Tumgik
agung-hartamurti · 3 months
Text
youtube
For Joyland Festival Jakarta 2023, Whiteboard Journal had a hand in curating their lineup with a number of up-and-coming musical acts from Thailand, Singapore, and Malaysia. This initiative is dubbed #SEAJournal, where Whiteboard Journal bring the best sounds of Southeast Asia down to Jakarta. With YONLAPA (TH), Bayangan (MY), Sobs (SG), and CURB (SG), each brought home their very own stories, and some have been shared with us in this short collage of footages during our time together in Joyland Festival Jakarta. Roles: Director, Videographer, & Editor
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Photography & Interview by: Agung Hartamurti
Rumah buat gue tempat kita looking forward to come home to. Tapi sejak pandemi, kita gak pernah keluar rumah, kerja di rumah, tinggal di rumah, jadi mau gak mau kita dituntut untuk tetep nyaman di rumah. Saat keluar rumah pas lagi mumet udah bukan opsi yang aman lagi, jadi gimana caranya kita buat rumah senyaman mungkin untuk kita tetap betah, baik fisik maupun mental.
Sejak pandemi itu kan kegiatan selalu ngeliat layar ya, kerjaan gue udah cukup intens lihat layar, jadi buat gue hiburan itu bukan lihat layar lagi. Gue gak terlalu suka main game, browsing secukupnya aja, Netflix juga gue batasin, karena terus terang minus mata gue nambah mulu kalo keseringan lihat layar. Jadi buat gue, elemen penting yang ada di rumah itu adalah hal-hal yang memberikan kegiatan fisik, yang mengistirahatkan mata. Contohnya ya main-main tanah kayak gini, ngolah tanah, berkebun, itu kan badan kepake semua, jadi gak duduk lihat layar terus. Dengan berkebun, kita jadi punya space yang penuh dengan tanaman, yang tentu jadi bikin udara terasa lebih segar, kita bisa duduk di sini sambil nenangin pikiran, istirahatin mata, ngeliat dedaunan sambil nyiram juga udah segar sebenarnya. Gue ngerasa auranya beda gitu kalo kita duduk di antara tanaman dibanding duduk di dalam rumah, yang sekelilingnya tembok. Jadi elemen alamnya itu bikin lebih sehat jiwa dan raga gue rasa.
Gue sekeluarga emang suka jalan-jalan ke alam terbuka, camping, ke kebun raya, yang mana tanaman-tanamannya itu rimbun dan banyak jenisnya, dan gue sendiri kerjaan gue banyak berurusan sama komoditas-komoditas kopi, kakao, rempah-rempah, karena sering terekspos dengan komoditas-komoditas itu, gue jadi tau keunikan tanaman rempah tertentu, jadi lama-lama gue pengen koleksi juga. Akhirnya tanaman yang gue pilih adalah tanaman aromatik yang bisa diseduh, ada yang mempercantik aja, dan bahkan ada yang kalo dipegang harumnya nempel di tangan ada efek-efek kayak gitu. Selain itu, gue juga suka tanaman yang bisa mempercantik rumah secara vertikal, dan ini bisa kami coba eksperimen dengan tanaman gantung di langit-langit garasi. Jadi gak cuma bikin rimbun dan bikin adem, tapi juga menghibur. Mungkin karena waktu awal pandemi kami gak bisa berlibur ke luar alam bebas, ya alamnya kami bawa kesini.
Kalo kita aja minum vitamin dan makan 4 sehat 5 sempurna, tanaman juga harus seperti itu. Jadi lah gue mulai ngeracik-racik sendiri unsur tanah yang secara tekstur lebih kaya. Kayak ini sekam mentah, sekam bakar, cocopeat, sama tanah merah gue campur untuk tekstur tanahnya aja, tapi  gizinya sendiri harus ditambah kompos. Sampah-sampah rumah tangga gue pun gue komposin akhirnya, kalo udah jadi beberapa bulan kemudian, gue campur ke sini juga. Sampah kompos kan juga menghasilkan pupuk cairnya, itu juga gue tampung, gue kasih juga buat ke si tanamannya jadi ada unsur-unsur tekstur sama gizi gue coba satuin.
Sebenarnya sejak dulu gue pengen banget bisa ngolah sampah lebih baik, tapi karena keluar rumah, kerja ke kantor,  jadi gak kepegang ngurusin sampah. Sejak work from home, gue jadi ada waktu memilah sampah organik/anorganik dan ngompos sendiri. Awalnya emang susah banget buat ngompos, butuh waktu agar gue bisa nemu teknik yang cocok, karena waktu itu orang rumah gak suka sama baunya, makanya gue gagal terus. Buat gue dapetin dukungan orang rumah tuh juga penting untuk bisa sukses mengompos. Gue boleh-oleh aja kuat terhadap bau-bau itu, tapi kalo orang rumah gak kuat dan ganggu tetangga juga, gak sustain juga. Akhirnya gue coba ngulik teknik yang paling tidak bau dan tidak mengganggu orang rumah. Dengan mengompos sendiri itu gue jadi tau juga ya seberapa sulitnya mengelola sampah. Sampah yang dihasilkan rumah gue aja repotnya kayak gitu, apalagi sampah seibukota.
Dengan ini semua, gue mencoba untuk mendidik anak-anak. Bagaimana mereka bisa numbuhin makanannya dengan belajar menanam jahe dan belajar proses-proses pertumbuhan.  Sampah yang dihasilkan harus dikelola seperti apa, jangan cuma konsumsi mulu sampahnya main buang aja out of sight, out of mind. Di sekolah mereka memang diajarkan untuk reduce, reuse, dan recycle, tapi sejauh ini cuma buang sampah pada tempatnya aja, gak benar-benar dipraktekin bagaimana memilah dan mengolahnya. Harapannya sih anak-anak bisa dibiasakan dengan opsi-opsi yang ramah lingkungan. Dan dari sini juga gue bersyukur bahwa kami bisa belajar self-sufficient atau independen sebagai keluaga.
Melati Program Manager Commodities & Intact Forest 21 Maret 2021
3 notes · View notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
Screen Time adalah sebuah video interview dalam format virtual yang digagas oleh Whiteboard Journal pada tahun 2019. Pada edisi pertama, Whiteboard Journal mengungkap cerita di balik kolaborasi .Feast & The Panturas untuk theme song pesta olahraga terbesar se Asia Tenggara.
youtube
Berlanjut di tahun 2021, Screen Time kembali menghadirkan Isha Hening, Uji “Hahan” Handoko, Rebellionik dan Davy Linggar, dan berbincang tentang bagaimana cara untuk terus berkarya di era sekarang dan bagaimana potensi virtual exhibition sebagai salah satu cara untuk berbagi inspirasi. Simak videonya di link berikut: Screen Time: Virtual Exhibition Sebagai Siasat untuk Terus Terinspirasi saat Semua Dibatasi (2021)
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
#LifeFromHome - Monita Moerdani
Interview & Photography by Agung Hartamurti
Rumah adalah tempat menuangkan semua ekspresi diri dan kreatifitas, sekaligus jadi safe space gue untuk melepaskan semua beban dan cari ketenangan.
Dengan banyak menghabiskan waktu di rumah, gue bisa mikir jernih, dapat banyak ide dan dan solusi. Selama work from home, gue jadi banyak berkreasi karena gue jadi punya lebih banyak waktu berkualitas nggak kebuang kena macet pas work commute. Jadinya malah makin kreatif dan bisa eksplor banyak hobi.
Kalo lagi stres, biasanya gue masak, main piano, dengerin musik sambil ngopi di teras dan pasang lilin wangi, atau kalo lagi banyak waktu gue suka menata ulang semua ruangan biar ganti suasana.
Gue suka artwork dan pernak-pernik yang sesuai selera dan kepribadian gue, karena buat gue rumah adalah extension dari personality penghuninya. Gue juga sangat suka lilin, aromatherapy dan lighting yang bagus untuk bikin ambience rumah gue cozy.
Salah satu cara gue untuk memanjakan diri adalah masak buat diri sendiri sebagai bentuk reward setelah capek kerja. Tapi ada kalanya gue suka masak buat keluarga dan temen-temen terdekat saat ada acara ngumpul bareng. Masak buat rame-rame bikin gue semangat karena gue happy saat orang yang gue sayang bisa menikmati hasil karya gue dan (sejujurnya) I quite enjoy the challenge of having to manage my time and planning very well untuk bisa bikin berbagai masakan dalam waktu singkat dan jumlah besar. Call me weird, but I find this challenge exciting.
Gue suka hal-hal yang terkesan simple tapi butuh proses yang proper di belakangnya. Gue hobi banget bikin Pho. It’s a seemingly simple, comfort food but actually has very intense, complex flavours karena perpaduan berbagai spices dan beef broth yang bikinnya mesti sabar, butuh banyak bahan, dan lumayan lama. Teksturnya menarik karena perpaduan soup, fresh meat, soft noodles, and at least 5 types of crunchy fresh vegetables and herbs buat topping - bikin semacam explosion di mulut. Tampilannya juga cantik, kayak lukisan kalo dilihat dari atas  setelah dicampur semua topping. It’s a multi-sensorial treat to make and to eat.
Gue selalu menyisihkan waktu buat berpikir jernih, selalu mencoba untuk well-planned dalam segala hal karena gue nggak suka apapun yang ngasal dan nggak dipikirin, dan makin kesini gue makin strict untuk lebih balanced dalam ngejalanin hidup (gue cuma mau sibuk yang bermakna bukan karena biar keliatan sibuk aja, jadi gue punya personal quality time yang cukup buat ngelakuin hal-hal yang menyenangkan).
Monita Moerdani Marketing Professionals 27 Februari 2021
4 notes · View notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
When 2020 started, we had no idea it would turn out like this. 2020 has thrown us countless curveballs, surprises, and unexpected plot twists. It has also shown us what is really important, the power of working together and what kindness really is. But, no matter how great or bad 2020 was for us, we survived. There are so many valuable lessons 2020 has taught us, and it’s important to remember to carry on these lessons into the new year and beyond. Slow down, make intentional choices, be kind and appreciate what you have. Let’s begin new chapter in our life.
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
White Shoes & The Couples Company - 1000 Tahun Lagi
youtube
Editor: Agung Hartamurti & John Navid Camera: Agung Hartamurti Costume: Dila Ayu Year: 2020
White Shoes & The Couples Company - Irama Cita (Lyric Video)
youtube
Director: Rio Farabi Editor: Agung Hartamurti Camera: Fey Hero Year: 2020
Goodnight Electric - VCR
youtube
Producer, Director, & Editor: Henry Foundation Director of Photography: Agung Hartamurti VHS Camera: Henry Foundation Production Assistant: Fisma Production Team: Bondi Goodboy & Pulung Wahyuaji Gaffer: Andry Mario Year: 2019
The Rang Rangs - Ku Ingin Bersamamu
youtube
Director: Jimi Multhazam Camera & Editor: Agung Hartamurti
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
Indonesia is known as a friendly and communal nation. But in an era where we are becoming more individualistic, is this concept still relevant? To answer that questions, we agreed figures in several cities who started creative-based movements in their respective regions. We brought stories from Surabaya, Bali, and Makassar, to find characteristics that define us as a nation today.
youtube
After get to know about sustaining togetherness in the era of individuality in Surabaya, we continue to search insights on how creative hubs advocate equality, diversity, and inclusivity in Bali through their programs for women, disabilities, and marginalised communities.
youtube
In our last visit, we get a new perspective from the ever growing: Makassar literacy scene. Talking about literature outside Western Indonesia canon is always interesting.
youtube
These videos are the result of cooperation between whiteboardjournal.com and the British Council. An effort to document the spirit of togetherness that lives in the collective movement, community, and local creative hubs that are spread throughout Indonesia.
Story: M. Hilmi & Ibrahim Soetomo Videographer: Agung Hartamurti & Hendrick Ben M. Interviewer: Ibrahim Soetomo & Stefan Tirta Editor: Agung Hartamurti Narator: Sabrina Farizky Produser: Stefan Tirta & Sabrina Farizky Graphic Design: Clarissa Amabel & Azzahra Rizqa Animator: Faiz Aditya
Tumblr media
Free download Direktori e-book
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
The pandemic has had a disruptive impact on the way people lives and moves. Nobody knows what the ultimate outcome of the COVID-19 crisis will be, but one thing is certain, we are stronger when we act together. The lessons we absorb and the energy we put into making positive choices today will make a meaningful difference tomorrow.
youtube
Director: Dini Sunata & Agung Hartamurti Editor: Agung Hartamurti Footage & Materials: Antar Baik, M. Indra Gunawan, Agung Hartamurti, & Keshia Narindra
1 note · View note
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
THE JADUGAR, KOLEKTIF PENGOBRAK-ABRIK VIDEO MUSIK
youtube
INSIDE THE WEIRD WORLD OF KENDRA AHIMSA
youtube
MIMPI INDONESIA YANG TERAJUT LEWAT AMBISI KINARYA GSP
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
Hear the inspirational story of street food chef Ko Atek who puts a spin and boast a star for his cakue and kue bantal.
youtube
1 note · View note
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
CanHOPE, a non-profit cancer counselling and support service provider by Parkway Cancer Center Singapore, asked few cancer survivors about their heroes. Some of us may see cancer patients as a victim, but there is one thing that many fellow cancer patients, from all walks of life and backgrounds, approach the disease as true heroes — from undergoing extreme acts of bravery to medically survive and not give up (acting as a positive and hopeful example for others to follow)…to more directly helping others (in whatever way their background sets them up to). It is truly an amazing thing to witness and seeing it is a real blessing.
youtube
1 note · View note
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
youtube
1 note · View note
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
September is here, which means Soundrenaline in back in a swing. Every year, Soundrenaline is packed with non-stop opportunities to sing along with your favorite artists, make new friends, and get a strong sunburn if you forget a certain essential festival staple.
Beside beyond stacked lineups, this year’s Soundrenaline offers A Camp, this one really brings an unforgettable experience that’s built on a whole lot more than just music. Attendees can look forward to a carousel of fun including art installations, delicious eats, community workshops, and  another perk to this festival? The fact that this focus on bringing folks together to enjoy our favorite activity: sleeping under the stars.
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
Complete short documentary that gathers the four chapters that composed United We Loud On The Road tour. With Bottlesmoker, Jason Ranti, and Mondo Gascaro in 1 van, 13 cities, 3.170 km, and 1TB of raw material. This film documents the adventure of the trip, portraying musicians, their lifestyle, experiences, and passion for what they do.
youtube
0 notes
agung-hartamurti · 3 years
Photo
Tumblr media
youtube
0 notes