Tumgik
#pikir
awidae0528 · 1 year
Text
meski aku di hadapanmu sekarang dan kita tersenyum, tertawa, bersenda gurau bersama
aku tahu cara berpikirmu, namun aku tidak rahu apa yang kamu pikirkan mengenai kita
kita akan kembali titik awal, pernyataan pertama saat kita memulai ini
kamu membutuhkanku tapi tidak menginginkanku
kamu menginginkannya, tapi aku tidak tahu kamu membutuhkannya atau tidak
dan ini menyakitkan, berada di dekatmu
7 notes · View notes
bitoffreedom · 1 year
Text
Manifesto
Hal fundamental yang selalu menjadi perdebatan dewasa ini adalah mengapa begitu, dan mengapa seperti ini serta lain lain.
Sebuah perumpamaan yang baru saja saya dengar baru - baru ini adalah, ibarat seekor ikan didasar laut yang harusnya gemar berenang dan mengarungi lautan. Sialnya, harus berhadapan dengan predator laut lainnya. Disamping itu, akan ada faktor lain yang mana akan memangsa seekor ikan itu (ex: nelayan). Pertanyaannya adalah : Apakah ketika kamu berada di titik dimana kamu merasa (berjuang) sendirian, jalan yang kamu ambil adalah lari ke daratan yang jelas bukan habitat aslimu? atau Apakah ketika kamu berada di titik dimana kamu merasa (berjuang) sendirian, jalan yang kamu ambil adalah menghadapi seluruh tantangan dengan melakukan hegemon dan mengakomodir seluruh kolega yang awalnya sevisi ? atau Apakah ketika kamu berada di titik dimana kamu merasa (berjuang) sendirian, jalan yang kamu ambil adalah menghadapi seluruh tantangan dengan melakukannya sendirian dan akhirnya merasa lelah ? Seorang penyamun menjawab, "Ah ya jelaslah, aku akan lari ke daratan yang jelas-jelas bukan habitatku! Tapi untuk kedepannya, masa bodohlah mengalir seperti air." Seorang yang (katanya) pemikir menjawab, "Sepertinya aku akan mencoba untuk melakukannya semaksimal mungkin dengan apa yang saya bisa, aku yakin kok!" Namun, sangat disayangkan. Orang-orang yang memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat bagi orang sekitarnya terlalu lama berandai-andai, sehingga..
SELESAI. -manifesto
3 notes · View notes
arhtant · 9 months
Text
berhadapan dengan perenungan malam
bersamakan lelah hening waktu penantian
membelakangi mimpi yang sejurus tapi tanpa haus
sebenarnya apakah kita akan diam diam saling menginini?
tapi kopi itu saja ditak protes bagaimana kau kan memcampuri
tapi kian bertambah, biasanya rasa miliknya pun pergi
entah, kau bakal pilih aku yang kental ataukah encer ?
entah, kadang saat sudah dipilih; diriku sesekali malah membantah
begini saja
iya tapi, kalau begini saja!
apakah kau masih memilih?
ntah aku jadi menu yang kau cari atau tidak!?
mentah
penalaranku kadang serasa mentah
atau kau saja yang belum masak?
lantas apa aku sudah?
tapi kenapa saat belum dikecap, malah bilang;
sudaaah
sudahi saja!
tak apa lah, kalau itu pilihmu
tapi tolong, jangan sesekali kau meludah!
Tumblr media
pesan langsung bayar!
Tumblr media
iya, aku dan kamu mungkin masih tak pandai menilai orang (aku saja sih)
aku sadar, bukan tugasku untuk menilai
tapi untuk memilih, apakah bisa tanpa penilaian?
namun sampai saat ini, kurasa diriku lebih berharap untuk dipilih
😅 terserah mau dipilih buat apa
asal kau masih memandangku!
tapi memang, banyak orang memilih tanpa dengan memandang 🤣
0 notes
aedtwn · 1 year
Text
Mimpi
Mari bicara tentang mimpi. Mimpi yang menemani waktu istirahat di malam hari. Mimpi indah yang berisi kenangan atau sesuatu yang sangat ingin dicapai namun belum kesampaian sehingga membuat siapa saja enggan bangun. Mimpi menegangkan yang menjadikan tidur bukanlah usaha untuk mengisi ulang energi. Mimpi tentang sesuatu yang menyedihkan, mengerikan, mengecewakan, menyenangkan, berisi suka cita, sampai aneh. Tapi, satu hal yang aku pahami kalau mimpi merupakan salah satu bentuk manifestasi dari hal-hal yang ada dalam pikiran manusia.
1 note · View note
indihome-suck · 8 months
Note
Tumblr media
Sastra north korea actually sounds interesting not gonna lie
8 notes · View notes
ray-drawz · 10 months
Text
—Wtf is this💀
Tumblr media
3 notes · View notes
meng-u-las · 10 months
Text
Menghadapi Hasil yang tidak sesuai dugaan
Tumblr media
Photo by N I on Unsplash
Dalam hidup ini tentu kita memiliki target yang ingin dicapai, baik itu dalam kehidupan, pendidikan atau pekerjaan. Namun di sisi lain, kita menyadari dengan penuh bahwa keadaan di dunia ini tidak bisa kita kendalikan, satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri, sehinggu bukan hal yang langka kita menjumpai bahwa target yang ingin kita capai, akibat satu dan lain hal, tidak bisa tercapai atau tertunda, menghadapi situasi tersebut kita memerlukan beberapa kemampuan untuk bisa tetap bertahan, karena hal yang paling umum terjadi kita justru terlarut dalam emosi kekecewaan yang sebetulnya kalau kita ubah sudut pandang kita, masih ada banyak cara untuk menggapai target kita tersebut. Oleh sebab itu melalui tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca untuk sedikit berefleksi terhadap kondisi yang tidak sesuai dugaan atau perkiraan.
Banyak hal diluar kendali kita
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, dalam menjalani kehidupan ini kita harus selalu menetapkan pola pikir bahwa banyak hal berada di luar kendali kita, seperti dalam perjalanan dari rumah ke kantor, bisa saja di tengah jalan terjadi kecelakaan dan lain sebagainya, sehingga membuat perjalanan kita terlambat, oleh karena-nya sangat penting untuk mempersiapkan rencana cadangan saat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, dalam hal berangkat ke kantor, kita bisa mempertimbangkan untuk memberikan spare waktu lebih, sehingga apabila terjadi hal diluar dugaan seperti kecelakaan, kita lantas bisa berganti moda transportasi atau bisa mengambil jalan lain, intinya selalu siapkan rencana cadangan.
Ada banyak jalan menuju Roma
Mengutip kata-kata bijak tersebut, sebetulnya kita jangan menutup jalan kita sendiri dengan pola pikir yang salah, sering kali saat suatu cara tidak atau belum berhasil, kita cenderung untuk menutup berbagai kemungkinan lainnya yang bisa kita coba terlebih dahulu sebelum memutuskan bahwa kita sudah gagal, seperti perjalanan ke Roma yang bisa dicapai dengan jalur laut, udara ataupun darat, mungkin untuk mencapai target kita, kita perlu mencoba cara atau jalur lain, saat menghadapi hambatan di depan kita, intinya jangan menutup jalur lainnya sebelum kita benar-benar mencoba dan mendapatkan hasilnya.
Terkadang yang kita butuhkan adalah mencoba sekali lagi
Ada satu film yang sampai saat ini begitu berkesan untuk saya, judulnya "Hacksaw Ridge" di film tersebut ada seorang tokoh bernama Desmond Doss yang diperankan oleh Andrew Garfield, film itu mengambil latar saat perang dunia ke 2, dalam satu ketika tentara Amerika menghadapi tentara Jepang, disaat itu tentara Amerika baru saja mengalami serangan dari tentara Jepang, sehingga banyak berjatuhan korban di pihak Amerika, disaat semua orang ingin menyelamatkan dirinya masing-masing, Desmond Doss justru berusaha menyelamatkan semua rekan-rekannya yang masih bisa terselamatkan, salah satu kata-kata Desmond Doss yang berkesan adalah
"Please, Lord. Help me get one more. Help me get one more.",
mungkin konteksnya agak berbeda, tapi ketika kita berusaha untuk terus memotivasi diri kita untuk terus mencoba sekali lagi (disertai dengan doa), mungkin kita akan berhasil di kesempatan berikutnya, kita tidak pernah tahu
Menghadapi Kegagalan dengan pola pikir baru
Setiap orang pernah mengalami kegagalan, namun apa yang kita katakan kepada diri kita (atau orang lain) itu bisa betul-betul mengubah kehidupan seseorang. Saat kita berkata yang buruk terhadap diri kita akibat kegagalan tersebut, berhati-hatilah, itu bisa menjadi semacam afirmasi negatif, selalu berikan diri kita kata-kata positif yang membangun (memang tidak mudah), selalu ingat saat kita berhasil mencapai sesuatu, bagaimana puji-pujian yang kita dapatkan membuat kita bersemangat, jangan jadikan kegagalan sebagai alasan kita untuk memberikan label buruk terhadap diri kita. Mungkin saat kita gagal, itu adalah saat kita bisa berefleksi terhadap apa yang sudah kita lakukan, apakah kita kurang persiapan atau apakah ada hal yang belum pernah kita lakukan, bersedih boleh, tapi ingat hidup terus berjalan, jangan terlarut dalam kegagalan apalagi sampai memberikan cap negatif terhadap diri kita.
Kenali diri kita sejak awal
Dari semuanya yang terpenting adalah kita berusaha mengenali diri kita sendiri, apa yang kita mau, apa kekuatan dan kelemahan kita dan lain sebagainya, tentu siapapun bisa asal menetapkan target, tapi ketika kita sudah mengenali siapa diri kita, kita bisa membuat target yang jauh lebih realistis tanpa harus menyiksa diri kita sendiri, karena memang tidak semua target bisa dan harus tercapai, saat kita mengenali diri kita sendiri, kita tentu tahu hal apa saja yang bisa dan harus kita capai
Kurang lebih itulah bahan refleksi bersama minggu ini, terkait dengan menghadapi hasil yang tidak sesuai dugaan, tulisan ini hanya sebagai pengingat untuk diri kita masing-masing, bahwa tidak selalu hasil sesuai yang kita inginkan, tapi bagaimana kita bisa menghadapi kondisi tersebutlah yang membedakan mereka yang berhasil dengan mereka yang menyerah (saya tidak bilang orang yang tidak berhasil dengan gagal, karena kebanyakan mereka menyerah lebih dahulu dan mencap dirinya gagal). Semoga tulisan ini bermanfaat!
4 notes · View notes
kalibrasirasakafs · 26 days
Text
Bismillahi aktubu.
Memperlebar jarak pikir, tulisan yg berisi pengetahuan baru bagi diri.
Yg masyhur saat ini ketika kita tak sependapat adalah berjarak ruang, menariknya yang Nabi ajarkan justru sebaliknya.
Yg Nabi inginkan adalah menjadi anak lingkungannya. Namun bukan garam yg larut dalam air. Ia harus bersama tapi berbeda. Daya pikir yang akan membawanya hidup di tengah masyarakatnya dan tidak terpisah dari semua peristiwa dan permasalahan umatnya, tapi tidak rela dengan kebekuan dan tidak mau dijajah oleh rasa kemustahilan untuk perubahan.
Begitulah, indahnya kecerdasan berpikir Baginda.
Cerdas yg komplit, yg menuntut seseorang dapat memandang dengan kedua mata. Bukan dengan sebelah mata, atau seolah tampak buta.
Kecerdasan yg tidak memisahkan antara ilmu dan agama.
Bukankah bumi ini dicipta oleh yg Maha Mengetahui, Maha teliti dan Maha mewujudkan penciptaan?
Jika iya jawabannya, agama dan ilmu itu tidak pernah boleh terpisah. Ia harus ada dalam satu rahim yg sama agar mereka, sang belia itu, bisa menjelma menjadi eksekutor, bukan hanya sekedar motivator.
Lingkup sosial memang kuat pengaruhnya. Apalagi Zionis berbulu Islam dalam dunia pendidikan telah tersebar kemana-mana.
Sehingga jarak pikir kita dan mereka tak terlalu jauh terasa.
Semoga Allah bimbing kita semua, dan menguatkan langkah kita dalam membersamai ilmu dan generasi
0 notes
lenterablog · 5 months
Text
Pola Pikir Positif: Kunci Kesejahteraan Hidup
Pola pikir positif bukan hak istimewa sebagian kecil individu yang beruntung. Menurut Kanal Kehidupan, Sebaliknya, ini adalah aspek yang bisa dipelajari dan ditingkatkan oleh siapa saja yang bersedia terlibat dalam prosesnya. Pola Pikir Positif: Landasan Keberhasilan dan Kesejahteraan Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa membantu individu mengembangkan pola…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanalblog · 5 months
Text
Berpikir Positif: Resep Kesejahteraan
Tidak hanya sebagian kecil individu yang beruntung yang bisa memiliki pola pikir positif. Menurut Kanal Kehidupan, Sebaliknya, ini adalah suatu aspek yang dapat dipelajari dan ditingkatkan oleh siapa pun yang bersedia melibatkan diri dalam prosesnya. Memperkukuh Pola Pikir Positif: Rahasia Kesuksesan dan Kesejahteraan Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
penasinergi · 6 months
Text
Pola Pikir Warga +62
MEDAN, PenaSinergi – Tidak seperti orang Barat yang berpikir secara distingtif, orang Indonesia justru berpikir secara holistik-sintetik. Pola pikir distingtif itu membedakan, menganalisa, memisahkan, bahkan membagi sampai tuntas. Contoh, orang memprotes sesuatu yang salah atau menyesatkan setelah ia baca/dengar, analisa, dan simpulkan secara tuntas. Tragisnya, pola pikir holistik-sintetik…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
afrianajeng · 7 months
Video
youtube
Pengantar Purifikasi Pikir - Album Ketiga Kunto Aji
September ini, album ketiga Kunto Aji berdurasi 37 menit dan 6 detik dengan 9 nomor lagu sudah bisa kita dengarkan baik sebagai perenungan atau hanya sekedar ingin berdendang. Jika dibandingkan dengan mantra-mantra, secara vokal memang terdengar lebih fresh. Mungkin karena alunan gitar akustik yang lebih kental dan terasa lebih pop.
Diawali oleh Urip dan diakhiri oleh Urup. Bahwa manusia yang hidup dan bernyawa di dunia, ditakdirkan untuk menyala bagi sesama. Track pertama yang hanya terdiri dari beberapa bait tapi cukup untuk membuat kita ingin menyelami track demi track.
Kita mati setiap malam, untuk bangkit saat pagi Untuk kejar mimpi lagi... Untuk jatuh cinta lagi... Untuk memulai kembali...
Kemudian masuk ke track kedua "Melepas Pelukan Ibu" Inilah aku, kebanggaanmu (semoga selalu)
Pada track berikutnya, silakan dinikmati sendiri jika penasaran.
0 notes
dude-iloveu · 8 months
Text
internship,,,,,,,,
0 notes
indihome-suck · 6 months
Note
hold lu anak sma??? all this time I thought kita seumuran (anak kuliah)
Ga di dunia nyata ga di Tumblr dikira anak kuliah🙏
6 notes · View notes
Tumblr media
Kadang pikiran rasanya penuh bgt, padahal g mikir apa2, seperti lelah ajah, kadang kepikiran ded gt, pgn ini pgn itu byk pgnnya tapi terlalu malas dan takut untuk ngelakuin
Udah dikasih gaman2 tapi kyk g guna, karna aku yg g bisa make nya, pgn bisa gt mbesarin wadahku, tapi byk tapinya
Huahahahaha aku tuh lucu, jd pgn ngetawain diri sendiri
0 notes
meng-u-las · 10 days
Text
Cukup itu Baik
Tumblr media
Photo by Amanda Vick on Unsplash
Belum lama ini saya dan teman-teman menjadi begitu bersemangat membahas berita dimana suami dari artis ternama ibu kota dan juga seorang selebgram yang terjerat dalam kasus korupsi, alasannya sederhana, karena nilai korupsi yang terjadi begitu luar biasa besar, yang sepertinya tidak mungkin dimiliki oleh orang biasa, apalagi seorang karyawan seperti saya dan teman saya. Menjadi semakin menarik ketika pembahasan mengarah ke sebuah pertanyaan, "Sampai seberapa kaya sih diri kita sampai kita merasa cukup?". Meskipun sebetulnya topik bahasannya tidak sampai seberapa dalam, tapi pertanyaan tersebut kembali menjadi sebuah refleksi untuk diri saya sendiri, sebetulnya kita bekerja keras (baca:ngoyo) ataupun sampai berhemat setengah mati, sebetulnya mau sampai seberapa kaya sih sebenarnya?
Topik tadi merupakan salah satu topik yang kita bahas, topik lainnya yang juga sempat kita bahas adalah masalah jumlah barang dirumah yang terus menerus bertumpuk, tapi ruangan rumah yang terbatas, disini obrolan menjadi menghangat karena ada saja yang beranggapan bahwa perlu mencari rumah yang lebih besar! ataupun harus memiliki lemari yang lebih besar untuk menyimpan baju atau barang yang dimiliki supaya tidak bertumpuk dan berantakan. Para pembaca sekalian, sampai disini apakah sudah terlihat ada benang merah-nya antara dua topik tersebut? kalau boleh saya tarik benang merahnya adalah pada pola pikir, kita terbiasa mendapatkan asupan informasi bahwa lebih banyak itu lebih baik, sehingga banyak dari kita yang terjebak dalam kebiasaan untuk berbelanja tanpa tahu batasan, hingga akhirnya tanpa sadar, barang dirumah semakin banyak dan bertumpuk sampai-sampai tidak cukup lagi tempat atau rumah yang kita miliki, begitu juga dengan para tersangka korupsi, mereka merasa bahwa lebih banyak itu lebih baik, sehingga mereka terus menerus mengeruk keuntungan (yang banyak merugikan orang lain) untuk terus ditumpuk sampai-sampai mungkin rekeningnya tidak lagi mencukupi sehingga uangnya bercecer dimana-mana, mungkin dari sini semakin jelas yaa apa yang mau saya sampaikan melalui tulisan ini, kita perlu mengubah pola pikir kita, dari banyak itu baik menjadi cukup itu baik.
Menjelaskan kata "Cukup itu baik", kita perlu memahami diri kita, misal dalam hal rumah dan barang-barang yang tidak cukup lagi untuk disimpan, kita harus betul-betul menyadari, seberapa sih ruangan yang kita miliki, seberapa sih kebutuhan kita sebenarnya, sehingga dengan menyadari semua itu, saat kita membeli sesuatu (cth.: baju), kita tahu bahwa sebetulnya kebutuhan kita sehari-hari hanya perlu berapa pasang, sehingga baju atau barang lain yang tidak pernah kita gunakan, mungkin bisa kita buang (tanpa mengurangi rasa hormat untuk para pejuang lingkungan), tujuannya adalah untuk memberi ruang agar yang baru bisa masuk, yang lama bisa keluar, dari situ kita mungkin bisa menyadari bahwa sesungguhnya dengan apa yang kita miliki bisa cukup untuk kita menjalani hidup. Pola pikir yang sama mungkin bisa diterapkan untuk hal lain, misal uang atau kekayaan, kita harus menyadari bahwa mayoritas orang didunia ini tidak bisa kaya raya atau menjadi konglomerat sehingga kita tidak perlu merasa sirik ke para artis atau selebgram yang suka pamer kekayaan, definisi kaya yang kita miliki mungkin bisa sebatas memiliki tabungan dan tempat tinggal yang sederhana, dan pastikan hal itu terpasang didalam pikiran kita, sehingga kita tidak tergoda untuk menjadi "kaya" dalam waktu singkat melalui "korupsi", kuncinya adalah di kata "Cukup", untuk hidup sebetulnya kita tidak perlu memiliki dunia ini bukan?
Dengan mengubah pola pikir tadi dari "Banyak itu baik" menjadi "Cukup itu baik", "mungkin" sebagian besar masalah di kehidupan ini bisa terpecahkan, dari masalah eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, dari masalah pencemaran lingkungan dan dari masalah lainnya yang sebetulnya berakar dari kebiasaan kita untuk memiliki dan mendapatkan segala sesuatunya secara berlebihan. Mudah-mudahan tulisan saya ini bisa menjadi sebuah refleksi untuk kita bersama.
1 note · View note