hey! i hope you're having a lovely day! i was wondering if you could do a weave on love compared to weather? like thunderstorms or sunshine etc. or just stormy weather as a joyful thing :)
Pema Chödrön
John Muir, ‘Mountain Thoughts’, published in John of the Mountains by Linnie Marsh Wolfe
Robert Frost, A Line-Storm Song
Sarah Kay & Phil Kaye, An Origin Story
Leigh Bardugo, Rule of Wolves
Sapardi Djoko Damono, ‘Aku Ingin/I Want’ from Before Dawn (trans. John H. McGlynn)
Translators: Hasif Amini and Sapardi Djoko Damono (Indonesian)
a stranger is taking off your clothes layer by layer,
seating you in front of the mirror and tempting you
to ask, “whose body am I wearing right now?”
a stranger is quietly writing down your life story, reflecting
on your birthdate, making up the story of the reason
of your death –
a stranger is quietly turning into yourself
Finally I am free -
either from the talons of Garuda
or the embrace of Ravana
Alone
on the high tower
I witness above:
the sky
whose cold blue would not thaw;
and down below:
the flame
that Rama set alight -
blazing like a longing that would not end
“Jump, Sita,” You snarl,
“so air, water, fire, and earth,
become pure once more.”
But I too wish to be free
from Rama’s magic.
— Sapardi Djoko Damono, Sita's Magic (translated by me)
Meskipun.. Kadang aku selalu melakukan hal-hal yang tidak perlu, seperti, terlalu pencembur, kasar, dan tidak bisa menyiapkan hal-hal kecil dengan baik.
Sedikit tentangku yang baik-baik, tapi aku berharap semoga semua yang aku lewati dengannya menjadi pengalaman baik untuk kita tumbuh bersama.
Aku selalu berdoa "semoga Tuhan meneguhkan hatinya, selalu mengabulkan setiap doanya, menyehatkannya, dan selalu di dektakan dengan yang baik-baik"
Aku selalu bahagia berada di dekatnya, meskipun, mungkin dia terlalu kewalahan dengan sikapku. Hehe
Aku akan terus berusaha untuk selalu membuatnya bahagia, meski ternyata yang aku perbuat adalah sesuatu yang membuatnya kesal. Tapi sungguh! Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik, menyiapkan semuanya dengan hati yang penuh.
Semoga.. Hatiku selalu penuh dengan kebahagiaan untuknya.
Semoga.. Semua yang aku lakukan tidak mengurangi kebahagiannya, tapi menambahnya dengan berlipat-lipat.
Aku menyayanginya! :)
Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu. Sapardi Djoko Damono.
Dalam Bis
langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada
Situasi yang sederhana: kita di kursi bus antarkota. Memandang jendela, menumpuk jarak antara langit, jendela, dan wajah kita sendiri. Membuatnya diorama…
Seberapa Pentingkah Lingkungan Sosial Bagi Penulis/Sastrawan?
Sewaktu menulis beberapa buku antologi bersama dengan rekan-rekan penulis. Ada satu pertanyaan yang menurutku agak penting tapi juga nggak penting. Bisa jadi pertanyaan ini perlu dan nggak perlu ada dalam sebuah karya penulisan. Seberapa pentingkan lingkungan sosial mempengaruhi seorang penulis?
Ternyata pertanyaan ini pun pernah diungkap oleh Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Sosiologi Sastra.…
Seberapa Pentingkah Lingkungan Sosial Bagi Penulis/Sastrawan?
Sewaktu menulis beberapa buku antologi bersama dengan rekan-rekan penulis. Ada satu pertanyaan yang menurutku agak penting tapi juga nggak penting. Bisa jadi pertanyaan ini perlu dan nggak perlu ada dalam sebuah karya penulisan. Seberapa pentingkan lingkungan sosial mempengaruhi seorang penulis?
Ternyata pertanyaan ini pun pernah diungkap oleh Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Sosiologi Sastra.…
With words that unable to be spoken by the wood to fire when it turns them into ashes.
I want to love you purely:
With signals that unable to be delivered by the cloud to rain when it fades them away."
- Sapardi Djoko Damono
A hitsuhina offering, folks! ((yeah finally))
The artwork were meant for HH Week Day 3 - 'Summer Rain' theme but I'm unable to finish it in time as I had to handle some real life priorities //cries//
As for the poem, it was originally written by Indonesian famous poet, Sapardi Djoko Damono, who's also the pioneer for lyrical poetry in my country XD the moment I saw that poem, I felt like it would fit the Day 3 theme, hence I attached it under the artwork. Just because there's a word 'rain' on it, sorry not sorry
As native Indonesian, the poem's meaning actually sounds a lot more beautiful than what I've translated ;w; translating is kinda hard since you often unable to deliver proper context when crossing languages, but I'm badly want to share this beautiful poem to all of you, as it also looks great as representation for Toshiro's agape toward Momo no matter in what universe they were living >< so last but not least, I hope all of you like my art and beautiful poem by the late Sir Sapardi Djoko Damono!
" Yang terjadi antara kita waktu itu adalah awal penghayatan yang masih saja berlangsung sampai hari ini yang aku pikir menjadi semakin lama semakin sulit aku pahami. Dan rupanya kita memang ditakdirkan untuk masing-masing mendengarkan diri sendiri sebaik-baiknya agar bisa saling mendengarkan sebab segala yang kasat mata di sekeliling kita adalah latar maya yang hanya akan berubah menjadi dunia nyata kalau kita, berdampingan atau dipisahkan jauh oleh jarak dan waktu, berniat untuk saling mendengarkan. "