Tumgik
#Belajar
sepertibumi · 1 year
Text
[KNOWING UR LIMITS]
Keterlambatanmu akan sesuatu bisa jadi karena memang Allah ingin mengajarkanmu suatu hal sampai kamu paham betul dan dapat mengambil banyak pelajaran darinya.
Beberapa orang diciptakan dengan karakter seperti batu. Keras. Harus dijatuhkan dan dibentur berkali-kali untuk bisa paham.
Beberapa yang lain diciptakan dengan telinga yang sabar mendengar. Belajar dari pengalaman orang lain, menganalisa, memisahkan mana yang layak untuk diadaptasi dan mana yang tidak, lalu mencoba menerapkan pada dirinya.
Beberapa diberi kemampuan untuk cepat memahami. Cepat membaca situasi, memutuskan langkah, namun terkadang membuatnya gegabah.
Dan beberapa di antaranya Tuhan ciptakan dengan pertumbuhan yang lambat. DiajarkanNya suatu hal itu perlahan, hingga tak jarang ia menjadi yang terakhir paham.
Tiada yang lebih unggul dari satu atau yang lain karena kemampuan setiap individunya pun berbeda. Kita semua masih sama-sama meraba, hanya saja cara dan alurnya yang tak sama. Namun, tujuannya satu; pemahaman.
Dan, ya, ujian yang kita hadapi pun tentu berbanding lurus dengan kemampuan yang Tuhan anugerahi.
Tak peduli seberapa cepat kamu bisa memahami sesuatu, Tuhan hanya ingin melihat usaha dan prosesmu dalam memahaminya.
Masa bodoh dengan keterlambatan, bukankah pemahaman akan sesuatu yang sedang kamu jalani dan perjuangkan itu lebih krusial?
Ia mungkin cepat, tapi bisa jadi pemahamannya dangkal.
Kamu mungkin lambat, dan pemahamanmu harus lebih dalam.
Pada akhirnya, mereka yang akan merdeka adalah yang berhasil mengetahui kapasitas dirinya. Mereka tau kapan harus melangkah dan berhenti. Mereka selalu siap dengan strategi terbaik untuk apa yang sedang mereka hadapi.
Dan semua bermula dari fokus ke dalam, dan berhenti menjadi penonton atas proses orang lain.
— @sepertibumi
856 notes · View notes
fashionlandscapeblog · 10 months
Text
Tumblr media
Belajar Bali via
547 notes · View notes
jejaringbiru · 6 months
Text
Tumblr media
Seringkali kita belajar pada hal-hal yang sebenarnya kita sudah mengetahuinya. Tanpa belajar dari seorang gurupun ilmu itu tersebar dimana-dimana. Bahkan terkadang kita meremehkan. Mengapa saya harus memperhatikan saat pembelajaran dikelas sedangkan di internet pengetahuan tersebut dapat dengan mudah ditemukan.
Sebenarnya bukan itu esensi dari belajar. Jika belajar hanya untuk menumbuhkan pengetahuan saja, tak perlu ada sentuhan seorang guru. Belajar saja kita di dunia maya karna pengetahuan ada dimana-mana. Esensi dari ilmu adalah adab. Menghargai mereka yang menyampaikan meskipun mungkin saja membosankan. Tulus mencurahkan waktu untuk belajar, mengalahkan ego sendiri bahwa diri lebih baik dari yang lain. Juga upaya mencintai orang yang berilmu.
Guru adalah pelita. Seburuk apapun mereka pasti ada cahaya yang dibawa. Darinya kita belajar ketulusan meskipun seringkali kita acuhkan. Kadang kita hanya menyerap pengetahuan bukan kebaikan. Seringkali pula kita hanya fokus mengasah isi kepala bukan merawat hati agar tetap tumbuh baiknya. Bagaimana mungkin ilmu itu menyerap ke hati seorang pembelajar sedangkan pada gurunya saja "kurang ajar".
Ketahuilah bahwa ilmu itu melahirkan adab yang baik, bukan kata yang menghardik. Ketahuilah pula keridhoan seorang guru ialah menghasilkan keberkahan ilmu. Tandanya apa? Ia berguna bagi orang disekelilingnya, tutur katanya terjaga dan ia menghargai sesama dengan tindakan bukan sekedar perkataan. Bahkan seringkali tanda keberkahan ilmu adalah ketenangan hati dan jiwa bukan pada riuhnya isi kepala. Keberkahan ilmu itu bukan pada besaran nilai IPK, bukan pula pada luasnya pengetahuan, atau prestasi yang membanggakan. Jikapun itu ada pada diri kita, anggap saja itu bonus. Jangan jumawa apalagi sampai melupakan jasa-jasa mereka. Barangkali sukses yang kita nikmati hari ini adalah bagian dari doa-doa panjang mereka.
✍🏻 : @yurikoprastiyo 🎨 : @padangboelan
197 notes · View notes
soletyue · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
september snapshots // currently playing: Cincin - Hindia
i kind of dropped off the face of the earth after last fall semester... needless to say, spring semester was rough for me and i just withdrew from everything for a while. anyways, i am back now !! my classes started a month ago and so far i have been handling everything surprisingly well ? but with midterms coming up, i am definitely starting to feel the stress. also, i am in my third year now and the reality of that is starting to hit me as everyone around me is now talking about jobs and grad school. i am an obsessive planner and the fact that i'm not sure what i want to do right after college is adding to my stress, but at least i still have all year to figure it out. i can't say i'll be posting any more regularly now, but i'll at least try. i hope september has been a good month and that October will treat you well !!
317 notes · View notes
shaulatravelerlight · 11 months
Text
Tumblr media
berterimakasih apapun yang sedang dijalani, baik manis atau pahit.
jika manis maka tambah lagi dengan manfaat yang kau berikan
jika pahit tetaplah bertumbuh!
—better
#grow #syukur
178 notes · View notes
alfisyahrin · 2 months
Text
Pemateri Parenting, said:
Menikah memang ibadah, tapi terlalu terburu-buru juga salah. Niat baik memang harus disegerakan, tetapi harus teliti dan penuh hati-hati. Jangan menurunkan standar hanya karena dikejar waktu.
Karena menikah itu bukan hanya soal keinginan, tapi juga soal kesiapan. Siap secara ilmu, finansial, mental yang kuat, pola pikir yang positif, sikap kedewasaan, dan yang terpenting iman & taqwa.
Bukan pula tentang siapa yang paling cepat, melainkan dengan siapa orang yang TEPAT. sebab orang yang tepat, dia akan memuliakanmu dengan adab dan akhlaq nya, yang akan menafkahimu dengan tanggung jawabnya, dan ia akan membimbingmu menuju surga dengan keimanan nya.
19 notes · View notes
kang-islah · 11 months
Text
Penghambat Terbesar
Penghambat terbesar dari pengembangan potensi dirimu adalah ketika kamu merasa paling tahu/hebat sendiri, tidak mau mendengarkan/belajar dari orang lain, tidak mau merendah untuk belajar, ditambah tidak mau belajar hal baru, padahal ini zaman disruptif.
Jurusan kuliah tidak selalu sama dengan apa yang dikerjakan, semua orang bisa belajar apa saja dimana saja. Bisa menjadi ahli pada bidang-bidang yang ia tekuni–selama ia tekun dan konsisten.
Kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang expert, maka teruslah belajar dari orang lain. Dengarkan pendapatnya, baca tulisannya, apa yang dipahaminya, dll. Dunia akan terus berubah, skills kamu juga harus terus ditambah.
Jangan malu untuk merendah saat belajar, teruslah bertumbuh.
Kang Islah | 30 Juni 2023
119 notes · View notes
lilanathania · 5 months
Text
Tiga Dasawarsa
Lewat masa remaja, saya sudah tak pernah menunggu-nunggu momen ulang tahun. Logis saja, pertambahan usia sebetulnya terjadi setiap hari, mengapa harus dirayakan pada satu tanggal tertentu? Namun, khusus hari ini, saya ingin mengajak kalian semua merayakan ulang tahun saya yang ketiga puluh. Perayaan ala Lila, alias merayakan dengan tulisan.
Tumblr media
Sejak awal tahun 2023, entah mengapa saya sudah merasa sangat tidak sabar menunggu datangnya tanggal 7 November. Draft tulisan ini bahkan mulai pertama kali saya buat di bulan Maret! Saya sampai geli sendiri. Mungkin karena ini akan menjadi sebuah babak baru hidup saya sebagai manusia berkepala tiga.
Sebelum Anda semua mengucapkan selamat, sepanjang tahun ini saya sudah banyak mengapresiasi diri sendiri. Saya lihat, Lila sudah tumbuh menjadi orang yang lebih kuat. Dengan segala tantangan hidup yang menerpa, saya selalu memilih untuk menjadi diri sendiri. Walau berkali-kali gagal dan jatuh, saya selalu bangkit dan melangkah lagi. Tentu tak lepas dari uluran tangan keluarga dan teman-teman yang ikut meminjamkan bahu serta mengusap air mata.
Mungkin seiring dengan bertambahnya usia, manusia akan makin banyak merenung. Sepanjang tahun ini, saya kerap memikirkan target-target yang meleset, impian yang belum tercapai, dan kejutan-kejutan lain dalam hidup. Hari ini, saat ini, saya berada di satu kondisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jauh lebih baik dari apa yang pernah saya doakan, tapi juga jauh dari kata selesai.
Perjalanan hidup mempertemukan saya pada berbagai jenis orang. Boleh dibilang, saya sudah berjumpa dengan orang yang sangat tulus dan sangat jahanam :)) Di dunia profesional maupun pertemanan, saya sudah memperoleh banyak kebaikan, ketulusan, kejahatan, pelajaran, dan kenangan tak terlupakan. Semua itu memperkaya dan membentuk diri seorang Lila.
Tidak ada satupun yang saya sesali, semua pilihan dan keputusan membentuk saya menjadi pribadi yang seperti ini. Saya bersyukur bahwa dengan semua ujian yang ada, selalu ada orang-orang yang berdiri di samping saya. Sesulit apapun cobaan yang datang, pasti ada keluarga dan sahabat yang merangkul dan berkata, “Lila, kamu bisa.” Itulah yang saya pegang. Ketika dunia terasa begitu kejam, ada orang-orang yang percaya dan tahu semua niat serta isi hati terdalam.
Di usia 30 ini, saya justru merasa hidup masih begitu panjang. Ada sangat banyak hal yang masih ingin saya pelajari. Begitu banyak buku yang ingin saya baca. Berbagai macam budaya yang ingin saya resapi. Saya siap menjalani sebuah babak baru dalam hidup.
Di tahun ini saya juga mulai melihat hidup dengan cara yang sedikit berbeda. Dulu, saya banyak menunda bila merasa satu hal bisa dijalankan di masa depan. Sekarang, saya lebih suka melakukan sesuatu sesegera mungkin selama masih bisa (baik itu tentang pekerjaan, impian, hobi, hingga pertimbangan pilihan-pilihan sulit). Hidup sering mengingatkan bahwa sebuah momen tidak akan datang dua kali. Jika bisa sekarang, mengapa harus nanti? Carpe diem.
Refleksi ini sebetulnya teruntuk saya sendiri, tapi semoga menggema juga di hati. Semoga menjadi afirmasi untuk semua usahamu.
Kamu hebat.
Semua upayamu tak akan sia-sia.
Selamat!
21 notes · View notes
asqinajah · 2 years
Text
Pada kenyataannya, bahkan setelah sudah dewasa pun aku tetap butuh dididik.
Dididik untuk mendidik, dididik untuk tak menjadi congkak, dididik untuk mau belajar hal dan peran baru yg dimiliki. Dan, Allah lah sebaik-baik pendidik, maka mari perhatikan semua yg Ia beri dengan lebih baik.
(29/10/22)
243 notes · View notes
kiranih · 6 days
Text
Investasi
Investasi itu yang terpenting adalah investasi leher ke atas.
Maksudnya adalah belajar.
Hidup itu tentang belajar seumur hidup. Kalo udah meninggal, udah gak bisa belajar lagi. Tinggal terima nasib.
Investasi leher ke atas bisa dengan ikut seminar, webinar, pelatihan, sertifikasi, bahkan sekolah lagi.
Buang-buang waktu??
Ya enggak. Gak ada yang sia-sia dari belajar, kok.
Bahkan yang sudah sukses pun harus tetap belajar.
14 notes · View notes
fajaryangdiciptakan · 24 days
Text
Kita hanya mampu berdoa
Kita pasti akan sangat sedih jika melihat seseorang yang kita sayang melakukan hal yang menurut kita kurang baik, tapi apa daya kita, Kita hanya mampu menasehati dan mengingatkannya saja sembari mendoakannya.
Rasa sedih itu pernah benar-benar kuat, dan membuat kita lemah. Apa yang harus aku lakukan agar ia sadar? Hanya itu yang ada dibenak. Dan kita sadar itu tidak baik untuk mental kita. Pernah juga berfikir, kita mikirin ia yang belum tentu ia merasa, berbagai cara dilakukan agar hati ini kuat.
Tapi kita harus meyakini bagaimanapun part dalam kehidupan ini, baik dan buruk adalah takdirnya, tapi setiap kesalahan yang kita perbuat adalah karena diri kita sendiri, sedangkan segala kebaikan yang kita berbuat adalah karena Allah subhanahu wa ta'ala.
Tapi kita tidak ada yang tahu kapan akhir kehidupan itu? Semakin cepat kita menjadi lebih baik, maka itu akan semakin utama.
10 notes · View notes
sepertibumi · 7 months
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
302 notes · View notes
azzayyan · 3 days
Text
AKU SUKA ALAM
aku suka langit dg segala yg menghiasinya, aku suka laut dg segala yg ada di dalam ataupun dipermukaannya, dan aku suka segala yg ada diantara keduanya.
dengan memandangnya aku selalu merasa terlahir kembali. hanya dengannya aku merasa diterima apa adanya tanpa perlu berpura-pura. dengannya aku merasa lebih tenang, menepi dari riuhnya dunia yang saling menghakimi dan menstandarisasi.
aku ingin belajar hidup dengan alam. aku ingin hidup dengan lebih bermakna. layaknya alam, aku merasa mereka semua cantik dengan segala ketundukannya, dg hidup sekedar menjalankan apa yg ditugaskan pencipta untuknya.
ada pohon dihadapan ku kali ini. bahkan ia tak pernah berisik pada Sang Pencipta, kenapa dia diciptakan sebagai sebuah pohon!.
sedangkan aku???
tercipta sebagai sebaik-baiknya makhluk, sehat, terlahir bersama islam, tapi ya Tuhan betapa berisik nyaa aku mengeluhkan ini dan itu. betapa malasnya aku menjalankan apa² yg menjadi tugasku, betapa lalainya aku pada ibadahku padahal karuniaMu sebesar itu, betapa naifnya aku, kemana saja aku, baru menyadari bahwa hidup adalah perjalanan pembuktian cinta pada Pencipta, menjalankan apa² yang menjadi perintahNya, meluaskan syukur, memeluk sabar, jadilah bermanfaat dan hiduplah tanpa memaksakan yg lain. itu saja.
terimakasih Allah, bimbing aku selalu untuk menjadikan setiap nafasku setelah ini menjadi lebih bermakna.
terimakasih alam, telah menjadi guru bagi kehidupan makhluk yg kurang bersyukur ini.
Mei, Yogyakarta bagian selatan.
15.00
7 notes · View notes
abidahsy · 12 days
Text
Mei: Cahaya yang Baik
Membahas soal cahaya, aku teringat dengan @littlethingsaround yang hampir selalu membaca ayat tentang cahaya di atas cahaya setiap kali kami sholat berjamaah. Sesuka itu dia dengan potongan surat An-Nur ayat 35. Aku pun ikut menyukainya karena memang itu adalah ayat yang sangat indah.
Masih tentang cahaya, ada momen yang terulang beberapa kali saat aku mengaji bersama teman-teman. Seseorang yang selalu mengingatkan untuk berdoa dengan sebuah doa yang menyebut tentang cahaya di dalamnya.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (Q.S. 66 : 8)
Sedikit cahaya saja sudah sangat indah, bagaimana dengan cahaya yang sempurna?
Aku juga bisa dengan mudah tersenyum setiap kali mendengar lagu Cahaya - Tulus yang @fitrihasanahamhar berikan padaku sebagai sebuah hadiah. Bahkan dari sekian banyak hadiah yang pernah dia berikan, hadiah kecil yang satu itulah yang menurutku paling istimewa. Terlebih dia juga bilang: just wanna to say same things kalau kamu juga sangat berharga, seperti cahaya ❤️
Ya, cahaya.
Sebuah eksistensi yang dengan kehadirannya gelap tidak lagi dapat disebut gelap. Tanpa perlu membuat terang seluruhnya, hanya dengan satu garis cahaya saja atau sesederhana cahaya dalam bara api, gelap sudah tidak lagi berdaya.
Sebuah bentuk satuan kecepatan yang sangat tinggi untuk menghitung jarak benda-benda langit.
Sebuah makna yang berkaitan erat dengan petunjuk hingga An-Nur disandingkan dengan Al-Furqan yang artinya Pembeda.
Karena dengan cahaya kita bisa mengenal eksistensi yang lainnya. Karena dengan cahaya malaikat diciptakan. Karena bagiku cahaya adalah kebaikan.
Di bulan ini, aku dipertemukan dengan sebuah cahaya yang benar, tapi aku lebih suka menyebutnya dengan cahaya yang baik. Cahaya yang tidak hanya benar tetapi juga baik karena disampaikan dengan cara yang lembut. Yang bahkan berhasil membuatku canggung dan malu karena belum mampu membalas kebaikannya dengan cara yang sama.
Sebuah cahaya yang dalam bentuk sempurnanya dapat membuatku tertegun saat pertama kali membacanya. Sebuah cahaya yang terpancar melalui kata-kata yang mendamaikan dan mampu bercerita dengan sendirinya tanpa perlu banyak bicara.
Allah, untuk kali ini saja, semoga, semoga, dan semoga. Aku berharap cahaya yang baik itu tidak berhenti berdoa, selayaknya aku yang terus memintanya dalam doa untuk mengenal, mendekat, hingga berpadu menjadi satu dengan nama-Mu.
9 notes · View notes
futianz · 24 days
Text
Tumblr media
Kalo ngeliat kayak gini tu emang ada rada haru biru nya. Padahal orangnya ga tau di mana, gimana, ga tatap muka cuma kenal by name aja, tapi kata-katanya terasa tulus sekali.
Terima kasih. Senang sekali rasanya bisa bertemu dengan orang-orang baru lagi walau hanya via website, melakukan sesuatu hal yang baru lagi, yang mudah-mudahan walaupun tak seberapa, semoga dapat bermanfaat bagi mereka.
Juga do'anya semoga sehat-sehat selalu agar bisa selalu membersamai mereka dengan maksimal, dan Allah limpahkan juga kesehatan untuk mereka yang telah mendo'akan.
Berkahi kelas ini ya Allah..
7 notes · View notes
mudabercerita · 10 months
Text
Jika fokusmu akan luka, maka kau akan terus menderita.
Jika fokusmu akan ilmu, maka kau akan terus tumbuh.
“Yuk bangkit yuk!”
-Adzkia N
Banjarmasin, 23 Juli 2023 pukul 23.09 WITA.
34 notes · View notes