Tumgik
azizamukti · 2 years
Text
Lagi dan lagi
Aku terus bertanya, dimana letak kesalahan itu. Dimana letak khilaf yang membuatnya berpaling begitu saja. Padahal, sejak awal aku selalu berdoa pada Tuhan supaya aku tidak lagi dipatahkan oleh seseorang. Tapi kenapa semesta mengizinkan aku untuk mencintainya, bila akhirnya hanyalah jatuh yang kudapatkan.
Disaat, aku berpikir dialah orangnya. Malah luka yang aku dapatkan. Ketika perasaan ini tidak bisa di logika. Justru inilah saat paling menyakitkan.
Pertemuan yang tiba-tiba, pendekatan yang tidak di sengaja, justru berakhir dengan kepergian tanpa aba-aba. Aku tahu jika dia terburu-buru, tapi setidaknya jangan lupa membawa luka itu pergi.
“Kamu jahat,” kataku dalam hati yang tidak bisa ku sampaikan padanya.
Ku kira aku kuat, tapi ternyata aku berhasil dilukai olehnya. Patah hati yang paling ku sengaja adalah menunggu dia kembali. Menanti pesan darinya, dengan menunggu notif ponselku menyala.
Semoga mematahkanku, bukan tujuan utamanya
5 notes · View notes
azizamukti · 3 years
Text
Aku Tau Ini tidak Mudah
"Meski aku enggan membayangkan kisah pilu miliknya, namun lorong gelap itu membawaku ke dalam mimpi buruk yang tak pernah ku harapkan. Tidak mudah untuk aku yang hanya seorang hamba, melewati gelapnya jalan tanpa Engkau disisiku"
Segala kenyataan dunia yang bersifat sementara. Memang tidak ada yang abadi adalah fakta sebenarnya. Bagaimana bisa aku terus mengenggam segala yang ada untuk selamanya. Kala sabar dan ikhlas melepaskan hanya terucap di mulut saja.
Pada siapa harapan sejati harus ku langitkan? Saat tak ada yang bisa ku miliki selamanya.
-19 Mei 2021 dalam Buku "Ya Allah izinkan aku Mendekat"- (Aziza Mukti)
0 notes
azizamukti · 3 years
Text
Aku dan Ketakutanku
Aku yang saat ini berada dalam ketakutan yang nyata. Ada kalanya merasa dunia yang ingin ku lihat benar benar gelap. Kadang bertanya "apa ada yang salah dengan mataku atau memang dunia seperti ini adanya?"
Lalu pembelaan secara alami muncul dari balik selimut diri "aku baik-baik saja, dunia memang seperti ini kok." Kemudian dengan pemikiran seperti itu, aku mulai melanjutkan perjalanan.
Tiba-tiba aku tersentak, badanku mulai menggigil, tanganku mulai gemetar. Aku yang berada dalam ketakutan mulai bertanya lagi, "apa aku benar benar bisa melewati ini?"
1 note · View note
azizamukti · 4 years
Text
Jalan Ini
Sepanjang perjalanan dari perantauan, aku memikirkan rencana apa yang akan aku lakukan selanjutnya.
Mungkin benar ada banyak jalan, tapi ku rasa itu terlalu membingungkan.
Ada kekhawatiran dan ketakutan, tapi semuanya harus dilalui bukan?
Menghindar bukanlah pilihan, bahkan tidak terdaftar dalam penyelesaian.
Lagi lagi memutar otak dan terus bertanya "Aku harus apa? Aku harus bagaimana?"
Waktu tidak akan pernah berhenti ataupun menungguku sekalipun aku tertinggal.
Yang jelas aku yang harus berjalan atau bahkan lari mengejarnya, melalui jalan sepi yang tak tau ujungnya
Jalan ini mungkin berat, sepi, dan menyeramkan. Tapi satu-satunya yang menopangku adalah kakiku sendiri.
1 note · View note
azizamukti · 4 years
Text
Bukan Kamu yang Berhak!
Saat kamu berpikir kamu tidak punya apapun di dunia ini, itu memang benar.
Kamu tidak berhak merasa memiliki apapun di dunia ini, bahkan dirimu saja kamu tidak berhak memilikinya.
Saat kamu berpikir akan menyombongkan diri dengan harta, tahta dan cinta, kamu tidak berhak melalukannya.
Lihat apa yang terjadi?! Ketika apa yang kamu punya tiba-tiba hilang dalam sekejap mata.
Kamu awalnya diam mencoba menerimanya. Tapi, kemudian kamu menangis dan mencari pelampiasan.
Setelah menemukan pelampiasan, apakah kamu tenang? Tanpa kamu sadari bahwa kamu sedang menyulitkan diri kamu sendiri.
Aku mengerti atas kesulitanmu, begitupun dengan orang lain. Mereka diam bukan berarti tidak peduli. Tapi memang tidak tahu harus bagaimana.
Jadi berhenti, seolah-olah kamu berhak atas semua yang kamu miliki. Karena saat ini kamu hanya singgah sementara.
Bukan hanya apa yang ada di depan matamu yang bisa pergi, tapi kamu juga. Kamu bisa menghilang lalu meninggalkan apa yang ada.
2 notes · View notes
azizamukti · 4 years
Text
Cerita
Mungkin hitam atau putih sudah jelas adanya
Itu tentang gelap atau terang
Kadang, aku membenci abu-abu
Kadang, aku berharap semua ingin terlihat jelas adanya
Mencintai atau membenci
Mereka yang membenci akan hilang lalu pergi
Mereka yang mencintai akan bersama lalu bahagia
Terlihat menyenangkan, namun membosankan
Ada saatnya kita harus mengerti artinya perjuangan
Ada saatnya kita harus mengerti artinya kesabaran
Mereka yang membenci akan saling memafkan
Mereka yang mencintai akan saling menguatkan
Selalu ada cerita yang membentuk kenangan
Dengan begitu, hidup tidak akan membosankan
1 note · View note
azizamukti · 4 years
Text
Aku dan Kegelapanku
Aku hanya butuh satu penerang untuk menyinari
Tak apa jika itu bukan matahari maupun bintang
Tak apa jika itu hanyalah sebuah lilin
Biar aku yang berusaha mebcari koreknya
Aku hanya membutuhkan sebuah sinar
Setidaknya agar jalanku tidak terlalu gelap
Aku tahu mungkin masih kurang terang
Tapi itu cukup menenangkan
Setidaknya aku masih punya jarak pandang
0 notes
azizamukti · 4 years
Text
Apa yang Ku Lakukan
Aku ingat aku pernah punya mimpi, dan pada akhirnya aku mendapatkan mereka satu per satu..
Tapi suatu saat, mimpi yang kuinginkan tiba-tiba lenyap dan berakhir tidak menyenangkan..
Aku mulai membenci mereka, aku membenci mereka yg bisa mendapatkan mimpinya..
Aku mulai membenarkan keadaan bahwa mereka punya keberuntungan..
Aku mulai membenarkan segala prasangka buruk terhadap mereka, aku menolak mengatakan mereka yang terbaik..
Tapi dalam kegelapan, aku mulai menyadari bahwa bukan mereka yang aku benci..
Itu adalah aku, semua adalah kesalahanku..
Sembari berpikir aku mulai menyadari bahwa mungkin ini bukan kebencian tapi ketakutan..
Takut dengan apa yang akan terjadi dan jalan apa yang sedang aku lalui saat ini..
Aku tidak bisa kembali ke titik awal, dan satu-satunya cara adalah melewatinya..
0 notes
azizamukti · 4 years
Text
Semesta Punya Cara
Kadang ketika kita merasa ingin menyerah, kita berpikir bahwa lebih baik lari daripada melewati masalah itu. Meskipun tau bahwa lari bukanlah sebuah solusi.
Kadang ketika kita merasa semua tak berpihak pada kita, kita berpikir tentang penyesalan. Berpikir bahwa mungkin jalan yang lain tidak akan penuh liku seperti ini.
Kadang kita menyesali keputusan di masa lalu dan mulai berangan "apa yang terjadi jika aku memilih hal yang lain?". Tapi sebenarnya jalan inilah jalan yang harus kita tempuh.
Temanku pernah bilang "Jika kamu berjalan dengan langkah yang baik, usaha yang baik, semua akan baik-baik saja. Tidak peduli seberapa banyak kamu jatuh, jika kamu percaya, semesta akan punya cara untuk mengantarkanmu ke tujuan yang menakjubkan. "
Benar, semesta pasti punya cara. Semesta punya teori bahwa apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu dapatkan. Mungkin akan ada hujan, angin, terik matahari dan hal-hal yang lain, tapi percayalah itu semua membuatmu untuk tumbuh.
1 note · View note
azizamukti · 4 years
Text
Luka yang Sama
Kala itu, aku baik baik saja dengan luka. Mencoba bersahabat dengannya sekali lagi. Aku pikir setelah waktu berlalu semua akan kembali seperti semula. Aku pikir kesalahan bisa dihindari jika kita berubah.
Tapi pada kenyataannya, luka yang sama muncul di tempat yang sama dan dengan cara yang sama pula. Apa yang salah? Padahal aku menghindarinya semampuku dan aku yakin telah melewatinya.
Aku sadar dan aku berfikir, semuanya sama hanya waktunya yang berbeda. Sekeras apapun itu, luka itu kembali dan menyayat lebih dalam. Mungkin satu-satunya cara adalah meninggalkan luka itu dan tidak lagi mencoba bersahabat dengannya
3 notes · View notes
azizamukti · 4 years
Text
Pembenaranku
Saat waktu terus berjalan, saat aku mulai percaya dia memihakku, saat itu pula dia patahkan itu. Kadang, aku berpikir mungkin lebih baik baik menyerah dan mencari kebahagiaan lain. Tapi saat itu pula aku ragu untuk melangkah.
Berulang aku tanya kepada hati ini, untuk siapa ruangan dalam hati ini tercipta? Siapa dia? Apa orang itu adalah dia yang ku kenal? Tapi aku berpikir "ah.. Bukan ini jawaban yang ku mau"
Berulang kali aku mencari pembenaran, tapi tak kunjung aku temukan. Yang ada aku berada dalam persimpangan, dalam kebimbangan.
Sekali lagi, ketika di hadapkan dengan perpisahkan aku mengulang setiap kenangan. Aku berfikir, mungkin ada jawaban dari segala pertanyaan. Tapi nyatanya, TIDAK.
2 notes · View notes
azizamukti · 4 years
Text
Takdir
Hal yang tidak bisa dihindari oleh manusia adalah takdir. Entah itu pertemuan ataupun perpisahan.
Takdir antara aku dan kamu adalah pertemuan sekaligus perpisahan. Kalaupun bisa menghindarinya, aku juga bingung harus menghindari yang mana.
Jika aku memilih pertemuan tanpa perpisahan, maka itu akan menjadi keserakahan bagiku. Tapi, jika aku memilih perpisahan sebelum bertemu denganmu, maka aku tak akan pernah mengenal siapa kamu.
Namun, jika boleh aku berharap tanpa melawan takdir. Aku ingin bertemu denganmu sekali lagi setelah perpisahan. Dan jika terjadi perpisahan lagi, aku ingin bertemu denganmu kedua kali, ketiga kali, dan berulang kali sampai aku lupa jika kita pernah berpisah
0 notes
azizamukti · 4 years
Text
Kamu Hanya Perlu Menjadi Dirimu
Kenapa kamu harus memaksakan bahagia di depan orang lain? Kamu tak akan berdosa jika kamu menangis, marah, dan kecewa di hadapan mereka.
Kenapa kamu harus menjadi orang lain untuk terlihat baik di hadapan orang lain? Bukankah kamu yang apa adanya adalah versi terbaik darimu?
Kamu bukan Tuhan yang bisa membuat segalanya terlihat adil. Kamu juga bukan malaikat yang bisa membuat segalanya terlihat baik.
Jika mereka pergi ketika kamu menunjukkan sisi gelap itu, percayalah akan ada orang lain yang bisa menjadi penerang bagimu. Jadi, kamu tidak akan kesepian
14 notes · View notes
azizamukti · 4 years
Text
Dia tak sempat mengucapkan selamat tinggal ataupun sampai jumpa. Tapi, waktu terus berjalan dan aku belum pernah menemukan jalan untuk kembali ke masa itu.
0 notes
azizamukti · 5 years
Text
Istikharah cinta
Ku berjalan menuju takdirku
Menuju ke arah tujuanku
Mencari cinta dalam Ridho-Mu
Menyebut namanya
Dalam istikharah cintaku
Memohon petunjuk terbaik
Dalam sepertiga malam ku meminta
Berharap kamulah orangnya
Yang terpilih
Yang bisa membawaku
Menuju ke surga-Nya
1 note · View note
azizamukti · 5 years
Text
Rindu
Saat aku menatap langit aku berfikir bahwa kita sedang menatap langit yang sama. Langit yang kulihat adalah langit yang kamu lihat.
Sulit menitipkan rinduku padamu. Karena rindu ini sifatnya rahasia yang tak mungkin kuucap begitu saja.
Kuputuskan tuk sampaikan rinduku melalui Do'a. Karena aku yakin, rinduku akan tersampaikan padamu dengan tepat.
Sekalipun jarak kita jauh, tak ada yg mustahil jika Allah membuat kita tuk saling bertemu. Pada tempat dan di waktu yang tempat.
0 notes
azizamukti · 5 years
Text
Kamu pikir, kamu siapa?
Untuk kamu yang pernah merindu begitu hebatnya. Lalu, kamu kecewa karena merasa rindumu diabaikan olehnya. Kamu pikir, kamu siapa? Bukankah kamu sendiri yang merindukan dia tanpa diminta olehnya?
Untuk kamu yang pernah mencintai seseorang dengan begitu dalam. Lalu, kamu ditinggalkan olehnya dan mengatakan dia Jahat. Kamu pikir kamu siapa? Bukankah kamu sendiri yang sebenarnya mencari pembenaran tentang perasaanmu padanya?
Untuk kamu yang pernah menunggu seseorang dengan penuh harapan. Lalu, kamu tersakiti dan mengatakan bahwa dia telah memberikan harapan palsu padamu. Kamu pikir kamu siapa? Bukankah kamu sendiri yang dengan sukarela menunggu dia yang tak kunjung memberi kepastian?
Lantas, kenapa kamu kecewa? Kenapa kamu marah? Kenapa kamu bersedih? Kamu pikir kamu siapa?
53 notes · View notes