Tumgik
#konyol
exactlybluedaze · 4 months
Text
Kekonyolan dan Candaan 19 - Iklan lucu kesehatan Thailand #lucu #konyol ...
0 notes
dialogpendosa · 2 years
Text
Menembus Dimensi 😆
Apakah dimensi ruang dan waktu bisa ku tembus esok hari? aku ingin sehari saja liburan di Konohagakure sembari menikmati lezatnya ramen ichiraku, dan mencoba masuk kedalam lingkaran pertemanannya naruto remaja, ceritanya menyelam sambil minum air, nge-ramen sambil kuajarkan jutsu "mode rebahan klasik" dari dimensi masa depan tidak suram berharap feedback minimal dapat pengajaran jutsu bunshin or kagebunshin, biar kalo diajak pergi ngumpul bisa langsung let's go "pake bunshin" (bunshinya yang nongkrong), itung-itung mengindarkan diri dari catatan buruk malaikat atid karena banyaknya alasan bullshit introvert menghindari pertemuan, mereka hanya terlalu bosan mendengar alasan klasik "sedang metime", "sedang mencharge diri", "sedang semedi", dsb
Padahal fisik aslinya hanya sedang menikmati menjadi "sleeping beauty" (not syndrome) tanpa adanya gangguan dari siapapun. 😆
0 notes
kurniawangunadi · 1 year
Text
Hai Diri
Hai diri, aku tahu kamu babak belur menghadapi dunia ini. Aku tahu kamu mencoba bertahan meskipun rasanya sudah tak tertahankan. Aku tahu, kamu terjebak pada lingkaran tekanan yang tak putus, dari pasangan, dari orang tua yang kita harapkan, dan juga dari diri sendiri yaitu ketakutan.
Hai diri, aku ingin kamu menyadari bahwa kamu sangat berharga dan kamu sama sekali tidak layak untuk menerima semua ini. Kamu sangat layak untuk memiliki hidup yang lebih baik. Sangat layak untuk bisa memiliki kebahagiaan, tidak hidup dalam tekanan dan rasa takut yang berlebihan.
Hai diri, aku ingin kamu sadar bahwa orang-orang yang saat ini mengekangmu pada kondisi ini tidak layak sama sekali untuk mengendalikan hidupmu. Apakah kamu ingin hidup seperti ini seterusnya? Bangun, hadapi, dan beranilah. Sadarlah!
Hai diri, aku ingin kamu juga tahu bahwa banyak sekali orang yang bersedia menolongmu. Tidak usah malu untuk meminta pertolongan, mengatakan yang sejujurnya tentang hidupmu. Mereka yang sejati tidak akan mencela hidupmu, tidak juga mengolok pilihanmu kemarin-kemarin. Mereka akan membantumu, menciptakan ruang yang aman untukmu tinggali.
Hai diri, jangan malu untuk meminta tolong. Daripada kamu mati konyol, meninggalkan hal-hal yang seharusnya kamu jaga dan itu sangat berharga, yaitu hidupmu. (c)kurniawangunadi
625 notes · View notes
edgarhamas · 1 year
Text
Tentang Akhir Tahun Ini
Apapun yang memang terjadi sepanjang tahun ini, jangan patahkan harapanmu. Muslim itu hendaknya penuh dengan sangka baik, apalagi jika bicara tentang masa depannya.
"Rasulullah kagum dengan optimisme", begitulah saripati dari tutur Abu Hurairah suatu hari.
Yang membuat kita sedih kelak akan kita tertawai karena berhasil melewatinya. Yang menyesak dada di hari-hari lalu akan kita senyumi karena ternyata kita mampu bertahan menghadapinya.
Orang bijak bilang, "I’ve never met a strong person with an easy past."
Yang sudah lalu ya sudah berlalu, tak bisa diubah; tapi bisa mengubahmu jika kamu pandai mengambil hikmah.
“The past cannot be changed. The future is yet in your power.” Jangan sampai 'kesalahan' kita berubah nama jadi 'keputusan' karena ia terulang lagi dengan konyol.
Pada akhirnya kita tahu kan? Bahwa dunia ini ya ujian. Ujian itu ada yang gampang sehingga membut kita terlena, ada yang berat sehingga membuat kita bertambah siaga.
Ujian agar apa? "...untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya..." (Al Mulk 2)
@edgarhamas
403 notes · View notes
kuebeludrumerah · 3 months
Text
Seumur hidup aku merantau, belum pernah sama sekali bawa baju kotor ke rumah. Baru kemarin ini aja. Saking penuhnya hidup ga sempat tenggo buat nyuci, entah tiba-tiba dinas, ada acara divisi, dan kemarin karena pulang lama jadi rasanya tolol aja gitu kalau ninggal baju kotor sebanyak itu. Mana seragam baju senin belum dicuci pula.
Tapi daridulu Ibuk selalu ngegampangin, malah lebih cenderung kalau emang ada baju kotor bawa aja ke rumah. Mungkin, Ibuk udah sampai di fase kangen nyuci baju anak-anaknya. Bisa jadi, sih. Aku aja kalau bisa pengen loh dianter ke kantor sama Ibuk seperti dulu lagi.
Pertama kalinya juga, aku pulang pake kereta eksekutif. Saking udah habisnya dan rindu banget sama Ibuk, yaudalah trabas PP sejuta aowkaokwoa.
Enak sih dapet selimut, tapi pas tak ambu kok mampu penguk, akhirnya aku gapake deh berhubung sweaterku uda cukup hangat meski tak cukup untuk menghangatkan suasana politik di negara ini.
Tumblr media
Aku memperhatikan, kalau naik dari Gambir itu slot atas rapi penuh dengan koper-koper gagah dan mahal. Kalau dari Pasar Senen, itu bisa kardus indomie, kresek, tas belanja pasar, keranjang ayam, kotak-kotak kayu, kotak suara pemilu, kertas suara yang uda dicoblos, telur untuk serangan fajar, dan lain lain.
Yaa walaupun diriku terlihat sebagai menungso paling ndeso di kereta itu, tapi seengganya pernah mencicipi Bima Suites aowkaokwoakwoak.
Tumblr media
Ini dibayarin perusahaan kok ~
Dah aku mah apa atuh cuma manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah.
Hal yang paling aku tunggu di rumah adalah melihat sofa baruku, nggak mahal sih, tapi cukup lah buat beli 2 ultraboost. Berhubung sofa rumah uda jelek dan berdebu, jadi kayanya oke-oke aja kalo diganti.
Pas kemarin uda liat sofa di depan mata, sumpah ya Jatuh Cinta Seperti Di Film-film itu nyata banget gaes. Untuk merasakan bahagia setelah orang yang kita sayangi pergi tuh agak aneh, bukan merasa berdosa, lebih ke sedih. Kaya “seandainya Bapak masih ada di sini ngerasain sofa baruku” dan kurang lebih demikian. Sedih, bahkan saking sedihnya seketika pengen kuganti sofanya jadi sofa latjuba. Duh.
Aku bawa banyak kalender dari kantor dan beberapa mitra, perlu diakui kalender KB Bukopin lucu banget waaakkk. Sewaktu masang kalender 2024 di tempat lain, aku liat di belakang kalender 2024 dekat kulkas masih ada kalender PLN 2023, satu lembar, bulan April, dan tanggal 23-nya dilingkari pake spidol merah.
Kayanya aku juga ngerasanya demikian, ketika ada orang yang kita sayang pergi, pengennya waktu tuh nggak berjalan terus, diem di tempat, freeze. Semakin jauh rasanya semakin sedih. Bahkan ketika tau udah mau April lagi aja kaya bawaannya sendu-sendu konyol gitu.
Mungkin Ibuk pengennya 23 April 2023 selalu terkenang di rumah itu. Mungkin ya, akusih sok tau yes.
Untungnya, kemarin Ibuk malah kedatangan teman baru.
Tumblr media
Kayanya sih kucing tetangga, tapi emang sejak dulu kucing-kucing komplek seneng banget nongkinya di teras rumah, bahkan nelek dan pipisnya sekalian. Mungkin karena menghadap selatan, jadinya silir dan isis.
Filosofi Bapak dalam membeli rumah: harus menghadap selatan dan jemuran gaboleh ada di luar.
Yah, semoga si uching ini seengganya jadi teman Ibuk waktu lagi sendirian di rumah. Sama Ibuk sih ga dibolehin masuk, takut nyakar-nyakar sofa, hahayyy.
Tumblr media
Uching bersama Ibyuk ~
Hadehh, pokoknya banyak cerita yang mestinya kau saksikan lah, Pak.
Yang jelas, aku bener-bener belum siap kalau harus melanjutkan hidup tanpa Ibuk juga.
41 notes · View notes
milaalkhansah · 1 month
Text
Mendewasa bersama Anak-Anak
Tumblr media
Sepanjang aku bertumbuh dewasa, aku ditemani oleh anak-anak. Aku belum menikah, berpasangan apalagi. Anak-anak itu adalah anak-anak yang Allah tempatkan dalam satu tempat yang sama denganku, dalam kurun waktu yang lumayan lama. sehingga beberapa tahun yang kulewati bersama mereka, membuatku ikut menyaksikan tumbuh kembang mereka semua.
Beranjak dewasa dengan ditemani banyak anak-anak, membuatku mengambil banyak sekali pelajaran. Di antara pelajaran yang kudapat itu ialah :
1. Menjadi orang tua adalah belajar menjadi pribadi yang lebih sabar
Menyaksikan berbagai bentuk kesabaran seorang orang tua, selalu mampu membuat mataku berkaca-kaca. Membayangkan betapa sabarnya orang tuaku dalam merawat dan membesarkanku. Karena merawat seorang manusia yang belum sempurna akal dan perasaannya bukanlah sesuatu yang mudah. Bergadang, kelelahan, kelaparan, stres, penilaian orang lain, dan serentetan ujian lainnya adalah makanan sehari-hari yang harus dikomsumsi oleh para orang tua kita. Bahkan tak jarang, mereka melakukan kezaliman melanggar hak-hak tubuh mereka sendiri— hanya karena kasih sayangnya kepada anak yang sangat besar.
Menjadi orang tua adalah suatu latihan penguji kesabaran yang tidak ada garis finish, pemenang bahkan hadiah yang diberikan.
2. Anak kecil adalah orang dewasa yang berhati lapang
Meskipun memiliki sifat yang naif dan juga ego yang tinggi, anehnya mereka mempunyai hati yang lapang dalam memaafkan dan melupakan kesalahan. Kita seringkali melihat begitu mudah mereka kembali berbicara dengan seseorang yang bahkan semenit yang lalu telah membuat mereka menangis. Apakah hal seperti itu mudah kita lakukan sebagai seseorang yang mengaku telah dewasa? kita seringkali menganggap bahwa anak kecil adalah seseorang yang kekanak-kanakan. Padahal, bukan hal yang kekanakan bila seseorang dengan mudah mampu memaafkan seseorang yang membuat mereka bersedih, bahkan dengan jejak tangis yang masih basah di pipi.
3. Anak adalah pribadi yang jujur
Betapa sering kita mendengar celetukan-celetukan konyol dan lucu mereka, ketika sedang melihat, merasakan, ataupun mengalami suatu kejadian? Mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak malu ataupun segan untuk melontarkan apa yang mereka rasakan dan juga pikirkan di mana hal tersebut seringkali bisa tergambar jelas dalam bahasa tubuh mereka.
Mereka menangis saat merasa sedih & terluka. Mereka tertawa dan tersenyum saat merasa senang dan bahagia. Sehingga jika kita melihat ada anak-anak yang selalu tertutup dengan perasaannya. Itu adalah sebuah alarm, bahwa ada yang tidak beres dan harus diselidiki penyebabnya.
4. Fitrah seorang anak yang selalu bersih dan suci
Saat lahir, anak seumpama kertas atau kanvas putih kosong yang belum berisi apa-apa. Dan orangtuanyalah yang akan pertama kali menjadi pena ataupun kuas gambar yang akan menorehkan berbagai macam "bentuk" dan juga menghiasnya dengan berbagai "warna".
Anak-anak yang baru lahir ataupun masih kecil fitrahnya akan selalu memiliki akhlak yang baik. Sehingga saat kita bertemu dengan anak-anak yang masih kecil namun telah dengan fasih berucap kata-kata kotor, dan berprilaku kurang baik. Orang tua akan selalu menjadi sosok yang pertama kali disalahkan.
5. Menjadi orang tua dan seorang anak adalah proses pembelajaran seumur hidup.
Tidak ada sekolah bagaimana menjadi orang tua yang baik, tetapi di banyak pelajaran sekolah, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua adalah hal yang sering dibahas. Seolah tugas belajar hanya dibebankan untuk seorang anak, bukan kepada orang tua. Seolah-olah yang mempunyai tugas-tugas untuk ditunaikan dengan baik hanyalah seorang anak. Orang tua akan selalu menjadi pihak yang benar dan tidak punya salah.
Aku paham, kedudukan orang tua tentu jauh lebih besar daripada kedudukan seorang anak. Tetapi bukan berarti orang tua tidak dituntut untuk ikut belajar memperbaiki diri. Di masa depan nanti, kuharap kesenjangan ini dapat diperbaiki. Sehingga generasi yang tercipta bisa lebih baik lagi. Tidak lagi fokus saling menyalahkan dan menuntut hak dan kewajiban masing-masing.
Sampai saat ini, meskipun aku belum menikah dan merasakan langsung menjadi orang tua. Aku bersyukur Allah mengenalkanku dengan banyak anak. Tingkah polos dan lucu mereka selalu mampu membuatku mengobati kerinduan akan masa kecilku dulu. Dan dari sosok orang tua mereka pula, aku lebih dini bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang tua.
Ke depannya, entah dengan anakku sendiri atau anak-anak yang "dititipkan" padaku. Aku pengen untuk belajar lebih banyak lagi. Belajar memahami sosok anak kecil dan juga orang tua. Berharap, darisanalah aku bisa menjadi seorang anak dan juga seorang orang tua yang lebih baik.
30 notes · View notes
sepertibumi · 3 months
Text
[SEMOGA]
Seringkali ketidaksengajaan mempertemukan manusia-manusia asing untuk kemudian saling mengenal.
Seperti penumpang sebuah kereta, kau mungkin dipertemukan dengan seorang kawan duduk yang entah siapa, tapi waktu dan keadaan seperti mempersilakan kalian untuk setidaknya saling sapa.
Dan dalam keadaan yang kubilang tidak sengaja itu, aku menemukanmu sebagai seorang baru yang hadir dan berhasil menarik tanganku keluar saat aku kebingungan menentukan jalan.
Kebetulan yang kemudian membawa kita menjadi sepasang teman perjalanan. Mendiskusikan beberapa topik dengan banyak heran namun penuh candaan.
Kau menjawab semua pertanyaan konyolku dan aku selalu kaget dengan balasan pertanyaan konyol yang kau lontarkan.
Seperti membahas bagaimana limbah kedelai bisa diolah menjadi banyak macam olahan makanan dengan nama berbeda di berbagai daerah. Membahas bagaimana memaksimalkan peran sebuah hair dryer menjadi penghangat ruangan dan banyak lagi.
Berbagi cerita denganmu membuat perjalanan ini lebih indah. Rasanya bahagia berkali-kali.
Kita larut dalam perjalanan, menempuh setiap jaraknya dengan kesadaran bahwa masih banyak kurang yang harus ditambal. Kau bilang, bahwa jika kau bisa memilih maka kau ingin menemukanku dengan cara yang paling diridhoi Tuhanmu.
Aku selalu kagum pada Tuhan yang merancang semua kebetulan bagi manusia dengan begitu rapi. Mengatur setiap rincinya sebagai sebuah ketidaksengajaan yang nyatanya, semua telah tersusun sesuai takaran, perhitungan dan kehendakNya.
Dan dipertemukan denganmu, menjadi salah satu yang paling aku syukuri sampai saat ini.
Ada banyak sekali harap yang kusampaikan sambil mengadahkan kedua tangan dalam waktu-waktu mustajab. Satu-persatu doa itu kukirimkan lengkap dengan nama pemiliknya, walau kuyakin Tuhan lebih dulu tau kepada siapa doa-doa itu mengarah jauh sebelum aku melantunkannya.
Semoga pemberhentian terakhir kita berujung pada tujuan yang sama; kebaikan dan keberkahan.
Semoga niat kita dalam menapakinya selalu dijaga agar tetap dalam dan untuk kebaikan.
Semoga usaha-usaha itu yang akan merubah harapan menjadi sebuah kepastian.
Semoga, apa yang kita inginkan sejalan dengan apa yang Tuhan takdirkan.
19; 29. Serta mulia, semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah 🍂
@sepertibumi
46 notes · View notes
ruanguntukkita · 1 year
Text
Dear, My Future Husband
Aku menuliskan ini dalam keadaan tidak memikirkan siapa pun. Teruntuk seseorang yang bahkan belum aku ketahui sosoknya seperti apa. Hai, perkenalkan, aku anak pertama dari dua orang bersaudara. Aku tumbuh dan besar dari keluarga yang utuh dan sepertinya normal layaknya keluarga lainnya. Saat menuliskan ini, usiaku 26 tahun 4 bulan 4 hari. Orang-orang mengenalku sebagai sesosok yang ceria, hangat, dan pendengar yang baik. Tapi mungkin nantinya, semakin kau mengenalku, justru kau menemukan aku berbeda dari apa yang orang-orang sampaikan.
Impian terbesarku dalam pernikahan hanya satu. Kita bisa “saling”. Aku selalu memimpikan pernikahan yang di dalamnya terdapat kerja sama. Kita adalah dua orang yang sedang berjuang untuk mendapatkan tujuan yang sama, bukan dua orang yang sedang bersaing untuk mendapatkan pemenang.
Aku adalah orang yang memiliki banyak trauma. Salah satu trauma yang aku punya adalah soal rasa percaya. Mungkin toxic yang aku punya adalah; aku tau bagaimana caranya mencintai, tapi aku gak tau gimana bisa percaya kalau orang lain mencintaiku. Aku tau, trauma ini adalah tanggung jawabku untuk mnyembuhkannya. Tapi kalau boleh aku minta bantuan, tolong yakinkan aku setiap harinya bahwa kau mencintaiku. Aku butuh kalimat yang tersampaikan.
Aku bukan wanita yang senang mengekang. Kau boleh bertemu dengan teman-temanmu. Bahkan mungkin aku juga bukan wanita yang pencemburu. Kau boleh memiliki rekan kerja perempuan. Aku menghargai apa pun yang kau lakukan, selama kau tidak menutupi apa pun yang memang seharusnya aku ketahui dan kau tau batasan.
Aku senang mempelajari hal baru, aku senang bertanya tentang banyak hal. Aku harap kau adalah orang yang bisa aku ajak berdiskusi tentang banyak hal di dunia ini. Tidak perlu berdebat, cukup sampaikan apa yang ingin kau sampaikan atau hal yang kau ketahui, dan aku akan melakukan hal yang sama. Di akhir diskusi, mari kita tutup dengan pelukan yang hangat dan tertawa bersama.
Aku menyukai hal-hal sederhana, sesederhana menikmati teh hangat di kala hujan, menertawakan hal-hal konyol, atau bahkan bernyanyi di atas motor. Kau boleh untuk ikut serta, akan aku kenalkan kau pada hal-hal indah nan sederhana yang ada di dunia ini.
Terakhir, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih. Dari banyaknya wanita di dunia ini, terima kasih sudah memilih aku dan membuat aku yakin untuk memilihmu. Mari sama-sama kita wujudkan hubungan sehat dan terus bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya. Mari kita saling berbahagia hingga ke syugra, suamiku..
 - Pekanbaru, 17 Desember 2022
162 notes · View notes
count-alucard-tepes · 10 months
Note
Ini mungkin cukup konyol
How do op hotties react when they come home from work and see their children running everywhere and trying to remove the bucket that's stuck on their head? XD
This is cute silly, I can totally imagine this🤣
*turns around and sees the chaos before them* “Honey, I forgot something at work…I gotta go”:
Crocodile 🐊, Katakuri Charlotte 🍡, Buggy🤡, Benn Beckman 🔫, Dragon D Monkey 🐉🐒
Grabs the kid and takes the bucket off their head before scolding them about how dangerous that is:
Akainu🌋, Fujitora 🐅, Killer🔪, Marco🦅, King👑, Izou🔫🔫
Grabs the kid, gets the bucket off their head, gives them a kiss and then puts the bucket back on their head before going to S/O, “honey, what’s for dinner?”:
Kizaru✨, Queen👑, Kaido🐉, Eustass Kidd🤘🎸, Doflamingo Donquixote 🦩, Rosinantè Donquixote aka Cora-San💕, Ryokugyu 🌱, Oven Charlotte 🍞
41 notes · View notes
langitawaan · 1 year
Text
114.
Banyak hal baik yang ingin ku lewati bersamamu.
Masih banyak warna langit yang belum kita nikmati berdua,
Masih banyak perjalanan yang belum kita tempuh bersama-sama,
Masih ingin membahagiakan Papa, Bapak dan Ibuk yang sudah merawat kita,
Masih ingin meledakkan tawa bersama karena hal konyol di sekitar kita,
Masih mau menjadi kakak perempuan terbaik untuk kedua adik kita,
Masih panjang, panjang sekali bahagia yang ingin ku rajut bersamamu. Meski tahu, tidak selalu bahagia, aku tetap mau.
Jadi, sehat-sehat terus, ya. Jangan terlalu capek, jangan lupa rehat.
Petang, 18.38 | 29 Januari 2023.
100 notes · View notes
mayweblue · 1 year
Text
Tumblr media
aku rasa, tabunya pembahasan seks pada perempuan itu dampak dari asumsi kalau perempuan nggak bisa menikmati seks.
jaman sekolah, kalau ada anak cewek yang nyambung diajakin ngobrol soal selangkangan, pasti dia akan jadi korban slut-shaming. entah langsung atau nggak langsung. seolah kalau kita paham bagaimana cara organ intim kita sendiri bekerja artinya kita sudah pernah bersenggama seenggaknya bersama tiga laki-laki. menurutku, itu sebuah stereotip amburadul yang harusnya dibuang di tempat sampah.
aku pernah diajak bicara soal aborsi, jaman SMA dulu, sama seorang anak laki-laki. aku jawab pengetahuan yang aku baca di internet dan pengalamanku ikut PMR. kalian tahu gimana reaksi dia mendengar jawaban-jawabanku?
"kamu pasti udah nggak perawan, ya?"
bayangkan betapa nggak nyambungnya kalimat itu setelah aku baru saja menjelaskan gerakan pro-choice di amerika sana. aku cuma bisa menanggapi sambil bengong sebelum memutuskan buat menggebuk bagian belakang kepalanya lalu pergi. malas berdiskusi lagi.
aku bukannya marah karena dia mengira aku udah nggak perawan. persetan sama isi celanaku, nggak peduli mereka bepikir apa soal yang ada di sana. yang aku nggak menyangka adalah, betapa dia dengan mudahnya berasumsi kalau aku harus sudah mengalami sendiri supaya mengerti. dan aku selamanya nggak akan lupa sama reaksi meledek dia ketika menuduh aku nggak perawan itu. kalau nggak ingat ibuku bisa nangis kalau aku dikeluarkan, aku yakin dia sudah aku ludahi.
kemudian, aku menyadari kalau nggak hanya aku saja yang mengalami ini. aku mungkin masih bisa bersikap wajar karena aku tahu penilaianku sendiri atas tubuhku, di mana saat itu aku sudah punya cukup pemahaman tentang konstruksi sosial akan tubuh perempuan dan aku memilih nggak menyepakatinya. tapi, aku nggak yakin teman-teman perempuanku bisa memiliki pemahaman yang sama soal diri mereka sendiri.
tiap kali perempuan bicara terbuka soal tubuh ataupun hasrat seksual mereka, mereka akan selalu dapat reaksi-reaksi template. ungkapan-ungkapan yang maknanya merendahkan, kata-kata yang meledek mereka, dan lain-lain yang mungkin nggak pernah laki-laki dapatkan untuk seumur hidupnya. dan yang paling brengsek adalah, sebagian dari kita masih mewajarkan itu semua. seolah ruang seksualitas hanya boleh dimasuki oleh laki-laki dan kita cuma salah satu objek di dalamnya.
seksualitas seringkali cuma dipandang dari sudut pandang laki-laki. kimmel (2005) bilang kalau, pembagian peran seksual tersebut merupakan bentuk kontruksi sosial akan seksualitas itu sendiri. jadi, ketika kita bicara soal seksualitas, yang dibahas bukan lagi soal naluri atau hasrat, melainkan juga ada campur tangan proses sosial, yang kemudian disepakati oleh masyarakat secara kolektif.
marching (2011) mengungkapkan kritiknya terhadap kesucian perempuan di mana perempuan dituntut ideal dengan mempertahankan kesuciannya dan tidak menunjukkan hasrat seksualnya. hal inilah yang lantas menyudutkan tubuh perempuan, merepresi ekspresi perempuan soal seksualitas, dan pada akhirnya membuat kita perempuan nggak punya keberanian untuk menyuarakannya.
aku tadinya mau menjelaskan pengaruh ibuisme orde baru sama ini semua tapi aku nggak mau tulisan ini malah berubah jadi analisis akademis. jadi, biar kita diskusi santai aja sambil minum teh, dengan membicarakan ketidakadilan masyarakat dalam memandang tubuh perempuan, bahkan pasca rezim berganti.
pemahaman konyol soal perempuan harus memendam hasrat seksual mereka ini mengular ke banyak sekali aspek yang pada akhirnya merugikan perempuan sendiri. penilaian baik atau tidaknya perempuan yang hanya dilihat dari presensi keutuhan selaput dara, membuat perempuan turut serta memandang rendah tubuhnya. belum lagi laki-laki yang ikutan punya pendapat kalau perempuan yang sudah berhubungan seks pra-perkawinan adalah perempuan murahan atau bekas pakai. hal ini menjadi pengetahuan kolektif yang seolah kita setujui begitu saja—yang mana ini nggak adil.
salah satu efek yang menurutku menyakitkan adalah ketika perempuan korban kekerasan seksual tetap takut menghadapi penilaian masyarakat. dalam pengalamanku sebagai pendamping, aku pernah menemani korban kekerasan seksual di mana awalnya dia memberikan consent. tapi kemudian selanjutnya korban mengalami ancaman, tekanan, dan paksaan untuk melakukan hal-hal yang tidak dia setujui. korban takut mengaku kepada orang tuanya karena dia takut disalahkan. ketika dalam pandangan idealku, rasa takut untuk mengaku kalau kamu adalah korban semestinya sejak awal nggak pernah ada.
aku akan mengatakan kalimat yang mungkin kontroversial bagi sebagian orang: perempuan tetap bisa menikmati seks dan menjadi korban kekerasan seksual.
kemarin, waktu mendapat pertanyaan di cc yang menanyakan pendapatku tentang seks bebas, aku beberapa kali merenungi jawabanku sendiri. di platform aku menulis bebas seperti sekarang, aku sering kali menulis cerita yang menggali seksualitas, kehamilan di luar perkawinan, dan topik-topik yang mungkin enggan kamu bicarakan di dunia nyata. sekalipun aku bisa berdalih kalau apa yang aku tulis ini hanya fiksi dan pembacaku harus punya batasan mereka sendiri, aku tetap nggak bisa melepaskan beban moralku atas itu. terlebih ketika aku sangat paham kalau banyak dari pembacaku adalah perempuan.
dalam jawaban itu, sedikit banyak aku menyinggung soal konsekuensi. yang lupa aku pertegas adalah, konsekuensi itu juga menyangkut penilaian kita, perempuan, atas perubahan pada tubuh kita sendiri. sylvia plath pernah menuliskan dalam jurnalnya,
Tumblr media
"just because you're never worried about having babies!"
aku mengatakan ini karena aku yakin, cuma perempuan yang bisa memahaminya. perubahan signifikan tubuh setelah berhubungan seks, presepsi kita terhadap tubuh kita sendiri, dan sebagainya. belum lagi risiko kehamilan. aku mengerti kenapa kita takut membicarakannya bahkan kepada orang terdekat kita sekalipun.
sebab entah dari mana mulanya, tubuh perempuan seolah bukan milik diri mereka sendiri.
sekali lagi, tulisan ini bukan artikel akademis. sekalipun aku mengutip beberapa pendapat, tujuan diciptakannya tulisan ini bukan untuk itu. aku hanya berharap, tulisan ini bisa sampai kepada pembacaku, bagi mereka yang sering membaca tulisan-tulisanku yang mungkin berbau seks. aku ingin aku tidak sekadar memberikan esensi hiburan saja, tapi juga memberikan sedikit soal pemikiranku, tentang bagaimana aku memandang tubuhku sebagai perempuan dan caraku melihat seksualitas.
ini bukan propaganda untuk melakukan seks di luar perkawinan. tentu saja nggak. aku ingin lewat tulisan ini, kamu tahu kalau tubuhmu adalah milikmu. sekalipun kamu takut membicarakannya, sekalipun kamu cuma bersembunyi di balik fanfic-fanfic saru ketika mengeksplornya, tubuhmu adalah milikmu. dia satu-satunya yang kamu miliki, oleh karena itu kamu harus mencintainya. bagaimanapun masyarakat memandangnya.
karena tubuhmu adalah milikmu, pula, kamu harus menjaganya dan memastikannya selalu aman, apapun keputusanmu. dengan atau tanpa selaput dara.
dan seks juga, semestinya memang bebas. kamu tidak boleh melakukannya dalam paksaan untuk situasi apapun. bagi kamu yang mengalami masalah kekerasan seksual, tolong segera cari pertolongan. kamu berharga. kamu dan tubuhmu berharga.
karena kamu adalah perempuan.
daftar pustaka:
irawati, diah. (2016). politik seksualitas dan pengabaian negara terhadap kekerasan seksual di indonesia. jurnal perempuan, vol. 21, no. 2: 70-84.
kimmel, m, s. (2005). gender of desire: essays on male sexuality. SUNY press.
marching, soe tjen. (2011). perkosaan dan harga "kesucian" perempuan. jurnal perempuan. ed. 71: 69-80.
70 notes · View notes
benangcerita · 11 months
Text
Masih Menanti Jawaban
Sesungguhnya ini adalah suatu pertanyaan konyol untuk didengar kebanyakan orang, namun aku sungguh ingin tau jawabannya.
“Bagaimana rasanya dekat dengan seseorang? Bagaimana ceritanya seorang laki-laku mendekati seorang perempuan, lantas kemudian mereka saling menjalin kasih? Bagaimana rasanya?”
Mungkin, jika aku bertanya di hadapan banyak orang, pertanyaan ini tergolong pertanyaan yang tidak masuk akal. Namun buatku, ini masih suatu pertanyaan dengan jawaban yang penuh misteri.
Suatu hari aku pernah bertemu seorang lelaki. Apa yang kulihat di adegan film ataupun drama, dia lakukan kepadaku. Namun para sahabatnya berbisik kepadanya, “Kalau kamu nggak mau dia salah paham, jangan terlalu baik dan melakukan ini-itu untuk dia.” Semenjak saat itu, orang itu menjadi tidak sehangat sebelumnya. Hingga akhirnya, aku mulai mengambil kesimpulan bahwa aku tidak sedang didekati seorang lelaki, melainkan aku hanya bertemu seorang laki-laki yang amat baik saja.
Sayangnya, bagaimana dia bersikap dan apa yang menjadi kesukaannya adalah apa yang aku dambakan dari seorang laki-laki. Semua membekas, standarku tentang laki-laki seolah tidak bisa didefinisikan lagi - karena dia adalah lelaki biasa saja, hanya saja dia lelaki yang pandai mendengarkan serta topik obrolan kami tidak jauh berbeda. Apalah artinya semua itu, jika memang bukan aku yang laki-laki itu cari.
Sekarang, ketika angka 30 seakan jadi momok, aku mulai bertanya kepada diriku. Di mana aku bisa menemukan sosok yang mungkin akan memilihku. Aku beberapa kali bertanya, bagaiamana cara aku bisa bertemu dengannya. Seperti apakah dia. Apakah kami akan punya kesukaan yang bisa saling diceritakan. Apakah penantian panjang bertemu denganya akan menjadi kisah manis yang layak untuk dikenang.
Belakangan, aku sangat menghindari bertemu kerabat yang memiliki potensi untuk mengeluarkan pertanyaan, “Kapan nikah? Sudah ada calonnya belum?” Karena, ternyata, pertanyaan ini memiliki efek yang cukup mengerikan, bagiku. Tidak menyangka, jika fase ini ternyata begitu tidak menyenangkan. Karena apapun yang dilakukan dengan cara yang tidak biasa akan dianggap sebagai cara melarikan diri - oleh sebagian orang. Dan itu amat sangat tidak menyenangkan sama sekali.
Berbaiksangkalah kepada Allah, karena semua pasti akan ada yang terbaik. Kalimat terbijak yang pada akhirnya terucap. Karena jawaban tentang pertanyaan ‘Kapan’ - hanya Allah yang punya jawaban pastinya.
Jogja, 2 Juni 2023
39 notes · View notes
extenler · 2 years
Text
Birthday Wishes
Tumblr media
“Aku ambil baju ganti, sepatu, sama gear box-ku dulu ya sebentar. Kamu mau ikut apa tunggu aku di sini? Ikut aja yuk,” cerocos Orion panjang lebar usai memarkirkan mobil di basement apartemennya.
“Ri.”
Gumaman pelan Orion berikan pada Hazel sebagai tanggapan. Sembari melepas sabuk pengaman, dia menoleh ke sampingnya, tempat Hazel sedari tadi duduk manis di bangku penumpang.
“Apa? Kena — ”
“Happy birthday.” Kalimat Orion sebelumnya terjeda oleh ucapan selamat ulang tahun spontan dari Hazel, lengkap dengan kecupan singkat di bibirnya yang juga bersamaan dia terima.
Selagi Orion memproses keadaan, dia sudah lebih dulu disambut senyuman manis favoritnya sejak dua tahun lalu. Meski keadaan mobilnya kini minim penerangan, semua itu sudah cukup baginya untuk dapat melihat jelas wajah cantik dan berseri milik Hazel.
Tawa kecil lolos dari bibir Hazel. Mungkin gadis itu geli akan tampang konyol yang masih saja Orion tunjukkan lantaran kaget.
Belum sempat dia mengucapkan sepatah kata, Hazel kembali mencium bibirnya. Kali ini, meski singkat, Orion bisa merasakan lembutnya bibir yang dipoles dengan pewarna bibir merah muda itu.
“Selamat ulang tahun, ya,” ujar Hazel, mengulang ucapannya. “I know you must forget about your birthday, kan? Makanya kamu malah santai ngajakin aku ke Bandung. Mana tiba-tiba udah jemput di depan rumah lagi.”
Pukul enam pagi tadi, Orion memang sengaja datang ke rumah Hazel. Tujuannya tentu saja sesuai dengan apa yang dikatakan Hazel barusan. Padahal, acara mendadak mereka ke Bandung pun hanya sekedar untuk mengantar Hazel ke salah satu toko buku impor yang sedang diskon besar-besaran. Tapi itu pun, tidak banyak yang bisa Hazel dapatkan karena ternyata tak banyak pula buku yang menarik perhatiannya. Ujung-ujungnya, mereka berdua hanya mampir sejenak ke toko buku lain, makan di salah satu restoran kesukaan Orion, membeli cheesecake yang jadi kue favorit Hazel di cake shop rekomendasi Selena, lalu berkeliling Bandung sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang berhubung jam sepuluh malam nanti Orion harus berangkat ke Bali untuk mengisi salah satu event musik esok hari bersama rekan satu band-nya.
Hazel yang sebelumnya sudah tahu akan jadwal Orion, terang saja sempat menolak agenda perjalanan dadakan tersebut dan mengatakan kalau mereka bisa pergi lain waktu. Lagi pula, kemarin malam Hazel hanya bicara tanpa betul-betul ingin permintaannya untuk dituruti. Tapi sayangnya, Orion tetaplah Orion. Dia akan selalu konsisten menepati ucapannya, apalagi untuk segala hal yang berhubungan dengan Hazel. Selagi dia memang punya waktu luang di samping segala kesibukannya, dia pasti akan menyempatkan dirinya untuk berusaha memenuhi apa pun yang gadis itu inginkan.
“Thank you for always being such a wonderful person in this life. My boring life, to be precise,” koreksi Hazel sembari terkekeh geli.
Setelahnya, Hazel memberikan kecupan lain di pipi kanan Orion. “And thank you for making me feel loved every single day.” Giliran pipi kirinya yang mendapatkan kecupan dari Hazel. “This one is for the endless things you do to me, even if you don’t realize it.”
Orion tak lagi memasang tampang kaget nan konyolnya. Sekarang wajahnya sudah berseri-seri dengan senyuman lebar khasnya. Terutama ketika Hazel mencondongkan tubuhnya untuk mencium keningnya selama beberapa detik.
“Wishing you have the happiest birthday today, even if you have to drive from Jakarta to Bandung terus balik lagi ke Jakarta cuma buat nemenin aku cari buku habis itu jalan-jalan nggak jelas padahal kamu masih ada jadwal besok.” Hazel memasang muka cemberut tak enak selama beberapa saat saat mengutarakan hal tersebut. Tapi sedetik kemudian senyum simpulnya lekas kembali. “I love you in ways I never knew were possible and I hope that never changes.”
Setelahnya, meski senyuman tetap terpatri di wajah tampan miliknya, Orion masih belum membuka mulutnya untuk membalas semua kalimat yang Hazel lontarkan. Tak berapa lama, Hazel segera sibuk berbalik mencari sesuatu di dalam tas yang dibawanya.
“I have something for you!” seru Hazel sembari berkutat dengan tote bag putihnya. “Mana ya…”
“Hazel,” panggil Orion pada akhirnya.
Kontan saja Hazel mendelik galak ke arahnya. Orion tahu kalau pacarnya itu tidak suka setiap kali nama depannya dipanggil dengan benar olehnya. Menurut Hazel, setiap kali Orion memanggilnya seperti itu, artinya Orion sedang marah padanya.
"Panggil kayak biasa aja jangan — ”
“Instead of a gift, can I have a kiss?” Orion menyela ocehan Hazel.
“Right here? Right now?”
Sementara Orion mengangguk singkat, Hazel malah memasang tampang bingung dan serba salah. Seolah lupa kalau beberapa saat lalu dirinyalah yang berinisiatif untuk menghujani wajah Orion dengan kecupan lembutnya.
Orion sempat terkekeh geli sewaktu melihat Hazel melirik ke kiri dan kanan, memastikan kalau keadaan parkiran basement tersebut sepi, sebelum akhirnya menyetujui permintaannya. “Okay.”
Kedua tangan Orion segera menangkup pipi Hazel. Ibu jarinya bergerak untuk mengusap lembut kulit wajah gadis itu. Tanpa mau membuang banyak waktu lagi — berhubung Orion masih cukup sadar kalau dia harus segera mengambil barang-barangnya dan mengantar Hazel pulang sebelum berangkat ke Lucid Records, dia pun segera mencium lembut bibir Hazel. Sebuah senyuman muncul di bibirnya saat Hazel membalas ciuman tersebut.
Kissing has never been so addictive for him before. But since he tasted her sweet lips two years ago for the first time, it really felt different. Especially when his heart always feels so full of love every time he kisses her. And he knows that she feels the same, too. That’s why it’s so addictive for him. So perfect, and of course, amazing.
“Could we go upstairs and kiss all night? I don’t wanna go to Bali right now,” bisik Orion ketika menyudahi ciuman tersebut.
Hazel hanya menanggapinya dengan tawa geli. “Nggak boleh gitu, tau? Itu kan kerjaan kamu, jadi kamu harus tanggung jawab dong. Plus, kamu juga udah janji mau pulangin aku ke rumah, bukannya diculik ke apartemen kamu.”
Decakan sebal lolos dari bibir Orion. “Janjinya nggak bisa aku tarik, ya?” Hazel menggeleng cepat. “Damn it,” rutuk Orion bercanda. “Okay, then,” sambungnya setelah beberapa saat, “I’ll make another promise.”
“Apa tuh?”
“I’ll kiss and hug you all night when I get home.”
Orion langsung mendapat hadiah tinjuan ganas dari Hazel. “Apa-apaan janjinya gitu?!” protes gadis itu dengan nada galak yang Orion pun tahu hanya candaan semata, sekaligus salah satu bentuk dari rasa salah tingkahnya.
“What’s wrong with that? Don’t you like my lips’ taste? Aren’t they taste like cherry?” goda Orion iseng sembari menaikkan sebelah alisnya dan sedikit menelengkan kepalanya.
Dalam penerangan yang seadanya itu, terlihat jelas kalau pipi Hazel bersemu merah. Sekarang, bukan tinjuan lagi yang Orion dapatkan, tapi wajahnya yang didorong kasar oleh Hazel.
Buru-buru Orion menangkap pergelangan tangan Hazel, dan dalam satu gerakan cepat, dia sudah menggenggam tangan kanan gadis itu. Orion pun kembali menyapukan bibirnya, kali ini pada buku-buku jari Hazel. Matanya terpejam selama beberapa detik saat melakukan hal tersebut.
Saat dia membuka matanya, Hazel tengah menatapnya. Masih dengan wajahnya yang memerah karena malu.
“I can’t promise you everything, but I guarantee my feelings for you will never change, Radella. Never.”
Sorot mata Orion berubah serius ketika mengucapkan kalimat tersebut. Dia sadar, mungkin saat ini dia terdengar seperti seorang pembual yang mengucapkan hal tersebut hanya karena sedang merasa bahagia dan dimabuk perasaan cinta yang menggebu-gebu. Tapi, Orion sungguh-sungguh akan ucapannya. Meski tidak ada yang tahu masa depan akan seperti apa, dia sudah lebih dulu mendedikasikan seluruh hatinya untuk perempuan yang seringkali menjadi inspirasi dan memenuhi hampir seluruh halaman songbook miliknya.
Senyuman manis beserta lesung pipi samar muncul di wajah Orion. “I hope I’m good enough for you to stay with me. So that I don’t have to worry about you changing your feelings for me one day. That’s my only wish for my birthday.”
“Are you kidding me?” balas Hazel spontan. Segera ditanggapi dengan kedua alis Orion yang berkerut. “Bukannya aku yang harusnya ngomong gitu? Kamu yang dikelilingin banyak orang yang lebih sempurna dari aku, jadi harusnya aku yang khawatir karena hal itu.”
“Don’t be.” Orion mengeratkan genggaman tangannya. Begitu pula dengan jemarinya yang tak henti mengusap punggung tangan Hazel. “They are not you. I don’t want them. I only want you. The one and only Radella in my life.”
“Okay, that’s it.” Hazel menarik paksa tangannya dan bergegas membuka pintu mobil Orion. “Stop this cheesy conversation karena kamu harus buru-buru ambil barangmu kalau nggak mau didemo semua orang terutama Daniel.”
Sembari terkekeh, Orion pun lekas mengikuti pergerakan Hazel untuk keluar dari mobil. Ketika mereka menunggu lift, Orion kembali menggenggam tangan Hazel, seakan takut kalau-kalau gadis itu akan pergi begitu saja ketika lepas dari pengawasannya.
“Wanna hold your hand,” sahut Orion jujur saat Hazel memprotes karena tangannya digenggam terlalu erat.
“You’re gonna break my wrist, Orion.”
“Nggak bakalan.” Orion terkekeh dan menuntun Hazel masuk ke dalam lift.
“Nih.” Sebuah notebook berwarna putih — persis dengan songbook miliknya — disodorkan oleh Hazel menggunakan tangannya yang bebas. “Terakhir aku liat songbook kamu udah mau habis, jadi ini aku beliin yang baru.”
Orion menyambut notebook tersebut dengan tampang berseri-seri. “Makasih ya,” ujarnya. “Gonna use this to write a lot of love songs for you.”
Kedua bola mata Hazel yang merotasi malas membuatnya tertawa. “Dasar musisi!”
Tawa Orion pun langsung meledak mendengar ejekan tersebut. Genggaman tangannya pindah menjadi rangkulan pada pinggang Hazel.
“You have no idea how much I love you, Radella.”
“Oh, shut up, Genio. I know that cause you'll start writing a song about me right after this.”
“Bingo,” tukas Orion bangga dengan cengiran lebarnya, berikut ciuman singkat yang dia berikan pada pucuk kepala Hazel. “I love you, so fucking much.”
135 notes · View notes
al-ayubisyam · 4 months
Text
1) Matematika Tuhan (dalam Tiga Puluh Hari Bercerita)
2023 berjalan dengan tempo naik turun. Di sebagian bulan kadang terasa cepat sehingga banyak momen berlangsung sesaat. Di sebagian lainnya, waktu bergerak sangat lambat, menguji sabar yang setipis membran, bahkan untuk satu-dua kejadian rasanya seperti terkungkung dalam sangkar peristiwa yang begitu lama.
Namun setahun penuh itu, tunai jua. Fisikawan, Michio Kaku berkata, "Tuhan adalah ahli matematika. Kita hidup di dunia yang sudah diatur, diciptakan dengan sebuah intelejensi." Sejalan dengan kalimat fenomenal Einstein, "Tuhan tidak sedang bermain dadu". Setiap kejadian selalu terjerat oleh hukum sebab-akibat. Peristiwa kecil dan sederhana, atau besar dan luar biasa, bahkan konyol dan tidak masuk akal sekalipun, semua terhubung oleh rangkaian fenomena yang sudah dirajut oleh tangan-Nya dan diletakkan di atas telapak-Nya.
Apapun yang terjadi tahun lalu telah usai dan menjadi "sebab" yang kemudian membentuk "akibat" untuk hari ini. Berhenti risau berlarut-larut, Yang Maha telah merumuskan sebab-akibat dengan kuasa-Nya, kalkulasi-Nya adalah akurat dan sempurna. Kesadaran juga keyakinan harus kembali tegak untuk menghadapi hari ini dan setelahnya, sehingga tersingkap "sebab" yang baik untuk "akibat" yang baik pula di tahun-tahun mendatang.
– al ayubi (1 Januari 2024)
13 notes · View notes
milaalkhansah · 10 months
Text
‘the way i see my self’
Tumblr media
Aku seseorang yang punya banyak karakter, Mas. aku memiliki banyak ‘wajah’ namun bukan dalam artian yang buruk. aku hanya berusaha menyesuaikan dengan siapa aku berbicara, dan di mana aku sedang berada. masing-masing dari karakter yang aku miliki tergantung dari seberapa besar pengaruh yang aku dapatkan dari lingkungan yang menempaku untuk membesarkan karakter itu.
dalam keluargaku, aku dikenal sebagai seseorang yang dingin. aku jarang tersenyum dan tertawa dengan lepas. aku seorang yang pendiam, jarang bercerita, dan juga seseorang yang galak. aku lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamar seharian. karakter-karakter itu lahir dari hasil tempaan tempat yang kusebut rumah, dan juga bentukan dari pengalaman buruk yang kudapatkan saat remaja. namun, beberapa tahun ini, aku mencoba untuk perlahan mengubah itu semua. aku tak segalak dulu, emosiku lebih mampu kuredam dengan diam, aku juga mulai memperbaiki hubunganku dengan Mama, aku mulai berbagi cerita dengannya dan juga merespon ceritanya dengan banyak mimik wajah. aku berusaha berbenah, Mas...tetapi kautahu kan, kalau mengubah karakter yang telah menemani kita sejak belia itu tidak bisa dicapai dengan instan. semakin aku dewasa, aku belajar untuk memaafkan diriku, memaafkan Mama atas andil beliau membentuk banyak sifat yang tidak pernah aku inginkan ada dalam diriku, aku belajar memahami bahwa menjadi Mama pun tidak mudah sehingga belajar untuk berlapang dada, bahwa terlepas apa yang telah ia lakukan padaku di masa lalu, ia hanya seorang manusia biasa yang pasti punya salah.
dalam hubungan pertemanan, seseorang mengenalku sebagai seseorang yang cuek, acuh tak acuh, judes, dan juga jutek. sebagian yang lain mengenalku sebagai seseorang yang ceria, ramah, teman yang menyenangkan dan juga penyayang, sangat peduli, konyol dan juga sedikit tengil dan jahil. semua itu adalah sifatku, tetapi balik lagi, tingkat dominannya tergantung dengan siapa aku berbicara, dan juga di mana aku berada.
di beberapa keadaan aku bisa membuka diri, bercerita banyak hal, dan juga bagaimana aku melalui hari.
di beberapa keadaan, aku berupaya mencukupkan diri. berperan hanya sebagai pendengar, tanpa menjelaskan bagaimana, dan siapa aku.
di banyak keadaan, aku lebih sering menutup diri. kembali masuk dalam cangkang, menikmati dunia yang hanya dipahami oleh diriku sendiri, tanpa mengizinkan seorang pun datang untuk mengetahui.
aku juga bukan orang yang percaya diri, Mas.
apa yang telah kulewati menanamkan pemikiran bahwa aku tak pernah cukup.
tak pernah cukup baik. tak pernah cukup layak. tak pernah cukup cantik. tak pernah cukup berhak. dan tak pernah cukup disayang.
aku juga seseorang yang lebih mampu untuk menyambut kesedihan, daripada kebahagiaan, karena sepanjang aku hidup, kesedihan dan penderitaan menjadi teman perjalananku.
kebahagiaan terasa asing, kesedihan terasa lebih mampu untuk kuterima dan juga lebih terasa nyata.
itu hanya sekian bagaimana aku memandang diriku sendiri, atas berbagai sifat yang kupunya saat ini dan kelak saat kita bertemu nanti. kuharap kau tak hanya mau menerima dan mencintai apa yang menjadi kelebihanku, tetapi juga bersedia menerima apa adanya aku dan juga masa lalu yang membentukku.
mau ya, Mas?
Surat ketiga, Minggu 9 Juli 2023
40 notes · View notes
lebensmoode · 8 months
Text
Actually...
... there was someone I avoided here that made me take some times off. No, it was two. They made me hate what I should have cherished and been happy for. They made me even hate myself.
But now I think, what I hated wasn’t the persons. It’s the “thing”. The nature that they have. It wasn’t myself, but the negative and pathetic thought that empowered me. I hated why I was thinking and feeling that way. At least I have learned that what they were doing is out of my control and honestly has nothing to do with me. My resentment back then, yes, it was the result of comparing lives.
I thought I’ve been free from comparing, but it’s still testing my sanity :)
Now I'm in reckless mode about it, been there done that. Just want to work for what I can change.
---
Ini efek abis namatin drakor yang ber-genre melodrama makanya tulisan pun jadi ikutan sok serius. MAU REKOMEN DRAKOR YG BIKIN NGAKAK DONG BIAR HAMBA KEMBALI WARAS HUHU 😭
Kembali ke tujuan pengen sharing kehidupan selama hiatus. Sebenernya waktu itu beneran ngerasa useless sampe ke pori-pori terdalam karena satu dan lain hal. Freelance editan novel stuck, gak pernah masuk tawaran lagi. Bingung banget cari pemasukan dari mana. Udah bikin akun di fastwork tapi kayak I’ve done nothing. Pokoknya bener-bener ngerasa dibuang sama semesta, gaboleh hidup di bumi lagi :’)
Trus gak lama, pertengahan bulan juli, aing ngeliat story wa temen yg lagi butuh pengajar toefl online sampe akhir bulan. Niatnya mau nanya2 doang karena blum ada pengalaman ngajar toefl, eh langsung dihubungin dan disuruh ngajar. Mana gw gak perlu ngirim CV. Kan how could you trust me when I have trust issue with myself, gitu. Yaudah, jadi tu ngajar toefl online sampe akhir bulan, gw juga harus ngungsi ke tempat adik yg di tebing tinggi karena mereka pake wifi. Alhamdulillah ada pemasukan.
Masuk agustus, si temen yg sama ngepost story wa lagi yg isinya oprec tutor online untuk english speaking. Gw yang berbekal dari kelas online toefl kemaren ngerasa yauda lah coba aja lagi, manatau manatau. Yg ini lebih ketat, karena pake interview online segala. Gw dengan songongnya pergi ke starbak utk pake wifi mereka pas interview, berakhir nyesel karena SB MUTERIN LAGU BLACKPINK GAK HABIS-HABIS YAROOOBB MANA VOLUME NYA KENCENG. But luckily during the interview, lagunya yg terputer tuh lagu-lagu klasik era Frank Sinatra gitu. Itu pun masih dikomenin sama yg interviewer-nya “enak ya kita interview nya ada backsound” 🥂
Pasrah dah pasrah, gw rela gara-gara backsound SB gw gak keterima kerja. Konyol pisan wkwk. Alhamdulillah besoknya gw dikabarin lagi dengan kabar baik. Padahal aslinya I didn’t hope so much, kayak kalo gak keterima tuh gapapa bgt. Karena gw gak se-prefer itu untuk ngajar lagi, especially online. Rupanya semesta masih baiikk, masih dikasih jalan rejeki.
So here I am now, 2 kelas di bulan agustus udah dijalanin. Agak keteter sedikit mengingat jumlah siswanya yg hampir 20. But even so I love it anyway. Untuk bulan september ini gw dapet 1 kelas privat yg siswanya adalah cowo dan kita sebayaan. Semoga gak terjadi apa-apa hahaha
Karena masih bareng doi, si Rubby 🙃
Soal asmara, there’s nothing much different. Idk this is a good thing or a bad thing. But he really is a good company. Almost never we had a fight to each other. Gw pernah nangis kejer gara2 dia gak bisa dihubungin seharian pas gw lagi di tebing. Waktu itu pas lagi marak-maraknya begal. Panik dong, takut dia kenapa-napa. Taunya… hapenya dimaling :')
Beberapa minggu tinggal bareng keluarga adek gw di tebing, gw masih ngerasa relax dan enjoyable compared to live with my parents. Entah ini udah masuk ke kategori durhaka atau belum, atau entah emang udah di usia yg gak nyaman kalo tinggal bareng ortu. Dikit lagi, gais, dikit lagi tante ini masuk kepala tiga. Ckckck
Kangen ngeluh di sini, kangen misuh-misuh. Kangen reblog memes. For all this time, yg jadi pengganti Tumblr ya Rubby. I’m thankful for his being beside me. Kayaknya kalo gw jomlo, gw gak akan kepikiran untuk hiatus. Bisa gila gak ada tempat sampah :D (i asked him whether he would feel offended to address him tempat sampah, but he was okay with it✌🏻)
Now I’m here again with a new page. Gak berubah drastis kayak di pilem-pilem kok, yg mendadak jadi cantik, kaya, banyak harta. Tapi boleh ya Allah, hamba gak akan nolak 😊🙏🏻
13 notes · View notes