Tumgik
#alas Harum
Tumblr media
Paradise on Earth
2 notes · View notes
mavidin · 25 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
lagycart · 1 year
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
bali trip - day 3.
midway in our trip, today we are going to switch hotel to another place in ubud, so we decided to do some exploring around on the way there. we had our breakfast in the hotel restaurant, which serves the same breakfast menu. this time we waited quite long too, for the food to be served.
we went shopping at kevala ceramics after checking out, this place has a warehouse nearby which sells products with small defects at a discounted price, which is a really good deal. my friend end up buying quite a lot of stuff, if not because of luggage limit, i believe she would get even more. also bought a piece of art glass around ubud area which is really cool as well.
for lunch, we went to warung babi guling pande egi for the famous bali guling dish. the restaurant is popular for the paddy field view but it was all muddy when we arrived. we ordered two of the signature babi guling dish to share since there’s quite a lot. the food taste pretty okay, the pork skin was quite tough to bite though. we bought some pork skin crackers as well which is really addictive.
went to alas harum bali which became the top tourist attraction after rebuild. there’s a coffee store, day club, restaurant, paddy field, huge swing and lots of different photo spot inside, which is quite amazing. entrance fee is required but you can walk around as long as you like and take as much photos as you like. all services do require additional payment though. we went on the big couple swing, which was lots of fun and also got some photos taken. the view is simply amazing, but sometimes you do need to wait for your turn at certain photo spot. if you have a day or half day to spare and just want a good place to chill, this could be an option, although it is quite a pricey spot to visit since everything is catered for tourists.
after our prolonged time at alas harum, we went to satria argowisata for my friend to get some bali coffee, because the ones at alas harum was way too expensive. they do offer the coffee tour to you if you want to know the making process of the famous kopi luwak.
before going to our hotel, we went to warung kintamani for the popular mujair nyat nyat, a fried fish dish with lots of chili paste on top. they serve the fish with rice and beansprout, we also got the chicken version to try. the chili paste is really good, the flavor is so appetizing and the fish is also enjoyable, but it seems the fish size is quite limited, depending on what is available in the kitchen.
after a satisfying dinner, we finally head to our hotel at samsara ubud. the road leading to the hotel gets really narrow and dark but our driver was good and brought us there safely. the hotel staff is super friendly, gave us drinks and snacks while we check in, and also explain all the facilities and activities available, for us to plan our stay for the next 2 days. our villa here is also 2 bedroom, with a big private pool, the room is beautiful and huge and the bathroom is simply amazing. we did notice that the water pressure is kinda low though during our stay.
since we arrived quite late, we just showered and unwind before going to bed for the day.
to be continued...
1 note · View note
majianguo · 1 year
Text
Tumblr media
Beautiful view from Alas Harum, Bali, we hadn’t been here for quite some time, it was nice seeing the new additions.
0 notes
yuki-s-life · 7 months
Text
峇里島烏布網美景點》Alas Harum Bali~德哥拉朗梯田盪鞦韆!超過一萬則評論
大家激推峇里島必去烏布景點Alas Harum Bali,真的拜託大家~千萬要去!現場太厲害太網美了!烏布德哥拉朗梯田盪鞦韆非常紅,這裡好幾家,而Alas Harum Bali除了超熱門的梯田盪鞦韆,還有泳池和咖啡廳~~他們的網路超過一萬則評論,高達4.5分~~愛拍照的人來這裡會失心瘋,因為非常多拍照佈景,消費也合理,難怪大家都說這裡超值得來~可先上網購買盪鞦韆套票比較划算→KLOOK購買、kkday購買 Continue reading Untitled
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
parahitatour · 8 months
Text
Alas Harum Ubud
Alas Harum Ubud – Berbicara mengenai Pulau Bali memang tidak ada habisnya, karena ia memiliki berbagai tempat cantik dengan pemandangan yang menarik. Mulai dari pantai, gunung, hingga budayanya yang selalu menarik hati siapapun yang berkunjung. Tidaku heran jika pulai ini selalu ramai turis. Turis yang berdatangan pun selalu terpukau akan pesona pulau ini. Alas Harum Bali adalah destinasi wisata…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Alamat Kipas Kayu 0838–4061–2740 {WhatsApp}
Tumblr media
Barangkali ini adalah tulisan mengenai alamat kipas kayu yg sedang anda inginkan. Saat ini era sains kian maju, jarak bukan pula problem untuk seorang insan tetap dapat berbincang dengan insan beda pada berbagai daerah bahkan pada belahan dunia. Kerumitan sains berikut ini serta mempermudah kami bagi menemukan aneka informasi apapun serta dimanasaja kami terletak. Cuma dg menggunakan jaringan, kami bisa mengakses ulasan yg kita cari. Di website tersebut orang yang memakai bagi penelitian, tugas perguruan misalpun terbatas memperoleh wacana baru bisa mengakses bahkan memberikan masukan pula lanjut dengan meninggalkan pandangan dikolom yg udah tersedia / men-japri via kontak yang sudah tersedia. Kerajinan kipas kayu beraroma harum cendana mampu berevolusi wedding favor yang memiliki kesan mendalam sebagai para tamu yg berkunjung. Kemasannya yang elegan berupa pouch kain drill harapannya bikin moment spesial kamu senantiasa dikenang oleh para tamu. Kamu mampu mengabadikan nama kamu beserta pasangan di permukaan pouch. Pilih desain yg mewah guna menghadirkan nuansa romantis kawin kau.
souvenir pernikahan kipas cendana
Kayu cendana wangi santalum album kini amat langka dan harganya sangat mahal. Di indonesia, kayu cendana dari timor juga amat dihargai. Bagi gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum memakai kayu cendana jenggi santalum spicatum. Kedua ragam kayu berikut ini berbeda konsentrasi material kimiawi yang dikandungnya, dan oleh karna tersebut kadar harumnya pun lain. Apabila dikau sedang mencari tulisan mengenai jual rangka kipas kayu, kau ada pada titik yang pas. Pastinya, karena jual rangka kipas kayu merupakan pengetahuan yg amat krusial untuk diketahui. Disamping kakak, barangkali ada banyak insan yg mana turut membutuhkan pengetahuan ini. Kami berharap, makalah singkat ini bisa bermanfaat bagi kau. Ingat untuk kau memberikan input terkait jual rangka kipas kayu di bawah tulisan artikel ini. Tahukah anda bahwasanya jual rangka kipas kayu adalah sebuah pengetahuan yang dibutuhkan oleh sebagian orang. Ada beberapa insan yg menyisihkan waktunya guna berusaha menemukan informasi mengenai jual rangka kipas kayu. Ada yg mencarinya lewat artikel, ada juga yg menggunakan kemudahan search engine.
alamat kipas cendana termurah
Bahan pencipta kipas berupa kayu. Tapi kayu yg dipergunakan tiada kayu cendana. Diberi sebutan kipas cendana sebab kipas diberi wewangian beraroma cendana sandal wood. Harum kipas semerbak bikin pikiran oleh karena itu tenang dan rileks. Kamu mampu membayangkan saat cuaca terik dan gerah, lalu kerajinan nikah yang kamu bagikan kepada tamu dimanfaatkan untuk penyejuk ?
1 note · View note
ariekdimas · 1 year
Text
Arga, Garuda Berkaki Satu (Bab 1 - Mimpi)
Tumblr media
Sorak penonton menggema di tribun lapangan Stadion Mahanan, Solo. Semua penonton berteriak ramai menonton laga pertandingan perempat final sepak bola antar sekolah nasional. Terdengar suara hingar-bingar para penonton yang saling menabuhkan drum, membunyikan terompet dan meneriakkan yel-yel. Sebagian lainnya ada yang mengibarkan bendera dan mengenakan atribut khusus untuk mendukung timnya masing-masing.
Hari ini berlangsung pertandingan antara Tim SSB (Sekolah Sepak Bola) Macan, Jakarta melawan Tim SSB Angkasa, Salatiga untuk memperebutkan posisi di babak semifinal. Laga ini menjadi penting bagi kami, karena tim sekolah yang menjadi juara nanti berkesempatan untuk bergabung dalam Timnas U-17 Indonesia. Siapa sih yang tidak ingin masuk dalam tim inti sepak bola Indonesia untuk membela negeri ini di kancah internasional.
Walaupun masih jauh jaraknya, setidaknya aku melangkah maju untuk mewujudkan mimpiku sedari kecil. Yakni mimpi untuk membawa harum nama bangsa dengan menjadi juara nomor satu sepak bola dunia. Selain itu, aku sudah berjanji sama Ibu dan Ayah bahwa aku pasti bisa untuk bermain dalam tim sepak bola profresional dan membuat mereka bangga. Agar nanti ketika ku bisa menjadi pesepak bola yang sukses, aku bisa membahagiakan mereka dengan membelikan tempat tinggal yang lebih layak, serta bisa memberangkatkan mereka untuk pergi haji.
"ARGA JANGAN MELAMUN TERUS! BERSIAP TANGKAP OPERANKU!" teriak seorang rekan tim dari belakang kepadaku.
"Baik, serahkan padaku." Aku yang memakai jersey bernomor punggung 10 segera berlari mengambil operan dari temanku ditengah lapangan.
Zap!!! Bola kini ada dikakiku, aku pun langsung melesat ke arah gawang lawan. Di sisi pertahanan lawan ada tiga orang bek yang menjaga. Dua orang bek menghampiri untuk mengunci lajuku, sedangkan satu orang berjaga-jaga di dekat kiper. Beruntung aku melihat temanku Rio dalam posisi kosong disisi sebrang lapangan.
"Rio! Pakai combo spesial kita." Dengan kaki kananku aku segera mengoper bola melambung membentuk parabola sejauh 50 m ke arah kanan.
Dengan dadanya, Rio berhasil menerima bola operan dari ku tersebut. Aku dan Rio sudah bermain bola bersama sejak kecil. Kemampuan sepak bola kami bisa dikatakan hampir sama, akan tetapi ia memiliki kemampuan trapping bola yang diatas rata-rata. Ia bahkan mampu menerima bola tanpa mengurangi kecepatan larinya. Karena itu kami sering menjadi partner pemain penyerang yang bisa saling mengandalkan. Orang-orang sering menyebut kami sebagai Dynamic Duo, Arga-Rio.
Rio menggiring bola maju dan berhasil melewati satu bek di dekat kiper. Dengan cepat ia segera melakukan shoot bola dari jarak 13 m depan gawang lawan. Bola yang ditendang Rio menargetkan ke sudut kanan atas gawang. Bola melaju kencang itu ternyata berhasil di tepis oleh sang kiper lawan. Namun bola tidak bisa ditangkap dan memantul ke arah tengah tanpa ada bek lawan yang mengambilnya. Aku yang dalam posisi terdekat dari sana segera menyambar dan menendang bola.
Shoot dan "Goooaaal!!!"
Bola berhasil masuk. Skor saat ini menjadi 2: 1 untuk tim SSB Macan dan tim SSB Angkasa. Aku yang senang karena berhasil membobol gawang lawan langsung melakukan selebrasi sui ala Cristiano Ronaldo. Teman-teman pun mengerubungi ku dengan bangga.
"Kerja bagus Arga! Sekarang tinggal beberapa menit lagi sebelum pertandingan selesai. Ayo kita bisa bertahan sampai akhir." Kata Rio.
Priiittt!!! Pertandingan berakhir. Dan benar saja, tim SSB Macan berhasil mempertahankan skor nya sehingga unggul dan lolos untuk maju ke babak semifinal.
"Yosh! Tinggal dua pertandingan lagi untuk bisa masuk menjadi timnas U-17. Dengan kemampuan sepak bola dan kaki super ku ini, aku yakin 100 persent kita bisa lolos."
"Hahaha.. awas jangan terlalu PeDe Arga. Kita harus tetap berhati-hati, mengatur strategi dengan baik dan tidak meremehkan lawan selanjutnya. Ingat! Fokus pada mimpimu bro. Jangan terlalu berbangga diri dulu di awal." Ujar Rio kepada Arga.
Perkataan Rio ada benarnya. Lebih baik saat ini aku beristirahat dan mempersiapkan diri kembali untuk pertandingan semifinal minggu depan
Oh iya, ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan diriku dengan lengkap ya. Namaku Arga Zidane Prasetyo biasa dipanggil Arga.
Nama ini diberikan oleh kedua orangtuaku dengan makna yang indah. Apalagi arti nama Arga cocok sekali disematkan untuk calon jagoan, sekaligus menjadi do'a agar kelak aku bisa menjadi anak yang tumbuh kuat dan tangguh seperti halnya gunung tinggi.
Kemudian nama Zidane itu disematkan karena Ayah suka banget dengan tim sepak bola Perancis tiap nonton Piala Dunia, terutama dengan pemain legendarisnya yaitu Zinadine Zidane. Kedua orangtuaku berharap agar nanti aku bisa jadi orang hebat, berpretasi dan menjadi seorang juara layaknya Zidane.
Kesukaan Ayah menonton sepak bola ternyata menular kepadaku. Benar rupanya bahwa nama adalah do'a. Aku sudah mencintai sepak bola sejak masih kecil. Kalau dikasih mainan pasti yang kupilih adalah bola, aku nggak peduliin mainan lain seperti mobil-mobilan atau robot dengan suara "fire-fire" yang khas itu.
Aku ingat ketika usiaku menginjak 5 tahun, Ayah selalu mengajak aku bermain bola di lapangan dekat rumah setiap hari minggu pagi. Ayahku memang bukan seorang pemain, pelatih bola atau guru olahraga profesional, beliau hanya sekedar bisa bermain bola dari hobinya bermain futsal bersama teman-temannya. Namun dari nya lah aku mampu menguasai dasar sepak bola seperti menggiring (dribbling), mengoper (passing), menembak (shooting), menyundul bola (heading), menerima bola (juggling), dan menghentikan bola (trapping)
Selain itu aku juga sering diajak sama Ayah nonton pertandingan bola di televisi terutama saat Piala Dunia dan aku sangat menyukainya. Aku yang masih kecil sangat suka melihat saat tim pemain dari negara pemenang mengangkat tropi emas dan merayakan kemenangannya. Ingin rasanya bisa mengangkatkan piala emas itu juga. Namun ketika usiaku semakin bertambah aku menyadari bahwa Indonesia belum pernah ada dalam daftar negara yang bermain dalam pertandingan sepak bola dunia. Saat itu lah aku mulai tertantang dan mempunyai tekad untuk bisa membawa Indonesia bermain dalam piala dunia. Terdengar mustahil memang tapi siapa yang tahu.
Aku bukan dari keluarga yang berkecukupan lebih, Ayah hanya seorang PNS golongan 2b sedangkan ibu hanya seorang ibu rumah tangga. Untuk bisa membeli sepatu bola aku harus berjualan donat atau kue-kue jajanan pasar buatan ibu ke sekolah. Tapi beruntungnya aku memiliki orang tua yang supportif. Ketika usiaku menginjak 9 tahun, mereka memasukkan aku ke SSB (Sekolah Sepak Bola) Macan Jakarta agar kemampuan sepak bola ku dapat terpoles dengan baik.
Di SSB Macan inilah pertama kali aku bertemu dengan sahabat dan rekan timku, Rio Faturahman. Kami menjalani latihan bersama di sekolah bola selama 3 jam dalam satu minggu. Rumah Rio pun tidak jauh dari rumahku. Selain bermain bola, aku sering diajak Rio untuk pergi mengaji bareng tiap sore. Jadi tidak heran jika aku memiliki kemistri yang kuat dengan Rio ketika bermain bersama dalam suatu pertandingan sepak bola.
Selama berada di SSB Macan, berbagai gelar juara pertandingan kelas junior telah berhasil aku raih seperti Dondone Cup, Piala Dispora DKI Jakarta serta Indonesia Junior League (IJL) U-11 dan IJL U-13. Bisa dibilang saat ini aku dianggap seperti bintang di sekolah, karena selalu membawa tim sekolah juara. Bahkan aku rasa jika tidak lolos Liga Nasional penentu ini, aku yakin dari PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) juga pasti notis dengan keberadaanku.
Tapi tidak boleh berandai-andai terus Arga. Pertandingan berikutnya akan tiba sebentar lagi. Kini saatnya untuk fokus agar bisa bermain dengan baik.
(Bersambung)
#5CC #5CC22 #bentangpustaka #writingcareerclass #cerpencareerclass #tugasbesarwritingcareerclass
7 notes · View notes
hiddengemlawang · 1 year
Text
0812-4936-2824, REKOMENDASI, Hidden Gem, Wisata Kuliner, Cafe, Tempat Makan, Restoran, Kedai Lawang
Yuk Coba, Resep Hits Spicy Topokki Khas Korea 
Lawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lawang dikenal sebagai kota peristirahatan sejak zaman penjajahan Belanda. Karena itu tidak mengherankan bila sampai saat ini masih banyak ditemui bangunan kuno bergaya Belanda di Lawang, termasuk stasiun kereta api yang merupakan salah satu persinggahan kereta api jalur Selatan dari Surabaya ke Malang. Hidden Gem Lawang
KOREAN FOOD SPECIAL, 0812 4936 2824, Tempat Kuliner Enak, Tempat Kuliner Hits, Tempat Kulier Murah, Tempat Kuliner Keluarga di Lawang
Yuk Coba, ResepHits Spicy Topokki Khas Korea
Tumblr media
Lawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lawang dikenal sebagai kota peristirahatan sejak zaman penjajahan Belanda. Karena itu tidak mengherankan bila sampai saat ini masih banyak ditemui bangunan kuno bergaya Belanda di Lawang, termasuk stasiun kereta api yang merupakan salah satu persinggahan kereta api jalur Selatan dari Surabaya ke Malang. Hidden Gem Lawang
Pada dasarnya topokki terbuat dari bahan tteok atau tepung beras yang kemudian dibentuk gulungan panjang dan dipotong-potong.
Topokki adalah salah satu jajanan tradisional yang populer di Korea. Pada dasarnya topokki terbuat dari bahan tteok atau tepung beras yang kemudian dibentuk gulungan panjang dan dipotong-potong. Hidden Gem Lawang
Topokki biasa dimakan sebagai pengganti mi atau nasi. Makanan ini akan semakin nikmat dengan tambahan saus pedas dan manis khas Korea. Melansir laman saturesep.com, Selasa 20 September 2016, berikut resep hits Spicy Topokki ala Korea yang wajib dicoba di rumah. Hidden Gem Lawang
resep spicy topokki
Bahan-bahan membuat topokki:
1. 300 gram tepung beras
2. 3 sdm minyak wijen
3 air, secukupnya
Bahan-bahan saus:
1. 1 sdm bubuk cabai
2. 1 sdm kochujang (tauco cabai)
3. 1 siung bawang putih besar, cincang
4. 1/4 bawang bombay, cincang
5. 1/2 sdm gula pasir
6. 3 sdm kaldu daging sapi
7. biji wijen, merica, dan minyak wijen secukupnya
Cara membuat topokki:
1. Siapkan wadah, masukan tepung beras dan beri air sedikit demi sedikit. Aduk adonan tepung beras perlahan dengan tangan kemudian saring adonan.
2. Panaskan panci kukusan, kemudian masukan adonan dan kukus hingga matang.
3. Setelah matang, angkat lalu oleskan adonan dengan minyak wijen agar tidak lengket. Selanjutnya, bentuk adonan layaknya gulungan panjang dan potong dengan ukuran sesuai selera. Setelah itu oleskan kembali dengan minyak wijen agar tidak keras.
Cara membuat saus:
1. Panaskan wajan, beri satu sendok makan minyak untuk menumis bawang putih dan juga bawang bombay. Setelah harum, masukan sisa bumbu yang lain kecuali air kaldu sapi, dan tumis hingga matang. Hidden Gem Lawang
2. Setelah tumisan matang, beri kuah kaldu daging sapi secukupnya.
3. Setelah mendidih masukan topokki yang sudah dipotong-potong dan masak hingga bumbu mengental.
4. Setelah matang, angkat, taburkan biji wijen dan sajikan selagi hangat. Anda juga dapat menambahkan potongan jamur atau wortel ke dalam saus topokki atau bahan pelengkap lain sesuai selera. Selamat mencoba. Hidden Gem Lawang
Biar Ga Gabut yu Kepoin Makanan Ala – ala Korea 🤩🤩
Makanannya Tuhh Gimana Ya, Pastinya Enak Banget Dong Hehe, Yuk Kesini Biar Gabutnya  Mas / Mbak Nya Hilang
Makanan Seperti Ini Tuu..Enak Enak dan Gurih Gitu.. Harganya Juga Terjangkau Lohh.. Cocok Buat Anak Sekolahan, Kuliah, dan Pekerja.
Makanannya Enak, Kuahnya Gurih, Saus dan Toppingnya Melimpah
Buruan Kepoin Ya Makanan Ala Ala Korea Disini !!!
=======================================
= : @Blackboxomahlawang
= : Jl. Ketindan No.4, Lawang, Kec. Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65214(Arah Kebun Teh Wonosari Lawang)
= : All In 5k-7k
= : Bisa Dine In, Take Away, N Delivery
= : Grabfood (Black Box Nasi Cumi)
= : Gofood (Street Korean Food, Black Box)
= : 12:00 - 22:00
== Like, Komen & Share Ke Bestie Kalian dan Sukai Postingan Ini
== Follow @Blackboxomahlawang & Kasih Tau Makanan Favorit Kalian yang Wajib Dicobain. Thanks
Jajan Murah| Makan Kenyang| Kuliner Seru !!!!!
=====================================
2 notes · View notes
resepmasakkekinian · 1 year
Text
RESEP CILOK KUAH SEBLAK (nurhalimah)
Hallo gais,, disini mimin akan sharing tentang bahan bahan & langkah langkah membuat Cilok Kuah Seblak ala ala mimin ya🥰
*Bahan-bahan Cilok :
tepung terigu, tepung tapioka, daun bawang, air, garam, bawang putih.
*Langkah-langkah membuat cilok:
halus kan bawang putih
campur tepung terigu dan tepung tapioka dengan perbandingan 1:2, lalu tuangkan air secukup nya dan tambahkan garam dan daun bawang
masukkan bawang putih yg telah dihaluskan ke dalam adonan tepung
siapkan air panas dan bentuk adonan cilok sesuai selera, lalu rebus cilok tersebut hingga mengapung
angkat, lalu tiriskan.
*Bahan-bahan pembuatan kuah seblak :
kencur, bawang merah, bawang putih, cabai, gula, garam, telur, air.
*Langkah langkah pembuatan cilok kuah seblak:
haluskan bahan bahan kuah seblak yg sudah tertera diatas
lalu tumis bumbu halus seblak hingga berbau harum
masukkan air secukupnya, lalu masukkan telur, orek orek hingga telur hancur dan menyatu dengan kuahnya
masukkan cilok yg sudah direbus
masukkan garam ke dalam masakan
biarkan hingga air meresap ke dalam cilok
cilok sudah siap dinikmati
SELAMAT MENCOBA!!!
2 notes · View notes
gammarion · 16 days
Text
Tak ada kita
Kita tak pernah pergi ke toko bunga, membeli seikat bunga segar nan harum yang akan layu dua sampai tiga hari ke depan. Kita tak pernah berbisik-bisik untuk berbicara di antara rak-rak buku fiksi atau ensiklopedia di perpustakaan kota. Kita tak pernah bingung, atau bertengkar kecil ketika ingin menentukan makanan apa yang harus dipesan kala kita berkencan. Bakso atau mi ayam. Rawon atau soto ayam. Atau justru kita berakhir di angkringan untuk makan nasi kucing dan sate-satean.
Tak ada kita di toko bunga, di perpustakaan kota, atau di warung kaki lima. Aku juga tak pernah kesampaian untuk menatapmu selama mungkin sampai kau malu, hingga pipi gembulmu mengeluarkan rona kemerah-merahan. Kau pun begitu, tak bisa menyimpan foto ala-ala anak jaman sekarang, dimana pasangan itu mengambil gambar di balik bilik kotak yang sekarang hanya akan tinggal angan.
Kita tak pernah bisa, dan kita tak pernah akan punya.
Nona. Kau lah si gadis teduh, penuh kehangatan, dan kelembutan yang tak berlawan. Sungguh mujur Surakarta bisa memilikimu di sisinya. Sedang aku hanyalah pendayung sampan yang menjanjikan kedatanganku dalam kurun waktu beberapa bulan. Itupun belum bisa diwujudkan. Betapa malangnya nasib Jayakarta untuk menopangku di tiap-tiap harinya. Tapi, Nona. Engkau abadi. Abadi kau di dalamnya. Abadi di tiap-tiap sudut kota, di busway-kala pertama kali kau merajuk kepadaku, di perpustakaan negara-kala kau resmi menyandang sebagai perempuanku, di lapangan banteng, di tempat makan pangsit kesukaanku di pademangan,  di toko eskrim dekat persimpangan, serta di toko buku pinggir jalan Senen. Siapa memangnya yang terlintas di pikir keparat ini waktu kakikku melangkahkan di tempat-tempat itu? Kau tau? Juanda bahkan mengejekku. Katanya, tak ada lagi yang menanyakan sudah sampai mana keberadaanku saat aku ternyata masih harus transit menunggu busway kode H nomor sepuluh yang selalu terlambat itu. Katanya, tak ada lagi yang membuatku tersipu malu karena sibuk menggodamu sesaat sebelum bus datang, dan aku harus memasukkan gawai ke dalam saku celana dan bersiap menjadi ikan pindang. Katanya, sang keparat telah kehilangan sirr nya.  Ia telah tunduk kepada dunia. Ia kehilangannya segalanya. Nona... Kini aku tersadar. Tak ada kita dimana-dimana. Ternyata, kita tak pernah benar-benar ada.
0 notes
flairyourtrip · 24 days
Text
Your Perfect Bali Itinerary From India | Top Things To Do In Bali In 2024
Tumblr media
ITINERARY:
Day 1: Arrival at Bali Arrive at Bali airport and transfer to Kuta EDEN Hotel Kuta Bali on a private basis.
Day 2: Full Day Benoa Beach With Uluwatu Sunset Tour Embark on an exciting adventure with water sports at Benoa Beach, including Banana Boat, Jet Ski, and Parasailing. Later, witness the breathtaking Uluwatu Sunset Tour, visiting the iconic Uluwatu Temple perched on a cliff facing the Indian Ocean.
Day 3: Full Day Nusa Penida Tour Explore the natural wonders of Nusa Penida on a West Island Tour, visiting Kelingking Beach, Angel's Billabong, Broken Beach, and Crystal Bay (excluding Crystal Bay if opting for snorkeling activity).
Day 4: Full Day Kintamani Volcano Tour with Ubud Village Discover the beauty of Kintamani Volcano with stunning views of Mount Batur. Visit Tegenungan Waterfall, Tegalalang Rice Fields, Ubud Palace, and experience the Bali Swing at Alas Harum Agro Wisata.
Day 5: Leisure Day Day 6: Full Day Handara Golf Gate Tour Explore the iconic Handara Gate, Tanah Lot Temple, and Bedugul Temple. Capture picturesque moments at Handara Golf Resort, known for its Instagram-worthy landscapes.
Day 7: Leisure Day + Departure Enjoy a day at leisure before departing. Transfer from Ashoka Tree Resort Ubud to the airport on a private basis.
Thanks & Regards Flairyourtrip
instagram
0 notes
idrecipe · 2 months
Text
Resep mie Kuah ala mamake
Tumblr media
Resep Emieee Kuah ala mamake :
1 bks mie kuah instan Bawang merah 6 siung Bawang putih 3 siung Saos Sambal secukupnya Kecap Manis secukupnya Merica bubuk secukupnya Tomat 1 buah Cabe rawit sesuai selera Telor 2 biji Sayur Siwil 1 genggam Udang segar 10 Bumbu mie instan ojok dibuak yo gaaeeesss Minyak goreng utk menumis Air secukupnya . Iris2 bawmer , bawput , bersihkan udangnya , potong2 tomatnya, bersihkan sayur siwilnya , potong2 cabenya . Tumis bawmer dan bawputnya sampai layu dan harum masukkan udang segarnya tunggu sampai udang berubah warna masukkan air secukupnya . Jika mendidih tambahkan kecap manis dan saos sambal , merica bubuk , kemudian masukkan telornya masukkan mie nya aduk rata masukkan sayur siwilnya , cabe rawitnya dan tomatnya. Matikan api baru masukkan bumbu mie instannya . Aduk rata . Ojok suwiii suwiii yo gaaeeesss masak mie en sayurnya entar kemblotongen 😆 kalo kata wong Ngalam 😅 alias terlalu mateng horraa enak lek jare mamake 😁 Tapi sesuai selera aja yoo gaaeeesss ✌🏻😁 Test rasa, Sajikan .
0 notes
ay-sis-stuh-lee · 2 months
Text
45 — bunga sedap malam
0,6k words. ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga
Tumblr media
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Ranja sangat menyukai bunga. Tumbuh besar di rumah bertaman indah yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman cantik yang menyebarkan wangi harum, juga Ibu yang memiliki rasa cinta berlebih pada tanaman ternyata menumbuhkan rasa sukanya terhadap bunga. Walau sosoknya memang terlihat asal-asalan, sampai terkadang justru membuatnya terkesan seenak-enaknya saja, tetap tidak menghilangkan fakta bahwa Ranja tetaplah manusia biasa yang menyukai segala hal-hal yang cantik. 
Ranja bisa habiskan waktunya berjam-jam duduk di gazebo taman rumahnya, mendengarkan lagu dari piringan hitam yang sengaja sang Ayah taruh di pojok gazebo, dan termenung sembari memandangi bunga-bunga yang menari indah ketika angin bertiup atau kumbang-kumbang yang bertamasya dari bunga satu ke bunga lain. 
Dan dari semua bunga yang tumbuh di taman itu, Ranja paling menyukai bunga sedap malam. Bunga putih yang mekar hanya pada malam hari, menyebarkan wangi yang luar biasa semerbaknya itu… mampu membuatnya tenang. 
Ranja menyukai hal yang cantik dan juga tenang.
Maka dari itu, ketika seseorang datang secara grasah-grusuh dan mengusik ketenangannya, timbul rasa tidak nyaman pada diri Ranja. Sehingga pada akhirnya membuat satu persatu dari mereka berguguran dengan sendirinya —seperti bunga-bunga krisan yang hanya tumbuh mekar pada tahun pertama lalu mulai berjatuhan di tahun kedua. 
Yang membedakan adalah tidak perlu menunggu sampai satu tahun untuk melihat mereka berguguran, ada yang hanya butuh satu hari untuk Ranja meruntuhkan lagak lalu membuat mereka lari tunggang langgang meninggalkannya. Ada pula yang cukup tahan dengan Ranja sehingga membuat mereka bertahan cukup lama… meskipun pada akhirnya mereka tetap berhenti dan berputar haluan. 
“Mbak Ra, besok nggak pergi, kan?” suara besar Ayuna memecah lamunannya. 
Ranja pusatkan pandangnya menatap Ayuna yang berdiri tanpa alas kaki di tengah-tengah jembatan kayu dengan mata penuh harap, membuatnya lantas mengingat rencana hari esok.  “Nggak sih, mau ngapain emang?” 
Ada binar yang terpancar pada mata bulat Ayuna, suaranya meninggi dengan riang, “Yes! Besok anterin aku ke rumah Kak Haden, ya! Aku besok lesnya di rumah dia,” terang Ayuna membuat Ranja mengernyitkan dahi.
“Loh, kok ke rumah dia? Biasanya dia ke sini atau ketemuan di kafe. Kok tiba-tiba ke rumah Haden?” tanya Ranja beruntut, kebingungan merungkupinya. 
“Kak Hadennya sakit tadi dia ngabarin aku, takut nggak kuat kalo bawa motor katanya sih,” jelas Ayuna membuat Ranja melebarkan kelopak matanya barang lima detik.
“Sakit apaan?” tanya Ranja, suaranya berubah. Tersirat sedikit kecemasan di sana.
Ayuna mengidikkan bahunya, “Mana aku tau! Kalo kamu kepo tanya aja coba.” 
“Dih ngapain amat. Siapa juga yang kepo lagian,” elak Ranja dengan galak. 
“Yaudah, ah! Besok ya jangan lupa loh,” Tidak ingin memicu keributan Ayuna putuskan untuk memutar tubuhnya lalu berlari kecil meninggalkan Ranja.
Ranja menghela napasnya. 
Hadenoel, ya… 
Hadenoel jelas bukan bagian dari mereka-mereka yang gugur, karena Ranja sendiri tidak tahu motif sebenarnya pemuda itu. Di awal-awal gerakan Hadenoel terkesan cukup grasah-grusuh, meskipun tidak sampai mengusik, tetapi cukup menyentilnya. Sehingga ia selalu pahitkan sikap Hadenoel itu. Tetapi makin lama, Hadenoel melangkah pada jalur yang Ranja tidak tahu. Pemuda itu tak pernah mengirimi Ranja pesan secara random atau mencari kesempatan untuk berbincang ketika ia datang ke rumahnya. Hadenoel hanya berinteraksi dengan Ranja hanya ketika ada kepentingan, meskipun Ranja sadar betul bahwa Hadenoel memang memiliki rasa terhadap dirinya —berangkat dari sikap Hadenoel yang selalu berbeda ketika ada kesempatan untuk berbicara dengan Ranja.
Tetapi mengapa Hadenoel hanya berputar-putar di jalur itu, tidak bergerak lebih jauh? Ranja bingung dengan sikapnya. 
Dua minggu setelah ia menerima martabak telur pemberian Hadenoel, setelah “selamat menikmati mbak ra.” menjadi pesan terakhir dari Hadenoel yang hanya ia biarkan terbaca, dua minggu semenjak kedatangannya ke rumah, setelah Ayuna akhirnya pergi ke kafe untuk sesi les menggambarnya alih-alih di rumah, Hadenoel pun menghilang.
Sekarang sudah pukul sepuluh malam, bunga sedap malam mulai menyombongkan kelopak indahnya, menyebarkan wangi semerbak yang semakin malam semakin menyengat. 
Ranja terkesiap.
Hadenoel hanya muncul di waktu-waktu tertentu, lalu tenggelam di waktu-waktu tertentu.
Hadenoel muncul dan tenggelam persis seperti bunga sedap malam yang mekar pada malam hari dan kuncup ketika pagi datang.
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Ranja menyukai hal yang cantik dan juga tenang.
Tetapi mengapa mendadak muncul perasaan aneh ketika ia mengingat Hadenoel, ia terusik ketika mengetahui pemuda itu sakit.
Ranja mengambil ponselnya, mengetik sesuatu di sana. Menimbang sebentar apakah harus ia memencet tombol kirim atau memencet tombol hapus, lalu dengan menggigit bibirnya ia tekan tanda panah itu.
Pesan terkirim.
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Ranja menyukai hal yang cantik dan juga tenang.
Tetapi mendadak... ia merindu akan bising.
0 notes
mengikatmemori · 2 months
Text
Berbudaya Buat Bangga
Hari ini adalah hari Minggu, semua anak libur sekolah, tak terkecuali Rani. Jika biasanya Rani bangun pagi untuk pergi ke sekolah, maka pada hari Minggu Rani bangun lebih siang. Aroma masakan dari dapur dan perut yang lapar membuat Rani segera menuju dapur. Ibu terlihat sedang menata masakan yang sudah matang di meja makan. Rani segera menghampiri Ibu.
“Ibu masak apa? Harum sekali baunya”
“ibu masak gudeg sama ayam goreng kampung”
Ibu memanggil ayah dan kakak untuk makan bersama. Ayah yang sedang berkebun segera menghentikan pekerjaannya, begitu juga dengan kakak yang sedang memberi makan ikan di kolam belakang. Ketika sudah berkumpul semua, ayah mengawali mengambil makan, disusul oleh ibu, lalu kakak dan Rani. Semua makan dengan lahap.
“nanti sore ada pertunjukan tari dolalak di lapangan desa, katanya pembukaan lomba agustusan” kata ayah mengawali pembicaraan
“oh iya yah? Kakak mau nonton boleh ya?”
“ya bolehlah, sekalian aja Rani nonton, dari pada bosan di rumah” Ibu menimpali
“Rani malas ah nonton begitu, mending di rumah main game, nonton youtube”
“tari dolalak itu kan hiburan juga Ran, bias ketemu teman-teman juga. Capek lho matanya lihat gawai alias HP terus” kata ayah menasihati
“malas ah yah, yaudah biar aja kakak kalau mau nonton, tapi aku mau di rumah saja” Rani menjawab ayah dengan muka kesal
Setelah selesai makan ibu merapikan meja makan, ayah dan kakak melanjutkan pekerjaan yang tadi ditinggalkan. Sementara Rani masuk kamar kembali, bermain HP, game terbaru dan sekali-kali membuka internet menonton acara yang disukai. Ketika sedang asyik menonton, terdengar suara ayah memanggil Rani.
“Rani, dipanggil Astri, keluar nak”
“iya ayah, sebentar”
Ranipun keluar menemui Astri. Dilihatnya Astri datang Bersama beberapa temannya. Ada Bowo, Harun, dan Kartika. Mereka membawa seperangkat alat musik. Ada seruling, harmonica, dan pianica, dilengkapi dengan buku yang berisi lirik lagu daerah dan tangga nadanya. Wajah mereka berempat nampak sangat bersemangat, terlihat dari senyum yang terus terpampang di bibir mereka.
“Ran, sebentar lagi kan ada lomba agustusan, kita ikutan lomba grup cabang menyanyi daerah yuk, suaramu kan bagus” ajak Bowo ketika melihat Rani keluar dari balik pintu
“tidak mau ah, aku malas wo. Lagian aku tidak bisa lagu daerah, ajak yang lain saja” jawab Rani menolak ajakan Bowo
“kan ada Astri, nanti dia bisa mengajarimu” Harun ikut menimpali, “aku sudah siap mengiringi dengan seruling nih” Harun menambahkan
“iya betul Ran, nanti kita berlatih bersama, ayolah.”. Astri ikut membujuk Rani.
“Ah, kalian ajak yang lain saja bagaimana? Aku tidak tertarik”. Rani kembali menolak ajakan teman-temannya.
“Kamu serius tidak mau ikut ini? Ikut saja dulu yuk. Nanti siapa tahu tertarik. Kalau tidak tertarik, nanti di sana bisa ikut teman-teman lain yang sedang bermain di lapangan” Kartika ikut membujuk Rani, berharap Rani berubah pikiran
“Tidak Kartika, aku lebih suka game di HP daripada harus panas-panasan di lapangan, atau lari-lari di kebon, lebih enak di dalam kamar”
Berbagai usaha yang dilakukan teman-teman Rani tidak ada yang berhasil. Akhirnya Rani kembali masuk kamar dan bermain HP. Sudah bosan dengan game, Rani membuka situs video di internet, ia membuka youtube. Menonton nyanyian dan tarian ala korea yang sedang terkenal. Saking asyiknya, Rani mengeraskan suara dan menirukan nyanyian serta tarian yang ada di dalam video. Alunan musik dan gerakan yang sangat Rani sukai, sampai-sampai ia lupa waktu. Sudah berjam-jam berdiam diri di kamar sambil joget dan menyanyi mengikuti video yang ditonton. Bahkan ibu memanggilpun tidak terdengar. Bagi Rani nyanyian dan tarian hits ala korea lebih asyik dari pada lagu dan tarian daerah yang kuno dan membosankan. Apalagi permainan yang dilakukan oleh teman-temannya juga membuat lelah, gerah, dan membosankan. Rani lebh suka bermain dota, ludo, maupun game hits lainnya, yang bisa dilakukan sambil tiduran di dalam kamar.
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Ibu dan ayah semakin khawatir melihat kelakuan Rani yang sangat betah dengan gawainya. Seharian benar-benar tidak keluar kamar kecuali untuk makan, buang air, dan shalat, bahkan kadang shalatnya ketinggalan. Ibu dan Ayah takut jika Rani kebablasan. Sekarang sudah tidak pernah main kelereng ataupun petak umpet, lebih betah berdiam diri di kamar. Sekarang lagunya lagu antah berantah yang Ayah Ibunya tidak tahu. Bahkan sekarang suka sekali dengan gaya-gaya Korea. Akhirnya ayah dan Ibu berniat menyembunyikan HP Rani dan mengajaknya menginap di rumah nenek, di Desa daerah Pegunungan.
Sepanjang perjalanan yang terlihat adalah pepohonan hijau di tepian jalan. Udara pegunungan begitu sejuk, beberapa kali melewati anak-anak desa yang mandi di Sungai. Airnya sangat bersih, mengalir di antara bebatuan, terlihat sangat segar. Ditambah lagi dengan suara kicauan burung di ranting-ranting pohon yang begitu lebat. Sungguh sangat segar rasanya. Belum lagi pemandangan kambing Etawa yang memiliki kuping panjang dan hanya ada di daerah rumah Nenek.
“Ibu, kita mau apa ke rumah nenek? Pasti tidak ada sinyal di sana” ujar Rani
“kita mau liburan lah Ran, di rumah nenek kan seru. Banyak pertunjukan kuda lumping, dolalak, biasanya agustusan juga ada festival kambing etawa. Seru Ran” kata kakak menimpali.
“sudah Ran, nanti kamu juga akan suka kalau sudah melihatnya”. Ibu menambahkan
Sampailah mereka di rumah nenek. Tampak ada banyak anak kecil di halaman rumah nenek. Rupamya Tante Ita sedang mengajari anak-anak tari dolalak. Tante Ita memang seorang guru kesenian dan membuka sanggar tari di rumah nenek. Dahulu sanggar tarinya tidak seramai yang sekarang. Ibu sengaja membawa Rani ke rumah nenek agar kegiatannya lebih positif.
“ibu, HP Rani mana?”
“ibu tidak tahu lah, kan kamu yang pegang terus”
“tapi Rani tidak bawa, bukannya tadi ibu yang bawa ya?”
“ibu tidak bawa, Ran. Lagian di pegunungan tidak ada sinyal kalau mau buka internet”.
Rani menggerutu kesal, gawai kesayangannya tidak dibawa. Ia merasa pasti akan sangat bosan di rumah nenek. Iapun duduk di bangku bambu di bawah pohon sambil melihat anak-anak yang sedang belajar tari. Gerakannya sangat indah. Tantenya memang sangat mahir mengajarkan. Gerakan yang sangat gemulai, sesekali menghentak pada gerakan yang tegas. Benar-benar keren di mata Rani. Tapi tetap saja, ia merindukan video tarian koreanya.
“kamu Rani kan? Dulu kita pernah bermain Bersama waktu masih kecil” seseorang berambut Panjang dikepang menyapa Rani sambil tersenyum manis
“hmm, aku sudah agak lupa sebenarnya” jawab Rani sambil berpikir siapa sosok di depannya.
“petak umpet di pinggir sungai, mandi di sungai sambil cari ikan, dan kita pernah nonton kuda lumping Bersama memakai baju merah, sampai di kejar kuda lumpingnya”
“dewii, kamu dewi kan?
“iyaaaaa”
Merekapun berpelukan, lalu bercerita kembali kejadian-kejadian ketika belum sekolah. Ada banyak hal yang berubah sampai dengan mereka kelas 6 SD. Dewi bercerita bahwa ia sering sekali ikut lomba macapat dan tari dolalak. Tidak hanya ikut lomba, namun juga mengisi di banyak acara. Selain itu juga tentang latihan rutinnya bersama tante Ita. Dewi bercerita, berkat tari dan lagu daerah, ia bisa pergi ke banyak tempat. Seringnya ia pergi ke banyak tempat, membuatnya kangen bermain bersama teman-teman di sungai atau sekadar main petak umpet. Walaupun Dewi juga bahagia karena bisa membanggakan kedua orang tuanya dengan prestasi yang diraihnya.
“sekarang kamu juga sedang berlatih untuk lomba?” tanya Rani
“iya, Ran, beberapa minggu lagi. Sekarang kan sedang libur semesteran, makanya ini sedang diperbanyak latihannya. Ran, bagaimana jika besok pagi kita main ke sungai? Siangnya kamu ikut latihan nari bersamaku. Dulu waktu kecil kamu jago sekali, pasti sekarang semakin jago”
“yuk, tadi di jalan sungainya terlihat sangat segar”
Diam-diam Rani teringat masa kecilnya ketika di rumah nenek. Ia sangat menyukai tarian dan permaian tradisional bersama teman-temannya. Ia juga ingat dulu pernah sangat ingin menari di panggung melihat para penari ketika peringatan 17 Agustus. Melihat dirinya yang sekarang dan teman masa kecilnya sungguh berbeda. Dewi, teman masa kecilnya telah banyak sekali prestasinya dengan hal-hal sederhana yang dulu sering mereka lakukan bersama, tari dolalak dan lelagon macapat. Sementara lagu-lagu dan tarian korea yang setiap hari Rani tonton tidak berarti apapun. Justru ia merasa semakin jarang bermain bersama teman-temannya.
“ayo besok pagi, Dew. Aku pingin nangkap ikan. Siangnya, kamu wajib ajari aku dolalak ya, aku sudah lupa”
Dewi mengangguk penuh kemantapan. Langit tampak semakin mendung, rintik hujan mulai turun, mereka masuk ke dalam rumah menyusul anak-anak yang tadi masih berlatih menari di halaman rumah.
0 notes
ephemeraltwnty · 3 months
Text
Chapter 2
Langit mulai mencurahkan warna birunya dengan merah muda yang lembut menyelimuti. Bulan telah berpamitan dan matahari sedang bersiap untuk menyapa.
Nyanyian burung menyambut pagi dan melepas sunyi. Aroma melati menyeruak harum tepat ketika kami membuka pintu. Tumbuhan harum nan mistis itu sudah lebih lama tinggal di rumah kami. Aku, Szy, dan Zey selalu senang memetiknya dan merakit kalung dan gelang darinya, terkadang kami juga membuat ramuan super dari mereka.
Zey berlari kecil ke markas persembunyian kami di samping rumah. Ruang sisa di sudut luar rumah yang kami bentengi dengan batu bata merah, dan kami jadikan tempat persembunyian dari omelan Ibu dan tempat kami bersantai sehari-hari. Kompor mini dari tumpukan bata dan lilin sebagai apinya, panci penggorengan ibu, sarung Ayah sebagai alas dan masih banyak benda2 lain didalamnya.
Zey keluar dengan barang barang ajaibnya. Di kanannya menggenggam gantunggan baju dengan benang tipis mengikat diujungnya, dan sisi lain benang itu terkait peniti besar. Kirinya membawa ember kecil.
Mau kemana kita? Szy bertanya dengan antusias.
Hari ini kita bakal makan makan enak! Jawaban Zey membuat aku dan Szy bertatapan penuh tanda tanya dan semangat, kulihat tatapan Szy berbinar cerah seperti langit malam berbintang.
0 notes