Tumgik
umibos · 9 months
Text
"Unlocking YouTube Success with Tube Mastery and Monetization by Matt Par"
Tumblr media
In the digital age, the world of content creation has expanded exponentially, providing countless opportunities for individuals to share their passions and talents with a global audience. One platform that has revolutionized the way we consume content is YouTube. With over two billion logged-in monthly users, YouTube has become a powerhouse for creators and entrepreneurs alike. But, succeeding on YouTube requires more than just uploading videos. Enter "Tube Mastery and Monetization" by Matt Par, a comprehensive training program designed to help aspiring YouTubers turn their passion into a profitable venture.
What Is Tube Mastery and Monetization?
"Tube Mastery and Monetization" is an online course created by Matt Par, a successful YouTuber and entrepreneur. This program is designed to provide aspiring content creators with the knowledge and strategies needed to build a successful YouTube channel from scratch. Matt Par himself has achieved tremendous success on YouTube, amassing millions of subscribers and generating substantial income. With "Tube Mastery and Monetization," he aims to share his expertise and insights with others who dream of achieving similar success.
Why Choose Tube Mastery and Monetization?
1. A Proven System:
Matt Par has developed a systematic approach to YouTube success that he shares in this course. The program covers every aspect of building a YouTube channel, from niche selection to content creation, optimization, and monetization strategies. By following his step-by-step guidance, you can save valuable time and avoid common pitfalls.
2. Comprehensive Training:
The course includes over 70 in-depth videos that cover a wide range of topics. Whether you're a beginner or have some experience with YouTube, you'll find valuable information to enhance your channel's growth. Topics include niche research, video production techniques, audience engagement, and various monetization methods.
3. Niche Selection:
One of the key aspects of YouTube success is choosing the right niche. Matt Par helps you identify niches with high potential, even in competitive markets. You'll learn how to research, analyze, and select niches that align with your interests and have the potential to generate income.
4. Content Creation:
Creating engaging and high-quality content is crucial for building a loyal subscriber base. "Tube Mastery and Monetization" provides insights into video production techniques, scripting, editing, and optimizing your content for maximum viewer retention.
5. Monetization Strategies:
Earning money from your YouTube channel is a goal for many creators. Matt Par delves into various monetization methods, including ad revenue, affiliate marketing, merchandise, and sponsorships. You'll learn how to diversify your income streams and maximize your earnings.
6. Ongoing Support:
Students of the course gain access to a private community of fellow creators, allowing for networking, sharing experiences, and seeking advice. This support network can be invaluable as you navigate your YouTube journey.
Conclusion:
"Tube Mastery and Monetization" by Matt Par is an invaluable resource for anyone aspiring to succeed on YouTube. With a proven system, comprehensive training, and insights from a successful YouTuber, this course equips you with the tools and knowledge to turn your passion into a profitable venture. Remember, YouTube success doesn't happen overnight, but with dedication, the right strategies, and the guidance offered by Matt Par, you can take significant steps toward building a thriving YouTube channel.
So, if you're ready to embark on your YouTube journey and unlock the potential for financial freedom and creative fulfillment, consider enrolling in "Tube Mastery and Monetization" by Matt Par today. Your path to YouTube success starts here.
BUY THE PRODUCT THROUGH THE LINK BELOW !
1 note · View note
umibos · 9 months
Text
"Achieve Peak Performance: Dominate the Male Enhancement Niche Today with Aizen Power"
In the ever-evolving world of health and wellness, the male enhancement niche stands as a thriving and competitive sector. Millions of men worldwide are seeking effective solutions to enhance their vitality, stamina, and overall well-being. If you're an affiliate marketer looking to make a significant impact in this lucrative industry, you need a product that stands out. Look no further than "Aizen Power," a cutting-edge male enhancement supplement that's making waves in the market.
What is Aizen Power?
"Aizen Power" is a revolutionary male enhancement supplement formulated with a potent blend of natural ingredients designed to enhance male performance in various aspects of life. This supplement is engineered to address common issues faced by men, such as low energy levels, decreased stamina, and diminished confidence. With its science-backed formula, Aizen Power is gaining a reputation as a game-changer in the male enhancement niche.
Why Choose Aizen Power?
1. Effective and Natural Ingredients:
Aizen Power is meticulously crafted with a combination of herbal extracts, vitamins, and minerals. It contains ingredients like Asian Ginseng, Saw Palmetto, and Epimedium, all known for their potential to support male health. This unique blend aims to address the root causes of performance issues while promoting overall well-being.
2. Positive Customer Feedback:
The effectiveness of Aizen Power is backed by a growing number of satisfied customers. Aizen Power provides a wealth of positive experiences from men who have seen significant improvements in their lives.
BUY PRODUCT THROUGH THE LINK BELOW ;
Tumblr media
0 notes
umibos · 4 years
Text
Cerita Cinta
Kedengerannya cerita tentang cinta terkesan lebay ya? Dan cerita yang tidaklah pernah ada habisnya bila dibicarakan. Selagi langit masih terbentang, matahari masih bersinar, dan bulan masih tersenyum, selagi itu juga cerita cinta akan selalu ada menebar aromanya. 
Selama setiap makhluk di muka bumi ini masih berpasang-pasangan , cerita cinta itu akan selalu ada. Bila cinta merasuk ke jiwa, maka usia tidak dapat berkata. Apapun yang bernama cinta sudah pasti menyerang setiap golongan. Baik tua, muda, miskin,kaya pasti pernah merasakan jatuh cinta, atau mencintai seseorang, dan juga dicintai oleh seseorang. 
Pada saat seseorang jatuh cinta, dunia terasa indah, bunga-bunga bermekaran dan semangat jiwapun bergelora. Api asmara yang merasuk jiwa membuat tubuh panas terbakar hingga kadang lupa bahwa tubuh yang dilamun cinta membutuhkan pesona kehangatan tanpa  harus terbakar.  Namun kekuatan pesona cinta itu sendiri acapkali mengalahkan logika. 
Jatuh cinta yang Ia rasakan sering membuatnya lupa tentang hal-hal yang seharusnya tidak boleh menjadi boleh, yang tidak ingin, menjadi ingin, yang tidak ada , dipaksa ada, yang ada menjadi tiada. 
Akupun pernah jatuh cinta. Dan aku juga merasakan hal yang sama. Disaat aku jatuh cinta, logika sudah tidak memainkan peranan dalam setiap aspek kehidupan. Gelora kerinduan yang makin memuncak terbawa oleh pesonanya tanpa dapat memikirkan betapa sakitnya pada saat kehilangan sang Cinta. 
Rasa sakit itu hilang begitu saja bagaikan tiada pernah hinggap menempati ruang kecil didalam lubuk hati sang pecinta. Kegilaan  terjadi begitu saja tanpa pernah terpikirkan olehku luka yang masih berbekas dihati. Berpura-pura luka itu tidak pernah ada, hanya berharap yang Dicinta merasakan hal yang sama. 
 Alangkah indah nya bila cinta itu berbalas, dan rindu itu terpaut bertemu dalam gejolak asmara,saling merangkul asa, meraih mimpi menjangkau hasrat bersama. Dimana tubuh itu mulai berpagut dalam ayunan gelombang cinta , membadai dan sangat kuat hingga terpaan nya meluluhlantakkan perisai hati nan selama ini terbelenggu tirani.  
Hanyut dalam arus pusaran berputar semakin dalam hingga tak dapat muncul ke permukaan. Jiwa nan dahaga bagai meminum anggur surgawi memabukkan hingga sukma tak sadar mempersembahkan  diri sebagai pengorbanan Sang Dewi Cinta. Berbaring di atas altar pengorbanan menjalani ritual Sang Pecinta. Berharap sukma dapat melayang meraih bintang di atas langit nan kelam. Begitu terpurukkah nasib SAng Pecinta? 
Tapi ketika bibir terpagut dalam cinta, tiada kata yang dapat bicara. Hanya hasrat yang dapat memainkan peranannya bergelut dalam gelombang nafsu jiwa, memuncak hingga langit tersenyum, bintang bertebaran diangkasa. Hati yang dilamun cinta tertawa bahagia bagai menghalalkan segalanya. Bergelut dalam panas kobaran api sang dewa. Peluh menitik deras tak terasa menguap oleh kehangatan dua jiwa yang terbakar cinta. Hati berkata Rangkul aku, Raih diriku. Basahi aku dengan ciuman memabukkan darimu, maka kan kuteguk anggur surga dibibirmu. Nikmati peluh bersamaku, selami kedalam lubuk jiwaku. Jangan kau lepaskan hingga kau merasakan apa yang kurasa. Menikmati apa yang ku kecapi. DEkap erat diriku, bawa aku melayang bersamamu. Terbang hingga dipuncak tertinggi. Dekat dan semakin dekat. Erat dan semakin erat. Hingga dua jiwa menyatu , dua rasa menjadi satu, bertemu terpaut dalam dimensi cinta dan nafsu.
Wahai cinta dimanakah dirimu saat ini? 
Apakah kau baik-baik saja di istanamu memakai mahkota berlian diatas kepalamu?
Apakah kau ingat akan diriku malam ini , seperti aku masih mengingatmu?
Tidakkah kau ingin menyapaku  bertanya apakah aku masih mencintaimu?
Dan apakah kau masih mencintaiku wahai cintaku?
Ketika aku menyakiti hatimu, ketahuilah bahwa hatiku lebih sakit. Dan aku tidak dapat melihatmu berlalu lalang bebas begitu saja dihadapanku tanpa menyapamu. 
Begitu juga kau tidak pernah menyapaku, bertanya apakah aku baik-baik saja?
Karena itu aku tidak ingin melihatmu,  untuk mengobati hatiku yang sangat terluka berpura-pura tidak mengenalmu. 
Dan ketika kau membalasku  dengan hal yang lebih menyakitkan ketahuilah hatiku hancur, karena kau tidak pernah bertanya padaku. 
Begitu angkuhnya dirimu hingga aku merasa tidak mengenalmu, walaupun kita pernah sangat dekat. Aroma mu masih dapat aku ingat, dan peluhmu masih lembab disinggasanaku. 
Wahai Cinta …… Kau tau dimana harus mencariku…. Tapi aku tidak pernah tau harus mencarimu dimana. 
Kusampaikan pesan pada angin  melayang ke awan berharap ,  tertulis di langit dan kau membacanya.
Ketahuilah aku tidak pernah membencimu , aku hanya kecewa dan hatiku terluka karena aku tak dapat menyapa.
Kesendirianku yang kau usik sekian lama membuat ku tak terbiasa bahwa kau tiada. Dan aku sangat terpukul untuk terbiasa bahwa kau tak ada.
Lebih baik bagiku untuk kau tak ada dan membiasakan kembali kau adalah cinta yang yang tak pernah sampai.
Wahai Cintaku, Ketahuilah hatiku sangat terpukul   bersikap seperti ini, karena kau adalah cinta ku yang harus kututup rapat dan tersembunyi. 
Aku hanya ingin kau mencintaiku dan aku mencintaimu tanpa harus bersembunyi. Dan itu membuatku bahagia tanpa segan menyapa dan bercerita kapan saja , menciummu dimana saja aku suka. Itu sangat indah.
Duhai cintaku, Kuminta kau jangan pernah membenciku, tetaplah mencintaiku selamanya, karena aku tetap mencintaimu selamanya. 
Hatiku sangat terluka bila melihatmu, dan luka itu makin menganga bila tak dapat menyapamu, bernanah bila kau pun tak pernah menyapaku,dan berkudis ketika kita pura-pura tidak kenal. Aku tak ingin sakit lagi maka lebih baik aku tidak melihatmu. Lambat laun aku akan terbiasa tanpamu.
Duhai Cinta…. 
Walau bagaimanapun cerita cinta kita, aku bahagia untuk tetap mencintaimu. Aku harap kaupun Bahagia.
Duri,
Memeo 19 Desember 2016  
4 notes · View notes
umibos · 4 years
Text
Selingkuh
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan selingkuh? 
Selingkuh itu indah ya? Banyak orang yang berkata begitu tentang perselingkuhan, Tapi banyak juga yang menyadari bahwa perselingkuhan adalah hal terlarang tapi sekali berbuat susah untuk menahan hasrat menghentikan  perbuatan tersebut. Bener gak?
Perselingkuhan itu sebenarnya diawali oleh apa sih?
Banyak cara untuk selingkuh, tergantung niat seseorang apakah mereka mau melakukan atau tidak. Biasanya perselingkuhan diawali dengan saling curhat rumahtangga masing-masing dengan lawan jenis. Dan akan mulai timbul rasa simpati, dan perhatian ekstra dari lawan jenis teman curhat kita. 
Disitu biasanya mulai timbul fikiran untuk memperbandingkan kehidupan rumahtangga masing-masing dengan rumahtangga si teman curhat. Biasalah rumput tetangga selalunya lebih hijau....
Dan Saudara-saudara, efek ini yang sangat bahaya sebenarnya. Setelah kita membandingkan apa yang kita inginkan dengan pasangan kita dan kita tidak mendapatkannya. Sedangkan teman curhat kita selalu memberikan apa yang kita inginkan pada pasangannya dan tidak pernah dihargai oleh pasangan masing-masing. Nah mulai deh baper...... Ya kan..... Perasaan iri mulai timbul, dan perasaan menginginkan perhatian lebih dari yang kita dapatkan mulai bergejolak. Dan hasrat tersebut berbalas oleh sang teman curhat.... 
Merasa mempunyai nasib yang sama otomatis akan menimbulkan simpati yang berlebihan dunk..... Perhatian yang setiap hari diberikan seperti pertanyaan simple yang mungkin biasa saja menjadi hal yang sangat luar biasa bagi masing-masing pasangan curhat.
Dan rasanya bahagia sekali diperhatikan seperti itu.... Iya dunk.... secara kita tidak pernah mendapatkan perhatian tersebut dari lawan jenis kita masing-masing. Sekarang perhatian tersebut kita dapatkan dari teman curhat lawan jenis. Setelah perhatian intens setiap hari , komunikasi terus berlanjut,  dan rasa itu mulai timbul....” Kamu kok perhatian banget sih? Tapi aku suka kok kamu perhatiin , karena aku gak pernah lho diperhatiin seperti ini.... Rasanya terharu banget kamu merhatiin aku.... “
Komunikasi berlanjut ke hal yang lebih intens.....
“Lama-lama aku ngerasa kita kok cocok ya?”
Gubrakssssssss.......
“Kalo kamu gimana?”
“Kok kita sama ya?”
Kemudian mulai deh ketemuan diluar.... Mungkin dimulai makan malam berdua, Nonton ataupun karaoke.... Nah karaoke ini bahaya lho.... Didalam ruangan karaoke berdua saja, apapun bisa terjadi dunk... And then berlanjut..... 
Nyanyi berdua, Hasrat ingin bersentuhan dimulai dari pegangan tangan, ingin dipeluk, berlanjut dengan ciuman dosa pertama tentu saja sangat dashyat,ciuman itupun berbalas.... Terjadilah perselingkuhan.....
Alasan pertama perselingkuhan karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap pasangan masing-masing. Kesalahannya terletak pada saling curhat rumahtangga masing-masing kepada lawan jenis.... So Hindari curhat-curhatan dengan lawan jenis.... Karena akan timbul rasa simpati dan perhatian yang berlebihan dan tidak pada tempatnya....
Fakta lain yang dapat menyebabkan perselingkuhan itu terjadi karena terlalu akrab dengan teman lawan jenis. Baik itu di lingkungan pekerjaan, atau lingkungan sosialita. Hingga kita melupakan sampai dimana batasan-batasan dalam konteks hubungan pertemanan itu seharusnya. 
0 notes
umibos · 5 years
Text
youtube
Silat Tradisi Minang Kabau Oleh Sanggar Puti Limo Jurai Bukittinggi.
0 notes
umibos · 7 years
Link
Selamat Tahun Baru 4 ANak Panah
0 notes
umibos · 7 years
Text
Istri Kedua Part XI
Kehidupan saya selama berstatus Istri kedua seseorang sangat tidak nyaman, walau kadang bahagia itu mesti saya paksakan untuk ada, demi kelangsungan hidup saya bersama anak-anak. 
Selama saya menyandang status Istri, saya hanya berusaha menjadi Istri yang baik sebagai Istri dan manusia yang baik dimata Tuhan. Berusaha melakukan hal-hal terbaik semampu saya, hanya untuk mengharapkan sedikit pujian dan penghargaan oleh suami tercinta selalu saya lakukan tanpa kenal letih. Berbagai macam buku saya baca, bagaimana menjadi seorang istri yang baik dan sholeha. Tips, dan trik didalam semua buku yang saya baca semua hampir 90 persen saya lakukan. Kemesraan , lemahlembut, penampilan yang cantik semua buat suami tercinta saya lakukan. Semuanya demi suami saya.
Segala keegoan tentang aku sebelum menikah , keangkuhan sosok wanita mandiri sebelum menikah, semua saya tinggalkan. Harga diri saya didepan mata suami sudah jadi urutan nomer belakang bagi saya saat itu. Yang terpenting bagi saya adalah suami saya dapat menilai, melihat, dan menghargai segala tindakan, pengorbanan, cinta, penghormatan,pengabdian yang saya berikan untuk suami tercinta. 
Hanya itu, Karena saya ingin menjadi istri yang baik, dan mengabdi pada suami tercinta hanya itu. Takut terhadap dosa melawan terhadap suami, saya sama sekali tidak pernah sekalipun bernada tinggi selama saya masih bergelar istri bila berkata dengan suami saya. Tidak pernah!. Suami saya bagaikan raja di rumah saya, tidak pernah sedikitpun saya meninggalkan suami saya bersendirian bila Ia berada dirumah, Waktu saya selalu ada disampingnya. Apapun yang Ia butuhkan selalu saya usahakan untuk ada, walau bagaimanapun. Even jam 2 pagi sekalipun sang suami minta dibuatkan makanan, saya akan selalu siap untuk memasakkan makanan tersebut buat suami tercinta. 
Kadang saya bingung berfikir dimana letak kesalahan saya sebagai istri sebenarnya? Kenapa suami saya tidak pernah sedikitpun menghargai saya sebagai istri, ? Saking takutnya kadang saya dengan suami, saya selalu tidur jam 3 pagi. memastikan semuanya pekerjaan rumah sudah beres, dan tidak ada yang tertinggal, rumah rapi, karena keesokannya pagi saya pasti disibukkan oleh kegiatan mengurus anak, masak, dan mengurus suami. Tidak ada waktu bagi saya untuk beberes rumah di siang hari bila suami saya berada dirumah. Karena suami saya tidak pernah mau saya sibuk dengan pekerjaan rumah bila dia berada dirumah. 
Intinya saya harus selalu siaga disampingnya bila dibutuhkan sebagai pelayan, pembantu, babu, budak nafsu, teman cerita, pesuruh, tukang masak, tukang bangunan, asisten mekaniknya dia, kekasih, atau apapun itu bentuknya saya harus selalu ada. Tidak ada kata tidak, atau nanti, atau tunggu….
Selalu harus cepat dan semua ada…. Untuk Sang Raja bergelar Suami.
Contoh simple saja selama 11 tahun kami berumah tangga, Suami saya tidak pernah mengambil air putih sendiri, walaupun dilihat olehnya saya sibuk didapur atau saya sibuk dikamar mandi mengurus anak-anak. Tetap saya harus tinggalkan semua pekerjaan saya, dan ambilkan segelas air putih untuk sang Raja. Selama berumahtangga juga , Sang Raja selalu bersikap kasar dan kejam terhadap saya dan anak-anak. 
Merasa anak-anak selalu menyusahkan Sang Raja, dan begitu juga saya yang selalu menyusahkan Sang Raja Dan terkenal sebagai Istri yang membawa sial baginya. Yahhhhh kata-kata itu yang selalu  keluar dari mulut Sang Raja buat saya. Nasib yahhhh…. Tapi apa yang dapat saya lakukan? Tidak ada…..!!!!! Hanya seulas senyum tipis, miris mendengar kata-kata tersebut….. Sembari Istigfar dihati berdoa semoga Sang Raja diberi hidayah oleh Sang Kuasa, dan dibukakan mata hatinya untuk mencintai saya dan anak-anak dengan ikhlas. Tanpa pernah mengeluh atau mencerca, atau memaki, atau menghantam kami dengan pukulan-pukulan cambuk, serta sepak terjang kemarahannya. Setiap Sang Raja akan bekerja keluar kota saya sebagai istri selalu menyiapkan semua perlengkapannya dari A sampai Z…. 
Mulai dari persiapan, packing, sampai travelling bag nya sudah berada di mobil. Jangan sampai ada barang yang tertinggal, karena bila ada yang tertinggal satu item saja, abis saya dimaki padaa saat Sang Raja kembali kerumah saya. Dan hal ini tentu saja sangat menyakitkan. Dan saya sangat terlalu kenyang dengan hal-hal menyakitkan selama bergelar seorang istri dimata Sang Raja.
Mulai dari penampilan Sang Raja yang sangat mengganggu mata saya sebelum menikah, semua saya perhatikan. Maaf, sebelum menikah dengan saya terus terang penampilan Sang Raja  sangat tidak nyaman dipandang mata. 
Sampai beberapa sahabat dekat saya bertanya pada saya…. Apakah saya yakin pria ini yang akan menjadi Suami saya? 
Sepertinya,”Not your Type deh Friend? Serius Lu? Gw aja ngelihat gak selera lho say? Jauh Banget larinya selera lu kalau begini! Semua nya gak nyambung, gak malu lu? Gw aja risih ngelihat nya, Lu serius ma nih orang?”. 
Waktu itu saya hanya menjawab,” sudahlah….. Dijalanin ajah…. Masalah penampilan gampang, gw gitu loh…. Ntar juga bisa gw make over. Kalo serius atau gak , gw sendiri juga gak tau serius atau tidak. Gak ada pilihan lain tauk…. (sambil tertawa miris) Cinta sih gak yang pasti. Yang jelas bukan gw yg ngejar-ngejar dan bukan gw yang cinta, biarlah Tuhan yang berbicara. Kalo  Tuhan kasih dia buat gw , lu Lihat ntar ya… Bakal beda penampilan sama sekarang hihihihihihihhihihi. Sekarang ngapain gw urusin bukan siapa-siapa gw jg…”
Ehhhhhhhh taunya beneran jadi suami saya. Dengan seribu cara yang halus tanpa menyinggung perasaan nya Sang, Raja aku berusaha merubah penampilannya. Dan Sang Raja tidak pernah menyadari kalo dulu sebelum menikah penampilannya hancur pake bingitssss. Karena saya selalu memuji apa saja yang dipakainya. Mulai dari rambut nya , saya ubah penampilan untuk menutupi bagian kekurangan di kepala nya dia. Sehingga tidak terlihat sama sekali, saya katakan,” sepertinya tambah ganteng deh sayang, kalau kamu rambutnya dibiarkan agak gondrong. Karena rambut kamu keriting, jadi menutupi kepala kamu yang kecil, padahal mah kepalanya peyang (maaf ya).”
Jadi kalo dipotong klimis pendek, jelek banget kelihatannya, karena tampak sekali tuh kepala peyang. Pilihan Jeans juga saya beritau, lainkali kalo beli celana jeans, beli yang Boot Cut ya potongan bawah nya. Jangan yg semi Baggy…. Karena jadinya ntar kamu lebih keren deh sayang, kan suka pake boot biar pas aja kan, jeans nya juga yang boot cut. Terus kalo pake Boot Jeans nya jangan dimasukkan ke dalam Boot, Biarkan saja diluar Boot nya. Gak perlu kelihatan kalo kita pake Boot. Nah jadi kan kesannya sayangku ini lebih mudaan kan dr umurnya….. Ngapain seperti bapak-bapak gayanya, biarin umur dah tua tapi penampilan tetap muda….. “Nah ganteng kan suami saya….. Wihhhhhh nyalang nih mata ngelihatnya kalau begini…. Matanya ke saya aja ya, walau diluar juga …… “ sambil ngedip dikit ke Sang Raja…. Ciuman mesra selalu saya berikan bila menemani Sang Raja berpakaian di depan kaca. Intinya Sang Raja selalu saya lepas keluar dari rumah sudah dalam keadaan perfect, mulai dari penampilan, sarapan pagi, suplement atau apapun namanya semua saya perhatikan. 
Dan ketika saya balik ke kampung halaman bersama Sang Raja, Beberapa sahabat saya yang komen tentang Sang Raja dulunya bagaimana ,dengan julukan Datuk Maringgih dari Sahabat-sahabat saya saking bad lookingnya….
Wow….. Komen mereka, “ Busyet beda nih sekarang say…. Good Looking…  Dari Hancur Minah , bisa juga jadi keren lu bikin…. Gw mikirnya udah gak bisa diapa-apain deh tuh laki lu! Hebat LU Say…. Salutttt !!!!!”
Sampai ke hal itu tidak luput dari perhatian saya sebagai istri. Ehhhh malah jadi besar kepala jadinya nih sang raja, sok kegantengan pulak kepedean. Saya yang diinjak-injak jadinya. Nasib saya lagi deh…. SIkap SAng Raja yang gila shopping branded stuff, selalu pamer ke saya dirumah dengan bangganya menyebut semua harga barang-barang yang baru saja dia beli, tanpa ada rasa risih atau merasa bersalah karena tidak ada dari kami satupun , baik aku dan anak-anak yang dibelikan. Semua nya hanya barang-barang kesukaan Sang Raja. Kami hanya penonton, dan tugas kami hanya memuji barang-barang yang dia beli.   Dan dia bahagia seperti itu. Setelah drama pamer barang belanjaan selesai, bubar jalan, anak-anak sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Tugasku menyimpan semua barang-barang yang telah dibeli sang raja dengan hati-hati. Seperti itu setiap hari tanpa ada bertanya kami ingin apa. ANak-anak ingin apa? Tidak pernah ada pertanyaan seperti itu. 
Bersyukur pada yang Maha Kuasa bahwa aku dan anak-anak dikaruniakan tampang yang good looking. Karena kami kalau pakai apa saja tetep aja masuk dan matching hehehehehe. Walaupun itu hanya pakaian bekas dari dinas sosial setempat, atau pakaian bekas dari keluargaku disebrang, ataupun pakaian bekas dari teman-temanku. Jadi bila kami sekeluarga pergi keluar bertemu dengan rekan kerja Sang Raja tidak pernah memalukan beliau dengan penampilan kami. Tetap membuat dia mendapatkan pujian dari rekan-rekannya tentang anak-anaknya. Sampai beberapa teman-temanya kadang memuji ku sebagai istri yang baik. Beruntung sekali Sang Raja mendapatkan istri seperti aku yang selalu peduli dengan Sang Raja, peduli dengan anak-anak, Kerapian rumah, walaupun anak banyak tapi tidak pernah miss satupun terhadap kewajiban dan tanggung jawab ku sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak.
Dan anehnya lagi aku tau hal ini dari cerita Sang Raja sendiri padaku, karena beberapa rekannya sering curhat tentang kebiasaan istri-istri mereka yang tidak pernah puas dengan apa yang ada. APa yang aku harapkan sebenarnya adalah hal positif dari Sang Raja terhadapku dan anak-anak. Tapi malah kebalikannya, beliau malah sombong merasa sukses dalam mendidik aku sebagai istrinya. Miris sekali mendengar lanjutan cerita suamiku saat itu. 
Sang Raja berkata pada rekan-rekannya,”  Makanya kalian jangan pernah menyenangkan istri. Tidak ada gunanya menyenangkan istri, apa yang kalian dapatkan? Kecewa dengan perlakuan istri kan? Kalian kasih istri kalian harta pencarian yang kalian dapatkan bertungkus lumus, tapi apa yang kalian terima? Harta , uang yang kalian berikan dihabiskan nya buat shopping barang-barang yang tak tentu arah. Kalian manja istri, setelah itu kepala kalian dipijak-pijak istri kalian. Istri itu cukup kasih dia makan saja dan tempat tinggal. Itu sudah cukup. Marahkan istri kalian kalau kerja tak betul, Pukul dia kalau menjawab. Sayang istri pukulkan,tinggalkan. Itu yang aku buat…. Itu sebab Istri aku patuh….. Mana berani istri aku dengan aku….!” 
Wow…. very surprised Me……! Hanya istighfar didalam hati yang bisa saya lakukan. Tidak ada bantahan dari saya sama sekali saat itu. Karena saya sangat sadar sekali bantahan itu tidak akan ada gunanya. Hanya akan memperburuk suasana . Bisa-bisa seharusnya saya tidak mendapatkan tamparan cantik saat itu, malah babak belur saya nanti dipukul Sang Raja. Mending yang terbaik adalah diam dan tersenyum yang paling indah untuk Sang Raja. Jika suasana hati Sang Raja dalam keadaan baik pun saya hanya berani berkata,” jangan gitu dong sayang, Kasian sekali nasib saya kalau begitu sambil tertawa kecil, menutupi hati saya yang perih sekali saat itu sambil menahan airmata.”
Kehidupan ini dan pelayanan yang seperti ini hanya dapat saya terima dengan ikhlas. Hatiku tetap berdoa pada Yang Maha Kuasa Semoga Sang Raja dilembutkan hatinya. Karena walau bagaimanapun Sang Raja adalah Suami saya dan Ayah dari anak-anak saya. AIrmata ini sampai berhenti mengalir, saking seringnya saya menangis. Hingga sudah tidak ada lagi airmata yang dapat saya keluarkan. Menangis ketika bersujud pada Yang Maha kuassa , meminta pada Nya semua kebaikan yang pantas saya dan anak-anak dapatkan selalu saya panjatkan. Dalam setiap masakan dan Air yang saya suguhkan untuk Sang Raja selalu dipenuhi oleh zikir-zikir dan shalawat yang selalu saya amalkan di setiap proses pembuatan makanan dan minuman untuk Sang Raja. 
Berharap Sang Raja dilembutkan hatinya, berubah menjadi suami yang baik dan penyayang, saya amalkan hal ini ketika saya menonton salah seorang uztadzah favorit saya di ceramah subuh di sebuah stasiun TV pemerintah ditempat saya tinggal.
Dan saya selalu mengikuti ceramah subuh beliau di TV lokal tersebut. Beliau berkata bila suami zolim memintalah pertolongan ke Allah SWT, Panjatkan doa selalu pada Nya, semoga suami dilembutkan hatinya. Amalkan zikir dan shalawat di setiap masakan dan air minuman yang kita buatkan untuk suami. InsyaAllah suami akan berobah…. Mudah-mudahan doa kita di ijabah oleh Allah SWT. Aamiin. Hal ini saya lakukan bersungguh-sungguh setiap hari tidak bosan-bosannya . 
Tapi manusia hanya bisa berusaha dan berdoa…. selebihnya saya pasrahkan ke hadirat Yang Maha Kuasa. Ternyata takdir berkata lain, Mungkin Allah ingin menghukumnya dengan sikap sombong dan angkuh serta kejam dan zolimnya selama ini kepada saya dan anak-anak. Semua harta benda, Cinta, Kasih Sayang, Perhatian, yang Sang Raja miliki selama ini direnggut serta merta oleh Yang Maha Kuasa. Bisnis Sang Raja Bangkrut, Dan Sang Raja Papa Kedana. Istri cantik,nan setia mencintainya, melayaninya, anak-anak yang hebat,sehat dan kuat serta sholeh pergi meninggalkannya setelah sekian lama hidup dalam belenggu siksaan Sang Raja yang Zolim. Jodoh mereka tak panjang…..
AKu hanya dapat bersyukur ke hadirat Illahi bahwa akhirnya aku mendapatkan keberanian untuk meninggalkan Sang Raja Nan Zolim. Terlepas dari belenggu yang menjerat kami berlima bagai tirani selama ini sangat bahagia sekali rasanya. Sesak itu lepas, ikatan itu terlepas, Berlima kami memulai langkah baru walau masih terseok… Tapi langkah itu pasti harapku…. 
Berjuang selalu sekuat tenaga menciptakan harmoni didalam kerajaan baru ku. And Be Queen with My lovely and Great Princes in my Kingdom….. Be Happy and Succsess ….. Hope,Pray,Blessed……  Keep Stronger….. 
Aamiin…..
1 note · View note
umibos · 7 years
Text
Saya Suka Semua Tentang Dia Seksi
Mendengar Michael Bolton nyanyi, saya paling suka.... Gak tau kenapa sensasi suara nya tu bikin gw merinding semriwing,.... Dan gw suka banget semuanya. Buat gw suaranya seksiiiiiiiiiiiiii banget.... Lagu-lagunya bener-bener saya suka saya suka saya suka. Orangnya kalau mandang muka nya adem banget, gayanya wahhhh sederhana , kebapakan, berwibawa, senyum nya manis banget.....
Dari dulu gw suka banget denger lagu-lagunya Michael Bolton, awal nya denger lagu Said I love you But I lied..... Kemudian mulai tertarik buat ingin tau semua lagu Michael Bolton. Ada beberapa lagu yang sering gw ulang-ulang buat ngedengernya, seperti When A Man loves A Woman, Georgia On My Mind, To Love Somebody, Never Say Goodbye, How Am I Supposed To Live Without You.....
Sepertinya gw suka hampir semua lagunya deh..... Kata-kata nya simple ,sederhana namun mengena. Yang jelas suaranya bener-bener kalo ngedengernya serius bisa bikin nangis kalo pas lagu nya sedih, kalo lagunya sedang bercinta serasa hanyut gw dalam kisah percintaan itu sendiri.... hahaaaayyyyyyyy lebay..... Biarin.......
Talk About Love... Talk About Trust.... Bener kan.....? Tersanjung banget deh kalau lagi ngedengerin lagu ini.....
I've been waitin' for a long time for somebody like you To give my love, all my love day and night Just say you'll be mine for the rest of your life Baby I'll show you why
Siapa yang gak klepek-klepek coba kalau sang kekasih nyanyiin ini buat kita....
I just wanna be your soul provider.... Coba deh..... haduhhhhhhhh .....
Gak kuat gw..... Romantis bingitsssssssss.........
Makin Cinta ya rasanya.... 
Pengen ya dicintai seperti itu.... Pengen banget ada seseorang seperti itu buat gw suatu saat nanti..... EDisi melowwwwww banget.....
Tersanjung banget....... Ngedengerin suaranya Michael Bolton lagi ngomong biasa aja di konsernya dia bikin gw hadehhhhhhh , Ni orang..... Kenapa sih suara lu tu bikin gw merinding banget,,,, Kalo deket gw peluk nih orang gak mikir malu lagi deh.... hahahahahahahahaha Kenapa sih kok lu tu cakep banget ya semuanya, suara, muke lu, body lu, udeh dah ahhhhhhhh...... Perfect dah buat gw.... Apalagi suara ketawanya.... Halahhhhhhhh renyah banget.... 
Edisi Melow ngedengerin lagunya Michael Bolton.... Klepek-klepek gw..... 
1 note · View note
umibos · 7 years
Text
Never Say Goodbye
Never Say GoodBye
If I could catch a star for you I swear I'd steal them all tonight To make your every wish come true and every dream for all your life
But that's not how the story goes The world is full of perfect plans If there's a promise that I broke, I know one day you will understand
When times are hard I know you'll be strong I'll be there in you heart when you'll carry on Like moonlight on the water, and sunlight in the sky Mothers and Sons never say goodbye
An Angel I will read to sleep, gave me one dream of my own So learn to love and spread your wings, and find the one to call your home
When times are hard I know you'll be strong I'll be there in you heart when you'll carry on Like moonlight on the water, and sunlight in the sky Mothers and Sons never say goodbye
When times are hard I know you'll be strong I'll be there in you heart when you'll carry on Like moonlight on the water, and sunlight in the sky
Mothers and Sons never say goodbye
0 notes
umibos · 7 years
Quote
Kau tidak akan pernah tau apa yang aku fikirkan, Karena Kau Bukan Aku
1 note · View note
umibos · 7 years
Text
Cerita Cinta
Kedengerannya cerita tentang cinta terkesan lebay ya? Dan cerita yang tidaklah pernah ada habisnya bila dibicarakan. Selagi langit masih terbentang, matahari masih bersinar, dan bulan masih tersenyum, selagi itu juga cerita cinta akan selalu ada menebar aromanya. 
Selama setiap makhluk di muka bumi ini masih berpasang-pasangan , cerita cinta itu akan selalu ada. Bila cinta merasuk ke jiwa, maka usia tidak dapat berkata. Apapun yang bernama cinta sudah pasti menyerang setiap golongan. Baik tua, muda, miskin,kaya pasti pernah merasakan jatuh cinta, atau mencintai seseorang, dan juga dicintai oleh seseorang. 
Pada saat seseorang jatuh cinta, dunia terasa indah, bunga-bunga bermekaran dan semangat jiwapun bergelora. Api asmara yang merasuk jiwa membuat tubuh panas terbakar hingga kadang lupa bahwa tubuh yang dilamun cinta membutuhkan pesona kehangatan tanpa  harus terbakar.  Namun kekuatan pesona cinta itu sendiri acapkali mengalahkan logika. 
Jatuh cinta yang Ia rasakan sering membuatnya lupa tentang hal-hal yang seharusnya tidak boleh menjadi boleh, yang tidak ingin, menjadi ingin, yang tidak ada , dipaksa ada, yang ada menjadi tiada. 
Akupun pernah jatuh cinta. Dan aku juga merasakan hal yang sama. Disaat aku jatuh cinta, logika sudah tidak memainkan peranan dalam setiap aspek kehidupan. Gelora kerinduan yang makin memuncak terbawa oleh pesonanya tanpa dapat memikirkan betapa sakitnya pada saat kehilangan sang Cinta. 
Rasa sakit itu hilang begitu saja bagaikan tiada pernah hinggap menempati ruang kecil didalam lubuk hati sang pecinta. Kegilaan  terjadi begitu saja tanpa pernah terpikirkan olehku luka yang masih berbekas dihati. Berpura-pura luka itu tidak pernah ada, hanya berharap yang Dicinta merasakan hal yang sama. 
 Alangkah indah nya bila cinta itu berbalas, dan rindu itu terpaut bertemu dalam gejolak asmara,saling merangkul asa, meraih mimpi menjangkau hasrat bersama. Dimana tubuh itu mulai berpagut dalam ayunan gelombang cinta , membadai dan sangat kuat hingga terpaan nya meluluhlantakkan perisai hati nan selama ini terbelenggu tirani.  
Hanyut dalam arus pusaran berputar semakin dalam hingga tak dapat muncul ke permukaan. Jiwa nan dahaga bagai meminum anggur surgawi memabukkan hingga sukma tak sadar mempersembahkan  diri sebagai pengorbanan Sang Dewi Cinta. Berbaring di atas altar pengorbanan menjalani ritual Sang Pecinta. Berharap sukma dapat melayang meraih bintang di atas langit nan kelam. Begitu terpurukkah nasib SAng Pecinta? 
Tapi ketika bibir terpagut dalam cinta, tiada kata yang dapat bicara. Hanya hasrat yang dapat memainkan peranannya bergelut dalam gelombang nafsu jiwa, memuncak hingga langit tersenyum, bintang bertebaran diangkasa. Hati yang dilamun cinta tertawa bahagia bagai menghalalkan segalanya. Bergelut dalam panas kobaran api sang dewa. Peluh menitik deras tak terasa menguap oleh kehangatan dua jiwa yang terbakar cinta. Hati berkata Rangkul aku, Raih diriku. Basahi aku dengan ciuman memabukkan darimu, maka kan kuteguk anggur surga dibibirmu. Nikmati peluh bersamaku, selami kedalam lubuk jiwaku. Jangan kau lepaskan hingga kau merasakan apa yang kurasa. Menikmati apa yang ku kecapi. DEkap erat diriku, bawa aku melayang bersamamu. Terbang hingga dipuncak tertinggi. Dekat dan semakin dekat. Erat dan semakin erat. Hingga dua jiwa menyatu , dua rasa menjadi satu, bertemu terpaut dalam dimensi cinta dan nafsu.
Wahai cinta dimanakah dirimu saat ini? 
Apakah kau baik-baik saja di istanamu memakai mahkota berlian diatas kepalamu?
Apakah kau ingat akan diriku malam ini , seperti aku masih mengingatmu?
Tidakkah kau ingin menyapaku  bertanya apakah aku masih mencintaimu?
Dan apakah kau masih mencintaiku wahai cintaku?
Ketika aku menyakiti hatimu, ketahuilah bahwa hatiku lebih sakit. Dan aku tidak dapat melihatmu berlalu lalang bebas begitu saja dihadapanku tanpa menyapamu. 
Begitu juga kau tidak pernah menyapaku, bertanya apakah aku baik-baik saja?
Karena itu aku tidak ingin melihatmu,  untuk mengobati hatiku yang sangat terluka berpura-pura tidak mengenalmu. 
Dan ketika kau membalasku  dengan hal yang lebih menyakitkan ketahuilah hatiku hancur, karena kau tidak pernah bertanya padaku. 
Begitu angkuhnya dirimu hingga aku merasa tidak mengenalmu, walaupun kita pernah sangat dekat. Aroma mu masih dapat aku ingat, dan peluhmu masih lembab disinggasanaku. 
Wahai Cinta …… Kau tau dimana harus mencariku…. Tapi aku tidak pernah tau harus mencarimu dimana. 
Kusampaikan pesan pada angin  melayang ke awan berharap ,  tertulis di langit dan kau membacanya.
Ketahuilah aku tidak pernah membencimu , aku hanya kecewa dan hatiku terluka karena aku tak dapat menyapa.
Kesendirianku yang kau usik sekian lama membuat ku tak terbiasa bahwa kau tiada. Dan aku sangat terpukul untuk terbiasa bahwa kau tak ada.
Lebih baik bagiku untuk kau tak ada dan membiasakan kembali kau adalah cinta yang yang tak pernah sampai.
Wahai Cintaku, Ketahuilah hatiku sangat terpukul   bersikap seperti ini, karena kau adalah cinta ku yang harus kututup rapat dan tersembunyi. 
Aku hanya ingin kau mencintaiku dan aku mencintaimu tanpa harus bersembunyi. Dan itu membuatku bahagia tanpa segan menyapa dan bercerita kapan saja , menciummu dimana saja aku suka. Itu sangat indah.
Duhai cintaku, Kuminta kau jangan pernah membenciku, tetaplah mencintaiku selamanya, karena aku tetap mencintaimu selamanya. 
Hatiku sangat terluka bila melihatmu, dan luka itu makin menganga bila tak dapat menyapamu, bernanah bila kau pun tak pernah menyapaku,dan berkudis ketika kita pura-pura tidak kenal. Aku tak ingin sakit lagi maka lebih baik aku tidak melihatmu. Lambat laun aku akan terbiasa tanpamu.
Duhai Cinta…. 
Walau bagaimanapun cerita cinta kita, aku bahagia untuk tetap mencintaimu. Aku harap kaupun Bahagia.
Duri,
Memeo 19 Desember 2016  
4 notes · View notes
umibos · 7 years
Quote
Hati ini hancur luluh lantak ketika manusia yang paling saya hormati menghakimi kehidupan saya ..... Dan ketika itu saya tidak dapat berbuat apa-apa.....
0 notes
umibos · 7 years
Quote
Pertanyaan Bodoh
0 notes
umibos · 7 years
Text
Istri Kedua Part X
Dering telpon genggam membangunkanku dari tidur pulas ..... Letih sekali rasanya badanku dan telpon itu tetap berdering. Dengan rasa malas kuangkat telpon genggam yang berada tepat disebelah tempat tidurku, Kulihat suamiku menelpon. Segera sadar itu timbul bagai seribu sensor dan impuls syaraf menyatu seketika.
“ Halo, Assalamualaikum, Iya sayang....” Jawabku biasanya. Terdengar nada kesal suamiku di seberang saluran telpon, “Baru bangunkah? Dah jam berapa ni!” Aku segera mengambil jam tanganku karena aku jarang sekali update time di telpon genggam ku waktu itu. Kulihat hari sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi. Aku benar-benar kecapean semalam di rumah sakit . Tersadar akan abangah yang masih di rumah sakit. Kulihat Alung dan sikecil masih tertidur pulas, karena kami semua mungkin baru terlelap pukul 6 pagi ini. Pelan sekali suaraku menjawab telpon suamiku, karena tidak mau kedua anakku terjaga, Perlahan aku beranjak keluar dari kamar. “ Sebentar sayang, aku keluar kamar dulu karena anak2 masih tidur. “Ya ada apa?” jawabku segera setelah berada di lantai  bawah. Suamiku meminta aku segera ke rumah sakit setelah membereskan semua pekerjaan rumah dan berpesan agar aku menyiapkan makan siang karena dia makan dirumah siang ini. “Baiklah tapi aku tidak ada uang mau belanja? Isi kulkaspun sudah habis, hanya sisa beberapa sayuran buat anak-anak.” Suamiku hanya berkata, pandai-pandailah yang jelas saya makan siang dirumah.” Dan Info Abangah sudah ditangani oleh dokter orthopedic ttadi pagi, mungkin hari ini boleh pulang. Perawatan dirumah saja. 
Aku bingung mau cari uang dari mana buat beli lauk .
Pikiranku langsung melayang pada seorang paman adik ayahku yg tinggal diluar kota. Spontan aku segera menelpon Uncu  untuk meminjam uang kira2 100 ribu rupiah untuk beli lauk ke pasar. AKu minta uncu untuk segera transfer as soon as possible dan segera info ke aku bila sudah karena aku harus ke pasar.  Buru-buru aku ke kamar mandi untuk cuci muka, segera bebenah rutinitas rumahtangga seperti biasa. Nyapu, ngepel, Mencuci baju, Masak dan sebagainya yg memang harus dilakukan setiap hari oleh semua ibu-ibu di dunia. Ditengah kesibukanku bebenah, putra sulungku memanggil, “Umii...., umiii....”
Segera aku berlari ke lantai atas takut anakku terjatuh karena lantai masih basah. Aku hampiri Alung sembari menyapa,” ehhhh anak umi udah bangun? Enak tidurnya sayang? adek udah bangun juga ya?” Pelukan dan ciuman selamat pagi biasanya wajib dariku, sambil kuraih tangan alung berjalan menuju kamar menjumpai si kecil yang juga sudah bangun. “Sebentar ya Lung, Umi susuin uda dulu ya... Alung disini aja sebentar, nanti kalau si uda udah selesai mimik kita kebawah umi bikinin susu alung.” Ya aku memanggil si kecil dengan sebutan “Uda”, yang artinya abang bahasa daerah sumatera barat. Begitu juga Alung adalah Abang Yang Sulung, Abangngah adalah Abang yang tengah. Uda adalah putra ketiga kami. Dan sampai pada saat aku menulis cerita ini aku di karuniakan putra 4 orang. Yang bungsu aku panggil dengan sebutan KakYai yang juga berarti Abang bahasa daerah sumatera selatan. Kebetulan papaku berasal dari Sumatera Selatan dan mamaku dari Sumatera Barat.
Setelah selesai memberi breast feeding pada si Uda sambil menggendong si Uda aku tuntun tangan Alung berjalan menuju lantai bawah. Uda aku letakkan di bantal besar diruangan tamu kami lantai bawah dan aku segera membuatkan alung susu hangat kesukaannya setiap pagi. Tentu lapar dong putra sulungku...
Sembari Alung menghabiskan susu dan sarapannya sendiri pagi itu, Aku melanjutkan pekerjaan di dapur. Aku hanya membuatkan roti tawar saja gampang dan cepat plus selai coklat tentunya favorit si Alung. Selesai Sarapan telponku berdering, uncu memberitahu bahwa dia sudah transfer uang ke rekeningku, jadi aku bisa segera ambil uang tersebut. Aku segera membereskan anak2 memandikan si Uda, kemudian si Alung. Beres semua segera kuambil kunci BMW sport suami dan meluncur ke ATM. Semua harus aku lakukan secepat mungkin. Sampai di ATM segera kepasar terdekat membeli lauk seadanya untuk suamiku makan siang. Tapi tiba-tiba telponku kembali berdering. Suamiku menelpon mengabari dia sudah dirumah dan aku tidak ada. Dia bertanya aku dimana? Kuberitahu aku masih dipasar tunggu sebentar lagi aku akan segera pulang. AKu takut sekali kalau suamiku menunggu, biasanya dia akan marah besar apalagi dengan kejadian semalam, aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi. Secepat kilat kuselesaikan rutinitas belanja dipasar dengan satu tangan menggendong si Uda yg masih 3 bulan, dan Alung yg tidak bisa kutuntun. Hanya aku beri instruksi untuk jangan pernah melepaskan ujung bajuku yang di genggamnya erat-erat. Kedua tanganku sudah penuh aku tidak mungkin menuntun Alung pada saat itu.
Selesai Belanja segera aku kebut mobil sport yang memang kebut sekali. Enak ya kalau banyak uang, rasanya bisa mengendarai mobil BMW Sport sepertinya tidak pernah terbayangkan olehku.  Tapi sekarang aku tengah mengendarai kendaraan mahal ini. Masih bersyukur Dalam mobil mewah, AC nya dingin banget, Goncangan jalan sama sekali tidak berasa. Dan yang paling asyik buat ngebut rasanya seperti terbang didalam mesin kotak hitam heheheheehehe.
Khayalanku terputus seketika melihat ada razia didepan, otomatis aku putar balik dong secara suamiku belum membuatkan aku SIM pada waktu itu. Aku mulai ketakutan suamiku menunggu lama di luar rumah, karena aku harus melewati jalan alternatif memutar yang tentunya lumayan jauh. Tapi apa hendak dikata aku harus lalui. Tanganku panas dingin seketika bersiap akan menghadapi Makian suamiku selanjutnya. Sampai di ujung jalan memasuki rumahku aku melihat wajah marah suamiku dan anakku ketiga Abangah disampingnya. Jantungku berdebar kencang sekali. 
Perlahan kuparkir mobil suamiku tercinta, segera kumatikan mesin, meraih kedua anakku dan turun dari kendaraan. Kuhampiri suami dengan senyum manis sekali yang kubuat berharap dia tidak memarahiku setelah melihat senyumanku. “ Maaf sayang tadi ada Road Block di depan jadi aku harus muter jalan makanya agak lama.” Tapi apa yang kudapat? Aku di Hardik di depan ketiga putraku. Dengan kata2 umpatan yang tidak mungkin kusebut satu persatu disini dan memang tidak pantas diucapkan didepan anak2. Aku hanya bisa diam segera kubuka pintu pagar dan pintu rumah. Kuraih ketiga putraku mendekat semua kearahku melihat suami yang mengamuk seperti setan pada siang yang sangat terik sekali. sekitar jam 1 siang pada saat itu. Aku memberanikan diri untuk bertanya dengan seulas senyum yang aku paksakan karena ketakutan. Tangku dingin sekali seperti es. “Abangah bagaimana waktu dilakukan tindakan dokter ? Dia beranikan sayang? Abangah tidak nangis kan bang?”
Tidak menjawab pertanyaan ku pada saat itu aku berdiri di depan pagar yang terbuka sedikit mengarah ke pintu depan rumahku. Persis di samping pintu pagar aku berdiri dan ketiga putra kecilku persis ada dibelakangku ketakutan melihat abah mereka kesetanan. Dengan sekuat tenaga suami mendorong pintu pagar kebetulan aku akan berbalik berjalan masuk ke pekarangan rumahku dan anak2 telah berjalan mendahuluiku untuk masuk. Pintu pagar tepat menghantam bagian punggung tulang  belikatku sangat kuat. Aku menjerit kecil seketika menahan sakit dan terasa tulang belikat serta bahu ku nyeri sekali. Hentakan besi pagar itu sangat kuat menghantam punggungku. Tetangga hanya berani mengintip dari jendela , mungkin mereka tidak mau ikut campur dengan urusan rumahtangga kami. Aku sadar dengan kesalahanku terlambat pulang dari pasar sehingga suami menungguku lama diluar pagar. Tapi aku kan sudah minta maaf. Tidak ada gunanya maaf ku pada saat itu. Aku berusaha tetap kuat didepan anak-anak tidak ingin melihat kan rasa sakitku dan juga menahan airmata ini jangan mengalir deras. Aku bawa anak2 segera duduk diteras depan rumah. Suami melempar seluruh barang bawaan Abangah dari rumahsakit ke dalam rumah sembari berteriak menyuruh ku masuk. Aku jelas makin ketakutan. “ Umi!!!! Masukkkkk !!!!! Saya Mau Bicara!!!!” 
Aku menjawab dari luar, “aku tidak akan masuk, kalau kamu mau bicara silahkan bicara diluar. Aku tidak berani masuk kalau kamu seperti ini.” Wajar seandainya saya masuk saat itu tidak tau apa yang akan terjadi di depan ketiga putra kami. Aku tidak mau Aku di tangani abah mereka di depan mereka anak-anakku. Dan aku sangat sangat takut saat itu. Berkali-kali suamiku berteriak menyuruh aku masuk, tapi aku tetap tidak mau masuk saking ketakutannya aku menghadapi monster yang bergelar suamiku tercinta. Sedangkan bahu dan tulang belikatku saja masih nyeri sekali terkena hantaman pintu pagar. Syukur anak2 tidak begitu melihat pada saat itu mereka sedang berjalan masuk membelakangiku. Sekali lagi terdengar suamiku berteriak dari dalam menyuruh aku masuk, dan terdengar suara suamiku menendang sesuatu. AKu dan anak-anak makin ketakutan diluar, kami berempat tidak ada yang berani masuk. Suamiku keluar dan berteriak di depan pintu menyuruh anak2 untuk masuk kerumah. Kedua putraku melihat kearahku seperti bertanya? Tatapan anak-anak seolah bertanya ,” umi apakah kami harus masuk? Apakah kami akan selamat? Apakah kami akan dipukul abah?” Aku hanya memberikan gelengan kepala ke anak-anak tanda dariku tidak mengizinkan anak-anak untuk masuk. Aku tau anak-anak sangat ketakutan, aku berbisik kepada kedua putraku untuk tetap diam disampingku , jangan menangis. Karena aku sangat-sangat mengerti tabiat suamiku paling tidak suka mendengar anak-anaknya menangis. Bisa-bisa lebih kalap lagi nantinya. Aku hanya melindungi diriku dan anak-anak. 
Mungkin capek dengan kekerasan hatiku untuk tetap tidak mau masuk kerumah suamiku segera keluar dari rumah mengunci pintu rumah dan menarikku keluar dari pekarangan. Tergopoh-gopoh kami berempat beranak didorong oleh suamiku keluar dari pagar rumah kami. Segera suamiku mengunci pintu pagar dan berkata,” Silahkan Kalian tidur diluar kalau kalian tidak mau masuk.... “
Suamiku berjalan ke mobilnya dan menutup pintu mobil menghidupkan mesin bersiap meninggalkan kami. Saat itu aku segera tersadar dengan kegilaan suamiku. Si Uda yang masih berada di dalam gendonganku pada hari itu yang sangat terik matahari tepat berada diatas ubun-ubun. Segera aku taruh si Uda di Rumput Halaman luar depan Rumah tetangga sebelah dengan hanya kualas sehelai handuk kecil, kuraih kedua tangan abangah dan Alung menginstruksikan mereka untuk duduk disamping si Uda adek mereka dan tetap disitu jangan kemana-mana. Berlari aku menghampiri suamiku tercinta berdiri disamping kendaraannya memohon maaf meminta kunci rumah. Kalau memang suamiku mau pergi aku tidak akan mencegahnya , biarlah dia pergi sampai emosinya mereda. Tapi berikan aku kunci rumah, karena abangah belum mandi kulihat, baru pulang dari rumah sakit. ANak-anak butuh istirahat, anak-anak sangat kecapean sayang.... Tolong maafkan saya.... Dimana kami mau tidur? Dengan bercucuran airmata saya memohon ke suami untuk memberikan saya kunci rumah sebelum pergi. Terseret saya berpegangan pada kaca spion mobil suami pada saat itu, sampai saya terjatuh.  Tapi suami ku tetap tidak tidak perduli dengan keadaan kami.  Tetap berkeras ingin menghukum aku dan melibatkan anak-anak. Hukumlah aku tapi jangan anak-anak.
 Aku berteriak, “ Hukum aku jangan anak-anak!!!!” Suamiku berhenti seketika. Segera aku bangkit dan berlari ke arah belakang mobil suami yang bersiap untuk mundur. Dengan segenap keberanian dan kekuatan yang entah datang darimana saat itu aku berteriak menghadang mobil suamiku.
 “ Kalau memang seperti ini kamu puas!!!!! 
Bunuh aku dulu silahkan Tabrak aku !!!!! 
Aku cuma minta kunci rumah !!!! AKu tidak menyangka suamiku memundurkan kendaraan nya dan seketika bumper belakang menghantam badanku, Aku taerjatuh kesamping kendaraan. Segera suamiku menggas kendaraannya mundur syukur aku tidak tergiling. Sebelum mobil itu meluncur meninggalkan kami dengan posisiku yang masih terbaring di jalan suamiku melemparkan kunci rumah kedalam pekarangan rumah kami yang sudah dipenuhi semak yang tinggi. Tanpa melihat keadaan anak-anak suamiku segera pergi meninggalkan aku dan anak-anak tanpa ada belas kasihan. Kuhapus airmata kuhampiri ketiga putraku dan berkata,” tunggu disini ya nak.... Biar umi cari kunci rumah yang dilempar abah... Umi gak tau dimana mudah-mudahan bisa ketemu.” 
Kulihat sikecil Uda sudah menangis kepanasan dan lapar karena sudah dari tadi tidak aku susukan. Segera kupanjat pagar rumah kami yang tidak begitu tinggi. Menyusuri semak pekaranganku mencari dimana kunci itu dilempar suami. Sekitar 10 menit akhirnya kunci itu kutemukan. segera kubuka pintu rumah, pagar, kubawa anak-anakku masuk. Pagar langsung aku kunci , sampai dirumah kututup pintu jeruji segera aku kunci takut suamiku akan balik kembali. 
Kuberi Alung dan abangngah air minum, karena kutau mereka pasti haus sekali. Segera kususukan si kecil Uda, tampak sekali kelaparan nya saat puting susu ini masuk ke rongga mulut si Uda... Keluar airmataku sedihhhhh sekali. Sesaat bertanya dalam hati sampai kapan nasib aku dan anak-anak harus seperti ini. Setelah kenyang mimik susu Uda tertidur, perlahan kutinggalkan sikecil menghampiri kedua abangnya yang bermain akur berdua. Celoteh bahasa mereka berdua yang aku tidak mengerti. Aku peluk Kedua putraku kucium sepuasku tak tahan mataku mulai panas kembali. menetes menetes tak berhenti. “Maafkan Umi ya Nak...” Umi Gak bisa melindungi kalian”. Kusiapkan makan siang yang sudah sore baru bisa aku berikan ke mereka berdua. Berjejer duduk di depanku kusuap mereka bergantian sampai mereka kenyang... Ku lihat abangah tetap masih seperti kebingungan tidak mengerti apa yang terkjadi, begitu juga dengan alung. Tetesan airmata ini tetap tidak mau berhenti di sela rutinitas tanggungjawab yang tetap harus aku lakukan kepada ketiga putraku tersayang sore itu. Aku cek Pakaian abangngah masih seperti yang aku siapkan tadi malam. Berarti tidak ada dimandikan oleh abahnya tadi pagi. Begitu juga kulihat pampers anakku masih jumlah yang sama sepert kusiapkan semalam. Segera aku cek pampers abangngah .... Ya Tuhan ..... Pantat anakku memerah dari semalam pampers itu tidak diganti oleh abah nya, Pub anakku sudah mengering di pampers tersebut. Segera kubuka baju abangah, kumandikan walaupun tangannya masih dalam kondisi di gips.... Sakit sekali rasanya melihat anakku tidak diurus oleh abahnya senddiri yang sangat egois. 
Sedangkan muka abangah tetap muka anak-anak yang tidak bersalah menatapku kebingungan. Tangan kirinya mendekat ke mataku, menghapus airmataku dengan muka kebingungan yang kulihat tercermin di raut wajah kecilnya. Meledak kembali tangisku makin tak dapat kutahan ketika itu, segera dengan cepat abangah aku mandikan . Kutukar baju nya kemudian kupeluk erat-erat. Kutanyakan sakit tidak tangannya? Abangah hanya menggeleng berarti tidak sakit, Kedua putraku memang lambat berbicara, mereka hanya bisa mengucap umi, abah, dan num.... Karena aku jarang berbicara dengan mereka mungkin karena kesibukan rutinitas dan kondisiku yang tertekan  secara fisik dan mental. Membuat aku depresi. Hanya Iman saja yang masih kuat bertahan.
Bersyukur rasanya mempunyai anak-anak yang sangat kuat menghadapi cobaan yang seperti ini. Mereka tidak pernah mengeluh seperti aku. Hanya menerima nasib yang sudah digariskan oleh ALLAH SWT.  Mereka masih terlalu kecil menerima perlakuan tidak adil seperti ini. Tapi mereka kuat... Itulah anak-anakku.... Sangat kuat....
Aku mulai membongkar tas bawaan abangah, kutemukan buku kecil untuk medical record dan catatan kecil kapan abangah harus kontrol ke rumah sakit. Kuhampiri anak-anakku menemani kegiatan sore mereka menonton film kartun. Tawa kecil mereka bertiga menghibur suasana hatiku yang baru saja luluh lantak tidak karuan karena kejadian siang ini diluar rumah. Segera aku berusaha untuk tidak hanyut dalam kesedihan berlarut-larut toh semua sudah terjadi. Berusaha ceria didepan ketiga putraku, supaya mereka pun lebih bersemangat. Kembali pada kegembiraan yang kami berempat ciptakan dirumah bila tidak ada suamiku. Kami bebas tertawa, menangis, bergelut bersama. Tanpa ada hardikan menyuruh kami untuk diam. Tanpa harus berjalan berjingkat bila abah sedang tidur di depan TV, tanpa ada harus bermain di ruangan lain bila abah sedang tidur, tanpa ada harus diam tanpa ada suara bila abah tidur..... Semua demi abah bila abah dirumah. Dan aku menikmati sekali suasana bila suamiku tidak ada dirumah.... Kami bebas melakukan apa saja dirumah bersama anak-anak.... 
With Love
For My KIDS.... I love You All...
2 Desember 2016, Jum’at
UmiBoss
1 note · View note
umibos · 7 years
Text
Istri Kedua Part IX
Tadinya aku tidak mau menulis cerita ini. Takut nanti terkesan seperti mengungkit kisah lama atau menyesali nasib yang dulu. Tidak habis-habis nya menyimpan kisah yang menyakitkan hati dan hanya memelihara dendam dihati.
Tidak baik memang... Kemudian aku berfikir lagi kenapa tidak diceritakan saja hanya niat berbagi  dengan pembaca tentang apa yang aku alami selama berumahtangga sebagai istri kedua yang sah dimata hukum negara dan agama dengan seseorang dimasalalu.
Aku selama menjadi istri seseorang , tidak pernah terlalu banyak menuntut apapun. Karena aku tau tidak ada gunanya menuntut hak2 sebagai istri. Percuma.... Tidak akan pernah bisa aku dapatkan.
Aku hanya berusaha menerima apa yang diberikan dengan ikhlas. Bersyukur dengan apa yang ada, Dalam keadaan yang sangat tertekan baik dari segi mental ataupun fisik semua aku terima. Dan aku jalani dengan pasrah...
Suatu ketika hari itu , Suamiku sedang tugas pekerjaan diluar kota. Aku memulai hari seperti biasanya dengan rutinitas pagi seorang ibu dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Yang pertama putraku berumur 3thn, putra kedua 2thn, dan putra ketigaku masih berumur 3bulan. Aku tidak diizinkan suami untuk mempunyai pembantu rumahtangga dengan alasan yang menyakitkan hati ku.
“Saya tidak mau membuat kamu hidup enak disini hanya makan tidur, sedangkan saya yang mencari.Buat apa pakai pembantu sedangkan kamu tidak ada pekerjaan. Hanya makan tidur. Tidak ada gunanya menyenangkan istri karena kalau kamu saya senangkan nanti kamu akan cari laki2 lain.”
Istighfar saja yang bisa keluar dari mulut saya waKTU itu mendengar alasan suami saya. Sedangkan dengan rumah sebesar itu kamar 5 dan kamar mandi 3 bertingkat pula terbayang kan bagaimana repotnya saya dalam membersihkan rumah setiap harinya. Belum lagi suami saya jarang dirumah kadang sampai 2 minggu tidak pulang. Hanya  aku bersama ketiga putraku saja yang selalu ada dirumah. Kalaupun suami ada dirumah juga tidak pernah membantu sedikitpun pekerjaan rumahtangga. Hanya tidur, dan main game di depan komputer. Begitu setiap hari kalau suamiku ada dirumah. Dan itu hanya 2 atau 3 hari. Setelah itu suami akan kerja lagi keluar kota.
Dengan tuntutan suami yang rumah harus kinclong stiap hari, makan tidak boleh di restoran, intinya saya harus masak setiap hari. Dengan ancaman kalau saya tidak masak saya bisa cari istri lain lagi yang mau masakin saya... wahhhhmengerikan sekali doktrin yang saya dapatkan dr suami saya.
Dengan anak2 suamiku tidak begitu perhatian, tapi saya yang begitu care dengan anak, aku tidak mau kelihatan anak2ku seperti anak2 orang susah. Aku merawat sendiri anak2ku dengan kedua tangan ku... Aku memasakkan bubur nasi untuik mereka setiap hari. Aku tidak mau memberikan makan ke anak2 dengan bubur instan. Karena memang tidak sehat.
Okee.... Back to story ya...
Setelah rutinitas pagi semuanya selesai, mulai dari bebenah rumah, masak, Mandiin anak2.... Selesai semua...
Satu persatu aku suapkan anak2ku berbaris ketiganya.... Yang bayi kebetulan tidak rewel. Dan memang Alhamdulillah Sampai saya melahirkan anak 4 orang saya tidak pernah kesulitan dalam mengasuh ,mereka. Anak2ku tidak pernah rewel, tidak sama dengan anak2 yang lain yang harus digendong. Kalau aku sedang sibuk beberes rumah kedua putraku , paling sibuk dengan permainan mereka tanpa mengganggu ku sampai aku selesai. Setelah selesai makan siang, akupun minta izin ke anak2ku ,” Umi mau mandi dulu ya nak....”
Aku selalu memberitahu mereka apa yang mau aku lakukan, supaya mereka tidak mencari2 kemana aku pergi dan tidak perlu menangis atau khawatir uminya dimana. Dan mereka yakin aku tidak akan pernah meninggalkan mereka.  Sebelum aku mandi seperti biasa aku membuat es milo monster satu gelas besar karena cuaca memang sangat terik sekali. jadi pas abis mandi minum segelas es milo kayaknya seger banget kan....
Tidak lama kemudian aku telah selesai mandi waktunya bersantai dengan anak2. Ditemani segelas es milo... Aku menemani mereka nonton film kartun, dan main dengan mereka bertiga. Oh ya anak2ku yg pertama dan kedua belum bisa berbicara, agak lambat memang ya? Wajar mereka jarang mendengar aku berbicara. Kadang aku sudah capek sekali dengan kegiatan rutinitas rumah tangga. Tidak ada teman untuk berkomunikasi juga membuat aku jarang bicara dirumah. Padahal aku orang yang paling cerewet dulunya sebelum menikah, aku type perempuan yang out spoken. Tapi tidak setelah menikah. Sampai waktunya tidur siang aku mengantar kedua putraku alung dan angah ke kamar mereka untuk tidur siang. Ciuman dan pelukan seorang ibu hanya pengantar mereka ke tempat tidur yang bisa aku lakukan. Kemudian aku kekamar ku menyusui putra ketiga sampai si kecil tertidur.
Sesaat masih kudengar suara tawa alung dan angah di kamar sebelah , aku menganggap bercanda sebelum mereka tertidur. Buat ku itu sudah biasa. Aku melanjutkan kegiatanku sama seperti ibu2 yang lain mungkin. Menjahit dan menambal baju2 anak2ku yang sudah mulai sobek disana sini. Karena kehidupanku dan anak2 sangat2 dibatasi oleh suamiku. Kami Jarang sekali beli baju, kalau tidak pulanh kekampung halamanku suamiku tidak akan pernah membelikan aku dan anak2 baju. Sukur aku tidak pernah malu menerima semua sumbangan baju2 bekas dari tetangga atau dari adik2 kandungku sendiri. Karena Aku sendiri juga tidak pernah dipegangkan uang untuk membeli kebutuhan pakaian anak2 oleh suamiku. Sering aku minta ke dinas sosial terdekat kalau ada pembagian baju bekas aku sering kesana untuk menerima baju2 harian yang masih layak dipakai oleh anak2ku. Dan untuk aku pribadi , aku sering dapat baju gratis dari adekku di kampung halaman ku tentunya. 
Alhamdulillah ya....
Tak lama aku serius dengan tumpukan jahitanku dikamar, aku mendengar suara jeritan abangah dari kamar sebelah. Aku kaget setengah mati. Langsung aku tinggal jahitan dan berlari ke kamar anak2. Segera kubuka pintu kamar anak2 dan kulihat abangah tergeletak dilantai menangis dengan tangan kanan nya yang telah bengkok.Jantung ini rasanya mau jatuh, melihat anakku dalam kondisi seperti itu. Kebetulan Background pendidikan ku sangat membantu. Aku lulusan perawat dan Fisioterapis. Kejadian seperti ini tidak membuat aku panik, walaupun badanku ini lemas tungkai rasanya tak berpijak melihat keadaan anak sendiri seperti itu. Terbayang bagaimana rasa sakit itu kalau bisa di alihkan ke aku. Biar aku yang menanggung kesakitannya. Jangan anakku.
Tapi itu tidak mungkin. Pemeriksaan sederhana aku lakukan sendiri ke abangah. Dan hasil pemeriksaanku hasilnya confirm Fracture Radius Ulna Dextra.
Atau patah tulang lengan bawah kanan. Aku bingung dirumah hanya ada kami berempat, aku, alung 3thn, abangah 2thn, dan si kecil 3 bulan yang masih menyusu denganku. Spontan aku memberikan penjelasan sederhana pada putra sulungku aku harus pergi meninggalkan kedua putra ku ini dirumah. karena aku tidak mau membawa anak2 kerumah sakit. Tidak mungkin karena semua nya masih kecil2, sedangkan abangah harus aku perhatikan. AKhirnya putra sulungku mengangguk mengerti apa yang harus Ia lakukan dirumah bila sikecil minta susu. Aku selalu stock ASI di rumah sekitar untuk 3 kali minum bila kasus emergency. Aku jelaskan ke alung,” bila adek nangis kasih ini ya nak.”
Alungpun mengangguk. Kebetulan tetangga belakang rumahku ada, aku titip anak2 dengan mereka dan juga kunci rumah. Tapi mereka bisa kerumahku sore harinya karena kebetulan yang dirumah hanya ada nenek mereka yang penderita stroke, semua anak2nya masih dikantor. Si nenek berjanji bila anak2nya pulang dia akan suruh anak2nya kerumahku. 
Segera aku beberes menyiapkan apa saja yang perlu dibawa ke rumah sakit, Karena aku yakin abangah pasti akan di opname. Segera kuraih kunci BMW suami dan gassss meluncur ke rumah sakit. Biasa aku hanya sanggup membawa ke rumahsakit pemerintah, karena gratis aku tidak ada uang sepeserpun waktu itu. Yang penting anakku bisa ditangani dengan ahlinya. Akur dengan pelayanan rumah sakit pemerintah aku menunggu giliran. Mulai dari pemeriksaan dokter, X-Ray sampai menunggu kamar rawat inap. Abangah hanya sesekali menangis menunjuk ke tangannya. Aku tau itu sangat sakit. Hancur sekali rasanya melihat anak manengis kesakitan. Dari jam 2 siang aku berangkat ke rumah sakit . akhirnya jam 4 sore aku menelpon suami yang berada di luar kota. Maksud hati supaya suami bisa pulang dan bergantian denganku. Karena aku memikirkan anakku yang dua lagi dirumah... Begitu juga yang kecil masih ASI.
Tapi ketika aku menelpon suami , bukan support yang aku dapatkan hanya kemarahan dan tidak habis2nya aku dimaki sebagai perempuan yang tidak tau diri, tidak bertanggung jawab, tidak becus mengurus anak, otakku tidak dipakai dan lain sebagainya kata2 umpatan yang dilontarkan kepadaku. Aku terdiam mendengarkan suami sampai puas memaki ku. Sampai tiba giliranku berbicara, didahului permintaan maaf sebagai ibu yang tidak bertanggungjawab,” aku minta maaf atas apa yang terjadi. Sekarang aku minta tolong kamu bisa pulang sekarang kan? Karena aku tidak bisa di rumah sakit terus , anak2 dirumah tidak ada yg jaga. Dan sikecil Butuh ASI.”
Suamiku berkata kalau aku selalu menyusahkan dia. Aku diam saja. Yang terpenting sekarang ini aku minta tolong demi anak2 kamu pulang karena aku tidak mungkin membagi dua badanku sendiri bisa berada di dua tempat. Apapun yang dikatakan suamiku kutelan mentah2 tanpa ada argumentasi  dariku ataupun pembelaan. Aku hanya menceritakan kejadian cerita persis seperti yang telah kutulis diawal. “Intinya sudah terjadi, bisa tidak kita berdua sebagai orangtua berfikir solusinya bagaimana, bukan malah ribut memaki tidak akan menyelesaikan masalah.” Dan saya minta maaf atas kelalaian saya sebagai umi anak2. Dari jam 4 sore saya menelpon suami sampai jam 8 malam suami saya tidak juga datang. Saya sudah ditelpon tetangga karena sikecil mulai nangis kelaparan susu. Mereka bingung, stock ASI saya sudah habis, akhirnya saya minta tolong mereka berikan saja anak saya air putih. Saya pasrahkan saja saat itu ke Allah SWT apa yang akan terjadi. Airmata saya tidak berhenti mengalir. Saya tidak tau mau minta tolong ke siapa saat itu. Abangah menangis sesekali saya peluk memberi kenyamanan sesaat buat abangah.  Sakit sekali rasanya hati saya saat itu seperti disayat2. Dipelukan saya , anak saya menangis kesakitan, dan dirumah anak saya juga menangis menahan lapar, dan saya juga tidak bisa apa2. Sedangkan suami saya tidak mau mengerti sedikitpun. 
Akhirnya saya memutuskan untuk menelpon suami saya sekali lagi bertanya apakah dia sudah dalam perjalanan pulang atau belum. Karena seharusnya jarak tempuh hanya 45 menit dari kota tempat dia bekerja ke kota saya tinggal. 
Tapi dari jam 4 sore saya mengabarkan sampai jam 10 malam saya menelpon suami belum juga sampai. Sedangkan saya harus pulang. Dan tau nya ketika saya menelpon suami masih berada dikota itu belum berangkat. Otomatis airmata saya keluar deras , mendengar suami saya masih berada disana tanpa melakukan apapun , sedangkan saya butuh dia menggantikan saya di rumah sakit. Apa yang ada dalam pikirannya sebenarnya keadaan emergency seperti ini dia masih tidak mau membantu saya. Entah apa kata2 magic yang keluar dari mulut saya, karena saya mulai putus asa dengan sikap kerasnya suami saya. akhirnya suami saya akur dia pulang walau dengan marah2. Sampai jam 11 malam saya tunggu di kamar rawat inap abangah karena masih menunggu dokter orthopedi masih ada operasi. Saya tidak bisa menahan kekhawatiran di hati saya tentang anak2 saya dirumah. Sedangkan saya tau abangah sudah aman di rumahsakit hanya menunggu tindakan dokter orthopedi malam ini jam 4 pagi sesuai info dari perawat yang aku dapat. Aku menemui perawat disana meminta izin pulang sebentar karena anakku dirumah masih butuh ASI. Dan mereka hanya berdua dirumah, Tetanggaku sudah pulang sambil sesekali melihat kerumahku begitu info yg aku dapat dr tetangga. 
Tetap perawat tidak mengizinku untuk pulang sebentar saja menyusukan anakku yang kecil. Disitu badanku bener2 lemas tersandar di dinding koridor rumahsakit, aku jatuh terduduk lunglai sambil menangisi nasib ku dan anak2 yang rasanya tidak adil sekali.Tapi cepat aku mengobati rasa sakit itu sendiri, segera aku temui kembali perawat tersebut, dan mulai meminta izin kembali untuk pulang sebentar. Tetap tidak diizinkan dengan alasan mereka tidak ada yang menjaga anakku yang masih 2 tahun saat itu umurnya.
Spontan saat terjepit seperti ini emosiku mulai naik, aku dipaksa untuk berkeras. Disitu aku mulai membahas tentang hukum dan etika kerja keperawatan dan juga tugas2 perawat sebenarnya. Aku mulai mengancam perawat bila terjadi sesuatu denngan anak2ku dirumah maka kalian akan aku tuntut karena memaksa ku untuk tinggal disini dan melarangku memberikan ASI ke anak ku yang kecil dirumah. Karena aku sudah menjelaskan kondisiku sekarang ini pada mereka. Dan aku mengingatkan ke mereka sesama perawat bahwa bila pasien sudah masuk ke sal atau ruangan mereka bekerja itu adalah tugas mereka seratus persen dan tanggungjawab mereka sepenuhnya terhadap keaddaan pasien.
Apalagi Ruangan pediatric. Separoh emosi terdengar suaraku mulai meninggi di porter Nurse ruangan anak pada malam itu. Setelah perdebatan yang sengit antara aku dan perawat aku diizinkan pulang sebentar dan mereka mau tidak mau harus menjaga anakku disana pada malam itu karena aku ingatkan itu sudah tugas mereka. Kalau tidak mau direpotkan pasien jangan pernah menjadi perawat!!!! Aku mengancam mereka akan menuntut mereka di jalur hukum bila terjadi apa2 terhadap anak2ku baik yg di rumah sakit atau dirumah. Dan pembicaraan itu aku rekam di telpon genggam ku. Aku balik kembali kekamar anakku abangah, memberitau bahwa aku harus pergi sebentar, memberikan kekuatan pada nya abangah harus berani, “ umi harus pulang sebentar menyusukan adek, nanti umi balik lagi. Aku taruh semua susu, atau cemilan berada di dekattnya supaya abangah dapat mengambil sendiri. Aku menahan sekuat tenaga supaya airmata ini tidak jatuh saat aku mencium dan memeluk abangah. Aku tidak mau dia merasakan kesedihanku sekarang, abangah harus kuat. Kutinggalkan abangah segera di ruangan itu sendiri, tanpa pengawasan aku hanya berdoa semoga Allah melindungi anak2ku.  AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN....
Keluarnya aku dari ruangan Rumah sakit tangisku meledak sejadi2nya diantara ketidakberdayaan seorang perempuan didalam tekanan, tanpa ada support dari siapapun. Hanya aku harus kuat. Demi anak-anak aku harus kuat Tuhan..... Sesampainya di area parkir Aku melihat mobil suamiku Mitsubishi Strada Merah sedang mengambil parkir tidak jauh dari BMW SPORT suamiku yang aku parkir.
Kuhapus segera airmataku, dan aku bersiap untuk menerima kemarahan suamiku di area parkir. Sepertti biasa aku berjalan menghampiri suami, kucium tangannya layaknya seorang istri soleha menyambut kedatangan suami tercinta. Saat  itu waktu sudah menunjukkan jam 1 pagi. Keributan terjadi diantara aku dan suami di area parkir. Kembali makian dari suami aku telan mentah2 hanya karena dia adalah suamiku. Ayah dari anak2ku. Dia meminta aku untuk tidur dirumah sakit, dengan alasan dia malas tidur dirumahsakit menemani anakku kedua, karena tidak nyaman di rumahsakit dia mau tidur dimana. Kemuadian aku bertanya, siapa yang menyusui si kecil? Aku atau kamu? “ Bisa kita berdua sebagai orangtua kerjasama yang baik sekarang ini demi anak2? Kalau kamu bisa menyusui si kecil biarlah aku tidur di rumah sakit. Tidak perlu kamu. AKhirnya dia berkata akan tidur dimobil, tidak diruangan anakku. Kaget aku mendengar itu, bagaimana mungkin kamu bisa tidur dimobil? Sedangkan abangah baru anak umur 2 tahun belum bisa bicara, bagaimana kalau dia mau kencing atau mau makan? sedangkan tangannya patah? Tolonglah saya , sekali temani abangah diruangannya karena dia masih terlalu kecil tidak tau apa2? 
Suami saya menjawab,” Dia pandailah sendiri, toh anak itu juga manusia pasti bisa sendiri “ Suami tetap berkeras tidak mau ke ruangan, Akhirnya dengan mengumpulkan seluruh keberanian saya menghadapi seorang monster bergelar suami, saya berbicara dengan nada rendah dan tekanan yang pasti. 
“ Baiklah, kalau kamu berkeras mau tidur dimobil, mari sama2 kita biarkan mereka bertiga berfikir bagaimana bertahan hidup karena MEREKA MANUSIA. SAYA AKAN TEMANI KAMU DISINI, BIARKAN MEREKA BERTIGA MATI PERLAHAN KALAU KAMU MASIH BERTAHAN DENGAN KERAS HATI KAMU TIDAK MAU MENEMANI ABANGAH YANG SEDANG SAKIT DI RUANGAN. DAN SAYA SANGAT MENGERTI BAHWA KAMU WAKTU BARU DILAHIRKAN KEDUNIA SUDAH LANGSUNG BISA BERLARI. KAMULAH MANUSIA YANG PALING HEBAT YANG SAYA PERNAH TEMUI WAHAI SUAMIKU. SETELAH ANAK KITA MATI MAKA KITA SELESAI.”
Saya tidak tau keberanian itu datang dari mana tiba2 saja kata2 tersebut keluar dari mulut saya. Dan saya keluar keluar dari mobil saya pergi menuju mobil BMW suami saya yang punya juga, menunggu samapai dia sendiri yang memutuskan apakah dia akan tetap dimobil atau pergi keruangan. 10 menit saya tunggu akhirnya dia keluar dari mobil dan berjalan menuju ruangan abangah dirawat. 5 menit kemudian saya masuk kembali keruangan mengintip suami saya memastikan apakah anak saya baik2 saja di ruangan. Saya mengintip dari kejauhan memastikan suami saya ada disamping anaknya.
Lega rasanya saya langsung kebut BMW sport tersebut pulang menuju rumah. Sampai dirumah jam 2.30 pagi. Saya buru2 ambil kunci kerumah tetangga dan tetangga saya bilang anak2 sudah tidur jam 1.30 tadi mereka lapar...
Saya hanya tertegun dan tak henti mengucapkan terimakasih atas pertolongan mereka. Dengan air mata yang tidak berhenti mengalir saya berlari kerumah segera menuju kekamar dan saya lihat kedua anak saya tertidur dengan mata yang bengkak menangis.
Segera saya dekap yang kecil saya bangunkan, saya susukan ssampai si kecil puas. Terlihat sekali si kecil kelaparan... Saya tersenyum bersyukur mereka tidak apa2. Airmata saya tetap tidak bisa berhenti, tidak tau lagi apa perasaan saya pada saat itu, sedih, bahagia, kesal, kecewa, atau apa saya tidak mengerti. Setelah sikecil puas menyusu, kanan berganti kiri, saya ganti baju sikecil supaya tidurnya nyaman. Segera saya buatkan susu alung dan saya bangunkan saya tau alung juga pasti lapar. Satu botol besar tidak sampai 5 menit habis kering susu tersebut. Saya ganti baju alung, paasangkan pampers segera tidur kembali. Saya segera mandi ganti baju saya teringat saya belum makan, segera saya buat milo panas segelas buat saya mengisi perut ini menahan rasa lapar. Saya harus tetap menjaga nutrisi tubuh saya semampunya saya karaena saya menyusui si kecil. Jam 4 pagi saya balik lagi kerumahsakit, suami minta dibawakan makanan kecil.  Segera saya tancap kerumahsakit menemui suami saya, setiba di rumahsakit saya lihat di ruangan suami saya tidak ada, hanya saya lihat abangah tertidur sendiri tanpa ada satu orangpun yang menemani putraku. Rasa marah yang amat sangat meledak di hati saya terhadap suami pada saat itu... Berlari segera ke area parkir saya lihat suami saya tertidur dimobil. Saya hampiri dan bertanya kenapa masih tidur disini. Dengan meneteskan airmata saya memohon ke suami supaya mau tinggal semalam ini saja di ruangann anaknya. Karena saya tidak bisa berada di rumahsakit selamanya. Sudah seperti pengemis waktu itu saya memohon ke suami supaya dia mau masuk kembali ke ruangan.... Sampai akhirnya saya tarik suami keluar dari mobil setengah memaksa nya untuk kembali. Karena saya tidak mau terjadi apa2 dengan abangah anak kami. Saya tidak berani melampiaskan amarah saya ke suami, sangat sangat takut sekali. Mungkin karena malu meliahat saya menangis meraung di area parkir rumahsakit suami saya mendorong tubuh saya dan segera pergi keruangan. Tanpa berkata apapun... Tetap saya bersyukur mengucap Alhamdulilah Ya Allah... di sela isak tangis saya. 
Saya segera kembali kerumah, istirahat sebentar sambil menyusui anak kami sikecil. Mata ini bengkak karena menangis, saya peluk alung erat sekali ....
Walaupun alung tidak mengerti apa saya rasaskan saat itu, tapi pelukan saya ke alung memberikan satu energi buat saya untuk tetap kuat dan bertahan disela semua kesulitan kehidupan yang saya alami.... Dan pelukan itu sangat nyamannnnn sekali buat saya, memberikan ketenangan di batin saya. Dengan seribu kekecewaan yang saya telah saya dapatkan dari suami saya. 
Setidaknya hari ini saya dan anak-anak telah melalui semuanya dengan selamat walaupun tidak sesempurna kehidupan orang lain. Tapi kami masih bisa bertahan....
Terimakasih anak-anakku....
Umi sayang kalian semua. 
Tetap menjadi anak-anak umi yang kuat dan tangguh.
Tunggu cerita selanjutnya ya ....
Kamis, 1 Desember 2016 
1 note · View note
umibos · 7 years
Text
Istri Kedua Part VIII
Lama sudah tak bercerita tentang istri kedua atau apapun nama dan panggilan mereka. Apakah Istri kedua, istri simpanan, atau perempuan simpanan.
Dalam beberapa konteks kehidupan yang saya temui tentang perempuan - perempuan ini, kebanyakan nasib mereka bagai telur diujung tanduk. Apakah bodoh atau tak sadar diri dalam keseharian mereka saya sendiri juga tidak mengerti. Terlena dengan janji - janji manis yang selalu keluar dari mulut para pria hidung belang membuat para perempuan pencari cinta ataukah penjaja cinta sering terpuruk menjadi seorang istri kedua.
Sudah beberapa cerita perempuan istri kedua telah saya tulis di blog sebelumnya. kebanyakan mereka bernasib malang ya... Hanya sebagian yang bahagia dalam hal materi. Tapi kalau hanya materi yang mereka cari saya rasa kebahagiaan mereka telah terpenuhi sebagiannya.
Dan bagaimana dengan nasib para istri kedua lainnya yang secara materi jauh dari kata cukup?
Kebanyakan dari mereka tidak berani untuk mengambil keputusan secara sepihak , karena di bebani dengan tanggung jawab moral telah menjadi seorang ibu , sehingga mereka tidak sanggup untuk keluar dari  zona aman yang selama ini telah terpatri di benak mereka bahwa mereka telah berpredikat sebagai istri orang dan seorang ibu yang baik bagi anak2 mereka.
Ironis sekali bukan?
Padahal sejauh pandangan saya menilai rumahtangga mereka sangat jauh sekali dari rumahtangga normal yang biasanya di jalani oleh setiap pasangan suami istri lainnya. Berbeda dengan pasangan2 pelaku poligami yang memang berlandaskan syariah.... Atau setidaknya memang poligami ini telah syah di mata hukum negara dan diakui oleh seluruh keluarga pelaku poligami. Baik itu dr keluarga istri pertama, istri kedua atau selanjutnya dan juga oleh keluarga pihak suami tentunya.
Karena praktek poligami mereka sudah tidak dilakukan secara sembunyi - sembunyi. Hal ini sangat tidak merugikan semua pihak. Dan tentu saja praktek poligami seperti ini sangat berat sekali untuk di lakukan secara ikhlas...
Hanya beberapa gelintir manusia yang beriman kuat dan tingkat kesabaran yang ekstra tinggi dapat menerima dan melakukan hal - hal seperti ini.
Apapun ceritanya menurut saya menjadi istri kedua seseorang hanya karena harta nya belum tentu akan menjamin kehidupan tersebut akan bahagia.
Karena bila seorang perempuan telah dinikahi , biasanya secara psikologis naluri seorang istri itu akan timbul secara tidak disadari. Dan apabila Ia tertipu oleh pria hidung belang yang pengecut yang hanya bisa mengucap janji - janji surga tanpa bisa mewujudkan janji - janji tersebut. Habislah wanita tersebut. 
Hanya berharap kapan keadaan akan membaik .... Menunggu dan menunggu yang tidak pasti. Sedangkan sang suami hanya menikmati kehidupan dilayani oleh sang istri muda nan jelita bagai seorang raja tanpa istana.
Aneh ya?
To Be Continued..... 
Senin, 28 November 2016
0 notes
umibos · 7 years
Text
Cerita Tentang Kita
Semalam bercerita dengan beberapa rekan muda, yg muda umurnya jauh dibawah saya… Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan topik yg dibicarakan mereka. Jadi perhatian saya tidak tertumpu seratus persen dg apa yg mereka diskusikan. Kesannya saya apatis, sibuk mainin hp, karena topik yg dibahas tidak begitu menarik minat saya….. Topik nya berat banget ma mennnnn…. Makanya males buat ngebahasnya ….. Ada tasawuf…. Ilmu fiqh…. Cerita Nabi Khidir dan lain lain… Sampai saya ditegur beberapa kali karena tidak begitu perhatian kesannya males2an gt sambil main2 hp, poto2 dan gak konsen oleh my younger brotha….. “ Kak, Kau kalau mau main hp mending pulang…. ” Hehehehehe Sorry ma Bro….
Akhirnya sampai di satu topik yg saya mulai tertarik…. Disitu saya langsung tarok hp dan mulai ikut berdiskusi. Topik nya dimulai tentang pembahasan hukum Islam …. Syariahhhh banget kan…. Nah mulai ada hukum2 yg terdengar agak ekstrem di telinga saya….
Yg ini haram… Yg itu haramm… Waduh bahaya juga kannn? Terus pandangan kita masing2 tentang Islam mungkin agak ada perbedaan disini. Karena saya mengemukakan pendapat, bahwa jangan memandang Islam itu sebagai suatu Agama. Tapi pandanglah Islam itu sebagai Cara Hidup. Dan Jadikan Islam itu Sebagai cara hidup kita yang berlandaskan Islam. Islam is My Way of Life…. Simple kan…. Jadi tidak ada unsur keterpaksaan disitu… Apapun dalam hukum2 Islam di kerjakan karena adanya kesadaran itu memang wajib hukumnya untuk dikerjakan. Tanpa ada unsur2 kemunafikan dan Riya tentunya.
Malam itu pembicaraan kami sampai ke topik tentang kenapa tidak ada majelis pengajian yang asyik…. Materi ceramah yg ringan tapi mengena ke semua aspek. Baik itu akhlak, Aqidah,Fiqh atau apapun itu namanya.
Konsep saling menghargai, menghormati, dan tidak merasa dirinya lebih hebat atau pintar dari orang lain. Dan tidak berkesan menggurui… Asyikkkkk kan? Sehingga para muslim yang bertatoo, atau penampilan yg seperti gembel preman pasar, rambut gondrong awut2an , atau anak2 jalanan yg menamakan diri mereka anak Punk gak malu atau risih menginjakkan kaki mereka ke mesjid. Aliran yg tidak terlalu menjudge kaum2 seperti ini salah atau pendosa. Karena dosa dan pahala itu adalah urusan Allah SWT….
Nahhhhh lhoooo Setelah saya membahas masalah pengajian yg bergaya santai, mulai ada curhat2 dari beberapa rekan muda ttg pengalaman mereka awalnya ikut pengajian.
Termasuk salah satu curhat nya saya mungkin.. Seperti curhat dr seorang sahabat muda saya…. Begini,“ Iya nih kak, saya pernah ikut pengajian ibu2 sekali waktu. Tapi saya malah merasa gak nyaman di pengajian tersebut. Karena baru aja saya masuk mata para jamaah pengajian semua melihat ke arah saya seperti penyelidik dan tajam menatap saya seakan saya ditelanjangi oleh mereka. Kemudian di iringi bisik2 halus jemaah yg saya tidak tau merekà membicarkan apa atau siapa. Yg ada cukup sekali aja deh saya ikut pengajian besok nya saya tidak mau datang lagi. Malah gak nyaman banget”.
Curhat yg lain ,“ Saya juga pengen belajar ke arah yang lebih baik malah jadi bahan pergunjingan dan saya jadi tidak nyaman. Merasa dikelompok2an”.
Curhat yg lain lagi,“ mata mereka menuju semua kearah saya dan menilai penampilan saya dan mulai menggurui… Waduhhhhh gak bisa santai aja ya…. Saya mau belajar kesini pelan2 dong saya jangan langsung disalahkan… Kapok saya.”
Kira2 seperti itu lah curhatan dr sahabat muda saya. Gak enak banget kan ya di gurui seperti itu? Termasuk saya memang gak nyaman banget…. Akhirnya kita malah menjauh…
Kenapa bagi orang yg lebih berilmu, dan lebih tinggi Iman nya tidak bersyukur bila saudara2 kita sesama muslim ini ingin memperdalam ilmu agama? Seharus nya rangkul mereka dengan kasih sayang, hormati mereka dan hargai keinginan mereka untuk berobah kearah yg lebih baik… Bukan malah di cap Pendosa…
Ini nih pemahaman yg masih sering salah kaprah disebagian kita umat muslim. Jangan terlalu radikal dong.. Islam mengajarkan mencintai sesama.. Bener gak teman2? Ada usul?
CurhatKami
26 November 2016 Sabtu
0 notes