1 hal yang membentuk yang mengganggu didalam pikiranku hingga saat ini, hal yng membuatkau merasa tidak bebas dan membentuk diriku yang sekarang
Terlalu tertutup dan tidak percaya dengan orang lain, bahkan dengan keluargaku sendiri.
Hal paling menyakitkan yg kurasakan hingga saat ini.
"Anak pembawa sial" 1 kalimat yang tidak mungkin di ucapkan oleh seseorang yang mungkin dianggap semua orang adalah orang paling dekat dan paling di sayangi.
Hai.. Untuk pertama kalinya aku bisa buat pancake, tidak buruk jga. Well, aku masih amatir untuk urusan masak memasak. Tp untuk kali ini. Walaupun bentuknya tidak seindah pancake di youtube atau di restoran lain tp rasanya masih seperti pancake
"Kamu kenapa tidak mau libur di hari minggu?? Dan setiap dipaksa libur minggu kamu selalu cari alasan untuk libur di hari biasa??"
Pertanyaan ke sekian kali dari atasan yg mengeluh tentang kepribadianku. Mereka hanya tau aku seorang yg giat bekerja, teladan, semangat kerja yang tinggi hingga atasan percaya kepadaku dengan project2 yang sulit.
Dibalik itu semua tidak ada yg tau alasan sesungguhnya.
"Klo minggu rumahku rame"
Itu bukan jawaban sesungguhnya. Bukan karena aku tidak suka dengn keramaian. Bukan karena aku tidak suka dengan keluargaku.
Aku sangat suka disaat keluarga berkumpul dan kami saling canda tawa saling mengejek.
Itu momen 3 tahun lalu.
Sekarang.. Untuk aku bersikap biasa saja aku sangat muak, dan berusaha menghindar semaksimal mungkin.
Liburan??
Hari libur aku gunakan untuk mengurung diri di kamar. Aku tidak mau meliahat wajah orang orang, rasanya aku bisa membaca pikiran apa yg sedang mereka pikirkan tentang diriku. Dan aku tau apa yg mereka gunakan untuk menyapa atau ber basa basi denganku.
Salah satu yg tidak ku sukai adalah momen ketika seharusnya menjadi momen yg spesial tetapi harus di paksakan dengan suatu keinginan yg mementingkan ego masing2.
Terjebak di dalam keluarga dan keluarga orang lain. Yg setiap ku lihat diantaranya ada senyum kepalsuan dan di paksakan.
Hari yang cerah, pekerjaan lancar tidak ada kendala, tidak ada tuntutan yang mengekang, tidak harus memikirkan orang lain yg belum tentu peduli dengn diri kita.
Ini lah yg ada di dlm diriku yg sebenarnya ku ingin kan.
Tp allah lebih tau tentang diriku dan kemampuan ku.
Setiap hari bukan lah hari yg mudah.
Allah memberi tugas kepadaku, kepada semua hambanya untuk menguji dimana level yg cocok bagi diriku atau bagi namanya yang lain.
Menguji keegoisan setiap orang, menguji kesabaran, keikhlasan, ketaqwaan, kemampuan, dan tentunya masih banyak lagi.
Dan disaat diri ini merasa. "Hari ini cerah sekali, tetapi kenapa aku merasa sangat sial hari ini??." yang di pikirkan pertama kali adalah mencari media untuk di salahkan. Klo istilahnya, mencari kambing hitam.
Dan setelah menyalahkan semua, ada perasaan tidak tenang di hati pastinya.
Setelah di pikirkan untuk apa aku marah?? Untuk apa aku marah dengan dia?? Untuk apa aku menyalahkan dia atau mereka???
Terbesit dalam dalam pikiran dan hati yang diucapkan seseorang.
"Seharusnya kita bersyukur masih bisa seperti ini, masih bisa begini begitu, coba kita pikirkan orang lain yg Lebih susah dan menderita dari kita".
Sebuah kalimat yg entah kenapa selalu terbesit di dalam pikiranku.
Muak dengan orang di lingkaran kita., atau muak dengan diri sendiri ???
Menjadi terkenal. Menjadi salah satu orang yang cukup diakui di bidangnya.
Awalnya merasa hebat. Tetapi setelah merasa di titik puncak diri kita akan mulai merasakan di titik kejenuhan.
Menjadi seseorang yang sangat menjunjung tinggi nilai privasi diri sendiri bukan hal yang mudah.
Mencoba untuk tidak menunjukan sisi lain diri kita di hadapan orang lain. Awalnya tenang. Entah kenapa.. Ketenangan bisa menjadi kegundahan apabila ada seseorang tau apa yg kita pikirkan, apa yg kita lakukan dan apa yg kita sembunyikan.
Prasaan tidak senang bahkan bisa berubah kebencian dengan orang lain. Mencoba untuk membenarkan pikiran dan ego kita sendiri.