Tumgik
saffanatussani · 11 months
Text
Al-Qur'an tidak dipilih melainkan ia yang memilih hati mana yang ingin ia tinggali, karena itu cobalah untuk berusaha semaksimal mungkin untuk bisa akrab dengannya, agar hatimu terpilih menjadi tempat tinggalnya.
Jika memang harus dipaksa maka paksakan, kita tidak tahu bisa jadi dari keterpaksaan akan melahirkan kebiasaan , jika sudah menjadi kebiasaan akan berubah menjadi ketergantungan yang akan membuat kita tidak bisa jauh-jauh darinya Bukankah membahagiaan jika hati kita sudah terpaut dengan Al-Qur'an ?? akan lebih membahagiakan lagi jika kelak saat kita menghadap kematian lidah kita akan mengucap apa yang menjadi kebiasaanya dan beruntung sekali jika yang terucap diakhir-akhir waktu kita di dunia adalah ayat-ayat al-Qur'an.
263 notes · View notes
saffanatussani · 1 year
Text
Takdir masa depan yang dulu terpikir akan begitu menyeramkan, nyatanya kamu bisa menjalani dan melewati setiap rangkaian ujiannya. Yang menyeramkan itu sebenarnya hanya prasangka-prasangka kita, bukan takdir kita. Sebab Tuhan tidak akan pernah dzolim pada hamba-Nya.
Tetaplah dengan prasangka baikmu, sebab Tuhan akan selalu bersama orang yang memandang takdir dengan prasangka baik atas setiap ketentuannya. Andai susah, pasti Dia mudahkan. Andai buntu, pasti Dia berikan arah kompas untuk melangkah.
Selamat menikmati rangkaian dan potongan-potongan takdir Tuhan.
@jndmmsyhd
568 notes · View notes
saffanatussani · 1 year
Text
lalu aku pernah jatuh dan sepayah itu wahai Rabbku, lalu keyakinanku kepadaMu mengalahkan segala lelahku. lalu bagaimana mungkin aku menyerah dan kalah, jika semua upaya dan kekuatan berasal dariMu. lalu bagaimana aku bisa lelah dan berhenti upaya, jika segala takdirMu adalah ketetap yang terbaik buat diri ini. wahai Rabbku, aku menangis sebab aku merasa sungguh lelah dan ingin sekali menyerah. namun lagi dan lagi, Engkau menyelamatkanku dengan banyak cara yang terkadang ku takjubi setelahnya. dan aku meinta kepada Allaah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku meminta kepada Allaah yang Maha Berkehendak dan Maha Berkuasa. lalu pada bagian mana aku akan dibiarkanNya jatuh dan kalah?
seketika mataku mendung, lalu ku tatap langit yang juga demikian. melembutlah wahai diri, melembutlah,..
12 Ramadhan 1444H
193 notes · View notes
saffanatussani · 1 year
Text
Bagaimana doa dapat menyembuhkan jiwamu
Suatu hari, Ibnu Qoyyim pernah mendapatkan pertanyaan tentang apa nasihat para ulama kepada seseorang yang tengah ditimpa suatu cobaan, dan orang itu menyadari apabila cobaan itu terus berlangsung, maka ia merusak dunia dan akhiratnya. Orang ini sungguh telah berusaha sekuat tenaga dengan daya upayanya untuk menanggulangi segala cobaan yang datang padanya namun cobaan tersebut justru bertambah parah dan kian menjadi jadi. 
Ibnu Qoyyim menuliskan secara lengkap dalam satu kitab mengenai penyakit dan obatnya. Di antara obat yang disebutkan salah satunya adalah Do’a.
Telah payah rasanya jasad dan jiwamu menghadapi banyak hal yang terjadi di hidupmu. Telah kamu coba segala hal yang dirasa mampu menyembuhkanmu, namun kadang hasilnya nihil kadang terobati namun tak lama sakit itu kembali lagi. Jiwa terasa resah, sering pula hampa, sudah sekuat tenaga kamu berusaha, sering pula saking sakitnya ia, dirimu tak ingin diajak melakukan apa apa atau beranjak kemana mana.
Maka berdoalah, “sudah sudah kulakukan” katamu. 
Sudahkah kamu berdoa sebagaimana para kekasih Allah berdoa kepadaNya? Mereka menghadapkan wajahnya ke arah dimana kiblatNya berada, mereka sucikan dirinya, memastikan jasadnya telah bersih membiarkan air mengaliri kulit hingga sejuknya merasuk mengobati keringnya hati. Kemudian mereka memulai pembicaraan hamba kepada penciptanya dengan mengucap hamdalah, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kala dirinya tak layak sama sekali. Mereka memuji Tuhannya, mereka mengucapkan salam , shalawat kepada Nabinya, mereka mendahulukan taubatnya sebab tahu segala kesulitan hidupnya sering kali disebabkan karena lalai dirinya. Mereka beristighfar, meminta ampunan sebelum menyebutkan hajatnya, lalu menghadirkan dirinya di hadapan Allah, bersikap memelas, mengucapkan memanggil namaNya dengan lembut selayaknya memanggil kekasih yang paling dicintainya. Mereka memohon dengan menyebutkan nama namaNya yang indah, sifat sifatNya yang agung, serta kekuasaanNya dan keesaanNya. 
Tahukah kamu? sungguh doa semisal itu tidak pernah tertolak. Bagaimana hati bisa gelisah, bila menyadari ia senantiasa berbicara dengan kekasihnya yang memiliki alam semesta, yang menjamin kehidupannya, yang mampu memberikan bahagia padanya, itupun sering kali tanpa diminta. 
Begitulah, bagaimana doa mampu menyembuhkan luka di hatimu, sakit di jiwamu. Doa yang dihaturkan tanpa lelah, terus menerus, sungguh Allah menyukai doa yang semisal itu. Doa yang diucap tanpa tergesa gesa untuk segera terwujud. Sebab doa bukan sekedar memo permintaan, melainkan pembicaraan pada yang terkasih yang Maha Pengasih.
337 notes · View notes
saffanatussani · 4 years
Text
Mecca
Foto ini diambil selesai thowaf
Tumblr media
Banyak sekali kejadian di luar nalar kita sebagai manusia di tanah haram ini.
Aku cengeng banget kalo ngomongin ini. Rasanya pengen bisa berkali-kali datang kesana.
Waktu itu, aku thowaf seorang diri. Ngga bawa hp dr hotel, cuma modal bismillah..
Masuk halaman ka'bah, aku jalan menuju tempat minum. Belum sampe tempat minum, ada petugas kebersihan melambaikan tangan, dia nyuruh aku kesitu. Aku kesitu ajaaa gitu yaaah 😭 terus dia pegang gelas, lalu ambil air zam zam lalu dikasih ke aku. Aku ngga perlu nunggu untuk sekedar minum. Ada orang baik yang tiba-tiba nolong dan ngasih air minum.
Nangis aku tuh😭😭😭😭😭
Aku deketin ka'bah, mau mulai thowaf, lalu ada celah space jalan kosong, dan jalurnya itu menuju ka'bah. Aneh, tapi nyata. Padahal disana penuh sesak dengan orang. Tapi bisa ada space longgar 😭 Aku lari aja kesitu, jalan nyerong ngikutin arus. modal nekat. Masya allah alhamdulillah aku pegang ka'bah 😭😭😭
Masya Allah 😭😭😭
Mau balik ngga bisa. Disitu penuh. Aku doa lagi minta keluar dari situ. Aku permisi sekali, orang2 minggir ngasih jalan aku keluar.mereka ngga ego dorong2in orang 😭
Masya Allah 😭😭
Selesai thowaf, aku takut ngga bisa balik. Aku ngga bawa hp, ngga bawa apapun,ngga pake gelang dari travel juga 😭
Do'a lagi, minta tuntun aku sampe hotel. Dan insting aku jalan. Nanya jalan keluar pintu nomer 88 kemana. Lalu pulang, dan ngga nyasar sama sekali.
Masya Allah 🥺🥺😭😭
Nyampe hotel, keluarga khawatir. Aku menghilang ngga balik-balik dari selesai shubuh. Ngga ada kabar. Ngga pegang hape. Huhu semua nungguin. Im sorry. Tp ini nikmat sekaliiii 🥺
Dannnnnn, foto ituuuu diambil setelah thowaf bareng mamah. Kali itu, aku pegang hp. Jadi bisa dapet foto ini deh.
Lagi-lagi ajaib,
Aku sama mamah selesai thowaf, mamah pengen sholat di lurusan multazam. Terus kita jalan kesitu, tiba2 ada orang nawarin tempat sholat nya utk di tempatin oleh kita.. lalu bapak-bapak itu minggir. Aku tau. Terus aku siap-siap mau mulai sholat,bapaknya udah engga ada 😭😭 Masya Allah. Aku belum sempat tegur sapa siapa beliau 😭
Sepulangnya kita di hotel. Kerasa capenya. Telapak kaki mulai lecet dan sakit perih😭 kebayang ngga sih, dulu perjuangan Rasulullah bagaimana? Gini aja kakiku udah lecet dan perih 😭😭
Baru nyampe depan lift. Tiba2 lift nya ngebuka, padahal kita belum pencet tombol apapun 😭😭
So speechless sama tiap kejadian disana.
Pernah sholat dalam keadaan perut lapar. Dilemaaa mau ambil air takut tempatnya di dudukin orang lain.. yaudah akhirnya ditahan rasa lapar itu.
Ya Allah, aku laper😭😭😭😭 lirihku..
Tiba-tiba ada yang kasih kurma. Pernah ada yang kasih biskuit dan roti juga.
Benar benar semua kejadian di luar nalar aku😭
Nangis sampe mata bendul, dan air mata kering😭
Ayo kesana lagi😭😭
1 note · View note
saffanatussani · 4 years
Text
Bapak Hebat :)
Bapak adalah laki-laki pertama yang jatuh cinta padaku, dan berjuang sepenuhnya untukku.
Masa kecil yang paling ku ingat adalah ketika aku belajar naik sepeda bersama bapak. Raut wajah yang sangat sayang, antusias dan bahagia.
Aku, anak yang paling beruntung punya bapak. Bapakku sayang yang hebat.
Pak.. terima kasih sebab, kasih sayangmu membuat aku selalu jatuh cinta setiap hari.
Pak.. terima kasih sebab kau selalu ajarkan aku arti kerja keras, berjuang dan bertanggung jawab.
Bapak ngga pernah memakai relasi bapak, untuk memudahkan anaknya dapat nilai bagus di tiap Ujian Nasional, masuk sekolah favorit sampai mendapat pekerjaan. Bapak hebat :)
Aku tau, bapak harus tega. Beberapa kali hampir saja bapak hendak melakukan itu tapi selalu batal. Pada akhirnya aku disuruh berjuang di jalan yg seharusnya aku berjuang.
Caramu memberikan aku pelajaran sangat manis.
Bapak berkali kali katakan "aku pasti bisa" di setiap waktu nyali ku menciut.
Anak perempuanmu memang cengeng pak. Tp berkat penopangmu, aku tumbuh menjadi gadis kuat nan mau berjuang :) Terima kasih pak.
Tumblr media
Hari itu, aku beri kabar baik pada bapak.
"Besok, bapak bawakan sejumlah buku" katanya.
Sore ini,hari sudah gelap. Aku pulang ke rumah. Bapak belum sampai. Selepas maghrib bapak sampai rumah.
Masuk ke dalam kamarku lalu
"Ini bukunya. Bapak ambil dari temen bapak. Selamat berjuang. Belajar yang rajin ya"
Meleleh hatiku pak😭😭😭
Bapak baik, bapak hebat!
Bapak ngga pernah ngajakin aku berjuang lewat jalan pintas meski sebenernya bapak bisa 😭
Bapak pengen aku berjuang keras ya pak? Iya aku pasti berjuang keras 😭 sekeras bapak mengasihi aku dan tega untuk membiarkan anaknya berjuang di medannya sendiri.
Terima kasih pak. Aku ngga pernah menyesal diajarkan arti berjuang seperti ini😭🤗 aku merasa belum ada apa-apanya dan akan terus berjuang seperti bapak berjuang untuk aku.
Semoga bapak diberi umur panjang, kesehatan selalu, dan rezeki yang melimpah
0 notes
saffanatussani · 4 years
Text
Prasangka  Baik
“karena sebagian yang kita tau tidak lebih dari sebuah prasangka”
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)
aku banyak melewati dilema dan kekhawatiran. berkali-kali aku jatuh, berkali-kali pula aku harus bangkit.
“ya Allah.. apa yang sedang kau persiapkan untukku” lirihku,
aku mengelola emosiku untuk tetap positif thingking pada setiap rezeki yang telah Allah beri. Allah pasti menyiapkan sesuatu untukku. barangkali Allah tengah menegurku atas kelalaian dalam hidup, barangkali Allah tengah mengujiku agar aku tau apa yang harus dilakukan. barangkali ini karena kesalahanku di masa lalu, barangkali Allah tidak menyukai tempat ini, barangkali ada tempat yang lebih nyaman dari ini. Allah sayang kamu. 
Tumblr media
Hikmah dari kegagalan kemarin adalah, aku bisa dapat izin selama beribadah. disaat aku mendengar cerita teman yang sulit mendapat izin meski untuk urusan Ibadah. mungkin bisa jadi jika aku berada di tempat lain, aku belum bisa melihat langsung bentuk masjid Quba ini. belum pernah langsung meminum air zamzam dari sumbernya juga :) aku bisa menemani mamah dan bapak di rumah. bantu bereskan dapur dan menyapu halaman rumah sebelum aku pisah rumah dan ikut suami.
kadang yang kita khawatirkan justru membuat kita berburuk sangka pada Allah. padahal Allah sangat baik menolong kita di setiap langkah. Setiap kejadian pasti mengandung pelajaran sekaligus hadiah. Pelajaran untuk terus memperbaiki diri di tengah keterbatasan manusia serta kesalahan. hadiah dari proses sabar dan berbaik sangka pada tiap rezeki yang Allah beri. berprasangka baiklah pada siapapun, meski kau dijahati, meski kau di lukai, meski kau di dzalimin. Saat langkah kita selalu bermuara pada kebaikan dan Lillah, maka disitu pertolongan Allah datang. Maafkan yang membuatmu sakit. biar Allah yang atur balasanNya, kita cukup meminta karena kebaikan datang dari Allah. 
Selamat memperbaiki diri, lebih baik pelan-pelan memperbaiki daripada ngga sama sekali kan?
yuk;)
0 notes
saffanatussani · 4 years
Text
The Journay In Mekkah
Ada perasaan yang tak bisa di ungkap dengan kalimat. ada yang lebih dari segalanya. perasaan yang berkecamuk dalam dada. Mekkah adalah kota yang aku impikan sejak lama. Allah kabulkan di umurku yang menginjak 23 tahun. 
Rasanya seperti itu, begitu bahagia nya sampai tak bisa dirangkai oleh kalimat. sangat bersyukur.
Tumblr media
Saat itu kami selesai Thowaf. Aku ngga pernah lepasin tangan mamah, bapak dan adikku saat umroh. kami selalu bersama kecuali saat sholat fardhu yang mengharuskan kami berpisah shaf nya.
suatu hari, aku dan mamahku melaksanakan thawaf, setelah itu kami ingin sholat di antara maqam ibarahim dan rukun yamani.
saat itu suasana sedang penuh sesak. kami antri di barisan paling depan. selesai salam, berdatangan orang jalan sangat cepat menuju arah kami. aku menangis ketakutan. aku tahan orang dibelakang ku agar tidak mendorongku dan menginjak mamahku.
“ya Allah tolong kami”
selesai mamah mengucap salam, aku tarik mamah untuk segera bangun dan pindah ke belakang. sepersekian detik mamah bangun, orang-orang itu kuat mendorong kami. hampir saja kami jatuh. alhamdulillah pertolongan Allah begitu dekat.
telapak kaki berdarah, bibir berdarah, udara dingin menusuk tulang bukan halangan untuk tetap melakukan ibadah. banyak sekali kejadian yang terjadi di luar nalar aku sendiri. masya Allah indah sekali disana. adem banget. 
Tumblr media
hehee bapakku ngga mau selfie, jadi cuma selfie sama mamah dan adik. lihatlah mataku, yang sedari awal datang kesini menangis terus, cengeng yah hehe. foto itu kami ambil setelah selesai tahalul :)
Aku rindu :)
0 notes
saffanatussani · 4 years
Text
Sujud Perdana di Masjid Nabawi
hallo,-
tulisan ini ngga ada maksud sama sekali untuk melebihkan diri, karena sebenarnya aku sangat banyak sekali kekurangan. tulisan ini aku buat murni untuk mengenang perjalanan perdana ku. maaf juga EYD ku berantakan hihihi 
saat pesawat landing, gemuruh ucapan talbiyah memenuhi ruang dalam pesawat.
“ Labbaik Allahumma Labbaik. Ya Allah, Aku sampai tanah haramMu” tak terasa, air mata mengucur di pipi. kali ini rombongan kami turun di Madinah lebih dulu.
Sholat di Masjid Nabawi Madinah itu bikin Baper, ngga bisa di ungkap dengan banyak kalimat. Air mata mengingat dosa yang sangat banyak tumpah ruah disini. Betapa lemahnya aku di hadapanMu ya Allah :( ucapan syukur yang tak henti sampai tak terasa bibir berdarah karena suhu udara yang mencapai 6 derajat celcius.
“Ya Allah, mudahkan aku ke Raudhoh” lirihku,
malam itu jam 21.30 waktu arab, aku, mamah dan tanteku antri di depan pintu berdesakan dengan orang2. hampir semua orang Indonesia ngga keliatan karena tenggelam dengan orang berbadan besar wkwk.
aku didorong, di injek kaki, di himpit dadaku. tak henti ucap takbir, tak henti minta doa utk dimudahkan dan ditolong. benar benar pasrah. semua berebut masuk Raudhoh. nangis.
pintu dibuka, aku pegang tangan mamah dengan sangat erat, agar tak lepas dengan mamah. kami berlari. 
nyampe dalem kami di izinkan masuk lebih awal. dan bergantian dengan rombongan lain yang mengantri bareng tadi. 
“Allahu Akbar, Allahuma Sholi’ala Muhammad” bau wangi yang semerbak. hati yang berguncang, air mata turun sangat deras. Allah benar-benar menolong kami. di raudhoh kami cukup lama sholat dan berdoa. tanpa desakan, tanpa diinjak.
“ya Rasulullah, aku sedang melihat makamMu juga Raudhoh ini. aku merasakan kasih sayangmu, aku merasakan perih sekali perjuanganmu, pengorbanan yang sangat melelahkan sepanjang hidupmu untuk umat seperti aku yang banyak dosa ini”
Tangisan yang sangat mendalam. aku banyak bercerita disana. ya Rasul, aku curhat ya.. ya Allah, aku minta jalan Keluar dari segala lika liku kehidupanku, atas semua kelalaianku.
beberapa hari di Madinah, Selama itu juga air mata tak pernah kering di pipi :)
Rindu :)
Tumblr media
0 notes
saffanatussani · 4 years
Text
Mata Paling Pesimis
Sudah banyak orang bicara perihal pahitnya kehidupan. Bahkan tak sedikit yang bercerita sampai berbusa, seakan-akan dia orang paling sengsara di dunia.
Sudah banyak orang berbagi pengalaman, bagaimana ia pernah terjatuh, bangkit, jatuh lagi, lalu bangkit lagi.
Kita pun, tak kurang referensi bagaimana kiat-kiat menghadapi sulitnya hidup, pahitnya kegagalan, atau beratnya perjuangan menggapai kesuksesan.
Tapi tahukah kamu, apa yang paling pilu dan menyakitkan di dunia ini tapi belum pernah ada satu orang pun yang berbagi pengalaman tentang itu sebelumnya?
SAKARATUL MAUT!
Jika mau lihat mata paling pesimis, lihatlah mata orang sakaratul maut.
Saat itulah dirasakan sakit yang teramat sakit. Mata membelalak, entah karena kesakitan, atau karena dipenuhi penyesalan. Lidah tercekat, tak sempat ada kata maaf dan terima kasih, atau sekadar ucapan selamat tinggal untuk orang-orang tersayang.
Datangnya tiba-tiba. Ingin teriak meminta tolong, tapi siapalah manusia yang bisa menolong. Dokter dan pengobatan terbaik pun, tak ada yang sanggup menolong.
Sebaik-baiknya manusia, tak ada satu pun yang luput dari perih dan sakitnya sakaratul maut.
Lantas bagaimana kita yang kurang ilmu, sedikit amal, banyak mau, dan banyak mengeluhnya ini?
Tumblr media
Taufik Aulia
1K notes · View notes
saffanatussani · 4 years
Text
Perihal Hari Ini
Tumblr media
Perihal masa lalu, kita punya banyak hal untuk disesali.
Perihal masa depan, kita punya banyak rencana untuk dieksekusi.
Perihal hari ini, kita punya banyak waktu untuk dibuang percuma.
Setidaknya itulah penjelasan singkat mengapa di usia ini kita terasa seperti tak beranjak kemana-mana.
Sejak kecil, kita sudah diajari bahwa waktu adalah uang. Di lain kesempatan kita juga diajari bahwa hemat pangkal kaya. Namun pada akhirnya kita gagal paham. Yang kita mengerti adalah uang harus dihemat, jangan dipakai semuanya. Begitu pula waktu.
Sedang yang tak kita mengerti, bahwa sebenarnya uang digunakan untuk investasi dan membeli. Begitu pula waktu, digunakan untuk investasi dan membeli masa depan.
Tatkala kita mengefisienkan waktu dalam suatu pekerjaan, apa alasan kita sebenarnya? Untuk beralih ke pekerjaan yang lain atau supaya waktu istirahat dan bermain kita jadi lebih lama?
Maka saat kita mengaku punya cita-cita, mana yang lebih kita cintai, menghabiskan waktu dalam usaha mengejar cita-cita, atau tidur dan bermain di sela-sela waktu istirahatnya?
Perihal hari ini...
"Hari ini kita kerja keras. Besok kita istirahat."
Ulangi kata-kata ini setiap pagi.
Taufik Aulia
892 notes · View notes
saffanatussani · 4 years
Text
Senja aksara
Perjalanan
Aku memandangi jam. Detiknya aku hitung sampai tertidur--
Mungkinkah cerita ini berakhir dengan dia?
Sambil memandang langit senja, melamun dan merangkai doa.
Ya, mungkin sudah saatnya.
Hari-hariku coba menyusun aksara.
Semakin hari, semakin ku temukan cerita, semakin jelas masalah, semakin gamblang aksara
Ah Tuan, ini kah kamu?
Aku berlari kecil, senyum merekah, bahagia.
Rasanya senang sekali. Aksaraku semakin jelas. Aku menemukan senja! Senja adalah bagian dari sesuatu yang aku cinta.
Senja, Kehadirannya mampu membuat orang menangis. Mampu juga membuat tertawa. Ah aku suka senja!
Dengan restu mereka yang mengasihi, aku memulai langkah besar. Setelah aku menemukan aksara senja
Aku semakin belajar untuk mendewasa. Bersama ia, aku melukis banyak kisah.
Yang tak terbaca banyak orang. Orang mengira kita begitu aneh. Orang mengira kita tak serius bersama.
Tak apa, kita yang tau perjalanan.
Dan aku berjanji, untuk terus mengusahakan yang terbaik. Seperti kamu yang sudah susah payah membuktikan kau lah aksara senjaku :)
Kamu menjanjikan surga bukan?
Aku mau ikut.
Aku mau ikut dan membawa mereka yang mengasihi ku.
Art by sf
1 note · View note
saffanatussani · 4 years
Text
Senja aksara
Jilid Menemukan
Hari yang cerah, kau datang dengan senyum merekah. Membawa bingkisan.
Untuk siapa?
Untuk mereka yang meengasihimu sepanjang waktu.
Kau tau tuan? Aku belum banyak berharap pada pertemuan ini. Sebab, kau sempat pergi dan sudah ku anggap bagian dari sampah
Lalu, aku memungut sampah?
Egoku bergejolak---
Tunggu dulu, kataku. Aku berbicara pada diriku. Tunggu dulu. Kamu bukankah sudah banyak berharap memiliki aksara senja? Yang bisa kau pampang di langit-langit kamar, dan menemani kamu sepanjang masa.
Ayo, jangan egois perkara aksara.
Ya baiklah,
aku meredam egoku. Aku persilahkan kamu masuk.
Percakapan antara mereka yang mengasihi, dengan ia yang datang membawa bingkisan sudah dimulai.
Degup jantungku seraya berkata
Ya Tuhan, inikah waktuku menemukan? Benar? Tapi ia sudah ku anggap sampah. Harusnya bukan dia. Tapi tunggu Tuhan. Aku pernah berjanji pada diriku. Siapa dulu ia yang menghadap mereka yang mengasihiku, ialah aksara senjaku.
Mungkinkah ini jawaban atas segala doaku? Penantian panjang hatiku? Yang tak pernah aku berikan pada tuan yang lain.
Kamu pamit,
Aku berdoa.
Jika memang, kau aksaraku. Aku yakin akan mudahkan jalanNya. Akan mudah menggapainya. Meski aku tau, di setiap perjalanan akan selalu ada masa Coba.
Yasudah, aku terima.
Art by sf
2 notes · View notes
saffanatussani · 4 years
Text
Senja aksara
Jilid bimbang
Nada dering berbunyi,
Ah, lagi lagi kamu. Bukankah kamu sudah sempat menghilang. Mengapa datang kembali?
Aku sudah menganggap kehadiranmu kemarin sebagai sampah!
Tak ada yang bisa bermain main kata apalagi sampai menyentuh sisi dalam hati seorang penyuka senja,aku. Yang ada, aku bisa membuatmu tuan, pergi dalam sekejap.
Aku tak suka permainan, yang aku sukai adalah aksara senja. Bukan begitu, tuan. Kau salah.
Aku teramat sayang dengan hati, sehingga aku tak mengizinkan siapapun bermain di dalamnya. Sebab hatiku hanya untuk aksara senja bukan yang pergi tanpa kabar.
Ada apa tiba-tiba kau bawa kembali susunan aksara itu? Bukankah kau telah menghilang kemarin?
Aku tak yakin---
Aku belum sangat yakin jika kau adalah aksara senjaku.
Perbuatan mu yang menyapa bagian sisi hatiku, aku tak empati meski merespon, tapi tak sampai hati. Aku kejam padamu. Aku ingin tau seberapa hebat susunan aksara mu hingga bilang padaku
Aku senjamu. Aku aksara senjamu--
Katamu,
Hm. Aku tak peduli. Mau kau seperti mengemis, aku tak peduli. Aku hanya peduli pada ia yang benar-benar menjadi aksara senjaku. dan sampai saat ini, aku belum menemukan.
Lalu kau percaya diri sampai berlebih?
Cukup bagiku mentertawakan kehadiranmu.
Aku, bukan perempuan seperti pada umumnya yang mudah menyampaikan isi rasa. Aku masih normal, dan sangat menginginkan aksara senja.
Aku bilang pada diriku, bahwa aksara senja ku temukan dan bisa ku susun setelah ia benar-benar bertemu mereka yang mengasihi aku sepanjang hidup.
Art by sf--
1 note · View note
saffanatussani · 4 years
Text
Senja aksara
Dari mata turun ke hati.
Lalu hilang--------
Perjalanan menemukan senja cukup memakan banyak pertikaian sesak dalam dada. Menggugurkan banyak kata yang tersirat pada tiap hati yang hilang. Mengandalkan hati yang nyatanya tidak cukup dalam pencarian.
Ada yang datang membawa berita, mencoba memahami setiap percakapan,kemudian pergi tanpa kata. Oh tuan, kau tak bertuan. Hatimu terbuat apa?
Ada yang datang membawa bunga, memikat dengan penampilan, kemudian pergi kembali membawa gandengan. Oh tuan, kau tak tau? Separuh hatiku hanya cukup untuk 1 orang. Bukan 2 orang, apalagi dengan gandengan.
Ada yang datang dengan pelan, memulai percakapan seperti tak ada apa-apa, diam diam menyuka, lalu ternyata hanya sebatas penasaran. Kamu di tendang. Oh tuan, kamu tidak cukup cerdas bagi seseorang seperti aku yang cukup cerdas menemukan senja.
Kau semua tuan,
Bagian dari sejarah dalam susunan aksara. Yang tak mampu ku susun dan ku temukan. Setiap kata yang ku dapat hanya memporak porandakan sebelah sisi kepingan hati saja.
Lalu dimana senja aksara yang selama ini aku cukup impikan?
Mengumpulkan susunan pun masih tak mampu. Bagaimana aku menemukan seutuhnya?
Oh tuan, jangan jangan kau hanya mempermainkan aksara ku saja sehingga aku tak pernah bisa menemukan jalannya. Aku tak pernah bisa membaca siapa dan seperti apa.
Pergilah.
Sebagian dari kata sudah ku anggap sampah!
Art by sf--
1 note · View note
saffanatussani · 4 years
Text
Hal yang selalu perlu untuk diingat; Doa.
Untuk pekerjaan yang belum selesai dengan sempurna,
Untuk karir dan masa depan yang belum terlukis dengan nyata,
Untuk hari-hari yang seringkali penuh dengan harap dan juang,
Dan juga, untuk kalimat-kalimat yang belum mendapat kesempatan untuk diucapkan,
Allah kasih satu opsi; Doa.
---------------
Di antara banyaknya peluang untuk mencapai garis akhir, manusia selalu butuh tempat mengadu.
Bukan karena lemah atau tidak kuat dalam menyelesaikan perjalanan, melainkan karena terkadang akal ini tidak selamanya bisa dijadikan sandaran untuk membuat rencana demi rencana.
Nyatanya, manusia yang kemampuan memimpinnya sudah diakui hebat oleh dunia, ialah yang pikirannya tidak pernah absen untuk mengingat Sang Pencipta.
Manusia yang dititipkan amanah untuk menunjukkan jalan terang kepada bangsa Arab yang saat itu keras, teguh prinsip, pintar sekali dalam berdebat, namun juga bersikeras tetap menganut kebiasaan-kebiasaan buruk, ialah juga manusia yang pernah bengkak kakinya karena begitu lama mengadu pada Sang Pengampun.
Manusia yang cerdik sekali mengatur strategi perang, namun juga tetap mengasihi musuh-musuhnya, ialah manusia yang setiap hidupnya dihabiskan untuk berdzikir, mengingat dan meminta dikuatkan kepada Yang Maha Besar.
Manusia itu, yang namanya tidak pernah bisa lenyap dari sejarah, yang telah dinobatkan sebagai kekasih Tuhan semesta alam, realitanya adalah seseorang yang tidak henti meminta rahmatNya, meminta hikmah kepadaNya setiap hari, setiap menit dan detiknya.
Karena ia, Rasulullah, saat ini kita bisa memahami sebuah agama dinamis yang mengatur segala maslahat kehidupan manusia.
Keberhasilan ia sebagai pembawa risalah di muka bumi ini, ternyata memang selalu dihiasi dengan doa, bukan hanya usaha. Sembari menciptakan pemikiran-pemikiran jeniusnya, ia tidak lupa selalu mengadu kepada Sang Khaliq. Karena satu hal, ia sadar bahwa tanpaNya, sungguh, seluruh dunia ini tidak akan ada artinya. Kesadaran itulah yang menuntutnya untuk selalu berserah kepadaNya, siang dan malam tanpa lelah.
---------------
Lalu kita, dengan banyaknya permintaan dan keinginan, juga bukan siapa-siapa ini, alasan apalagi kah untuk tidak berdoa dan mengadu kepadaNya?
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, kita punya Allah Yang Maha Besar, yang tidak pernah pergi, bahkan ketika sudah sejauh apapun kita melupakannya :")
Kairo, 19 Desember 2019 || 22.39 clt
442 notes · View notes
saffanatussani · 4 years
Text
Allah yang kita imani saat ini, ialah Allah yang menenggelamkan Fir'aun, yang melembutkan hati seorang Umar bin Khattab, yang mendinginkan api untuk Nabi Ibrahim, yang menyembuhkan Nabi Ayyub, yang hadirkan Nabi Yahya untuk Nabi Zakaria dan yang hadiahkan Al-Quran untuk Rasulullah sebagai petunjuk untuk manusia.
Maka apa sebenarnya yang menjadi ketakutan bagi kita? Ketika Allah selalu membersamai hamba-hambaNya bahkan jauh sebelum kita menjejak dunia.
Kita melupa. Kita lebih takut menghadapi dunia, hingga tak sadar bahwa Allah-lah Raja Semesta yang mengatur semua—dan kita mengimaninya bukan?
Semoga keimanan itu selalu kita jaga, biar dunia takluk dengan kita, bukan sebaliknya.
1K notes · View notes