tidak ingin dirinya dikenal/tenar)”[6] Basyr bin Al Harits Al Hafiy mengatakan, “Aku tidak mengetahui ada seseorang yang ingin tenar kecuali berangsur-angsur agamanya pun akan hilang. Silakan jika ketenaran yang dicari. Orang yang ingin mencari ketenaran sungguh ia kurang bertakwa pada Allah.” Suatu saat juga Basyr mengatakan, “Orang yang tidak mendapatkan kelezatan di akhirat adalah orang yang ingin tenar.”[7] Ibrohim bin Ad-ham mengatakan, “Tidaklah bertakwa pada Allah orang yang ingin kebaikannya disebut-sebut orang.”[8] Cobalah lihat bagaimana ulama salaf dahulu tidak ingin dirinya tenar. Al Hasan Al Bashri pernah menceritakan mengenai Ibnul Mubarok. Suatu saat Ibnul Mubarok pernah datang ke tempat sumber air di mana orang-orang banyak yang menggunakannya untuk minum. Tatkala itu orang-orang pun tidak ada yang mengenal siapa Ibnul Mubarok. Orang-orang pun akhirnya saling berdesakan dengan beliau dan saling mendorong untuk mendapatkan air tersebut. Tatkala selesai dari  mendapatkan minuman, Ibnul Mubarok pun mengatakan pada Al Hasan Al Bashri, “Kehidupan memang seperti ini. Inilah yang terjadi jika kita tidak terkenal dan tidak dihormati.” Lihatlah Ibnul Mubarok lebih senang kondisinya tidak tenar dan tidak menganggapnya masalah.[9] Ketiga: Merasa diri penuh kekurangan dalam beramal Inilah juga di antara tanda ikhlas yaitu merasa diri serba kekurangan ketika menunaikan kewajiban-kewajiban. Para ulama salaf terdahulu begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, kemudian mereka berharap-harap agar amalan tersebut diterima oleh Allah dan khawatir jika tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam firman Allah, وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.” (QS. Al Mu’minun: 60) ‘Aisyah mengatakan, يَا رَسُولَ اللَّهِ (وَالَّذِينَ
يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ) أَهُوَ الرَّجُلُ الَّذِى يَزْنِى وَيَسْرِقُ وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ قَالَ « لاَ يَا بِنْتَ أَبِى بَكْرٍ – أَوْ يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ – وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ يَصُومُ وَيَتَصَدَّقُ وَيُصَلِّى وَهُوَ يَخَافُ أَنْ لاَ يُتَقَبَّلَ مِنْهُ ». “Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksudkan dalam ayat “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut”, adalah orang yang berzina, mencuri dan meminum khomr?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Wahai putri Ash Shidiq (maksudnya Abu Bakr Ash Shidiq, pen)! Yang dimaksud dalam ayat tersebut bukanlah seperti itu. Bahkan yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah orang yang yang berpuasa, yang bersedekah dan yang shalat, namun ia khawatir amalannya tidak diterima.”[10] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Diterimanya suatu amalan berkaitan dengan melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan. Setiap orang yang bertakwa pada Allah ketika ia beramal, maka ia akan melakukan sebagaimana yang diperintahkan. Akan tetapi ia tidak bisa memastikan sendiri bahwa amalan yang ia lakukan diterima di sisi Allah karena ia tidak bisa memastikan bahwa amalan yang ia lakukan sudah sempurna.”[11] Itulah yang membuat para salaf begitu khawatir dengan tidak diterimanya amalan mereka karena mereka sendiri tidak bisa memastikan sempurnanya amalan mereka. Itulah mereka –para salaf- yang merasa diri mereka serba kekurangan dalam amalannya. Lihatlah perkataan-perkataan para salaf berikut ini. Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Jika ada yang mengetahui orang yang tidak ikhlas (orang yang riya’), maka lihatlah pada diriku.”[12] Daud Ath Tho-i mengatakan, “Jika manusia mengetahui sebagian kejelekanku, tentu lisan manusia tidak akan pernah lagi menyebutkan kebaikanku.”[13] Ibnul Mubarok mengatakan, أَحَبُّ الصَّالِحِيْنَ وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَأَبْغَضُ الطَّالِحِيْنَ وَأَنَا شَرٌّ مِنْهُمْ “Aku menyukai orang-orang sholih. Akan tetapi, aku bukan termasuk mereka. Aku membenci orang-orang tholih (yang suka maksiat, pen). Sedangkan aku sebenarnya lebih jelek dari mereka.”[14] Al Hasan Al Bashri sering mencela dirinya sendiri sambil mengatakan, “Diri ini sering mengucapkan perkataan orang-orang sholih, orang yang taat dan ahli ibadah. Namun diri ini sering melakukan kefasikan dan perbuatan riya’. Ini sungguh bukan perbuatan orang-orang yang ikhlas.”[15] Itulah contoh para salaf yang senantiasa mencela diri mereka dan merasa diri mereka memiliki kekurangan dalam beramal. Selanjutnya kita akan masuk pada pembahasan “salah paham dengan amalan yang ikhlas.” Semoga Allah senantiasa memudahkan kita menjadi orang-orang yang selalu berusaha untuk ikhlas dalam setiap amalan. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel https://rumaysho.com [1] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 276. [2] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 277. [3] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 278. [4] Idem [5] Idem [6] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 280. [7] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 284. [8] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 286. [9] Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 284 dan 288. [10] HR. Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. [11] Al Iman, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 348-349, Al Maktab Al Islamiy, cetakan kelima, tahun 1416 H. [12] Ta’thirul Anfas, hal. 299. [13] Ta’thirul Anfas, hal. 301. [14] Hilyatul Auliya’, 8/170. [15] Ta’thirul Anfas, hal. 302. Sumber https://rumaysho.com/657-tanda-ikhlas-tidak-mencari-popularitas-dan-merasa-diri-serba-kekurangan.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiin
a innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.
0 notes
laelimariaulfah · 2 years
Photo
Tumblr media
Yuk always effort to be better together without feel better than other! Alhamdulillaahilladzii bini'matihi tatimushshoolihaat! Big thanks dear Allooh Subhanahu Wa Ta'ala Who makes me be myself and enjoy process. Dear Rosuulullooh Shollalloohu'Alaihi Wassalam Nabi Muhammad Shollalloohu 'Alaihi Wassalam 💖 Alloohumma shollii 'alaa Sayyidina Muhammad 💖 23-10-2022. #bismillahirrahmanirrahim #alhamdulillah #yukbisayuk #lillah #berjuang #penyuluhagamaislambergerak #maulid #nabimuhammad #perindunabimuhammadsaw #dakwah #islami #aswaja #harisantrinasional #asn #berakhlak #banggamelayanibangsa #motivasi #indonesia #suksesduniaakhirat #suksesbersama #aamiin #janganmenyerah #catatan #laelimariaulfah #fyp #likeforlikes #lfl #instagood #viral #lfl Walloohu a'lam. (di Dunia Sementara Akhirat Selamanya) https://www.instagram.com/p/CkEdCDihpmi/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Bupati Tamba Hadiri Khitanan Massal Anak Cabang Muslimat NU Kecamatan Mendoyo
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA - Perayaan Maulud Nabi sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad diperingati seluruh umat islam didunia. Termasuk juga umat muslim yang berdomisili di kecamatan Mendoyo dan sekitarnya. Peringatan dipusatkan di Mesjid Nurut Taqwa, Desa Yehsumbul Barat, Kecamatan Mendoyo, Minggu (9/10/2022). Dalam acara yang juga dihadiri Bupati Jembrana itu diisi dengan Khitanan Massal Anak Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kecamatan Mendoyo yang diikuti oleh 23 anak semuanya berasal dari Desa Yehsumbul. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan bahwa tradisi Khinatan/Sunat sudah ada sejak nabi Ibrahim yang dilaksanakan secara turun temurun oleh umat muslim di seluruh dunia. Disamping itu juga bagus untuk kesehatan anak-anak muslim. “Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini mari kita senantiasa menjaga ke bhinnekaan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI dan toleransi, saling menghargai antar umat beragama baik dibali dan khususnya di kabupaten Jembrana perlu senantiasa kita jaga bersama-sama dengan baik sebagai saudara (Nyamo Bali),” ungkapnya. Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum Maulud Nabi ini sebagai ajang introspeksi diri dalam hidup bermasyarakat, menghindari pola- pola negative berdasarkan ajaran Alquran. “Untuk menjaga harmonisasi kehidupan beragama kepada tokoh-tokoh agama agar tak henti menyuarakan pesan-pesan kesejukan kepada umatnya,“ ujar Tamba. Ia berharap nantinya akan tumbuh generasi-generasi muda Jembrana yang beriman, takwa cerdas dan berdaya saing. “Semoga acara Khinatan Massal Anak Cabang Muslimat NU se-Kecamatan Mendoyo pada hari ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam menyongsong cita-cita kabupaten Jembrana menuju Jembrana Emas tahun 2026 yaitu Jembrana yang Maju, Masyarakat Sejahtera dan Bahagia,” harap Tamba. Ketua Panitia Peringatan Maulud Nabi, Rosdiana mengungkapkan tujuan digelarnya acara ini semata-mata untuk menumbuhkan rasa cinta kepada nabi muhamad serta mengenang jasa-jasa perjuangan beliau. “Sunatan/khitanan merupakan tahapan penting bagi anak laki-laki sebagai bagian dari upaya menyempurnakan ajaran agama, sekaligus meningkatkan kesehatan anak-anak,” jelas Rosdiana. Khitan bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis serta mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal. “Sunatan massal ini dapat memberikan dampak yang baik agar anak-anak tumbuh dengan sehat dan sholeh sesuai dengan syariat Islam yang mewajibkan khitan bagi setiap umat,” tandasnya.(bpn) Read the full article
0 notes
dpurigardenia · 2 years
Photo
Tumblr media
Semoga kelak kita semua mendapatkan syafaat di hari kiamat Amin #maulidnabi #nabimuhammad #tanggalmerah #harilibur #amin (di Dapur Purigardenia) https://www.instagram.com/p/CjemEqIvDvk/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes