Tumgik
#puan
andromedanisa · 1 year
Text
Merengkuh perasaan puan.
Perempuan itu menangis dalam sebuah perbincangan singkatnya melalui telpon. Hatikupun ikut menangis seketika.
Ia, seorang perempuan yang sangat sederhana. Ingin benar-benar ada yang mengupayakannya atau setidaknya memahami perasaannya. Untuk sampai dititik ini, tentu tidak pernah mudah untuknya. Namun seringkali ia memendam lekat-lekat lukanya sendiri, dan mengabaikan rasa sakit yang ia rasa sendiri.
Tidak ada yang benar-benar memahaminya sekalipun kepada mereka yang ia sebut kedua orangtuanya. Hatinya merasakan lelah dan hampa. Tak tahu kemana harus melangkah, tak tahu apa yang seharusnya ia tuju. Dia benar-benar kehilangan apa yang telah menjadi inginnya. Sebab seringkali ia selalu mengubur dalam-dalam suara hatinya, demi orang lain hanya agar untuk diterima.
Perempuan ini begitu banyak lukanya, ya Allaah. Aku merasa iba kepadanya. Tak pernah aku melihat ia bahagia atas pilihannya sendiri. Sebab semua dalam hidupnya ia tak pernah benar-benar memilih kemauannya, kesukaannya, dan kecintaannya. Semua yang ada pada dirinya adalah banyaknya keputusan orang lain dalam hidupnya.
Ia tak pernah benar-benar memahami perihal apa yang ingin ia tuju, perihal apa yang ingin ia gapai, perihal apa yang ingin ia genggam erat. Ia kehilangan itu semua, ia bahkan sudah lama kehilangan dirinya sendiri. Namun tak ada yang memahami kepergiannya.
Mata yang dulu memancarkan cahaya kebaikan dan ketulusan seiring waktu berlalu telah memudar dan menghilang begitu saja. Berubah menjadi mata yang begitu tajam yang seolah-olah akan menerkam mangsanya. Aku tahu dia seorang perempuan yang baik ya Allaah. Sebab ia seorang yang baik, aku selalu menangis setiap kali mengingatnya.
Ia selalu saja bingung dengan apa yang sedang ia lakukan. Ia tak pernah benar-benar paham dengan apa yang sedang ia tuju. Ia berjalan dan terus berjalan sesuai apa yang telah diperintahkan oleh orang-orang disekitarnya. Ia tak pernah dipahami, ia tak pernah dibela pendapatnya sekalipun itu benar, ia selalu dikucilkan, diejek, dan disalahkan prinsip hidupnya. Hatiku sakit setiap kali ada yang menyakitinya ya Allaah. Hatiku begitu sakit sekali.
Dan kini, ia sedang diuji. Aku melihat matanya penuh dengan kebingungan. Matanya mencari sesuatu yang ia sendiri nggak tahu sedang mencari apa. Tolong dia, ya Allaah. Hanya Engkau yang dia punya. Sekalipun dalam perjalanannya begitu terjal untuk mendekat kepadaMu. Tolong dia.
Sudah terlalu banyak luka yang ia rasakan. Baik luka fisik maupun hatinya. Ia sudah terlalu banyak terluka, ya Allaah. Bukan salahnya dia menjadi seperti itu. Sungguh bukan salahnya. Juga bukan sepenuhnya salah orangtuanya dalam mendidiknya menjadi seperti itu. Ada banyak hal yangembuatnya menjadi seperti ini.
Doaku dalam jauh, ku mohon tolong dia ya Rabb. Tolong lembutkan hati orang-orang yang menyakitinya untuk tidak lagi menorehkan luka yang sama kedua kalinya. Aku mencintainya karenaMu, dan hanya doa yang bisa ku panjatkan kepadaMu untuknya yang sedang terluka. Tolong dia, tolong kami, tolong ya Allaah.
Penghujung April, 25/04/23 || 21.15
93 notes · View notes
rhdtl · 3 months
Text
Hanya karna aku bisa memikulnya bukan berarti itu tidak berat. Kadang, tersenyum meyakinkan diri sendiri kuat adalah satu-satunya pilihan yang ku dapat
3 notes · View notes
margiegeth20 · 8 months
Text
"Ko tetap cantik macam cendrawasih, nona." ~ Tuan
"Ko juga, tetap bermakna macam sagu." ~ Puan
Huh!:) Rupanya Tuan dan Puan ini dalam dilema kata.
Kahlil Gibran? Atau Tere Liye?
Oh, aku tahu, itu 'kan seutas dari Tuan dan Puan seberang Timur, to?
Iya, mereka memang demikian, bukan?
Bak cendrawasih yang menari memanggil sagu itu dari peradaban.
Ageth : Pada Sajak ; Tuan dan Puan
2 notes · View notes
Tumblr media
Sampai kapan aku harus menunggumu pulang ?
3 notes · View notes
fenakomik · 2 years
Text
Yapı Kredi World kartınız var, peki Vada puan programınız var mı? Aşağıdaki linkten yükleyin, Vada puanları kazanmaya başlayın... Bana da dua edersiniz...
https://yapikredi.com.tr/y/bQX4E
7 notes · View notes
nomoonflo · 2 years
Text
Sepertinya puan sudah terlalu lama tenggelam dan melarutkan diri dalam memandang pencapaian orang lain.
-----
Kalau - kalau sedang dalam mood tidak baik seperti ini, antara pikiran positif dan negatif mencoba berebut posisi didalam otak.
" akh kenapa sih rasanya bete banget hari ini. Bawaannya cape kalo inget kejadian itu. Aku itu sebenarnya tersesat, bahkan terlalu jauh. Tapi tidak punya jalan keluar selain dengan ikut arus yang ada. Tumpangan yang kokoh untuk mempertahankan diri di tengah derasnya aliran arus akupun tidak punya. Bagaimana bisa aku bertahan dan selamat dengan kondisi terbaik jika begini? Minimal luka-luka disekujur tubuh efek tertabrak bebatuan. Aku tidak tau caranya berenang ke tepian. Karena sedari awal, aku tidak pernah mengharap pada liku hidup yang seperti ini. Ini begitu diluar kehendak ku."
Namun di sisi lain, afirmasi dalam diri justru menggema ...
" puan, sebenarnya segala sesuatu pasti akan ada hal baiknya. Tidak ada persiapan di awal, tidak berarti tidak pernah bisa siap. Bagaimanapun caranya, pasti bisa tertangani. Sekalipun jalan yang kamu lalui akan terasa menyiksa. Itu tandanya, bisa jadi Dia ingin tahu seberapa besar kemampuan kamu bertahan diri dari kesulitan. Atau yang lebih menyedihkannya, bisa jadi kamu sendiri yang memilih bertahan dalam kesulitan itu".
4 notes · View notes
auliadyahp-blog · 2 years
Text
Sungkan Puan untuk Bercerita
Terlihatnya Puan tidak pernah membawa beban. Seolahnya bahagia selalu setiap harinya. Tersenyum merekah menikmati indah dunia. Tertawa penuh dengan gelak canda.
Banyak teman Puan punya. Terlihat bagaimana caranya pandai berkawan. Sungguh pasti hidupnya jauh dari kesepian. Menikmati setiap detiknya untuk menabur senyuman.
Tapi siapa sangka, jauh dari hangat sikapnya, ternyata banyak goresan luka hatinya. Puan pandai sekali menyembunyikan, padahal tinggal bertutur pun pasti banyak yang ingin mendengarkan, namun tidak semudah yang dibayangkan, rupanya puan tidak pernah puas dengan apa yang dikisahkannya.
Pernah sekali Puan bertutur pelan, hendak memulai menceritakan salah satu kisah sedihnya, namun belum sampai klimaksnya puan mengurungkan niat. Alih-alih mendapatkan petuah dari kawan, nyatanya hujaman keras yang ia dapat
...." sabar lah kau Puan, masih mending kisah kau seperti itu ! Harusnya kau lebih bersyukur! "
...." Tunggu Puan, akupun sama dengan mu, malahan kisahku lebih parah "
...."Sabar Puan, apapun masalahnya kamu tetap harus sabar "
Huuuuuffttt (Puan membuang nafas berat)
Jauh dipendam niatnya berkisah, entah kisah sedih ataupun luka. Pikirnya bingung, bukan seperti itu yang dia pinta, Puan hanya butuh pendengar yang tak bersuara, membentangkan tangan untuk menerima tubuh Puan yang lemas karena beban hidupnya, sesekali kepalanya berat, butuh bersandar, bukannya malah nasihat diluar topik. Sayangnya belum ada tempat untuk itu, tapi tak mengapa..
Kini Puan kembali melanjutkan hidup. Walaupun ia gagal menjadi seorang pendongeng, rupanya ia melaksanakan tugas yang tidak didapatnya semasa berkisah. Sampai detik ini Puan sadar, sungguh hanya diri sendirilah yang tahu tentang apa kisah dan maunya. :)
3 notes · View notes
cinemedios · 9 days
Text
Premios Platino Xcaret 2024 | Nominados y Ganadores
El día de ayer, 20 de abril, la bellísima Riviera Maya, más en específico en Xcaret recibió a grandes estrellas del cine iberoamericano para la celebración de la Edición XI de los Premios Platino.
El día de ayer, 20 de abril, la bellísima Riviera Maya, más en específico en Xcaret recibió a grandes estrellas del cine iberoamericano para la celebración de la Edición XI de los Premios Platino. La ceremonia fue presentada por la actriz y modelo mexicana Esmeralda Pimentel junto a la colombiana Májida Issa y tuvo como galardonada del Premio Platino de honor 2024 a la actriz argentina Cecilia…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
cinelandia · 1 month
Text
youtube
Entrevista con María Alché y Benjamín Naishtat, directores de "Puan" (2023).
0 notes
lampung7com · 3 months
Text
Puan soal Luhut Dukung Prabowo-Gibran: Kan Memang Seperti Itu
Lampung7.com – Ketua DPP PDIP Perjuangan yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani, tidak terkejut dengan sikap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan dukungan terhadap pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran. “Kan memang sudah seperti itu,” kata Puan kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) seusai menghadiri Konser Salam Metal, kampanye akbar Ganjar-Mahfud, Sabtu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
plazamayorcompany · 3 months
Audio
Tumblr media
https://open.spotify.com/album/1YvXGPZi2SO0knwiQYvLzv
0 notes
rhdtl · 3 months
Text
Puan, sudahlah. Mari belajar menerima bahwa dunianya bukan bersamamu lagi. Lepaskan dan biarkan sesuatu yang bukan dibawah kendalimu itu pergi. Pantaulah dari kejauhan, hingga nanti kau akan menemukan lain sandaran.
6 notes · View notes
podevi · 3 months
Photo
Tumblr media
5 gönderi! ile devam ediyoruz. PodEvi elektronik sigara.
1 note · View note
iron-fence · 5 months
Text
Puan
Untuk apa Puanku menceritakan kisah pagar besi itu. Takar kemalangan diperjalanan hidup hamba tidak sanggup menerimanya.
Puanku, hamba belum bisa mengerti siapa diri hamba ini. Hamba seperi wajah dari sebuah waktu, dari kuat menjadi rentan, dari muda semakin menua, dari indah menjadi keriput. Hamba ini seperti manusia lain Puanku.
Tapi Puanku dengan lantang menjabarkan siapa hamba ini, seperti gabah yang dijemur, terperinci dan tidak ada celah. Puanku, mengukirkan wajah hamba, Puanku tidak sedikitpun menjatuhkan martabat hamba, meski jua tak menjungjung.
Puanku, dalam gelap engkau telah menemukan wajahku.
Puanku, engkau tak jua mengerti, aku malu puanku. Kata demi kata meneror jalanku, seperti bara yang tersulut nestapa. Hati ini menjadi rongga dada kosong, dan jamu para tabib tidak bisa memulihkan.
Tidaklah pantas hamba, berdiri ..................................................
Puanku, ijinkan hamba menyimpan erat rasa cinta yang Puanku berikan. Sampai suatu hari malam akan mampir kepada hamba, hamba akan pulang menuju adat yang sudah siapkan.
Aku akan mengingat Puanku, Puanku yang berdiri menunggu di pagar besi.
Egoku tak sanggup aku takar, melebihi kemalanganku. Puanku melihatmu aku terlena, membuat hamba rentan. Puanku mengapa takdir bisa mendekatkan dan menjauhkan, pernahkah Puanku menanyakan ini pada-Nya.
Walau akhir akhir ini sangat sunyi Puanku, masih selalu ada rindu untuk Puanku. Wahai Puanku, kaki ini semakin lelah untuk melangkah, wajah yang puanku ukirkan semakin sulit untuk mendongak. Jiwaku sudah layu.
Jika sudi Puanku, hanya satu pintaku janganlah lagi tangisi dunia ini. Sudah cukup Puanku meratapi, sudah cukup Puanku berbuat dan memberi.
Puanku, aku sampaikan untaian melalui hembusan udara di pagi
"Aku bersujud pada Tuhanku, semoga Puanku engkau bahagia sampai malam juga mampir kepadamu.
1 note · View note
laliofficial · 6 months
Text
Tumblr media
0 notes
Tumblr media
Sekarang sudah cukup sampai disini. Di kehidupan selanjutnya, mari bertemu kembali, berkenalan dan jatuh cinta bersama.
0 notes