Tumgik
#tulisanalva
arioagio · 1 year
Text
Chapter 327.
Pada kenyataannya, suka tidak suka, mau tidak mau, kamu sendiri lah yang akhirnya harus berjuang sendiri. Berdiri dengan kaki sendiri. Kamu akan tahu sendiri seberapa kuatnya dirimu. Kalau tidak ada mereka yang mau menolong, tak perlu untuk berkecil hati. Percayalah, kamu bisa, kamu mampu. You're stronger than you think.
@arioagio
1 note · View note
arioagio · 2 years
Text
Chapter 290.
Rasa malas yang muncul di diri kita, ada karena kita sendiri yang mengizinkan itu terjadi.
Sama halnya dengan rasa takut. Itu bisa hadir karena pikiran kita sendiri juga.
Jadinya sangking ingin melakukan sesuatu ujung-ujungnya jadi banyak drama dimana-mana.
Jadi ribet sendiri akhirnya.
Drama-drama yang seharusnya tidak perlu ada, tapi justru malah kita yang membuat drama itu sendiri.
Pada akhirnya yang ada malah menyesal, kok bisa seperti ini, kok bisa seperti itu. Padahal dari awal sudah tau, kalau diri sendiri yang bikin mumet.
Musuh utama diri kita, ya kita. Diri kita sendiri.
Semuanya berada di kendalimu.
Yang kamu pikirkan, yang kamu lakukan sekarang akan menentukan apa hasil akhirnya nanti.
Jadi, kalo di hasil akhirnya sudah ribet, ya wajar, di awalnya aja sudah repot sendiri.
Selalu tenang dalam menjalani hari.
Always stay positive, karena satu pikiran negatif bisa mengacaukan segalanya.
Rencanakan sebaik mungkin apa yang akan dilakukan hari ini, dengan segala plus dan minusnya, dan jangan lupa untuk selalu berdoa pada-Nya.
@arioagio
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Mereka yang jahat. Mereka yang senang.
Pernah gak kalian rasain di posisi yang dimana, kalian disakiti dan menderita, tapi yang menyakiti kita justru malah adem ayem aja kehidupannya.
Kalo kalian pernah rasain, tossss.
Kita sama berarti. Hehehe
Kalo dilihat sih emang kayaknya gak adil banget, gara-gara mereka kita menderita, susah payah, nangis darah, eh tapi kok mereka senang-senang aja, aman tentram aja gitu hidupnya.
Tapi, tau dari mana kalo hidup mereka aman tentram aja?
Siapa tau aja kan hidup mereka juga gak happy-happy terus. Ada susahnya juga.
Tapi, apapun itu keadaan mereka, jangan biarkan diri ini dipengaruhi oleh pikiran-pikiran jahat.
Dimana, seringkali kita berpikir ingin membalas dendam kepada mereka yang telah menyakiti kita. "Enak aja, gue susah, lu pada ketawa-ketiwi." begitu pikir kita.
Aku tahu, sepertinya itu tidak adil. Tapi kalo kita melakukannya apa bedanya kita dengan mereka nantinya.
Oke, aku paham. Mereka melukai hati kita, tapi kalo kita balas perbuatan mereka, sama aja ngerugiin kita pada akhirnya.
Waktu, energi, air mata, tenaga semua terbuang-buang sia. Hanya karena ingin melihat mereka harus merasakan penderitaan yang kita rasakan.
Biarlah aja itu semua. Maafkanlah mereka. Secara gak langsung dengan mengampuni mereka akan memberikan kedamaian dalam hatimu.
Fokus saja pada kehidupan kita. Terus lakukan aktivitas kita seperti biasa. Jangan tanam bibit-bibit amarah itu lagi. Mendingan juga lakuin hal lain yang ada manfaatnya.
Aku yakin, kamu bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku sangat yakin akan hal itu.
Tulisan dari aku yang berada di ruang duniawi,
Alva Rio.
@alvarioalva
5 notes · View notes
arioagio · 3 years
Text
Aku dan uang.
Ya, semua orang membutuhkannya.
Tapi tidak semua orang mampu untuk mengelolanya.
Termasuk aku.
Entahlah darimana asal mulanya, mengapa aku menjadikan uang adalah nafasku.
Kalo ada uang aku bisa menjadi semangat, tapi kalo gak ada uang, aku bisa gak ada gairah untuk menjalani hidup.
Dulu aku orang yang sangat mencintai uang, selalu menginginkan lebih dan lebih. Padahal yang dipunyai sudah lebih dari cukup, tapi masih saja ingin menginginkan lebih dan lebih.
Lebih parahnya lagi,
Uang yang ada hanya kupakai untuk keinginan diri sendiri, tanpa peduli dengan apa yang menjadi kebutuhan bagi orang lain.
Aku menjadi egois. Menjadi gelap mata karena uang, makanya wajar selama aku bekerja tidak ada satu rupiah yang ditabung. Sungguh egois.
Menjadi budak uang.
Aku diperbudak oleh uang, orientasiku hanya uang, uang dan uang, segalanya yang kukerjakan harus menghasikan uang.
Ya, memang dari segi keinginan memang terpenuhi, tetapi masih saja ada bagian dalam diri ini yang masih kurang, yang tidak bisa dipenuhi oleh uang.
Kepribadianku berubah.
Uang ternyata mengubah segalanya. Ya, awalnya memang mengasyikkan, tapi ternyata di akhir hari, aku menyesal karena dengan begitu bodohnya aku mau diperbudak oleh kekuasaan duniawi semata.
Aku semakin terobsesi dengan uang, segala cara dilakukan, bahkan tanpa segan untuk berani merugikan orang lain. Aku menjadi buta akan uang.
Menyesal,
Hanya rasa bersalah dan merasa lemah, atas apa yang telah kulakukan. Semua hubungan menjadi rusak pecah tak terbendung hanya karena uang.
Hubunganku dengan keluarga menjadi canggung.
Hubunganku dengan teman menjadi musuh
Hubunganku dengan Tuhan menjadi jauh.
Ya, hanya penyesalan yang kurasakan.
Tapi,
Kini aku menjadi lebih baik, lebih bijak, lebih dewasa dalam bersikap, terutama apabila berkaitan dengan uang.
Ya, masa laluku dengan uang membuat aku lebih belajar lagi tentang pentingnya penguasaan diri, dan kesiapan hati yang lebih baik lagi.
Just a reminder
Uang memang penting, tapi jangan sampai diri ini sampai menghambakan uang atau bisa diperbudak oleh uang.
Bijaksanalah dalam mengelolanya, karena uang terkadang mampu membutakan hatimu dan melumpuhkan imanmu. Berhati-hatilah.
Love you all,
Alva Rio
Tumblr media
1 note · View note
arioagio · 3 years
Text
Arti Keranjang Takjil.
Tumblr media Tumblr media
Sudah satu bulan lamanya engkau menemaniku.
Sudah satu bulan lamanya engkau membantuku.
Ya, mencari segenggam rezeki untuk memenenuhi kebutuhan hidupku dan keluargaku.
Meski terik matahari dan derasnya hujan silih berganti datang menghiasi hari-hari yang ada, engkau selalu ada dalam genggamanku.
Terima kasih atas satu bulan yang terindah ini bersamaku.
Semoga ramadhan tahun depan kita masih dapat bertemu.
Sampai jumpa, keranjang takjilku.
P.S. :
Selamat hari raya Lebaran. Minal Aidin Wal Faizin.
Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan.
Amin.
from here with ❤️
Alva Rio
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Jadi gak boleh berharap sama orang lain dong? 🤔
Boleh. Boleh banget. Gak ada yang salah kalo ingin meminta bantuan dari orang lain.
Tapi kita juga harus sadar akan situasi dan waktu yang ada ketika berharap kepada orang lain.
Lagipula gak mungkin juga kan setiap saat kita minta tolong mereka, atau bisa juga, situasi mereka lagi gak memungkinkan, tapi kita malah mendahulukan kepentingan pribadi.
It's simple. Meminta tolong boleh, tapi jangan berharap terlalu tinggi, apalagi sampai kalo maksa banget.
.
.
.
👉 Bila post ini bermanfaat, silakan di-save untuk reminder kalian yah, ���.
👉 Jangan lupa juga untuk follow @alvarioalva buat dapetin cerita atau tulisan lainnya.
👉 Ingat selalu untuk share dan like post ini ya.
👉 Gak perlu ragu juga untuk comment di post ini, biar kita bisa berbincang- bincang, bertukar pendapat atau hanya sekedar berbagi cerita. 🙂
.
.
Thx a lot,
Alva Rio
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Tentang aku.
Lembaran 5
Aku dan masa-masa sulitku.
Ya, setiap insan pasti akan merasakan masa-masa sulit.
Setiap insan pasti pernah merasakan masa-masa sulit.
Tanpa terkecuali aku.
Ya, masing-masing kita punya permasalahannya sendiri. Punya kesulitan masing-masing.
Tetapi yang membedakannya adalah bagaimana cara kita menanggapi atau merespons permasalahan yang ada.
Ada yang bisa menanggapinya secara positif, tapi ada juga yang menanggapinya dengan penuh kekecewaan, penuh kesedihan, bahkan ada amarah.
Aku bahkan sampai saat ini juga masih belajar, untuk menanggapi sesuatu permasalaham hidup dengan lebih dewasa, lebih positif.
Karena, biasanya kalo permasalahannya sudah cukup sulit dan terjadi berkali-kali, biasanya aku akan menangis dan berdiam diri dan selalu berharapa bahwa semua akan baik-baik saja.
Terlintas di pikiranku, bertanya, "sampai kapan ini semua akan berakhir, padahal aku sudah cukup lama berdiri dan bertahan, tapi permasalahan ini tak kunjung reda, malahan justru semakin pelik untuk dijalani.
Tidur terganggu, pola makan berantakan, semuanya jadi rumit sendiri pada akhirnya, karena hanya memikirkan bagaimana diri ini bisa keluar dari belenggu masa-masa sulit.
Lesson to learn.
Dibalik setiap masa-masa sulit akan ada pembelajaran. Entah pembelajaran itu akan terbungkus dalam bentuk permasalahan apapun.
Ya, aku salah.
Karena aku hanya berfokus pada ketakutanku. Fokus pada permasalahannya saja.
Akibatnya ketakutan itu memakan habis tubuhku dan membuatku jatuh lemah tak berdaya, tak ada harapan.
Padahal, kalo aku bisa fokus aja dengan pemikiran positif dalam menanggapinya maka masa-masa sulit sebenernya itu akan mengajarkan banyak pembelajaran.
Self-reminder.
Aku tahu, prakteknya tidak akan semudah dengan teorinya. Butuh waktu. Butuh proses. Tidak akan secepat seperti memutarbalikkan tangan.
Tapi, cobalah untuk memulainya terlebih dahulu untuk melihat segala masa-masa sulit dari sisi positif yang ada. Apapun itu bentuknya.
Masa sulit itu diizinkan Tuhan terjadi di dalam kehidupan kita, agar kitanya menjadi lebih kuat, lebih sabar, lebih dewasa, menjadi lebih baik lagi.
Karena hidup sejatinya akan ada selalu pembelajaran, akan ada masa-masa sulit yang menghampiri, karena itu mintalah kepada Tuhan untuk selalu menguatkan kita.
Tapi ingatlah, ketika telah melewati masa-masa sulit yang ada, kita akan bersyukur dan berterima kasih karena masa-masa sulit tersebut boleh terjadi dalam kehidupan kita.
Percayalah, kebahagaiaan itu sudah menunggumu. Bertahanlah.
With ❤️ to you,
From
Alva Rio.
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Dimana teman-temanku?
Friend in need is a friend indeed.
Siapa sih yang gak mau punya banyak teman, teman yang bisa diajak curhat, teman yang bisa diandalkan, teman yang selalu setia. Semua menginginkannya.
Tapi terkadang, tidak semua orang bisa menjadi teman kita. Kita harus bijaksana dalam memilih teman, karena terkadang mempunyai teman bisa merugikan kita.
Dengan berjalannya waktu, dengan kamu semakim dewasa, kamu akan tahu siapa teman tulus siapa yang tidak.
Lihat saja kalau kamu punya masalah, siapa yang akan meninggalkanmu dan mencampakkanmu.
Begitu dalam keadaan bahagia, semua datang mendekat, tapi dalam keadaan sulit satu-satupun menghilang pergi dari kehidupan kita.
Tapi,
Kita tak bisa menyalahkan mereka, kitanya mungkin yang terlalu berekspektasi tinggi terhadap mereka.
Aku pribadi juga dalam menjalani hari, juga membutuhkan kehadiran teman, tapi dengan berjalannya waktu, aku harus pandai dalam memilih siapa teman siapa lawan.
Bisa dibilang quality over quantity, karena menurut aku lebih baik punya sedikit teman tapi berkualitas.
Namun juga jangan lupa, kitapun harus juga mengintrospeksi kita terlebih dahulu. Jangan menuntut orang lain untuk berubah, padahal kitanya sendiri masih belum mampu berubah.
Ya, pada akhirnya waktu akan menjawab juga.
So, be wise y'all
.
.
.
Love,
Alva Rio.
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Sepertinya semua jalan sudah buntu.
Terhimpit masalah sering membuat kita putus asa, mudah menyerah dan bahkan mampu menyebabkan diri menjadi depresi.
Sampai terkadang kita jadi bingung sendiri, dan bertanya kenapa ini semua terjadi pada diri kita.
Mencari solusi ternyata tidak semudah dengan apa yang kita perkirakan. Semua jalan sudah ditempuh, tapi tetap saja tidak ada solusinya.
Give up. Ya, seperti semua jalan sudah tertutup rapi. Tidak ada lagi jalan yang terbuka.
Entah apa lagi yang bisa dilakukan. Kemana lagi kaki harus melangkah......
.
.
.
Tapi,
Kita harus juga percaya, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Sebuntu-buntunya jalan, akan ada jalan lain yang bisa ditempuh.
Contohnya saja ketika kita diwajibkan untuk menghadiri suatu acara tertentu, kita berangkat, tetapi jalan yang biasa kita lewati telah tertutup.
Tidak bisa kita lewati kembali,
Lalu, kita tidak mungkin kembali ke rumah, hanya karena itu saja, padahal kita harus menghadiri acara tersebut.
Ya, solusinya harus cari jalan lain supaya bisa sampai ke tempat tujuan.
Sama halnya dengan apa yang kita rasakan, bila kita menemui "kebuntuan-kebuntuan" tersebut.
Ya, kita harus menemukan jalan lain, meskipun jalan tersebut banyak kerikil, dan akan lebih jauh waktu perjalanannya.
Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada jalan buntu bagi mereka yang mau berusaha. Semua persoalan pasti ada jalan keluarnya, percayalah.
.
.
Love,
Alva Rio 🙂
0 notes
arioagio · 3 years
Text
Hidupmu, Keputusanmu.
Percaya banget sih, apa yang kita lakukan hari ini, akan menentukan apa yang terjadi di kemudian hari.
Kalo hari ini berbuat baik, ya apa yang dituai nantinya pasti juga baik, begitupun juga sebaliknya.
Secara pribadi, aku pun juga mengalaminya.
Contoh kecilnya, penyakit aku yang paling parah adalah malas. Buset, kalo ada kata yang lebih dari kata malas, mungkin itu yang paling cocok buat diri ini.
Gimana gak? Dalam satu hari produktivitasnya cuma dapet 4 jam sehari, sisanya maen game, nonton film dan rebahan.
Gilak gak tuh. Ya gimana gak nyesel nantinya coba, kalo kerjaannya cuma gitu doang aja.
Ya, apa yang kamu putuskan dalam hidupmu hari ini akan menentukan hari-harimu kedepannya.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita pada saat ini, adalah apa yang kita telah kerjakan atau kita putuskan di masa lalu.
Jadinya crucial buat kita untuk menjalani hari dan memanfaatkan waktu yang ada setiap harinya sebaik mungkin.
Aku sendiri udah banget ngalaminnya. Nyesel senyesel-nyeselnya karena gak bisa banget manfaatin waktu yang ada. Jadinya banyak hal yang sebenarnya udah dari dulu bisa diselesaiin, tapi malah gak selesai sampe sekarang, hanya karena aku memilih untuk tidak melakukan yang terbaik setiap harinya.
Semoga kalian tidak seperti itu ya. Semoga hari ini dan seterusnya kamu selalu mengambil keputusan yang tepat dalam hidupmu.
Love from,
Alva Rio
0 notes