Tumgik
#islamic lecture
vexheart · 19 days
Text
Qur'an art
Ayath ul kursi
By handsofsalwa
39 notes · View notes
thehalalgirlofficial · 10 months
Text
so you've fallen off track this zhul-hijjah
first thing's first, it happens. beating yourself up now won't change what's already been done (or hasn't been).
secondly, know that Allah ﷻ is the most forgiving, so if He ﷻ wants, He ﷻ can choose to overlook all the mistakes you've made and turn them into good deeds, so never loose hope
now, the most important thing is that you still have time. these virtuous ten days aren't over yet. let's work on making the absolute most of whatever's left.
1. wrote down your goals- this will make them more tangible and once you place them somewhere visible, it'll serve as a reminder of what you ought to be doing. be realistic about how big you make your benchmarks, but don't completely dismiss your ability to give it your all once you get down to it inshaAllah ﷻ
2. make a plan- so, you know you want to recite the entire qu'ran, and you don't have a full 10 days to do it anymore? that's ok, plan out how much you can recite daily in order to complete your goal. similarly, have an approach for each individual goal so you're not left wondering how to achieve them.
3. hold yourself accountable- this varies widely for different people. some like to use a chart or app to ensure they stay on track whilst others need a buddy to check in with. some need a variety of methods. figure out what works best for you and then commit to not letting yourself slide anytime you fail to complete an intended task
4. time is everything- as stated in sura asr, man is at a loss with time. it's truly the one thing we can never get back. try to keep this in mind for the rest of these blessed ten days, so that as soon as you feel you're about to waste time on an app or doing something unnecessary, you snap yourself out of it. the first ten days of zhul hijjah are only 240 hours in total, and out of that, you need time to eat, sleep, and use the bathroom. after that, every hour counts and we can't afford to waste even one.
5. lastly, turn to Allah ﷻ for help- make dua to Allah ﷻ to help you make the most of this beautiful opportunity and keep firm faith in your ability to do so. if you have hope in Allah ﷻ’s mercy, He ﷻ will definitely take care of you.
there's a lot more to be said on this topic, but these are just a few tips that i feel are basic necessities. may Allah ﷻ grant us all the tawfiq to reap the most benefit of these most blessed days. ameen
12 notes · View notes
invitetoislam92 · 21 days
Text
Tumblr media
Ramadan reminders...
2 notes · View notes
readerswholearn · 10 months
Text
Tumblr media
4 notes · View notes
pinkandmauve · 2 years
Text
Nouman Ali Khan: Al-Kautsar - A Deeper Look
Rangkuman singkat dari ceramah Nouman Ali Khan tentang QS: Al-Kautsar. (https://bayyinahtv.com/topics/1/categories/9/series/164/videos/1687)
Dari surat Al-Kautsar, kita dapat mempelajari tiga hal:
1. Gratitude (rasa syukur)
Struktur rumah di Mekkah pada jaman Nabi berbeda dari masa sekarang. Rumah-rumahnya saling berdempetan satu sama lain (hanya dibatasi tembok) dan memiliki dua bagian: ruangan besar untuk hampir semua kegiatan seperti kumpul keluarga, memasak, dsb., serta kamar untuk tidur. Ruangan besar di luarnya tidak tertutupi atap, sehingga apa-apa yang dibicarakan akan terdengar ke rumah sebelah. 
Suatu ketika, Rasulullah saw. baru saja kehilangan bayi laki-lakinya, yaitu Ibrahim r.a. Kita amat mengerti bahwa karena saking menyakitkannya, musuh bebuyutan pun tidak mungkin merayakan wafatnya seorang anak. Intinya, manusia yang masih punya hati nurani tidak mungkin melakukan hal sebejat itu. Namun keadaan ini berbeda bagi Rasulullah saw. Abu Lahab, tetangga sekaligus pamannya sendiri, tak sengaja mendengar kesedihan yang dialami keluarga Rasul. Anda tahu apa yang dilakukan orang gila itu? Abu Laknat--sori, maksudnya Lahab melompat-lompat kegirangan sambil berteriak sekencang mungkin, “Horeee! Muhammad tidak punya keturunan!!” 
Sinting. Saya sempat ngumpat-ngumpat dalam hati pas dengar bagian sini.
Pada masa itu, garis keturunan merupakan sesuatu yang sangat didamba-dambakan oleh setiap orang besar. Orang ingin cucu-cicitnya memamerkan marga mereka, semisal saya keturunan Fulan bin Fulan, dan sebagainya. Dan yang dapat menurunkan marga hanyalah anak laki-laki. Pantas saja Abu Lahab begitu lega ketika mendengar isak tangis Rasulullah saw. tanda kehilangan seorang anak. Musuh-musuh Rasul tentu tidak ingin ada yang mewariskan kemuliaan dari orang yang paling mereka benci, apalagi turut menyebarkan pesan Islam. 
Coba bayangkan oleh Anda kesedihan sekaligus kemarahan bertumpuk-tumpuk yang dialami Rasulullah saw. saat itu. Bayinya baru saja meninggal, namun tetangganya malah selebrasi. Saya ketika sedang asyik-asyiknya nonton lalu laptopnya tiba-tiba habis baterai saja bisa marah-marah sendiri. Huft. Kita sebagai umat beliau kadang bisa sangat tidak bersyukur, ya. Shalat malas, baca Quran enggan, sedekah apalagi. Padahal tantangan demi tantangan yang dilewati Rasulullah saw. dalam menyebarkan pesan ilahi amat tidak terbayangkan.
Setelah kejadian yang traumatis tersebut, Allah Swt. menurunkan ayat Al-Quran demi menenangkan hati Rasulullah saw. Al-Kautsar, ayat pertama (saya tidak tahu ayat apa saja yang diturunkan saat itu), yang berbunyi: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” 
Ketika ditimpa musibah, biasanya orang-orang di sekitar kita menyarankan untuk bersabar. Namun banyak orang sekarang yang bilang nasihat itu tidak membantu, menyebalkan, dan minim empati. Lalu bagaimana dengan “bersyukur”?
“Bro, anak gue baru aja meninggal.”
“Bersyukur!”
Tumblr media
(DISCLAIMER: Saya tidak menyarankan Anda benar-benar mengatakan hal semacam ini pada orang yang anaknya baru saja meninggal--atau musibah apapun itu.)
Dari sini kita dapat belajar bahwa obat yang “sebenarnya” dari kesulitan adalah besyukur, bukan bersabar. Mungkin pesan semacam itu terdengar keras dan kasar bagi manusia yang baru saja tertimpa musibah, namun Allah Swt. kan selalu lebih tahu. NAK menjelaskan bahwa akan selalu ada lebih banyak alasan untuk bersyukur daripada mengeluh. Semisal, Anda tidak keterima di PTN, mungkin memang menyakitkan pada awalnya. Namun Allah lebih tahu. Ternyata Anda mempelajari banyak keahlian yang akan sangat berguna di dunia perkulihahan dalam satu tahun ketinggalan dari teman-teman Anda. Bisa saja jika Anda keterima di PTN, karena ketidaksiapan yang hanya Allah ketahui, Anda akan kewalahan dan mungkin berakhir depresi kala menghadapi berbagai tantangannya. Contoh yang lebih gamblang, coba baca kisah Nabi Yusuf a.s. Beliau dibuang saudara-saudaranya ke sumur, dijual sebagai budak, dijebloskan ke penjara tanpa salah apapun, sampai dilupakan teman sepenjara yang telah ia bantu. Jika mendengar dari sisi ini semata, kita akan berpikir “Anak ini salah apa ya sampai tertimpa begitu banyak kemalangan. Sial banget kayaknya.” Padahal, setelah melewati segala musibah tersebut, Nabi Yusuf a.s. pada akhirnya dapat mencegah ratusan ribu rakyat Mesir (atau ribuan deng saya gak tahu detailnya) dari bencana kekeringan bertahun-tahun. Allah Swt. memang perencana yang paling baik dari segala perencana. 
Rasulullah saw. mungkin kehilangan Ibrahim r.a., keturunan beliau mungkin terputus, namun pada akhirnya Allah memberikannya gelar mulia daripada segala manusia dan namanya tak pernah absen disebut sampai sekarang. Sedangkan Abu Lahab malah dipandang sebagai orang paling keji dan namanya diumpat-umpat sampai sekarang. 
Islam is the religion of optimism. Jadi, bersyukurlah terhadap segala realita hidup yang Anda hadapi. Saya pernah baca trik dalam suatu buku tentang bersyukur, yaitu coba pikirkan sepuluh hal positif dari situasi yang menyulitkan. Mau sampai ngarang juga gak apa-apa. Trik ini telah membantu saya untuk menemukan nikmat pada sudut-sudut yang tidak kelihatan.
2. Pray (shalat)
Salah satu cara terbaik dalam memperlihatkan rasa syukur adalah shalat. Shalat karena berterimakasih kepada Allah yang telah menunjukkan jalan yang lurus kepada Anda (Islam), yang telah mencegah Anda dari rasa lapar, memberi atap di atas rumah Anda, dan masiiihhhh banyak lagi. Nikmat dari-Nya tidak akan terhitung. Maka dari itu, shalat yang bener! Setidaknya penuhi shalat lima waktu yang wajib. Itulah yang paling dasar dari segalanya.
3. Sacrifice (berkorban)
Ketika baru saja diberi anak, kita disuruh untuk melakukan aqiqah. Menyembelih binatang yang lalu dibagikan pada sesama untuk merayakan peristiwa membahagiakan tersebut. Dari sini kita belajar bahwa kita harus sering-sering berkorban dan bersedekah terutama setelah dianugerahi nikmat yang besar. Lagi-lagi, ini merupakan bentuk dari rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Maaf jika poin kedua dan ketiga kurang detail, karena peristiwa turunnya Al-Kautsar setelah wafatnya anak Nabi begitu berkesan bagi saya pribadi. Semoga kita semua dapat dipertemukan dengan beliau di surga-Nya nanti. Aamiin ya rabbal alamin.
17 notes · View notes
islamichistory · 2 years
Text
মুখতার আল সাকাফি। ইসলামের এক অন্যন্য ব্যক্তিত্ব। কারো কাছে তিনি নায়ক কারো কাছে তিনি প্রতিশোধ পরায়ণ ব্যক্তি। কারবালা যুদ্ধের প্রতিশোধ নিতে তিনি কুফার ক্ষমতায় বসেছিলেন ৬৮৫ সালের অক্টোবর মাসে। মাত্র ১৮ মাসের ক্ষমতায় সীমার ও ওবায়দুল্লাহ সহ কারবালা হত্যাকান্ডে অভিযুক্ত প্রায় সকলকেই হত্যা করেছিলেন তিনি। মুসলিম শিয়াদের কাছে মুখতার একজন অসামান্য জনপ্রিয় ও সম্মানিত ব্যক্তির নাম।
Full in Video : https://youtu.be/4_DmzkGt08U
7 notes · View notes
journeytojannah · 2 years
Text
And from the great love Allah has towards
seeking forgiveness from Him and towards
those who seek forgiveness, Allah says in a
hadeeth Qudsi:
"If you did not commit sins then Allah would
have removed you and brought a people who
commit sins and seek forgiveness from Allaah
SO He forgives them"
And so, perhaps some sins are good for an
individual, perhaps some sins are good for
an individual because they open up a door
of great regret and a door of a great deal
of seeking forgiveness, perhaps without
this sin his seeking of forgiveness would be
meager,
However he Falls into a sin and slips up which
then results in great shyness from Allah in
his heart, with a sense that Allaah is watching
plus pain and regret from what has occurred
regarding sin and mistake, so seeking
forgiveness becomes frequent upon his
tongue to an extent that may not have been
reached had he not committed this sin that
he has been trialed with.
And due to this, a slave continues to be
upon good as long as if he sins he seeks
forgiveness.
Despair not of the mercv of àil
- shaykh abdur razzaaq al badr
12 notes · View notes
favoriteukhtii · 2 years
Text
We forget that religion is character, It is how we treat people. It is not enough to know Allah's words we must live by it. Okay
—oyikeepsithalal
9 notes · View notes
neosamx · 2 years
Text
5 notes · View notes
martinez316 · 9 months
Text
0 notes
vexheart · 21 days
Text
Tumblr media
28 notes · View notes
thehalalgirlofficial · 9 months
Text
REMINDER
tomorrow Monday, July 31 will be the 13th of muharram, which means the ayaame bidh (days of the full moon) fast will fall on:
✨ Monday, July 31
✨ Tuesday, August 1
✨ Wednesday, August 2
It was narrated that Abu Dharr ‏رضي الله تعالى عنهsaid: The Messenger ﷺ of Allaah ﷻ said to me: “If you fast any part of the month, then fast the thirteenth, fourteenth and fifteenth.”
Narrated by al-Tirmidhi (761); al-Nasaa’i (2424).
This hadeeth was classed as hasan by al-Tirmidhi, and al-Albaani agreed with him in Irwa’ al-Ghaleel, 947.
4 notes · View notes
invitetoislam92 · 5 months
Text
Tumblr media
>>Jami' at-Tirmidhi 2314<<
Islamic reminders...
2 notes · View notes
readerswholearn · 8 months
Text
Tumblr media
Donate
3 notes · View notes
hafizsenadbrkic-blog · 10 months
Text
Watch "Qur'an Recitation June 2023" on YouTube
Live recitation of Qur'an. Listen and read yourself as well in order to properly learn both original Arabic and English translation. Peace and God bless. 🙏🕊❤
0 notes
merimaan · 11 months
Video
Ghose Pak ko Madari Bana Dia in Bhooky, Nangy Molvion Ne#Islamic lecture...
0 notes